REPRESENTASI NILAI – NILAI KEPAHLAWANAN (Analisis Semiotik Pada Film Tragedi Jakarta 1998 Karya Tino Saroengallo)
REPRESENTASI NILAI – NILAI KEPAHLAWANAN(Analisis Semiotik Pada
Film Tragedi Jakarta 1998 Karya Tino Saroengallo)
Oleh: DINO DWINANTO PRASUDI ( 01220159 )
communication science
Dibuat: 20070719 , dengan 2 file(s).
Keywords: Representasi, NilaiNilai Kepahlawanan, Analisa Semiotik
Abstraksi
Film Tragedi Trisakti yang bersifat dokumenter ini merupakan gambaran sejarah sosial politik
yang ada di Indonesia, sehingga dalam wacana sejarah sosial politik yang berkembang di
Indonesia, film ini akan memiliki peran yang cukup penting. Film ini pada dasarnya adalah fakta
sejarah yang cukup fenomenal dan membekas bagi masyarakat Indonesia, selain rentan waktu
dari latar film yang tidak terlalu lama berlangsung dalam seajrah Indonesia, Tragedi Trisakti juga
merupakan sebuah peristiwa politik yang cukup penting dalam khasanah sejarah kekuasaan di
Indonesia. Sehingga gambaran kepahlawanan yang akan menjadi pesan moral akan menjadi
penting dalam konstruksi yang terdapat dalam film, karena film ini sedikit banyak akan
mempengaruhi kesadaran para khalayak masyarakat penonton dalam memaknai peristiwa sejarah
Tregedi Trisakti tersebut. Perdebatan tentang nilainilai kepahlawanan, nasionalisme bahkan
pemberontakan, merupakan gambaran lengkap tentang kondisi yang terjadi pada saat itu. Film
tentu memuat ideologi tersendiri yang diusung oleh si pembuat film (film maker), bagaimana
Tino Saroengallo memaknai film ini tentu menarik untuk kita teliti. Agar mempermudah proses
penelitian, peneliti merumuskan dalam rumusan masalah yaitu apa makna tanda nilainilai
kepahlawanan yang di representasikan dalam film Tragedi Jakarta 1998.
Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti yakni untuk mengetahui apa makna tanda yang
merepresentasikan nilainilai kepahlawanan pada film Tragedi Jakarta 1998. Selanjutnya untuk
memperkuat penelitian, peneliti menggunakan kerangka pikiran dari berbagai pakar ilmu
pengetahuan. Pemilihan kerangka pikiran tersebut di dasarkan peneliti pada kata kunci yang ada
pada judul. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:812) disebutkan pahlawan adalah orang
yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau
pejuang yang gagah berani. Berikutnya untuk mempermudah menganalisis, peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan analisis data yang sesuai dengan semiotika
Roland Barthes.
Dengan teknik analisis data di atas, peneliti mampu menangkap makna nilainilai kepahlawanan
dari film tragedi Jakarta 1998. Salah satunya pada scene 6, shot 3 dimana pada visual tampak
orangorang yang sedang memanggul peti mati di ikuti oleh ratusan orang yang mengiringinya,
peti mati sendiri merupakan simbol dari kematian, sedangkan jumlah orang yang mengiringi
dapat dimaknai bahwa yang bersangkutan merupakan sosok yang sangat berarti bagi mereka.
Menurut Toto Suparto Pengalaman menunjukkan orang yang paling bahagia adalah orang yang
membuat semakin banyak orang bahagia, sedangkan menurut.
Film Tragedi Jakarta 1998 Karya Tino Saroengallo)
Oleh: DINO DWINANTO PRASUDI ( 01220159 )
communication science
Dibuat: 20070719 , dengan 2 file(s).
Keywords: Representasi, NilaiNilai Kepahlawanan, Analisa Semiotik
Abstraksi
Film Tragedi Trisakti yang bersifat dokumenter ini merupakan gambaran sejarah sosial politik
yang ada di Indonesia, sehingga dalam wacana sejarah sosial politik yang berkembang di
Indonesia, film ini akan memiliki peran yang cukup penting. Film ini pada dasarnya adalah fakta
sejarah yang cukup fenomenal dan membekas bagi masyarakat Indonesia, selain rentan waktu
dari latar film yang tidak terlalu lama berlangsung dalam seajrah Indonesia, Tragedi Trisakti juga
merupakan sebuah peristiwa politik yang cukup penting dalam khasanah sejarah kekuasaan di
Indonesia. Sehingga gambaran kepahlawanan yang akan menjadi pesan moral akan menjadi
penting dalam konstruksi yang terdapat dalam film, karena film ini sedikit banyak akan
mempengaruhi kesadaran para khalayak masyarakat penonton dalam memaknai peristiwa sejarah
Tregedi Trisakti tersebut. Perdebatan tentang nilainilai kepahlawanan, nasionalisme bahkan
pemberontakan, merupakan gambaran lengkap tentang kondisi yang terjadi pada saat itu. Film
tentu memuat ideologi tersendiri yang diusung oleh si pembuat film (film maker), bagaimana
Tino Saroengallo memaknai film ini tentu menarik untuk kita teliti. Agar mempermudah proses
penelitian, peneliti merumuskan dalam rumusan masalah yaitu apa makna tanda nilainilai
kepahlawanan yang di representasikan dalam film Tragedi Jakarta 1998.
Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti yakni untuk mengetahui apa makna tanda yang
merepresentasikan nilainilai kepahlawanan pada film Tragedi Jakarta 1998. Selanjutnya untuk
memperkuat penelitian, peneliti menggunakan kerangka pikiran dari berbagai pakar ilmu
pengetahuan. Pemilihan kerangka pikiran tersebut di dasarkan peneliti pada kata kunci yang ada
pada judul. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:812) disebutkan pahlawan adalah orang
yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau
pejuang yang gagah berani. Berikutnya untuk mempermudah menganalisis, peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan analisis data yang sesuai dengan semiotika
Roland Barthes.
Dengan teknik analisis data di atas, peneliti mampu menangkap makna nilainilai kepahlawanan
dari film tragedi Jakarta 1998. Salah satunya pada scene 6, shot 3 dimana pada visual tampak
orangorang yang sedang memanggul peti mati di ikuti oleh ratusan orang yang mengiringinya,
peti mati sendiri merupakan simbol dari kematian, sedangkan jumlah orang yang mengiringi
dapat dimaknai bahwa yang bersangkutan merupakan sosok yang sangat berarti bagi mereka.
Menurut Toto Suparto Pengalaman menunjukkan orang yang paling bahagia adalah orang yang
membuat semakin banyak orang bahagia, sedangkan menurut.