Elisitor Pythium sp. Tinjauan Pustaka

Gambar 3. Jalur biosintesis AIM Kutchan, 1995; Rijhwani dan Shank, 1998.

5. Elisitor

Menurut Buitelaar dalam Ratnasari 2001, teknik elisitasi adalah teknik pemberian materi abiotikbiotik ke dalam sel tumbuhan, sehingga produksi metabolit sekundernya meningkat sebagai respon pertahanan diri. Elisitor adalah senyawa mediator berupa mikrobia yang dapat memberikan cekaman microbial stress yang dikenal dengan elisitor biotik atau dapat berupa agen penyebab cekaman elisitor abiotik, seperti: sinar UV, alkalinitas, tekanan osmotik, dan ion logam berat. Ketika elisitor masuk ke dalam tubuh tanaman, terjadi peningkatan produksi senyawa spesifik Radman et al., 2003; Ramawat dan Sonie, 1999b. Enzim kunci biosintesis alkaloid striktosidin sintase dapat dipacu dengan elisitor. Sebagian besar elisitor berupa produk cendawan Robinson, 1995. Menurut Reichling 1999, elisitor dapat diisolasi dari dinding sel spora atau hifa cendawan patogen maupun nonpatogen, berupa: oligosakarida dan glikoprotein. TDC

6. Pythium sp.

a. Klasifikasi Menurut Sastrahidayat 1990, klasifikasi Pythium sp. adalah: Divisio : Mycota Subdivisio : Eumycotina Kelas : Oomycetes Ordo : Peronosporales Famili : Pythiaceae Genus : Pythium Spesies : Pythium sp. b. Morfologi Pythium sp. umumnya membentuk koloni dan pertumbuhannya sangat cepat, umumnya tidak berwarna, panjang hifa mencapai 10 µm, miselium senositik dan bercabang Erwin dan Ribeiro, 1996. Menurut Triharso 1994, sporangiofor tidak berbeda dengan hifa somatis, sporangium berbentuk bulat, saat reproduksi bagian ujungnya membentuk buluh yang menggelembung disebut vesikel. Morfologi Pythium sp. dapat diamati pada Lampiran 3. c. Reproduksi Reproduksi seksual dengan oogonia yang terletak di bagian ujung atau interkalari hifa. Oogonium terdiri dari satu oospora berbentuk pipih. Fertilisasi dengan satu atau beberapa anteredium yang berasal dari tangkai oogonium pada satu hifa monoclinous atau dari hifa lain diclinous yang berasal dari miselium lain heterotalikdioseus. Reproduksi aseksual dengan zoospora yang dihasilkan sporangia Erwin dan Ribeiro, 1996; Triharso, 1994. d. Ekologi dan distribusi Pythium hidup di tanah, baik itu sebagai saprofit pada serasah maupun sebagai oospora. Inang cendawan ini sangat luas, di antaranya adalah: buncis Phaseolus vulgaris, kacang hijau Vigna radiata, semangka Citrus vulgaris, dan kacang panjang Pisum sativum Agrawal dan Prasad, 1997. Anggota Pythium antara lain: P. aphanidermatum, P. ultimum, P. debaryanum, P. irregulare, dan P. sylvaticum menyebabkan rebah semai dan busuk akar tanaman kapas, jagung, kentang, tembakau, kacang-kacangan, dan pepaya. Cendawan ini juga menimbulkan penyakit layu pada tanaman jahe. Pythium menyerang paling fatal pada bagian korteks hipokotil tanaman semai dan aktif pada kondisi lingkungan dengan suhu 15-20 o C. Infeksi tanaman disebabkan tingginya kelembaban tanah, terjadinya rebah semai didukung oleh suhu yang rendah Balfas et al., 2000; Cook, 1981; Sastrahidayat, 1990.

B. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan, Biomassa dan Kandungan Alkaloid Akar Pule Pandak (Rauwolfia serpentina Benth.) Hasil Kultur In vitro

0 8 80

PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN RESERPIN KULTUR KALUS Rauvolfia verticillata Baillon PADA VARIASI KONSENTRASI SUKROSA DALAM MEDIA MS

0 9 87

PENGARUH PENURUNAN KONSENTRASI FOSFOR DALAM MEDIA MURASHIGE SKOOG (MS) TERHADAP PERTUMBUHAN KALUS DAN PRODUKSI RESERPIN PULE PANDAK [Rauvolfia verticillata Baillon] SECARA IN VITRO

0 3 89

PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN BAP (Benzil Amino Purine) DALAM MEDIA MURASHIGE SKOOG (MS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN RESERPIN KALUS PULE PANDAK

0 2 61

PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN RESERPIN PULE PANDAK (Rauvolfia verticillata Lour. Baillon) PADA VARIASI UNSUR FOSFOR (P)

0 12 89

Pengaruh Konsentrasi Mn2 Terhadap Indeks Pertumbuhan dan Kandungan Reserpin Kultur Tunas Rauvolfia Spectabilis (Miq.) Boerl. - Ubaya Repository

0 0 1

Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pule Pandak ( Rauvolfia serpentina L.) Terhadap Staphylococcus aureus Serta Skrining Kandungan Kimianya - Ubaya Repository

1 8 1

Antibakteri Kultur Tunas Pule Pandak (Rauvolfia serpentina (L.) Benth) Masa Kultur 21, 28, dan 42 Hari Terhadap Escherichia Coli - Ubaya Repository

0 0 1

Pengaruh Konsentrasi Mg2+ Terhadap Indeks Pertumbuhan Kultur Tunas Pule Pandak (Rauwolfia Serpentina Benth) Dan Analisis Kualitatif kandungan Alkaloida Reserpin Secara Kromatografi Lapis Tipis - Ubaya Repository

0 0 1

PENGARUH INOKULASI MIKORIZA VESIKULA ARBUSKULA (MVA) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PULE PANDAK (Rauvolfia verticillata Lour.) EFFECT OF VESICULAR ARBUSCULAR MYCORRHIZA ON GROWTH OF SNAKE ROOT (Rauvolfia verticillata Lour.)

0 0 22