PENGARUH DISTORSI KOGNITIF TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

 

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan
sangat rentan, dan menetukan karena pada masa ini remaja mengalami banyak
perubahan psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan kejiwaan sering
menimbulkan kebingungan di kalangan remaja sehingga masa ini disebut sturm
und drang (Zulkifli, 1986).
Erikson juga berpendapat (dalam Fatimah, 2006) bahwa

pada masa

remaja dikenal dengan masa-masa penemuan jati diri dan memilih kawan akrab.
Sering remaja menemukan jati dirinya sesuai dengan atau berdasarkan situasi
kehidupan yang mereka alami. Banyak diantara mereka yang amat percaya pada
kelompoknya dan menemukan jati dirinya. Pikiran remaja sering dipengaruhi

oleh ide-ide dan teori-teori yang menyebabkan sikapnya kritis terhadap situai
dan otorita orangtua. Setiap pendapat orangtua dibandingkan dengan teori yang
diketahuinya. Sikap kritis juga ditunjukkan oleh hal-hal yang umum baginya
pada masa sebelumnya, sehingga tata cara dan adat istiadat yang berlaku di
lingkungan keluarga sering bertentangan dengan sikap kritis yang tampak pada
perilakunya. Kemampuan abstraksi mempermasalahkan kenyataan dan peristiwa
yang mestinya terjadi menurut alam pikirannya. Sikap ini menimbulkan
perasaan tidak puas dan putus asa (Fatimah, 2006).
Selain itu, pengaruh egosentris masih terlihat pada pikirannya. Cita-cita
dan idealismenya teralalu menitikberatkan pikiran sendiri tanpa memikirkan
akibat lebih jauh dan memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin timbul
dalam menyelesaikan suatu persoalan. Egoisintrisme dapat pula menimbulkan
reaksi lain, yaitu remaja justru melebih-lebihkan dirinya dalam penilaian diri
sendiri. Mereka merasa dirinya hebat, sehingga berani menantang dan terjun

 

 

2


langsung dalam aktivitas yang acapkali kurang dipersiapkan dan justru
berbahaya (Fatimah, 2006).
Keadaan emosi remaja, masih labil karena erat hubungannya dengan
keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, di lain waktu ia bisa marah
sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang
tersinggung perasaannya karena dipelototi. Kalau sedang senang-senangnya
mereka mudah lupa diri karena tidak mampu menahan emosi yang meluap-luap,
bahkan remaja mudah terjerumus kedalam tindakan tidak terpuji seperti contoh
kebut-kebutan di jalan raya, bahkan ada juga kejadian perkelahian antara remaja
yang di timbulkan akibat saling lirik melirik antara satu individu atau kelompok
lain yang mengakibatkan tindak kekerasan. Hal ini yang menyebabkan remaja
pada saat ini rentan dengan tindakkan kekerasan atau bullying antara sesama
pelajar yang lain. didalam hal ini emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai
diri mereka daripada pikiran yang realistis (Zulkifli, 1986)
Menurut Sullivan (dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) bullying adalah
perbuatan agresi atau manipulasi yang disadari dan bertujuan oleh satu atau lebih
orang terhadap satu atau sekelompok orang lainnya. Sedangkan menurut Rigby
(dalam Juwita & Mustikolaksmi, 2010) bullying adalah merupakan pola
berulang dari tingkah laku agresif terhadap orang lain yang memiliki status

kekuatan yang lebih lemah. penyebab bullying menurut Juwita dan
Mustikolaksmi (2010) mencakup faktor personal dan situasional dari bullying
dimana faktor-faktor tersebut meliputi pola asuh ayah yang otoriter, pola asuh
ibu yang otoriter, tayangan televisi, bullying oleh guru dan konformitas pada
remaja. Pada tingkatan perguruan tinggi kesejahteraan psikologis, bullying oleh
guru dan konformitas. Faktor penyebab yang tidak muncul adalah pola asuh
yang permisif dan bullying oleh teman sebaya ternyata tidak mendorong
terjadinya bullying pada siswa. Hanya saja, ketika dimasukkan hasil olahan
tambahan dari motivasi melakukan bullying, tampak bahwa balas dendam
merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan bullying.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indira (2010) mengenai bullying
di kalangan siswa SMA dan SMK di Salatiga, terjadi bullying ketika jam

