PERBEDAAN SIKAP TERHADAP HETEROSEKSUALITAS PADA REMAJA NARAPIDANA DITINJAU DARI LAMANYA TINGGAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II-A BLITAR

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periode remaja adalah periode yang sangat penting. Setiap orang akan melalui periode ini sebelum orang tersebut masuk periode dewasa. Periode ini ditandai dengan perubahan fisik yang cepat dan penting disertai dengan perkembangan mental yang cepat, terutama pasca masa awal remaja (Hurlock, 1980).

Hurlock (1980) mengatakan remaja merupakan periode perubahan sikap dan perilaku. Perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan perubahan fisik yang terjadi pada remaja, ketika perubahan fisik semakin pesat, perubahan sikap dan perilaku remaja juga semakin pesat.

Seperti tahap perkembangan yang lain, remaja juga memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Salah satu tugas perkembangan remaja pertama yang berhubungan dengan seks adalah pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis (Hurlock, 1980).

Tugas perkembangan di atas tidaklah mudah untuk diselesaikan oleh remaja, apalagi remaja yang sekarang berada di dalam lembaga pemasyarakatan anak, dimana segala sesuatu menjadi terbatas. Menurut Sykes (seperti yang disebut Handayani, 2010) keterbatasan remaja di dalam lembaga pemasyarakatan meliputi; hilangnya hubungan heteroseksual, hilangnya kebebasan, hilangnya pelayanan, hilangnya rasa aman, dan adanya prasangka buruk dari masyarakat. Sedangkan, berdasarkan hasil survey awal tanggal 23 Maret 2010 di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar diketahui bahwa keterbatasan-keterbatasan remaja yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan anak jika dibandingkan dengan remaja di luar lembaga pemasyarakatan anak meliputi beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, keterbatasan wawasan tentang seks. Remaja di dalam lembaga pemasyarakatan anak terbatas untuk mendapatkan informasi tentang seks, baik dari buku atau orang tua mereka. Padahal menurut Hurlock (1980) wawasan tentang seks didapatkan remaja dari membaca buku, membahas masalah seks dengan teman-teman dari berbagai jenis kelamin, melakukan percobaan tentang seks, dan dari orang tua mereka.


(2)

2

Kedua, keterbatasan berinteraksi sosial. Remaja di luar lembaga pemasyarakatan anak bisa berinteraksi dengan siapapun dan dari jenis kelamin apapun dan batasan waktu relatif tidak mengikat. Sedangkan remaja di dalam lembaga pemasyarakatan anak sebagian besar waktunya dihabiskan untuk berinteraksi dengan sesama jenisnya saja. Padahal pada masa ini (remaja “adolescence”) menurut George Lovinger (seperti yang disebut Yusuf, 2010) berpendapat bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenis yang biasanya terjadi pada saat interaksi kelompok. Saat berinteraksi dengan kelompok remaja mulai tertarik pada anggotanya, perasaan tertarik atau sikap positif terhadap teman dalam kelompok merupakan dasar bagi perkembangan hubungan pribadi yang akrab di antara anggota kelompok tersebut.

Ketiga, keterbatasan bertemu orang tua. Remaja yang berada di luar lembaga pemasyarakatan anak bisa sewaktu-waktu bisa bertemu dengan orang tua-nya. Sedangkan, remaja di dalam lembaga pemasyarakatan anak jarang sekali bertemu atau bahkan tidak pernah bertemu dengan orang tua mereka. Padahal, hubungan dengan orang tua merupakan faktor penting dalam perkembangan identitas gender, peran gender dan orientasi seksual remaja (Perrin, 2002).

Keterbatasan-keterbatasan yang dialami oleh remaja di lembaga pemasyarakatan anak di atas berdampak pada sikap remaja narapidana terhadap heteroseksualitas. Dampak psikologis yang berhubungan dengan perubahan sikap yang dialami oleh para narapidana terbukti dari beberapa hasil penelitian, sebagai berikut: Pada tahun 1978, Richmond (seperti yang disebut Hensley, 2000) melakukan penelitian kualitatif sikap narapidana terhadap homoseksualitas di Australia. Richmond lebih lanjut mendokumentasikan sumber sikap dalam tiga aspek kehidupan penjara: pola pengucilan, pernyataan status heteroseksual, dan humor penjara. Pada tahun 2002, Sudirman (2002) menyebutkan bahwa pemenjaraan (pemasukan orang ke dalam lembaga pemasyarakatan) membawa dampak terhadap cara mereka memenuhi kebutuhan seksualnya yang meliputi perbuatan masturbasi, homoseksual, beastiality dan lain-lain serta berdampak terhadap cara mereka memperoleh objek seksual yang normal. Sedangkan hasil penelitian yang berupa data kuantitatif dilakukan oleh Hensley (2000) menyebutkan bahwa semakin banyak sisa masa tahanan (narapidana baru) di dalam lembaga pemasyarakatan sikapnya semakin


