PENDAHULUAN Pengaruh Peubah Proses Dekafeinasi Kopi Dalam Reaktor Kolom Tunggal Terhadap Mutu Kopi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Colombia. Sebanyak 90 persen kopi Indonesia adalah Robusta, sedangkan sisanya Arabika. Negara tujuan ekspor kopi Indonesia adalah Jepang, Italia, Jerman, Amerika, dan Taiwan. Kopi merupakan produk perkebunan yang memiliki peranan nyata dalam mewujudkan program pembangunan perkebunan, khususnya dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendorong pengembangan wilayah, peningkatan kesejahteraan petani, dan meningkatkan pendapatandevisa negara. Pengembangan tanaman kopi di Indonesia sampai dengan tahun 2005 mencapai luasan 1 126 302 ha dengan jumlah produksi sebanyak 640.365 ton kopi biji, dan diperkirakan pada tahun 2006 meningkat menjadi 1 255 272 ha dengan produksi 653 388 ton kopi biji yang tersebar di 31 propinsi. Jumlah petani yang terlibat dalam usaha tani kopi 1.84 juta kepala keluarga. Pada tahun 2005, ekspor komoditi kopi mencapai nilai US 503.84 juta dengan volume 445 826 ton Ditjen Perkebunan, 2006. Kopi seduh merupakan salah satu jenis minuman yang sangat populer di seluruh dunia karena cita rasa dan aromanya yang khas. Namun, di sisi lain kopi mengandung kafein yang diduga mempunyai efek yang kurang baik bagi kesehatan peminumnya, dan berdampak pada menurunnya minat minum kopi dan menurunkan tingkat konsumsi kopi di dalam negeri. Oleh karena itu sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian untuk mengurangi kadar kafein pada kopi dekafeinasi kopi tanpa mengurangi rasa seduhan dari kopi. Beberapa penelitian tentang dekafeinasi kopi tanpa mengurangi citarasa seduhan kopi telah banyak dilakukan. Suatu penelitian jangka panjang tentang proses produksi kopi rendah kafein decaffeinated telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia sejak dua tahun terakhir ini. Melalui diversifikasi produk hilirnya, yaitu salah satunya adalah kopi rendah kafein, nilai tambah kopi akan menjadi tinggi. Harga kopi rendah kafein 0.30 adalah Rp 300 000,- per kilogram, sedang harga per kilogram biji kopi beras Robusta 2 kualitas IV hanya Rp 5 000,-. Selain itu, kafein dari proses dekafenisasi dapat dimurnikan dan bermanfaat sebagai bahan substitusi impor, yang dibutuhkan oleh industri minuman dan farmasi yang mencapai jumlah 60 ton per tahun. Proses dekafeinasi kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ukuran biji kopi, suhu pelarut dan jenis pelarut yang digunakan. Selain itu proses ini memerlukan suatu rangkaian peralatan yang praktis dan efisien untuk mempermudah kegiatan proses dan meningkatkan mutu dari hasil yang diharapkan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk proses dekafeinasi kopi adalah reaktor kolom tunggal dimana tahapan kegiatan proses dekafeinasi kopi yaitu proses pengukusan dan pelarutan dapat dilakukan sekaligus dalam satu unit rangkaian alat saja. Berdasarkan hal tersebut dilakukan kegiatan penelitian tentang karakteristik proses dekafeinasi kopi dalam reaktor kolom tunggal dengan judul Pengaruh Peubah Proses Dekafeinasi Kopi Dalam Reaktor Kolom Tunggal Terhadap Mutu Kopi.

1.2. Tujuan

Tujuan umum penelitian adalah pengembangan proses dekafeinasi kopi dalam reaktor kolom tunggal. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menentukan pengaruh suhu pada proses dekafeinasi kopi dalam reaktor kolom tunggal. 2. Menentukan pengaruh ukuran biji pada proses dekafeinasi kopi dalam reaktor kolom tunggal. 3. Menentukan pengaruh lama proses pelarutan terhadap kandungan kafein kopi biji dan cita rasa minuman kopi.

1.3. Luaran

Luaran yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah terbentuknya suatu model proses dekafeinasi kopi yang dapat diterapkan pada industri pengolahan kopi rendah kafein. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA