BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Status Gizi
Perkataan gizi berasal dari bahasa arab, gizi berarti makanan. Setelah diketahui bahwa di dalam makanan terdapat zat hidrat arang, lemak, protein, vitamin
dan mineral, maka gizi itu merupakan sebagian dari kehidupan manusia yang harus di praktekkan sehari-hari. Status gizi adalah keadaan tubuh yang di hasilkan dari
keseimbangan antara konsumsi, penggunaan, absorbsi makanan. Status gizi merupakan kondisi yang di pengaruhi oleh keseimbangan dinamik antara pemasukan
dan pengeluaran zat gizi.
Manusia membutuhkan gizi itu untuk melakukan kegiatan yang dilakukan sehari-hari, bila suatu hari mengalami kekurangan makanan, tubuh akan terasa
lemas, tak bertenaga, malas, kurang bersemangat, perut sakit dan sebagainya. Pada saat tertentu seseorang merasa lapar dan dahaga, itu merupakan tanda pertama gizi
yang diperlukan tak lagi mencukupi tubuh. Makanan selain untuk pelepas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental,
kegiatan kerja, menjaga kondisi tubuh, menimbulkan rasa aman serta bahagia.
a. Pengertian keadaan gizi
Makanan selain pelepas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, kegiatan kerja, menjaga kondisi
tubuh, menimbulkan rasa aman, tentram dan bahagia. Keadaan gizi menurut Bambang Soetedjo 1992:1 diartikan sebagai berikut :
Suatu keadaan jasmani dan rohani yang di hasilkan oleh makanan yang dimakan dan proses penggunaannya oleh tubuh. Kiranya perlu
dikembangkan suatu kebiasaan makan yang sehat sejak usia muda, sehingga dapat tercipta kebiasaan makan yang baik.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa keadaan gizi merupakan pencerminan atau akibat dari makanan yang dimakan oleh tubuh,
sehingga status kegizian yang dimiliki seseorang tergantung dari makanan yang di makan.
Tersedianya pangan yang cukup dalam keluarga atau masyarakat, belum menjamin kebutuhan akan gizi setiap orang yang sudah terpenuhi. Bebas dari lapar
dan dahaga belum tentu berarti bebas dari kurang gizi. Kecukupan gizi bagi seseorang sepenuhnya tergantung pada apa yang dalam kenyataannya dimakan,
tergantung nilai gizi yang terkandung dalam makanan itu tinggi atau rendah. Dengan demikian gizi merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia saat
melakukan aktivitas. Gizi diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi yang sangat di butuhkan bagi otot untuk bekerja dalam aktivitas sehari-hari, energi berasal dari
zat-zat makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein yang kita makan.
b. Unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan gizi
Keadaan gizi seseorang banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Kebutuhan gizi tiap-tiap individu berbeda-beda. Tergantung dari kapasitas kerja
yang dilakukan. Bambang Soetedjo 1993:45 mengemukakan pendapat bahwa : Unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan gizi seseorang adalah sebagai
berikut : 1. Intake makanan atau jumlah makanan
Yaitu jumlah makanan yang diserap ke dalam tubuh tergantung dari banyak sedikitnya makanan yang di makan
2. Tingkat sosial ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga berpengaruh pada penyediaan bahan makan yang cukup akan nilai gizi. Keadaan ekonomi keluarga yang tinggi akan terasa lebih baik
jika di bandingkan dengan keadaan ekonomi yang rendah.
3. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh pada keadaan gizinya. Pengetahuan akan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi sangat penting, sehingga
memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi perlu diterapkan dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
9. Hygiene dan sanitasi lingkungan.
Keadaan lingkungan tempat tinggal yang sehat sangat mendukung pencapaian gizi yang baik. Didalam masyarakat masih banyak terjadi gangguan gizi yang
disebabkan oleh beberapa hal, lebih lanjut Bambang Soetedjo 1993:50 mengemukakan pendapat bahwa :
E. Ketidaktahuan antara makanan dan kesehatan banyak terjadi pada keluarga
yang tidak memperhatikan makanan yang dimakan. F. kebiasaan atau pantangan terhadap makanan tertentu.
G. Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan yang bernilai gizi tinggi. H. kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan.
I. Penghasilan keluarga yang rendah. J. Jarak kelahiran yang terlalu dekat.
Gizi diperlukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidup, menjalankan alat-alat dalam tubuh, untuk pertumbuhan dan pengganti bagian-bagian
tubuh yang rusak. Gizi itu harus tersedia secara teratur dalam ragam mutu dan jumlah yang cukup, agar tetap sehat, bergairah dan kuat bekerja.
7
Keadaan gizi yang baik sangat dibutuhkan dalam melakukan aktivitas selalu berhubungan dengan kesehatan tubuh dan banyak penyakit yang di timbulkan
karena kurang gizi. Gizi juga selalu berhubungan dengan pertumbuhan jasmani, kecerdasan otak, daya tahan tubuh, produktivitas kerja dan keluarga berencana.
c. Penggolongan Zat-zat gizi