(3)

3

negatif terhadap homoseksualitas dibanding dengan sisa masa penahanan yang tinggal sedikit (narapidana lama). Di samping itu, dari hasil survey yang dilakukan Hensley (2000) menunjukan bahwa gender, ras, perilaku homoseksual selama di penjara dan waktu sisa masa tahanan memberikan pengaruh secara statistik signifikan terhadap sikap narapidana terhadap homoseksualitas. Namun, beberapa penelitian sebelumnya lebih memfokuskan pada sikap terhadap homoseksualitas. Sehingga, sampai sekarang penelitian tentang sikap terhadap heteroseksualitas masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian tentang sikap terhadap heteroseksualitas ini penting dilakukan.

Di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar terdapat 221 penghuni, terdiri atas 216 remaja putra dan 5 remaja putri, dengan rentang usia antara 10-21 tahun dan remaja tersebut dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, usia, lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak.

Remaja yang berada di dalam lembaga pemasyarakatan anak seperti di atas, menurut para pakar dalam bidang perkembangan (seperti yang disebut Santrock, 1995) termasuk kedalam 15 sampai 25 persen remaja yang beresiko sangat tinggi tidak bisa menjadi orang-orang dewasa yang produktif, khususnya yang berhubungan dengan masalah heteroseksualitas. Bahkan, menurut Hensley (2000) lamanya sisa penahanan itu berpengaruh pada sikap narapidana terhadap perilaku seksual (homoseksualitas) di lembaga pemasyarakatan. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa waktu begitu berpengaruh terhadap sikap narapidana terhadap perilaku seksual (homoseksualitas), dimana menurut Worthington, et al., (2002) sikap terhadap kelompok minoritas (homoseksual) merupakan unsur penting yang berpengaruh terhadap proses perkembangan heteroseksualitas remaja. Oleh karena itu, penelitian tentang sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana berdasarkan lamanya tinggal (waktu tinggal) itu penting dilakukan untuk membantu remaja di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar menjadi orang-orang dewasa yang produktif.

Lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak ini dipilih karena dengan mengetahui jenjang waktu mereka tinggal di lembaga, maka dapat disimpulkan bahwa lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak benar-benar berpengaruh terhadap sikap terhadap heteroseksualitas (Hensley,2002). Sehingga penelitian ini


(4)

4

penting untuk membantu lembaga pemasyarakatan anak mengurangi dampak-dampak psikologis yang dialami oleh remaja narapidana dikarena lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar. Pembagian kelompok dalam penelitian ini berdasarkan lamanya tinggal adalah sebagai berikut: (1) kelompok I, remaja narapidana yang tinggal < 1 tahun di lembaga pemasyarakatan anak; (2) kelompok II, remaja narapidana yang tinggal 1 tahun - < 2 tahun di lembaga pemasyarakatan anak; (3) kelompok III, remaja narapidana yang tinggal 2 tahun - < 3 tahun di lembaga pemasyarakatan anak; (4) kelompok IV, remaja narapidana yang tinggal ≥ 4 tahun di lembaga pemasyarakatan anak.

Karena didasari pentingnya penelitian tentang sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana dilihat berdasarkan lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tujuan mengetahui apakah ada perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar.


(5)

5

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat menambah pemahaman tentang sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja khusunya remaja di dalam lembaga pemasyarakatan anak dan menambah referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai heteroseksualitas pada remaja narapidana.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat membantu remaja mempersiapkan menjadi orang-orang dewasa yang bisa membina hubungan heteroseksual dengan baik dan membantu lembaga pemasyarakatan dalam melakukan pembinaan atau pemberdayaan penghuni lembaga pemasyarakatan agar dapat menjalankan fungsi sosialnya dalam masyarakat serta membantu mengurangi dampak-dampak psikologis yang dialami oleh remaja narapidana dikarena lamanya (1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun) tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar.


(6)

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP

HETEROSEKSUALITAS PADA REMAJA

NARAPIDANA DITINJAU DARI LAMANYA TINGGAL

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II-A

BLITAR

SKRIPSI

Disusun oleh : SHOHIFUL ANWAR

06810210

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(7)

ii

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP

HETEROSEKSUALITAS PADA REMAJA

NARAPIDANA DITINJAU DARI LAMANYA TINGGAL

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS II-A

BLITAR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Disusun oleh : SHOHIFUL ANWAR

06810210

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2011


(8)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi : Perbedaan Sikap terhadap Heteroseksualitas pada Remaja Narapidana Ditinjau dari Lamanya Tinggal di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Blitar.

2. Nama Peneliti : Shohiful Anwar

3. NIM : 06810210

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu penelitian : 23 Oktober 2010 – 15 Agustus 2011 7. Tanggal Ujian : 20 Agustus 2011

Malang, 20 Agustus 2011 Pembimbing I

Hudaniah, M.Si., Psi

Pembimbing II


(9)

iv

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh dewan penguji Pada tanggal 20 Agustus 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Hudaniah, M.Si., Psi

Anggota Penguji : 1. Ni’matuzahroh, S.Psi., M.Si.

2. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si. 3. Lindayani Pusfiyaningsih, S.Psi., M.Si.


(10)

v

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Shohiful Anwar

Nim : 06810210

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul :

Perbedaan Sikap terhadap Heteroseksualitas pada Remaja Narapidana Ditinjau dari Lamanya Tinggal di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Blitar

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak bebas Royalti non eksekutif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 20 Agustus 2011

Ketua Program Studi


(11)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Perbedaan Sikap terhadap Heteroseksualitas pada Remaja Narapidana

Ditinjau dari Lamanya Tinggal di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Blitar”, sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Hudaniah, M.Si, Psi. dan Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat menyesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Diana Savitri H., S.Psi, M.Psi selaku dosen wali yang telah memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan sampai selesai skripsi ini.

4. Pak...sebagai kepala lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar yang telah memberikan izin dan fasilitas bagi penulis untuk melakukan penelitian

5. Remaja-remaja narapidana Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Blitar yang telah bersedian menjadi subjek penelitian.

6. Pak Agus (anggota BINADIK di LPA) yang telah bersedia menjadi pembimbing lapangan selama peneliti melakukan penelitian.

7. Bapak Kasmidjo, mae Mali’ah, mbk Tin dan kak Puji yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua ponakanku Akbar dan Karin yang telah menumbuhkan semangat pribadiku untuk selalu belajar ilmu baru tentang psikologi perkembangan.


(12)

vii

9. Lia, Hendra, Dini, Hamka dan Askia selaku teman yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyesaikan skripsi.

10. Imam, Intry, Rima, Hendra, Novi, Lia, mas Teguh, Kiki, Putri, mas Ian, Icha yang telah membantu dalam pelaksanaan pengumpulan data di lembaga pemasyarakatan anak II-A Blitar.

11. Teman-temanku di Diva (ANDI 05, 06, 07, 08, 09, 10) yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyesaikan skripsi.

12. Mas Teguh dan Mas Nash yang selalu memberikan bimbingan, wawasan-wawasan baru tentang psikologi maupun non psikologi sehingga peneliti tidak pernah kekurangan referensi dalam penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai. 13. Keluarga besar IMM komisariat Psikologi UMM dan komisariat NIHILIS UIN

Malang yang memberikan dukungan moril bagi peneliti sejak peneliti awal di malang sampai peneliti menyesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tidak ada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan skripsi / karya ilmiah ini sangat penulis harapkan. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca.

Malang, 20 Agustus 2011 Penulis


(13)

viii INTISARI

Anwar, Shohiful (2011). Perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak (LPA) klas II-A Blitar. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Hudaniah. (2) Ni’matuzahroh.