 

 

3

pelajaran kosong, jam istirahat, dan jam ketika pulang sekolah atau ketika tidak

adanya kontrol guru.
Bullying terbagi menjadi dua, yaitu bullying dengan menggunakan fisik
dan non fisik. Bullying dengan menggunakan fisik contohnya seperti
menendang,memukul. Sedangkan non fisik yaitu dengan aspek verbal
(mengintimidasi) dan non verbal (mengucilkan teman) (Sullivan K, Sullivan G
& Cleary, 2005).
Dari beberapa penelitian di atas salah satu penyebab terjadinya tindakan
Bullying, karena suatu faktor personal atau proses internal termasuk pesepsi,
pembenaran dan penilaian yang digunakan oleh pelaku untuk merasionalisasikan
perilakunya dari perilaku bullying yaitu dengan adanya suatu proses pengolahan
informasi yang salah dalam berfikir yang disebut dengan distorsi kognitif  atau
salah mempersepsikan sesuatu (Beck, Abel dalam Gannon, Ward & Collie,
2010). Di mana kesalahan berfikir ini terjadi akibat kesalahan seseorang dalam
mempersepsikan sesuatu. Hal ini salah satu penyebab terjadinya tindakan
kekerasan. Secara tidak langsung, pola pikir yang salah seperti menganggap
bahwa memukul itu dinilai benar dapat menjadi motivasi seseorang untuk
melakukan tindakan kekerasan, karena ia menggangap bahwa tidak ada yang
salah dari perilaku tersebut, namun justru dengan itu dia bisa menunnjukkan
kehebatannya.
Distorsi kognitif  awalnya didefinisikan oleh Beck (1967) sebagai hasil

dari pengolahan informasi dengan cara yang diduga mengakibatkan kesalahan
diidentifikasi dalam berpikir. fikiran kita meyakinkan kita tentang sesuatu yang
tidak benar, fikiran ini tidak akurat biasanya digunakan untuk memperkuat
berfikir negatif atau emosi. Sementara Abel (dalam Gannon, Ward dan Collie,
2010) menjelaskan distorsi kognitif  sebagai proses internal termasuk pesepsi,
pembenaran dan penilaian yang digunakan oleh pelaku untuk merasionalisasikan
perilakunya. Dalam proses persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam
penginterpretasian terhadap informasi sensorik.
Pada dasarnya, sensasi mengacu pada pendeteksian dini terhadap stimuli,
persepsi mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita indera. Ketika kita
membaca buku, mendengarkan Ipod, dipijat orang, mencium parfum, atau

 

 

4

mencicipi makanan, kita mengalami lebih dari sekedar stimulasi sensorik,
kejadian-kejadian sensorik tersebut di proses sesuai dengan pengetahuan kita

tentang dunia, sesuai budaya, pengharapan, bahkan disesuaikan dengan orang
yang bersama kita saat itu. Hal-hal tersebut memberikan makna terhadap
pengalaman sensori sederhana (Soulso, 2008). Sedangkan Bellak menyebut
distorsi kognitif  dengan istilah distortion apersepsi. interpretasi terhadap hasil
persepsi (apersepsi) dapat bersifat obyektif dan subjektif. Apersepsi yang
objektif adalah apersepsi yang sesuai dengan realita, rasional, dan dapat diterima
oleh kriteria-kriteria umum. Sedangkan apersepsi yang subjektif adalah
interpretasi terhadap hasil persepsi yang sudah banyak dicampuri hal-hal
subjektif, kurang rasional, dan kurang sesuai dengan kriteria umum. apersepsi
yang subjektif inilah yang disebut distorsi kognitif, jadi dapat dikatakan bahwa
distorsi kognitif  adalah interpretasi subjektif yang menimbulkan distorsi dalam
apersepsi (Karmiyati & Suryaningrum, 2008). Hal ini biasanya terjadi pada
kebanyakan remaja, dimana remaja sering sekali mempersepsikan suatu
informasi secara subjektif dengan salah mengartikan sesuatu yang menimbulkan
distorsi dalam apersepsi.
Mereka mengalami gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga mudah
menyimpang dari aturan-aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di
masyarakat. Pada masa ini terjadi perubahan dalam konsep-konsep moral.
Perilaku remaja mudah dipengaruhi oleh faktor teman sebaya. Kini anak remaja
tidak mau lagi menerima konsep benar dan tidak benar, yang telah ditetapkan

