b. Macam – macam Pendidikan
Coombs, P. dan Ahmad, M 1984: 9 mengemukakan bahwa pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga cara yitu : “1 Pendidikan informal, 2 Pendidikan
formal, 3 Pendidikan non Formal”. Pembedaan cara pendidikan ini didasarkan karena adanya saling melimpahi dan interaksi diantara ketiganya.
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1 Pendidikan Dasar Didalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 pasal 13 pasal
14 disebutkan bahwa : j.
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
pendidikan menengah.
k. Syarat-syarat dan tata cara pendirian, bentuk satuan, lama pendidikan dasar ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Dari undang-undang tersebut dapat diambil pengertian bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta
memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat.
2 Pendidikan Menengah Pendidikan menengah merupakan kelanjutan dari pendidikan dasar, yang
lamanya 3 tahun. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kedinasan dan pendidikan keagamaan. Fungsi pendidikan
menengah kejuruan untuk mempersiapkan peserta didik untuk mengikui pendidikan keprofesian pada tingkat pendidikan. Untuk lebih jelasnya berikut ini uraian undang-
undang pendidikan Nomor 2 tahun 1989 pasal 15 ayat 1 : Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan
tinggi. h 7.
B. Pendidikan Tinggi
16
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi disebut perguruan tinggi yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut
atau universitas. Sedangkan jalur pendidikan di perguruan tinggi dibedakan menjadi jalur gelar S1,S2,S3 dan jalur non gelar D1,D2,D3.
B. Kerangka Pemikiran
Orang tua yang berpendidikan tinggi mempunyai pengetahuan yang luas tentang kesehatan dan gizi anak. Dengan pengetahuan yang luas memungkinkan
orang tua mampu merawat dan memperhatikan gizi anaknya dengan baik. Kasus–kasus gizi buruk sering di temui pada anak dari keluarga yang
ekonominya lemah atau kurang mampu mencukupi kebutuhan gizi. Keluarga yang mempunyai kondisi ekonomi yang cukup memadai, memungkinkan keluarga
tersebut untuk menyediakan bahan makanan yang di butuhkan seorang anak sehingga dimungkinkan status gizinya lebih terkontrol baik. Orang tua yang
berpendidikan tinggi dan mempunyai kondisi ekonomi yang cukup memadai kemungkinan mempunyai anak yang status gizinya lebih baik.
C. Pengajuan Hipotesis
1. Ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi siswa kelas IV,V
dan VI SD Muhammadiyah 19 Surakarta Tahun 20062007.
2. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan status gizi siswa kelas IV,V dan VI SD Muhammadiyah 19 Surakarta Tahun 20062007.
3. Ada hubungan antara pendapatan keluarga dan tingkat pendidikan orang tua
dengan status gizi siswa kelas IV,V dan VI SD Muhammadiyah 19 Surakarta Tahun 20062007.
17