Kata Kunci : sikap, heteroseksualitas, remaja narapidana, lama tinggal di LPA. Remaja memiliki beberapa tugas perkembangan, salah satunya pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Pemenuhan tugas perkembangan tersebut tidaklah mudah bagi remaja narapidana dikarena ketika remaja berada di lembaga pemasyarakatan anak segala sesuatu menjadi terbatas (terbatas dalam mendapatkan wawasan tentang lawan jenis, terbatas dalam berinteraksi sosial, dan terbatas dalam berinteraksi dengan orang tua). Keterbatasan-keterbatasan tersebut secara langsung berpengaruh terhadap sikap remaja, khususnya mengenai hubungan heteroseksual. Oleh karena itu, sikap terhadap heteroseksualitas pada remaja narapidana penting untuk diteliti, khususnya untuk melihat pengaruh lamanya tinggal di LPA terhadap pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis ketika remaja narapidana keluar dari LPA.

Penelitian ini mengunakan teori sikap (kognitif, afektif, konatif) dari Azwar dan teori perkembangan heteroseksual, khususnya multidimensi pada model identitas individu (kebutuhan seksual, nilai seksual, aktifitas seksual, karakteristik pasangan yang disukai, model ekspresi kebutuhan seksual dan orientasi seksual) dari Worthington. Di mana kedua teori tersebut digabungkan untuk mengungkap sikap terhadap heteroseksualitas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan populasi sejumlah 216 remaja narapidana laki-laki di LPA klas II-A Blitar dengan sampel sejumlah 24 remaja narapidana laki-laki. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling pertimbangan (purposive sampling) dan metode pengumpulan data mengunakan skala sikap. Adapun analisis data dilakukan dengan mengunakan analisis varians yang dibantu dengan program SPSS 17 (Statistic Program for Sosial Science version 17.0 for Windows).

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di LPA klas II-A Blitar, dibuktikan dengan didapatkan nilai probabilitas (0,689) > 0,05 dan F-hitung (0,496) < F-tabel (3,10). Adapun faktor-faktor penyebab tidak adanya perbedaan sikap terhadap heteroseksualitas remaja narapidana ditinjau dari lamanya tinggal di LPA klas II-A Blitar adalah tidak ada perbedaan pada faktor interaksi dengan keluarga dan teman sebaya, faktor budaya, faktor media massa, faktor perilaku heteroseksualitas, dan faktor lamanya sisa masa penahanan pada masing-masing kelompok dalam penelitian ini.


(14)

ix DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... vi

INTISARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sikap ... 6

1. Pengertian sikap ... 6

2. Komponen sikap ... 6

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ... 7

4. Teori perubahan sikap ... 8

5. Cara pengukuran sikap ... 9

B. Heteroseksualitas ... 9

1. Pengertian heteroseksualitas ... 9

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi heteroseksualitas ... 10

3. Perkembangan heteroseksual ... 13

C. Sikap terhadap Heteroseksualitas ... 17

1. Pengertian sikap terhadap heteroseksualitas ... 17

2. Dinamika perubahan sikap terhadap heteroseksualitas ... 17

D. Remaja ... 17

1. Pengertian remaja ... 17

2. Ciri-ciri umum masa remaja ... 18

3. Tugas-tugas perkembangan remaja ... 18

4. Perkembangan seksual remaja ... 19

E. Narapidana Anak ... 20

F. Lembaga Pemasyarakatan ... 21

G. Kerangka Pemikiran ... 23

H. Hipotesa Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 25

B. Variabel Penelitian ... 25

1. Identifikasi variabel penelitian ... 25

2. Definisi operasional variabel penelitian ... 26


(15)

x

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

3. Teknik sampling ... 28

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

E. Jenis Data, Instrumen Penelitian dan Metode pengumpulan data ... 28

1. Jenis data ... 28

2. Instrumen penelitian ... 28

3. Metode pengumpulan data ... 31

4. Validitas dan reliabilitas ... 31

a. Validitas ... 31

b. Reliabilitas ... 33

F. Prosedur Penelitian ... 34

G. Teknik Analisi Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek ... 36

B. Deskripsi Data ... 36

C. Analisis Data ... 40

D. Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47


(16)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Blueprint skala sikap terhadap heteroseksualitas ... 30 Tabel 3.2 : Blueprint aitem-aitem yang dinyatakan valid dan reliabel ... 32 Tabel 4.1 : Deskripsi subjek penelitian ... 36 Tabel 4.2 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar ... 37 Tabel 4.3 : Distribusi skor T pada aspek-aspek sikap terhadap

heteroseksualitas ... 38 Tabel 4.4 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

rentang usia remaja narapidana di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar ... 39 Tabel 4.5 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

status pernikahan orang tua subjek ... 39 Tabel 4.6 : Analisis varian satu jalur untuk sikap terhadap heteroseksualitas ... 40


(17)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 2.1 : Faktor biopsikososial yang berpengaruh pada perkembangan heteroseksual ... 12 Gambar 2.2 : Karakateristik (dimensi/aspek) perkembangan identitas

heteroseksual ... 15 Gambar 2.3 : Status perkembangan heteroseksual ... 16


(18)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Jadwal penelitian ... 51

Lampiran 2 : Data riwayat hidup subjek penelitian ... 52

Lampiran 3 : Instrumen penelitian ... 53

Lampiran 4 : Data mentah hasil penelitian ... 56

Lampiran 5 : Uji validitas dan reliabilitas aitem-aitem penelitian ... 58

Lampiran 6 : Data hasil aitem-aitem yang dinyatakan valid dan reliabel ... 70

Lampiran 7 : Analisis data(Analysis of Varian dan Post Hoc) dan uji homogenitas ... 71

Lampiran 8 : Surat ijin penelitian skripsi ... 73

Lampiran 9 : Surat keterangan telah melakukan penelitian skripsi ... 74


(19)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan : pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: PT. Refika Aditama.

Alwisol. (2007). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Jogjakarta: Pustaka pelajar.

_______. (2009). Sikap manusia teori dan pengukuranya. Jogjakarta: Pustaka pelajar.

Balnaves, M. & Capulti, P. (2001). Introduction to quantitative research methods; an investigative approach. London: SAGE Publications Ltd.

Bowling, A. & Ebrahim, S. (2005). Handbook of health research methods (investigation, measurement, and analysis). New York; Open University Press.

Crockett, L. J., Raffaelli, M. & Moilanen, K. L. (2003). Adolescent sexuality: behavior and meaning. Dalam Gerald R. A. (Ed.) Blackwell handbook of adolescence (Hal. 371-392). United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd.

Chaplin, J, P. (2002). Kamus lengkap psikologi. (Terj. Kartini Kartono). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Colman, A. M. (2003). Oxford: dictionary of psychology. New York: Oxford University Press Inc.

Coolican H. (1994). Research methods and statistic in psychology (Ed. Kedua). Hodder & Stoughton.

Douglas & Multi, F. (2007). Encyclopedia of sex and gender. New York: Gale Group.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. (2010). Pedoman penulisan skripsi. Malang: Fakultas Psikologi UMM.

Handayani, T. P. (2010). Kesejahteraan psikologis narapidana remaja di lembaga pemasyarakatan anak kutoarjo. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Hensley, C.(2000). “Attitudes toward homosexuality in male and female prison: an

exploratory study” The Prison Journal, 80: 434. Diperoleh dari

http://www.tpj.sagepub.com


(20)

xv

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan. (Terj. Istiwidayanti & Soejarwo). Jakarta: Erlangga.

Kartono, K. (2009). Psikologi abnormal dan abnormalitas seksual. Bandung: CV Mandar Maju.

Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. (Terj. Landung R. Simatupang). Jogjakarta: UGM Press.

Kurnaini, H. (2007). Pelaksanaan Pemberian Hak Remisi Bagi Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar. (Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).

Muijs, D. (2004). Doing quantitative research in education with SPSS. London: SAGE Publications Ltd.

Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

O’Brien, J. (2009). Encyclopedia gender and society. Los Angeles: Sage

Publications.

Perrin, E. C. (2002). Sexual orientation in child and adolescent health care. New York: Kluwer Academic Publishers.

Rosenthal, D.A., Smith, A. M. A., Reichler, H., Moore, S. (1996). Changes in heterosexual university undergraduates' HIV-related knowledge, attitudes and behaviour: melbourne, 1989-1994. Genitourin Med,72:123-127. Diperoleh dari http://www.osun.org.

Santrock, John, W. (1995). Life-span development jilid II. (Terj. Achmad Chusairi & Juna Damanik). Jakarta: Erlangga.

Saryono, Djoko (Ed.). (2005). Bahasa indonesia untuk karangan ilmiah. Malang: UMM Press.

Schwarz, N. (2008). Attitude measurement. Dalam W. D. Crano, & R. Prislin (Ed.), Attitudes and attitude change (Hal. 41-60). New York: Taylor & Francis group.

Sudirman, D. (2002). Sikap narapidana dan tahanan terhadap perilaku seksualnya: studi tentang penyimpangan seksual di lembaga pemasyarakatan / rumah tahanan negara. (Tesis, Universitas Indonesia, 2002). Abstrak diakses September 2010 dari http://www.lontar.ui.ac.id.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.


(21)

xvi

Suparman, I. A. (1986). Buku materi pokok pengumpulan dan penyajian data. Jakarta: Karunika.

Taufik, A. (2010). Penjara the untold stories. Jakarta Selatan: Ufuk Press.

Team lab komputer.(2007). SPSS 14: statistic program for social science. Malang: Laboratorium Komputer UMM.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Th. 1995 tentang Pemasyarakatan. 2002. Jakarta: BPHN. Diperoleh dari http//www.Osun.org.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Th. 1997 tentang Pengadilan Anak. 1997. Jakarta. Diperoleh dari http//www.komisiyudisial.go.id.

Wahyuni, S. (2007). Kamus besar bahasa indonesia (Ed. baru). Jakarta: Pustaka Phoenix.

Whitehead, N. & Whitehead, B. (1999). Are Heterosexuals Born that Way. My Genes Made Me Do It! - A Scientific Look At Sexual Orientation (Bab 3). Diakses September 2010 dari http://www.mygenes.co.nz.

Winarsunu, T. (2007). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Worthington, R. L., Savoy, H. B., Dillon, F. R., & Vernaglia, E. R. (2002). Heterosexual identity development : a multidimensional model of individual and social identity. The Counseling Psychologist, 30: 496. Diperoleh dari http://www.tcp.sagepub.com.

Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Roedakarya. Zgourides, G. (2000). Developmental psychology. Chicago: IDG Books Worldwide,

Inc.


(1)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Blueprint skala sikap terhadap heteroseksualitas ... 30 Tabel 3.2 : Blueprint aitem-aitem yang dinyatakan valid dan reliabel ... 32 Tabel 4.1 : Deskripsi subjek penelitian ... 36 Tabel 4.2 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

dari lamanya tinggal di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar ... 37 Tabel 4.3 : Distribusi skor T pada aspek-aspek sikap terhadap

heteroseksualitas ... 38 Tabel 4.4 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

rentang usia remaja narapidana di lembaga pemasyarakatan anak klas II-A Blitar ... 39 Tabel 4.5 : Distribusi skor T pada sikap terhadap heteroseksualitas ditinjau

status pernikahan orang tua subjek ... 39 Tabel 4.6 : Analisis varian satu jalur untuk sikap terhadap heteroseksualitas ... 40


(2)

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 2.1 : Faktor biopsikososial yang berpengaruh pada perkembangan heteroseksual ... 12 Gambar 2.2 : Karakateristik (dimensi/aspek) perkembangan identitas

heteroseksual ... 15 Gambar 2.3 : Status perkembangan heteroseksual ... 16


(3)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Jadwal penelitian ... 51

Lampiran 2 : Data riwayat hidup subjek penelitian ... 52

Lampiran 3 : Instrumen penelitian ... 53

Lampiran 4 : Data mentah hasil penelitian ... 56

Lampiran 5 : Uji validitas dan reliabilitas aitem-aitem penelitian ... 58

Lampiran 6 : Data hasil aitem-aitem yang dinyatakan valid dan reliabel ... 70

Lampiran 7 : Analisis data(Analysis of Varian dan Post Hoc) dan uji homogenitas ... 71

Lampiran 8 : Surat ijin penelitian skripsi ... 73

Lampiran 9 : Surat keterangan telah melakukan penelitian skripsi ... 74


(4)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan : pendekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: PT. Refika Aditama.

Alwisol. (2007). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.

Azwar, S. (2007). Reliabilitas dan Validitas. Jogjakarta: Pustaka pelajar.

_______. (2009). Sikap manusia teori dan pengukuranya. Jogjakarta: Pustaka pelajar.

Balnaves, M. & Capulti, P. (2001). Introduction to quantitative research methods; an investigative approach. London: SAGE Publications Ltd.

Bowling, A. & Ebrahim, S. (2005). Handbook of health research methods (investigation, measurement, and analysis). New York; Open University Press.

Crockett, L. J., Raffaelli, M. & Moilanen, K. L. (2003). Adolescent sexuality: behavior and meaning. Dalam Gerald R. A. (Ed.) Blackwell handbook of adolescence (Hal. 371-392). United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd. Chaplin, J, P. (2002). Kamus lengkap psikologi. (Terj. Kartini Kartono). Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Colman, A. M. (2003). Oxford: dictionary of psychology. New York: Oxford University Press Inc.

Coolican H. (1994). Research methods and statistic in psychology (Ed. Kedua). Hodder & Stoughton.

Douglas & Multi, F. (2007). Encyclopedia of sex and gender. New York: Gale Group.

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. (2010). Pedoman penulisan skripsi. Malang: Fakultas Psikologi UMM.

Handayani, T. P. (2010). Kesejahteraan psikologis narapidana remaja di lembaga pemasyarakatan anak kutoarjo. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Hensley, C.(2000). “Attitudes toward homosexuality in male and female prison: an

exploratory study” The Prison Journal, 80: 434. Diperoleh dari

http://www.tpj.sagepub.com


(5)

xv

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan. (Terj. Istiwidayanti & Soejarwo). Jakarta: Erlangga.

Kartono, K. (2009). Psikologi abnormal dan abnormalitas seksual. Bandung: CV Mandar Maju.

Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. (Terj. Landung R. Simatupang). Jogjakarta: UGM Press.

Kurnaini, H. (2007). Pelaksanaan Pemberian Hak Remisi Bagi Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar. (Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).

Muijs, D. (2004). Doing quantitative research in education with SPSS. London: SAGE Publications Ltd.

Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

O’Brien, J. (2009). Encyclopedia gender and society. Los Angeles: Sage

Publications.

Perrin, E. C. (2002). Sexual orientation in child and adolescent health care. New York: Kluwer Academic Publishers.

Rosenthal, D.A., Smith, A. M. A., Reichler, H., Moore, S. (1996). Changes in heterosexual university undergraduates' HIV-related knowledge, attitudes and behaviour: melbourne, 1989-1994. Genitourin Med,72:123-127. Diperoleh dari http://www.osun.org.

Santrock, John, W. (1995). Life-span development jilid II. (Terj. Achmad Chusairi & Juna Damanik). Jakarta: Erlangga.

Saryono, Djoko (Ed.). (2005). Bahasa indonesia untuk karangan ilmiah. Malang: UMM Press.

Schwarz, N. (2008). Attitude measurement. Dalam W. D. Crano, & R. Prislin (Ed.), Attitudes and attitude change (Hal. 41-60). New York: Taylor & Francis group.

Sudirman, D. (2002). Sikap narapidana dan tahanan terhadap perilaku seksualnya: studi tentang penyimpangan seksual di lembaga pemasyarakatan / rumah tahanan negara. (Tesis, Universitas Indonesia, 2002). Abstrak diakses September 2010 dari http://www.lontar.ui.ac.id.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta.


(6)

xvi

Suparman, I. A. (1986). Buku materi pokok pengumpulan dan penyajian data. Jakarta: Karunika.

Taufik, A. (2010). Penjara the untold stories. Jakarta Selatan: Ufuk Press.

Team lab komputer.(2007). SPSS 14: statistic program for social science. Malang: Laboratorium Komputer UMM.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Th. 1995 tentang Pemasyarakatan. 2002. Jakarta: BPHN. Diperoleh dari http//www.Osun.org.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Th. 1997 tentang Pengadilan Anak. 1997. Jakarta. Diperoleh dari http//www.komisiyudisial.go.id.

Wahyuni, S. (2007). Kamus besar bahasa indonesia (Ed. baru). Jakarta: Pustaka Phoenix.

Whitehead, N. & Whitehead, B. (1999). Are Heterosexuals Born that Way. My Genes Made Me Do It! - A Scientific Look At Sexual Orientation (Bab 3). Diakses September 2010 dari http://www.mygenes.co.nz.

Winarsunu, T. (2007). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM Press.

Worthington, R. L., Savoy, H. B., Dillon, F. R., & Vernaglia, E. R. (2002). Heterosexual identity development : a multidimensional model of individual and social identity. The Counseling Psychologist, 30: 496. Diperoleh dari http://www.tcp.sagepub.com.

Yusuf, S. (2010). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: Roedakarya.

Zgourides, G. (2000). Developmental psychology. Chicago: IDG Books Worldwide, Inc.