oleh orang tuanya. Dia sekarang menentukan sendiri, berdasarkan atas konsepkonsep moral yang berkembang dalam masa kanak-kanak, akan tetapi telah
dirubah sesuai dengan tingkat perkembangannya, yang lebih tinggi atau dengan
perkataan lain sesuai dengan perkembangannya yang telah lebih matang
(Soesilowindradini, 1988).
Pada umumnya anak remaja patuh terhadap pendiriannya sendiri
mengenai apakah sesuatu tindakan itu benar atau salah, dia benar-benar tidak
menindakkan apa yang menurut pendapatnya salah dan benar-benar akan
menindakkan apa yang di anggapnya benar. Beberapa macam tingkah laku yang
kurang baik yang sering kali ditunjukkan oleh anak remaja antara lain

 

 

5

mengadakan pelanggaran-pelanggaran dalam masyarakat. Hal ini pada
umumnya dilakukan jika anak remaja tidak mempunyai kesibukan dalam masa
senggangnya. Oleh karena dia merasa menganggur, maka timbul keinginannya
untuk membuat sedikit kehebohan. Pelanggaran-pelanggaran ini terdiri atas:

menggangu teman-teman dari lawan jenis atau yang sama, beramai-ramai
bersendai gurau sehingga menggangu lalu lintas di jalan, kebut-kebutan.
Perilaku bullying pada remaja dapat ditunjukkan dengan cara mengintimidasi
orang lain seperti contoh kasus yang merupakan faktor personal bullying yang
didukung oleh faktor situasional, intimidasi pada kasus bullying yang terjadi
pada siswa kelas 1 SMA 70 Bulungan, Novia Yuma Shanti alias Via.
penyebabnya karena korban tidak memakai kaos dalam atau singlet. Korban
mengaku diintimidasi oleh tiga seniornya kelas tiga (Viva news:2010).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh distorsi kognitif  terhadap perilaku
bullying remaja.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh distorsi kognitif 
terhadap perilaku bullying pada remaja.


D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Dari segi ilmu pengetahuan penelitian ini diharapkan dapat memberikat
sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu psikologi khususnya dalam
bidang psikologi pendidikan dan perkembangan.

 

 

6

2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pada pihak sekolah dan bagi
remaja agar tidak salah dalam mempersepsikan sesuatu, dan remaja untuk
kedepannya bisa mempersepsikan sesuatu dengan baik dan benar.
 

 


PENGARUH DISTORSI KOGNITIF TERHADAP
PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

SKRIPSI

Oleh :
LALU PANCA SANG SAKA PUTRA
07810061

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PENGARUH DISTORSI KOGNITIF TERHADAP
PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persayaratan memperoleh gelar

sarjana Psikologi strata satu (S1) pada Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
LALU PANCA SANG SAKA PUTRA
07810061

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan hidayah-Nya, serta Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membimbing umatNya ke jalan yang benar. Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan Judul “Pengaruh Distorsi Kognitif Terhadap Perilaku Bullying
Remaja”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan petunjuk serta bantuanyang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang
2. Dr. Latipun, M.kes dan Nimatuzahroh, S.Psi M.si selaku pembimbing I dan
pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan
dan arahan yang sangat berguna, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
3. M. Salis Yuniardi, M.Psi selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi
pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepala SMK Negeri 1 Selong yang telah memberikan ijin dan fasilitas bagi penulis
untuk melakukan penelitian.
5. Siswa –siswi SMK Negeri 1 Selong yang telah bersedia menjadi subjek penelitian
6. Ibu dan Mamiq, saudara-saudara di Lombok Timur:K.Puguh dan K.Hil (Semangat
dan tenang selalu untuk menjalani hidup ini), K.Guruh dan mbak Yeni, K.iin dan
K.Adi, K.Yudi dan keponaan saya: Zidan, Thaya, Yazid, Raffi. Beserta keluarga di
Malang yang selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang sehingga penulis
memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Penghuni Bukit Hijau C43 angkatan mei-september 2011, warga Fakultas Psikologi
angkatan 2005-2010 khususnya Kelas B 2007 dan teman-teman di DSX DJ Course
yang selalu memberi semangat sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah benyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang,
Penulis
L.Panca Sang Saka P

