Lampiran 1 Prosedur analisis sifat fisik, kimia dan mikrobiologi a. Kadar Air AOAC 1995
Kadar air diukur dengan metode oven biasa, sampel tidak terdegradasi pada suhu 100
o
C. Cawan aluminum kosong dikeringkan dalam oven suhu105
o
C selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator selama 5 menit atau sampai
tidak panas lagi. Cawan ditimbang dan dicatat beratnya. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram di dalam cawan tersebut, sampel dikeringkan dengan oven
sampai beratnya konstan perubahan berat tidak lebih dari 0,003 g. Setelah itu cawan didinginkan di dalam desikator. Ditimbang berat akhirnya. Kadar air
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
x= berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan g. a= berat cawan kosong g.
y= berat cawan dan sampel setelah dikeringkan g.
b. Tekstur kekerasan
Pengukuran kekerasan dilakukan dengan menggunakan Texture Analyzer CT3 4500 produksi USA. Tekanan yang digunakan adalah 2 mms.
Jarak yang digunakan antara keju putih rendah lemak dengan probe adalah 5 mm. Keju putih yang akan diukur kekerasannya diletakkan di bawah probe, lalu
tekan ”Quick Run Test“. Setelah pengukuran selesai, nilai kekerasan keju putih rendah lemak dapat dilihat pada layar komputer.
c. Bilangan TBA AOAC 1992
Pada analisis bilangan TBA, asam 2-thiobarbituriat akan bereaksi dengan malonaldehid membentuk warna merah, yang intensitasnya dapat diukur dengan
spektrofotometer. Malonaldehid sebagai hasil oksidasi lipid mengindikasikan adanya ketengikan pada produk. Pengukurannya dapat dilakukan dengan
menghancurkan mi instan subtitusi jagung sebanyak 10 gram ke dalam waring blender bersama 50 ml akuades selama 2 menit. Kemudian, pindahkan secara
kuantitatif ke dalam labu destilasi sambil dicuci dengan 47.5 ml akuades. Atur pH menjadi 1.5 dengan menambahkan HCl 4M sebanyak 2.5 ml. Tambahkan batu
didih dan pencegah buih secukupnya dan pasang labu destilasi pada alat destilasi. Destilasi dijalankan dengan pemanasan tinggi sehingga diperoleh 50 ml
destilat selama 10 menit pemanasan.
Kadar air bb= x-y x100 x-a
Aduk merata destilat yang diperoleh, pipet 5 ml destilat ke dalam tabung reaksi bertutup. Tambahkan 5 ml pereaksi TBA, tutup, campur merata lalu
panaskan selama 35 menit dalam air mendidih. Selanjutnya buat larutan blanko dengan menggunakan 5 ml akuades dan 5 ml pereaksi, dan beri perlakuan
seperti penetapan sampel. Dinginkan tabung reaksi dengan air pendingin, kemudian ukur absorbansinya pada panjang gelombang 528 nm dengan larutan
blanko sebagai titik nol. Analisis bilangan TBA ini dilakukan selama sampling dalam penyimpanan, sehingga dapat mendukung hasil analisis sensori subyektif
oleh panelis.
d. pH AOAC 1995