Latar Belakang Masalah PENERAPAN MEDIA ZIGZAG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I DI SLB BINA TARUNA MANISRENGGO KLATEN TAHUN 2008 2009

28 elektronik pada umumnya mahal sehingga hanya sekolah tertentu yang dapat emnggunakannya , Namun untuk media yang non elektronik banyak kita jumpai dilingkungan sekitar tergantung kreativitas guru dalam menggunakan media. Salah satu media yang belum digunakan dalam pembelajaran menulis adalah media zigzag.Media ini merupakan alat yang terbuat dari papan yang mana sudah didesain sedemikian rupa berbentuk zigzag. Media ini diharapkan akan dapat merangsang siswa dalam pembelajaran menulis. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis akan meniliti tentang penggunaan media Zigzag untuk pelajaran menulis permulaan bagi anak tunagrahita ringan.

B. Rumusan Masalah

Apakah penerapan media zigzag dapat meningkatan kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita melalui penggunaan media zigzag pada siswa tunagrahita kelas I di SLB Binataruna Manisrenggo Klaten.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Bagi guru Untuk pengembangan media pembelajaran menulis. 2. Bagi siswa Untuk memotivasi dalam belajar menulis permulaan 3. Bagi lembaga Memberikan masukan dalam pengembangan model-model pembelajaran 29 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Anak tunagrahita Ringan

1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan

Menurut Edgare Dole yang dikutip Mumpuniarti 2007:7 menyatakan : ” That mentally deficient person is : 1 social incompetent, that is socially inadequate and occupational incompetent and unable to manage his own affairs the adult level, 2 mentally subnormal, 3 which has been developmentally arrested, 4 retarded maturity, 5 mentally deficient as result of contitutional origin through heredity or disease, 6 essentially incurable”. Artinya seorang dianggap cacat mental jika ditandai : 1 tidak berkemampuan secara social dan tidak mampu mengelola dirinya sendiri sampai tingkat usia dewasa, 2 mental dibawah normal, 3 terlambat kecerdasannya sejak dari lahir, 4 terlambat tingkat kemasakannya, 5 cacat mental disebabkan pembawaan dari keturunan atau penyakit, dan 6 tidak dapat disembuhkan. Menurut Definisi AAMR yang dikutip Bandi Delpie 2006:17 memberikan definisi “ mental retardation ”refers to substantial limitations in present functioning. It is characterized by significantly subaverage intellectual functioning, existing concurrently with related limitations in two or more the following applicable adaptive skills areas communication, selfcare, home living, social skills, community use, self direction, health and safety, functional academic, leisure and work. Mental retardation manifests before age 18”. Artinya Individu dianggap mental retardation jika memenuhi dua kreiteria. Yaitu keterbelakangan atau kekurangan dalam adaptasi tingkah laku dan kekurangan penyesuaian diri dengan lingkungannya diukur dengan taraf usia menurut kalemder yang telah dicapai seorang anak. Keterbelakangan tersebut meliputi komunikasi, menolong diri sendiri, keterampilan kehidupan di keluarga, keterampilan sosial, kebiasaan di masyarakat, pengarahan diri, menjaga kesehatan dan keamanan diri, akademik fungsional, waktu luang dan kerja. Menurut Munzayanah 2000;22 , anak tunagrahita ringan adalah : Mereka yang masih mampu mempunyai kemungkinan unuk memperoleh pendidikan dalam bidang membaca, menulis dan menghitung pada suatu tingkat 30 tertentu di sekolah khusus. Biasanya untuk kelompok ini dapat mencapai tingkat tertentu, setingkat dengan kelas IV Sekolah Dasar, serta dapat mempalajari ktrampilan-kerampilan yang sederhana. Menurut Astati dan Euis Nani, 2001:36 anak tunagrahita ringan adalah : Anak tunagrahita ringan miskin dalam menyelesaikan tugas-tugasnya bila dibandingkan dengan usianya. Mereka mengalami kesulitan secara menyeluruh dan berpengaruh dalam penampilannya di sekolah, rumah, tetangga, dan di masyarakat. Walaupun demikian mereka masih mampu belajar sampai dengan kelas V dan dapat menggunakan kemampuan itu bila mereka dewasa. Menurut A. Salim Choiri dan Ravik Karsidi 1999:47 , ”Anak tunagrahita ringan adalah anak dimana perkembangan mental tidak berlangsung secara normal, sehingga sebagai akibatnya terdapat ketidakmampuan dalam bidang intelektual, kemauan, rasa, penyesuaian sosial dan sebagainya”. Berdasarkan pengertian yang dikemukanpara ahli tersebut dapat disimpulkan anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki keterlambatan dalam berfikir, berbahasa dan bersosialisasi ataupun dalam beradaptasi dengan lingkungan.

2. Penyebab Tunagrahita Ringan

Mulyono Abdurahman 1994:30, Faktor-faktor penyebab antara lain : 1 genetik; 2 sebab-sebab pada masa prenatal; 3 sebab-sebab pada masa peinatal; 4 sebab-sebab pada masa post natal; dan 5 sosiokultural. 1 Faktor Genetik Penemuan dibidang biokimia dan genetik telah memberikan penjelasan tentang tunagrahita. Penyebab tunagrahita karena biokimia atau bio chemical disoders dan abnormalitas kromosom atau chromosomal abnormal malities. a Kerusakan Biokimia Menurut Waiman dan Gerritsen yang dikutip oleh Kirk dan Galagher 1979:P. 16 pada saat ini ada lebih 90 penyakit yang dapat menyebabkan kelainan metabolisme sejak kelahiran hal tersebut dapat diturunkan secara genetika dalam arti suatu penurunan sifat.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB NEGERI KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 97

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI LATIHAN SENSOMOTORIK PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR I SLB BINA TARUNA MANISRENGGO KLATEN TAHUN 2008 2009

2 7 75

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB BINA TARUNA MANISRENGGO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SEBAGAI PERSIAPAN MENULIS PERMULAAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 DI SLB NEGERI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

3 39 115

PENERAPAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN Penerapan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SD Negeri 01 Pulosari Kebakkramat Tahun 201

0 6 12

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III DI SLBN TRITUNA SUBANG.

1 43 33

PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas IV di SLB-B/C Bina Mandiri Bogor.

1 1 35

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”.

0 1 51

PENERAPAN PEMBELAJARAN BINA DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA KELAS III SLB-C BINA TARUNA MANISRENGGO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 14

Efektivitas Media Huruf Bergambar Terhadap Kemampuan Menulis Permulaan Bagi Siswa Tunagrahita Ringan

0 0 11