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
INTISARI .................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ v

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................3
D. Manfaat penelitan ..................................................................................3

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Bullying ................................................................................................. 4
1. Pengertian ..................................................................................... 4
2. Karakteristik Bullying .....................................................................5
3. Faktor Penyebab Bullying ..............................................................7
B. Distorsi Kognitif ................................................................................... 8
1. Pengertian .........................................................................................8
2. Bentuk-Bentuk Distorsi Kognitif .....................................................9
C. Remaja ................................................................................................ 10
D. Hubungan Distorsi Kognitif Terhadap Perilaku Bullying Pada
Remaja ................................................................................................11
E. Kerangka Pemikiran .............................................................................13
F. Hipotesa ................................................................................................13

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ...........................................................................14
B. Variabel penelitian ...............................................................................14
C. Definisi Operasional ............................................................................14

D. Populasi dan Sampel ............................................................................16
E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian ....................................................16
F. Prosedur Penelitian ..............................................................................17
G. Validitas dan Reliabilitas .....................................................................18
H. Metode Analisis Data...........................................................................21

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subyek .................................................................................23
B. Analisis Data ........................................................................................24
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................24

BAB V.

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................28
B. Saran .....................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Blue Print Distorsi Kognitif ......................................................................17
Tabel 3.2 Blue Print Bullying ....................................................................................17
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Distorsi Kognitif ....................................................19
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Bullying..................................................................20
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................21
Tabel 4.1 Perhitungan T-Skor Distorsi Kognitif .......................................................23
Tabel 4.2 Perhitungan T-Skor Perilaku Bullying .......................................................23
Tabel 4.3 Hasil Analisis Pengaruh Distorsi Kognitif Terhadap Perilaku
Bulying .......................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. (2007). Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Endang. F. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung: Pustaka Utama.
Google. http//www.googletranslate.com
Hurlock, B. E. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga
Indira, P. M. (2010). Studi deskriptif tentang bullying pada sekolah menengah atas
dan kejuruan di Salatiga. Proceding temu ilmiah konfrensi nasional Peran
pendidikan dalam pembangunan karakter bangsa di Malang.
Karmiyati, D., & Suryaningrum, C. (2008). Pengantar psikologi proyektif. Malang :
UMM Press.
Kerlinger, F. N. (2000). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Kristianti, E.Y, & Mahaputra S.A (2010). Lagi, guru aniaya siswa SD terjadi di
Banten. Diakses 13 Desember, 2010 dari www.vivanews.com.
Priyatna, A. (2010). Let’s end bullying. Jakarta : Kompas Gramedia
Nasir, R., Zainah, A.Z., Khairudin, R., Sharazad, W.W.S., & Latipun. (2011).
Psycnosocian factor between Malaysian and Indonesian juvenile delinquents,
World Applied Sciences Journal, 12, 52-57.
Rifai, M. (1987). Psikologi perkembangan remaja dari kehidupan sosial. Jakarta :
PT Bina Aksara
Royanto, L.R.M., & Djuwita, R. (2010). Peran Faktor Personal dan Situasional
terhadap perilaku bulying di tiga kota besar di Indonesia. Proceding temu
ilmiah konfrensi nasional Peran pendidikan dalam pembangunan karakter
bangsa di Malang.
Santrock, J. (2003). Adolescence. Jakarta : Erlangga
Sullivan, K., Sulivan, G., & Cleary.(2005). Bullying in secondary schools. California
: Corwin Press.
Sugiyono, (1999). Metode penelitian bisnis (Cetakan ke IV). Bandung: CV.
ALFABETA.
Soesilowindradini. (1988). Psikologi perkembangan. Surabaya : Usaha Nasional

Solso, L.R., Maclin, O.H & Maclin, M.K. (2008). Psikologi kognitif, Edisi
Kedelapan: Erlangga.
Ward, T. & Casey, A. (2010). Extending the mind into the world a new theory of
cognitive distortion in sex offenders. Journal aggression and violend
behavior, 15, 49-58.
Wharton, S. (2009). How to stop that bully. Yogyakarta : Kanisius
Winarsunu, T. (2007). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang :
UMM Press
Yurica, L. C., & Robert, A. D. (2010). History and overview of cognitive distortions.
Journal Cognitive Distortion, 7, 118-119.
Zulkifli. (1986). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya.