PERSEPSI MASYARAKAT DESA PADOMASAN TENTANG KARTU BPJS DAN KARTU INDONESIA SEHAT DI DESA PADOMASAN KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER ( Studi di Desa Padomasan Kecamatan Jombang Kabupaten Jember )

PERSEPSI MASYARAKAT DESA PADOMASAN TENTANG KARTU
BPJS DAN KARTU INDONESIA SEHAT DI DESA PADOMASAN
KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER
( Studi di Desa Padomasan Kecamatan Jombang Kabupaten Jember )

SKRIPSI

Oleh:
RATRI GANITA ANGGRAENI
201110050311009

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

PERSEPSI MASYARAKAT DESA PADOMASAN TENTANG KARTU
BPJS DAN KARTU INDONESIA SEHAT DI DESA PADOMASAN,
KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JEMBER

( Studi di Desa Padomasan Kecamatan Jombang Kabupaten Jember )

SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan
Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan

Oleh:
RATRI GANITA ANGGRAENI
201110050311009

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

ii

iii


iv

v

LEMBAR PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, ingin kupersembahkan sebuah karya kecil
yang telah berhasil kuselesaikan ini kepada :
Kampus Putih Almamater Merah,
Universitas Muhammadiyah Malang ,
Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
sebagai tempatku menimba ilmu.
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu yang telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang
Engkau berikan, akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam selalu terlimpahkan pada
Rasulullah Muhammad SAW.
Sebagai tanda bakti, hormat, cinta dan rasa terima kasih yang tiada

terhingga, Secara khusus skripsi ini kupersembahkan kepada Mama dan
Ayah tercinta yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, doa
dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat aku balas
hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Mama dan
Ayah bahagia karena selama ini aku belum bisa berbuat yang lebih. Terima
Kasih Mah .. Terima Kasih Yah.. Semoga anak perempuanmu ini kelak bisa
menjadi anak yang bisa membalas semua jasa-jasa kebaikanmu selama ini .
Dan juga untuk kakakku Indra dan Niken, tiada yang paling mengharukan
saat kumpul bersama kalian, yang selalu tanya “ Sampai Mana Skripsimu ,
Kapan Wisudanya? Keburu Tua . Cepet Urus . Cepet Sidang Cepet Kerja
Cepet Nikah. Baru Kita Holiday !! “, terima kasih atas doa dan bantuan
kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aku persembahkan.

vi

Maaf belum bisa menjadi yang seutuhnya, tapi aku akan selalu menjadi
yang terbaik untuk kalian semua.
Untuk Ibu Susilowati dan Bapak Zainal Arifin , Lucky :** , adek Lukman,
adek diki , terima kasih atas dukungan, doa, nasehat, hiburan dan semangat

yang tiada henti-hentinya yang diberikan kepada saya selama ini. Hingga
selesainya tugas akhir saya. Hanya karya kecil ini yang dapat saya
persembahkan.
Spesial skripsi ini kupersembahkan untuk sahabatku Noersadha WM
(sadha) , Dilya PuspitaSari (ira), Marsha Ayu W. (marsha) yang selalu tanya
kalau kumpul “ sudah sampai bab berapa, kapan sidang, kapan wisuda, ayo
kita foto-foto bareng” . Sherlinda Mandasari (Atun), Nana Yuniarti (oma), Iis
Mariah Ulfah (nenek) , Haeril (bona), Antermaba , Dedek Arik Febrianto
(dedek), Endah Y. (Enpa), Anggita (Picoso), serta teman-teman
seperjuangan Ilmu Pemerintahan 2011, teman-teman KKN 15, temen-temen
SMKN3 Jurusan Kecantikan Kulit, serta teman-teman diluar sana yang
selalu mendoakan dan member dukungan kepada saya. terima kasih atas
bantuan, doa, nasehat, hiburan, traktiran, ejekkan, dan semangat yang
kalian berikan selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah
kalian berikan selama ini. Terima kasih banyak atas segala bantuannya,
semangatnya, bimbingannya, serta kritik dan sarannya, tiada kesuksesan
ini tanpamu kawan
Terima kasih banyak kepada Dosen Pembimbing I dan II saya, Bapak
Dr. Asep Nurjaman, M.Si dan Bapak Drs. Jainuri. M.Si selaku dosen
pembimbing I dan dosen pembimbing II saya. Sekaligus Dosen Penguji I dan

II s, bapak Yana Syahfriana Hijri,M.Si dan Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si.
Sekali lagi terima kasih banyak karena telah menuntun, membimbing,
memberikan kritik dan saran yang membangun buat saya dengan penuh
kesabaran dalam mengerjakan skripsi, dari awal hingga terselesainya tugas
akhir saya.
Dan yang terakhir untuk dosen Ilmu Pemerintahan, terima kasih
banyak untuk semua ilmu, nasihat , didikan dan pengalaman yg sangat
berarti yang telah sudah diberikan kepada saya.

vii

MOTTO

“ permudahkan urusan orang , jangan persulit urusan orang.
Hidup tak semudah orang bilang gampang”

“ if other people can , why I can’t “

“ what goes around , comes back around “


“ Work Hard Play Hard “

viii

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan yang tiada henti-hentinya. Tidak lain ini semua berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Persepsi
Masyarakat Desa Padomasan tentang Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat di
Desa Padomasan Kecamatan Jombang Kabupaten Jember”. Dengan ini penulis
menyadari hanya karena Allah tugas akhir ini dapat telaksana dengan sempurna. Tak
lupa shalawat serta salam yang

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW.
Dengan selesainya penulisan Tugas Akhir ini, perkenankanlah penulis
menyampaikan rangkaian terima kasih yang sedalam-dalamnya dan ketulusan hati kepada
kepada orang-orang yang telah berjasa dan senantiasa memberikan bimbingan dan ilmu

pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Malang, Di antaranya yaitu:
1. Dr. Muhadjir Effendi, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang, beserta jajaran Pembantu Rektor untuk segala bimbingan, nasehat
serta pesan-pesan positif agar penulis dapat menjadi lebih baik selama
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Asep Nurjaman, M.Si, selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah
Malang, beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdiannya selama
penulis masih menjadi mahasiswa.
3. Hevi Kurnia Hardini, S.SIP, MA.Gov. selaku Ketua Prodi Ilmu
Pemerintahan, yang

tanpa mengenal lelah memberikan pengawalan dan

nasehat kepada penulis dari awal perkuliahan sehingga penulis dapat
mengakhiri perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan
Ilmu Pemerintahan.
4. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Pembimbing I dan Drs. Jainuri M.Si selaku
Pembimbing II, yang penuh kesebaran memberikan waktu dan tenaga dalam
membimbing penulis, sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.

Semoga Allah dapat memberikan balasan yang setimpal kepada beliau.
Amin.

ix

5. Yana Syafriyana Hijri, S.IP, M,IP selaku Penguji I dan Dr.Tri
Sulistyaningsih, M.Si selaku Penguji II, yang sudah bersedia menguji tugas
akhir penulis dan membimbing hingga terselesainya tugas akhir penulis.
6. Dody Widodo, selaku Kepala Bidang Kantor BPJS, yang sudah bersedia
diwawancarai penulis ditengah kesibukan beliau.
7. Ibu Wiwik, selaku Staf Puskesmas yang telah meluangkan waktunya dalam
memberikan seputar informasi yang diinginkan oleh penulis.
8. Bapak Trimanto, selaku Kepala Desa Padomasan yang telah meluangkan
waktu dan bersedia diwawancarai penulis.
9. Bapak Drs. Suhartono, selaku Sekretaris Desa yang telah meluangkan waktu
dan bersedia diwawancarai penulis.
10. Masyarakat Desa Padomasan yang sudah meluangkan waktunya untuk
bersedia diwawancari oleh penulis.
11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu
Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang, jasa dan pengabdian

yang tidak terlupakan dibenak penulis sampai akhir hayat penulis.
12. Kedua orang tua tercinta, yang tiada henti-hentinya memberikan doa,
dukungan, nasihat dan pembiayaan yang cukup besar selama penulis sekolah
hingga kuliah.
13. Sahabat tercinta, yang tiada henti-hentinya mensupport penulis hingga tugas
akhir selesai.
14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir
ini.

Semoga tulisan ini mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan atas segala
kekhilafan dan kesalahan penulis yang pernah dilakukan, penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Billahittaufiqwalhidayah,
Wassalamualaikum Wr. Wb

x

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i

Lembar Persetujuan .......................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Lembar Berita Acara Bimbingan ..................................................................... iv
Lembar Pernyataan........................................................................................... v
Lembar Persembahan ....................................................................................... vi
Motto ............................................................................................................... viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Abstraksi .......................................................................................................... xvii
Abstrack ........................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
E. Definisi Konseptual ................................................................................. 11
1. Persepsi Masyarakat........................................................................... 11
2. BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) ................................ 14

3. Kartu Indonesia Sehat ........................................................................ 14
F. Definisi Operasional ................................................................................ 15
1. Persepsi Masyarakat........................................................................... 15
a.

Pendekatan Kognitif ................................................................... 15

b.

Pendekatan Afektif ..................................................................... 17

c.

Pendekatan Psikomotorik ........................................................... 20

xi

G. Metode Penelitian ................................................................................... 21
1. Jenis Penelitian .................................................................................... 21
2. Sumber Data ........................................................................................ 22
a. Data Primer ................................................................................. 22
b. Data Sekunder ............................................................................. 22
3. Lokasi Penelitian ................................................................................. 23
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 23
a. Observasi ..................................................................................... 23
b. Wawancara .................................................................................. 23
c. Dokumentasi ............................................................................... 24
5. Subjek Penelitian................................................................................. 24
6. Teknik Analisa Data ............................................................................ 25
a. Pengumpulan Data ...................................................................... 25
b. Reduksi Data ............................................................................... 26
c. Penyajian Data ............................................................................ 26
d. Penarikan Kesimpulan ................................................................ 27
7. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 29
A. Konsep Persepsi ............................................................................................... 29
1. Pengertian Persepsi Masyarakat .................................................................. 29
2. Dampak Positif dan Dampak Negatif serta faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi di Masyarakat ................................................... 32
3. Proses Terjadinya Persepsi ...................................................................... 36
4. Jenis-jenis Persepsi .................................................................................. 37
5. Tujuan dan Fungsi Persepsi ..................................................................... 38
6. Hubungan Sikap, Pengetahuan, Perilaku dan Pendapat
dalam Persepsi Masyarakat..................................................................... 38
B. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ......................................................... 48
1. Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ................................... 49
2. Visi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ............................................. 50
3. Tugas, Wewenang, dan Fungsi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial ........................................................................................ 51

xii

C. Kartu Indonesia Sehat.................................................................................. 54
1. Pengertian Kartu Indonesia Sehat ........................................................... 54
BAB III DESKRIPSI WILAYAH ................................................................ 56
A. Gambaran Lokasi Penelitian ....................................................................... 56
1. Letak Geografis Kabupaten Jember........................................................ 56
2. Letak Geografis Desa Padomasan .......................................................... 60
3. Data Kependudukan................................................................................ 60
a.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ........... 60

b.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ..................................... 61

c.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .................... 61

d.

Keadaan Sosial Budaya serta Potensi Desa Padomasan ............. 62

e.

Struktur Kependudukan Desa Padomasan .................................. 66

B. Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ............................................. 67
1. Gambaran Umum Kantor BPJS Jember ................................................. 67
2. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan ...................................................... 69
3. Fasilitas Kesehatan ................................................................................. 70
C. Puskesmas Padomasan ................................................................................ 75
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .......................................... 77
A. Deskripsi BPJS dan Kartu Indonesia Sehat di Desa Padomasan ................ 77
1. Deskripsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ........................ 77
2. Deskripsi Kartu Indonesia Sehat (KIS) ................................................... 79
B. Persepsi Masyarakat Desa Padomasan terhadap Kartu BPJS
Dan Kartu Indonesia Sehat. ......................................................................... 80
1. Persepsi masyarakat Desa Padomasan terhadap kartu BPJS dan Kartu
Indonesia Sehat dilihat dari Pendekatan Kognitif. ...................................... 80
2. Persepsi masyarakat Desa Padomasan terhadap kartu BPJS dan Kartu
Indonesia Sehat dilihat dari Pendekatan Afektif ......................................... 84
3. Persepsi masyarakat Desa Padomasan terhadap kartu BPJS dan Kartu
Indonesia Sehat dilihat dari Pendekatan Psikomotorik ............................... 86
C. Perbedaan Kartu BPJS dengan Kartu Indonesia Sehat
Di Desa Padomasan ..................................................................................... 91

xiii

D. Dampak Positif dan Dampak Negatif Kartu BPJS dan Kartu Indonesia
Sehat ............................................................................................................ 98
1. Dampak positif kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat .......................... 98
2. Dampak Negatif dari Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat ................ 99
E. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh Pemerintah dan pihak BPJS
dalam menangani permasalahan di Desa Padomasan. ................................ 99
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ............................................................................................... 103
2. Saran ......................................................................................................... 105
Daftar Pustaka
Lampiran

xiv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 28
Tabel 2.1 Tujuan Kebijakan Sosial .................................................................. 41
Tabel 2.2 Model Segitiga Perumusan Kebijakan ............................................. 46
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 61
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ................................................ 61
Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ........................................... 61
Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian .......................... 62
Tabel 3.5 Struktur Kependudukan Desa Padomasan Kecamatan.Jombang
Kabupaten Jember ........................................................................... 66
Tabel 3.6 Struktur Organisasi BPJS Kesehatan ............................................... 69
Tabel 3.7 Fasilitas Kesehatan BPJS di Rumah Sakit ....................................... 70
Tabel 3.8 Fasilitas Kesehatan BPJS di Puskesmas .......................................... 70
Tabel 3.9 Fasilitas Kesehatan BPJS di Dokter Umum..................................... 72
Tabel 3.10 Fasilitas Kesehatan BPJS di Dokter Gigi ....................................... 73
Tabel 3.11 Fasilitas Kesehatan BPJS di Apotik ............................................... 74
Tabel 3.12 Fasilitas Kesehatan BPJS di Optik ................................................. 74

xv

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif ....................... 25
Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Jember.................................................. 56
Gambar 3.2 Logo Desa Padomasan ................................................................. 59
Gambar 3.3 Peta Wilayah Desa Padomasan .................................................... 59
Gambar 3.4 Kantor BPJS Jember .................................................................... 67
Gambar 3.5 Puskesmas Desa Padomasan ........................................................ 75
Gambar 4.2 Diagram Pengguna Kartu BPJS ................................................... 90

xvi

DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Ofset. Yogyakarta. 2003.
Buku Panduan FAQ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Edi Soeharto, 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung.
Revika Aditama.
Mattew B Milles A Michael Huberman, Analisis Data
Jakarta, 2007.

Kualitatif, UI Press.

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasi, PT. Raja
Grafindo, Jakarta.
Rahmad Jalaludin, Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi) PT. Rosda Karya,
Bandung, 2000.
Rahmat Jalaludin, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Tahun 2001.
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta:
Rajawali Pers.2003.

Shadily Hassan, Sosiologi untuk Masyarakat Desa, Jakarta, PT. Pembangunan,
1993.
Shaleh, Abdul Rahman.2009. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: Kencana
Slamet As Yusuf, Psikologi Umum, ( Edisi Revisi), Mandar Maju. Bandung,
1999.
Suharto Edi, Analisis kebijakan public, Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan
Kebijakan social ( Edisi Revisi),Alfabeta Bandung, 2008.
Yosef MJ. Psikologi Social, Jakarta, CV. Diponegoro, 1978.
106
xvii

B. INTERNET
Alsadad Rudi. Perbedaan KIS,KJS. JKN, dan BPJS KESEHATAN diakses pada
tanggal 03 Desember 2014
(http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/04/15221551/Apa.Perbedaan.
KIS.KJS.JKN.dan.BPJS.Kesehatan)
BPJS Kesehatan. Fasilitas Kesehatan diakses pada tanggal 28 Januari 2015
(http://faskes.bpjs-kesehatan.go.id/statis-2-visidanmisi.html)
Berita Jatim, Kartu Indonesia Sehat jangan jadikan Politik Selebrasi Jokowi,
diakses pada tanggal 10 Desember 2014
(http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/222773/legislator_nasdem_ja
tim:_kis_jangan_jadi_politik_selebrasi_jokowi.html#.VJAmNskYArA)
Berita Satu, Ini Kendala Implementasi BPJS Kesehatan diakses pada tanggal 29
November 2014
(http://www.beritasatu.com/kesehatan/166881-ini-3-kendala-implementasibpjs-kesehatan.html)
BPJS Kesehatan. Visi dan Misi, diakses pada tanggal 28 Januari 2015
(http://faskes.bpjs-kesehatan.go.id/statis-2-visidanmisi.html)
Depkes RI,2002
Jember Kab. Selayang Pandang diakses pada tanggal 20 Januari 2015
(http://jemberkab.go.id/selayang-pandang)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. UU Kesehatan No. 36 tahun 2009,
2009: 4 diakses pada 10 Oktober 2014
(http://www.depkes.go.id/)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. UU no 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial diakses pada tanggal 12 Oktober 2014
(www.jkn.kemkes.go.id/)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buku Saku FAQ BPJS Kesehatan
diakses pada tanggal 28 Januari 2015
(http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/BUKU%20SAK
U%20FAQ%20BPJS.pdf)
107
xviii

Liputan6, Apa itu kartu Indonesia sehat dan Kartu Indonesia Pintar diakses pada
tanggal 08 Desember 2014
(http://bisnis.liputan6.com/read/2128190/apa-itu-kartu-indonesia-sehat-dankartu-indonesia-pintar?p=1,)
Menteri Kesehatan. Lampiran SK MENKES No. 922/MENKES/SK/X/2008 diakses
pada tanggal 15 Desember 2014
(http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%20922
%20ttg%20Pembagian%20Urusan.pdf)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 28 tahun 2014diakses pada tanggal 28 Januari 2015
(http://Www.Depkes.Go.Id/Resources/Download/General/PMK%20No.%202
8%20ttg%20Pedoman%20Pelaksanaan%20Program%20JKN.Pdf)
NikenSefty. Definisi wawancara diakses pada tanggal 14 Desember 2014
(www.academia.edu/8348754/BAB_III)
NM.Siahaan. Pembentukan Sikap diakses pada tanggal 28 Januari 2015
(http://www. repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf)
Putra Dandy Dwi, Pengertian menurut Karl Max tentang masyarakat diakses
pada tanggal 11 Desember 2014
(http://www.academia.edu/6053299/Pemikiran_Ekonomi_Karl_Marx)

Puspitasari. Pengertian Menurut Para Ahli diakses pada tanggal 27 Januari 2015
(http://www.bisosial.com/2012/05/pengertian-masyarakat-menurut-paraahli.html)
Republika Online. 11 Puskesmas di Jember belum siap, diakses pada tanggal 03
Desember 2014
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/03/myth0h-11puskesmas-di-jember-belum-siap-bpjs)
Republika Online, 11 Puskesmas di Jember belum siap, diakses pada tanggal 03
September
2015
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/03/myth0h-11puskesmas-di-jember-belum-siap-bpjs )

xix108

Yanti RH. Faktor yang mempengaruhi persepsi diakses pada tanggal 29 Januari
2015
((http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30485/3/Chapter%20II.pdf)
Kirmansyah Saeful. Data Primer dan Data Sekunder diakses pada tanggal 12
Desember 2014
(http://www.Publication.gunadarma.ac.id/bitstream/.../1/dokumen%20present
asi.pdf)
Suci Utami. Definisi Masyarakat menurut para ahli diakses pada tanggal 28
Januari 2015
(http://kesmas-unsoed.com/2011/10/definisi-masyarakat-menurut-paraahli.html)
Sugiyono. Pengertian Observasi, diakses pada tanggal 13 Desember2014
(http://www.aresearch.upi.edu/operator/upload/s_e0751_050260_chapter3.pdf)
Tri Yuni Rahmanto. Permasalahan dalam Pelaksanaan JKN diakses pada
tanggal 03 Desember 2014
(http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/permasalahan-dalam-pelaksanaanjkn/)
Wikipedia, Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan diakses pada
tanggal 12 Oktober 2014
(http://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan)

xx
109

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Visi pembangunan kesejahteraan sosial melalui pelayanan sosial ataupun
perlindungan sosial, serta pemberdayaan masyarakat termasuk urusan
kesehatan yang merupakan kegiatan pokok untuk melayani, melindungi, dan
memberdayakan masyarakat Indonesia.1
Dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 diamanatkan
bahwa bidang kesehatan merupakan urusan pemerintahan yang dibagi
bersama antar tingkatan atau susunan pemerintahan, yang disebut juga dengan
urusan pemerintahan yang bersifat bersaing, yang diselenggarakan bersama
oleh Pemerintah, Pemerintahan daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.

2

Karena kesehatan merupakan bagian dari kebutuhan

manusia yang sangat mendasar dan disamping itu setiap individu berhak
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.
Salah satu faktor dalam menentukan indeks pembangunan sumber daya
manusia/Human Development Index. 3 Disamping faktor pendidikan dan
pendapatan, kesehatandijelaskan dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009,

1

Edi Soeharto, 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung. Revika
Aditama. Hal.19-20
2
Lampiran SK MENKES No. 922/MENKES/SK/X/2008http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_
kepmenkes /KMK%20No.%20922%20ttg%20Pembagian%20Urusan.pdf, diakses pada senin 15
Desember 2014.
3
DepkesRI,2002

1

tentang Kesehatan, 4 dimana kesehatan itumerupakan keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Adapun program pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan sosial
termasuk jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan).

Dimana BPJS itu sendiri merupakan Badan

Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan
TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan
Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.5BPJS ini dijelaskan pada UU no 24 tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang dimana memiliki
tujuan dari peraturan tersebut yaitu perlindungan social untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.6
Di dalam UU BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan.Jaminan Kesehatan menurut
UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial
dan prinsip ekuitas, dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan.

4

UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, 2009: 4 .http://www.depkes.go.id/ ) diakses pada 10 Oktober
2014
5
BPJS KESEHATAN.http://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Kesehatan diakses pada tanggal 12 Oktober
2014
6
UU no 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, (www.jkn.kemkes.go.id/ )
diakses pada tanggal 12 Oktober 2014

2

Akan tetapi sebelum berganti nama menjadi BPJS, dulu program ini
masih bernama Jamsostek yaitu Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang dikelola
oleh PT. Jamsostek (Persero), kini istilah Jamsostek tersebut sudah mulai
menghilang beralih istilah menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Perubahan nama
tersebut sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, dimana PT.
Jamsostek

berubah

menjadi

BPJS

Ketenagakerjaan

sejak

tanggal 1

Januari 2014. Namun masyarakat terutama mereka yag menjadi peserta
Jamsostek (dulu) atau BPJS Ketenagakerjaan (sekarang) belum bisa
membedakan istilah BPJS yang dimaksud.
Secara fungsi dan manfaatnya, Jamsostek tidak berubah dengan
bergantinya nama menjadi BPJS Ketenagakerjaan, karena tetap merupakan
program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk
mengatasi

risiko

sosial

ekonomi

tertentu

dan

penyelenggaraannya

menggunakan mekanisme asuransi sosial.
Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial
BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT. Jamsostek (Persero),
merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja. Programprogramnya-pun masih tetap melanjutkan program Jamsostek seperti Jaminan
Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK),
Pendaftar tenaga kerja diluar hubungan kerja yang bekerja mandiri pada
usaha-usaha ekonomi informal, seperti : Program Jaminan Sosial bagi Tenaga
Kerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

3

Sementara bersamaan dengan pergantian nama Jamsostek menjadi BPJS
Ketenagakerjaan, maka Askes-pun berubah menjadi BPJS Kesehatan yang
merupakan program pemerintah dalam membentuk kesatuan terhadap
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal 31
Desember 2013. Untuk BPJS Kesehatan mulai beroperasi sejak tanggal 1
Januari 2014. BPJS Kesehatan mulai menampung untuk kepesertaan dari
program JPK Jamsostek, masyarakat umum dan masyarakat penerima
bantuan iuran (PBI) yaitu bagi masyarakat miskin yang menerima bantuan
subsidi kesehatan dari pemerintah.
Peserta yang dulunya adalah peserta Askes tetap melanjutkan
kepesertaannya, secara bertahap untuk kartu-kartu kepesertaan mulai diganti,
seperti kartu JPK Jamsostek hingga akhir April 2014, sementara kartu Askes
tetap masih dapat dipergunakan hingga ada ketentuan dari BPJS Kesehatan
untuk diganti.
Istilah BPJS Kesehatan di masyarakat begitu melekat dengan hanya
menggunakan nama atau istilah BPJS saja untuk jaminan kesehatan,
sementara

program

BPJS

itu

ada 2

(dua)

program

yaitu

BPJS

Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu berbeda antara BPJS
Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Mereka yang memiliki kepesertaan
BPJS Ketenagakerjaan yang tidak diikutsertakan pada jaminan pemeliharaan
kesehatan (JPK) Jamsostek, belum tentu bisa mendapatkan program jaminan
kesehatannya, maka mereka harus mendaftarkan diri ke BPJS Kesehatan
untuk mendapatkan kartu Jaminan Kesehatan, harus melalui badan usaha atau

4

sebagai peserta umum. Mereka yang ingin menjadi peserta BPJS Kesehatan
melalui badan usaha, akan didaftarkan oleh badan usaha masing-masing, jika
tidak, maka mereka tetap bisa mendaftar secara perorangan.
Implementasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatanper
1 Januari 2014, di beberapa daerah di Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan

karenamasih

adanya

implementasi BPJS kesehatan.

7

persoalan

yang

ditemukan

dalam

Seperti pelaksanaan Program Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS Kesehatan di Depok
misalnya masih memberikan ketidaknyamanan kepada masyarakat yang
menggunakan layanan BPJS ini.
Beragam permasalahan masih sering didapat dalam menggunakan
program jaminan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah ini. Misalnya
problematika pelayanan BPJS tidak hanya merugikan masyarakat sebagai
pengguna layanan ini, namun tenaga kesehatan ditingkat bawah seperti bidan
dan perawat di puskesmas turut dirugikan karena minimnya pelayanan BPJS
di kota ini.Kurangnya perhatian pemerintah kota setempat juga menjadi salah
satu faktor program pemerintah ini tidak berjalan baik. Mulai dukungan
sarana dan prasarana yang tidak memadai, kurangnya pengawasan
pelaksanaan program BPJS, dan kurangnya sosialisasi dari pihak BPJS
kepada masyarakat tentang tatacara penggunaan BPJS atau hak-hak apa saja
yang didapatkan oleh pengguna BPJS dalam mendapatkan pelayanan.

7

. Pernyataan Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PPP Okky Asokawati 3 kendala implementasi BPJS
,dihttp://www.beritasatu.com/kesehatan/166881-ini-3-kendala-implementasi-bpjskesehatan.html yang diakses pada tanggal 29 November 2014

5

Seperti permasalahan BPJS di Sulawesi, Medan, Padang (Sibusuk dan
Sijunjung)ini, kurangnya sosialisasi menyebabkan informasi yang beredar
mengenai prosedur pendaftaran dan pemanfaatan BPJS Kesehatan masih
simpang siur dan membingungkan.Akibatnya tidak jarang staf RS yang
menerima komplain atau kemarahan pasien, dituduh mempersulit, bahkan
dituding mencari keuntungan.Tidak sedikit juga masyarakat yang mendatangi
RS bukan untuk berobat melainkan untuk menanyakan mengenai BPJS.8
Seperti kendala di Jember soal masyarakat terhadap BPJS yaitu sebanyak
11 dari 49 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Kabupaten Jember,
Jawa Timur, belum siap melayani masyarakat yang menjadi peserta Badan
Penyelengara Jaminan Sosial Kesehatan.Padahal, sesuai aturan penerapan
BPJS sudah harus mulai diberlakukan 1 Januari 2014.Humas Dinkes Jember
mengatakan bahwa sebanyak 11 puskesmas tersebut belum memenuhi syarat
sebagai pelayan BPJS secara utuh karena tidak memiliki fasilitas rawat
inap."Sesuai dengan ketentuan BPJS Kesehatan, puskesmas harus memenuhi
unsur minimal memiliki ruang rawat inap, sedangkan di Jember baru 38
puskesmas yang memiliki fasilitas rawat inap dan sisanya 11 puskesmas
belum. ( Republika.Co.id )9
Selain itu juga banyaknya warga kurang mampu, minimnya anggaran,
kemudian kurangnya informasi. Kemudian dilihat dari kendala puskesmas
yang menangani dengan kartu BPJS yaitu kendala yang dihadapi seperti,
8

Permasalahan dalam Pelaksanaan JKN,
http://manajemenrumahsakit.net/2014/01/permasalahan-dalam-pelaksanaan-jkn/ diakses pada
03 Desember 2014
9
Republika Online, http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/03/myth0h-11puskesmas-di-jember-belum-siap-bpjs diakses pada tanggal 03 September 2015

6

tenaga kesehatan dan fasilitas beberapa puskesmas tersebut juga harus
ditingkatkan, termasuk kelengkapan instalasi gawat darurat dan sejumlah poli
pendukung.10Maka dari itu para pemangku kepentingan, termasuk para wakil
rakyat yang memikirkan rakyat miskin, terutama yang dulu tercatat
dantercakup program JAMKESDA.
Pemerintah daerah dan wakil rakyat hendak tidak lupa mengalokasikan
anggaran untuk mereka. Apalagi undang-undangnya mengamanatkan
demikian, warga miskin tidak diwajibkan membayar iuran BPJS.Kewajiban
kepesertaan mereka berada di pundak pemerintah. Seharusnya penguasa dan
wakil rakyat tidak melupakan rakyat miskin yang Undang-Undang
mengamanatkan bahwa kepesertaan mereka dalam BPJS menjadi tanggungan
negara, tanggungan pemerintah. Kemudian pada tahun 2014 dengan
bergantinya Presiden RI maka berganti pula program kesehatan BPJS menjadi
Kartu Indonesia Sehat di Jakarta mengadopsi Kartu Jakarta Sehat yang pernah
menjadi kebijakannya Jokowi dan Ahok, kartu ini pernah di implementasikan
karena dianggap sudah sukses di Jakarta dalam hal melayani, penyelenggaran
kesehatan gratis.Dilihat dari programnya ini sama-sama untuk kalanganfakir
miskin.Namun, KIS dapat menutupi kekurangan pada KJS, yakni dapat
membantu warga fakir miskin yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta, tetapi
tinggal di Jakarta.11

10

Puskesmas di Jember belum Siap,
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/01/03/myth0h-11-puskesmas-di-jemberbelum-siap-bpjs , diakses pada tanggtal 03 Desember 2014
11
Perbedaan KIS,KJS. JKN, dan BPJS KESEHATAN
.http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/04/15221551/Apa.Perbedaan.KIS.KJS.JKN.dan.B
PJS.Kesehatan diakses pada Rabu, 03 desember 2014

7

Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah nama untuk Program Jaminan
Kesehatan SJSN (JKN) bagi penduduk Indonesia, khususnya fakir miskin dan
tidak mampu serta iurannya dibayarkan oleh pemerintah.Kartu Indonesia
Sehat ini dapat digunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis di
fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan, sesuai dengan kondisi
penyakit yang diderita penerima KIS.KIS akan diberikan kepada anggota
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga tidak menggeser Sistem JKN.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah telah menunjuk BPJS Kesehatan
sebagai penyelenggaranya. Jumlah penerima KIS bertambah karena juga
menanggung penyandang masalah kesejahteraan sosial yang selama ini tak
masuk data penerima bantuan iuran seperti para gelandangan. Pada tahap
pertama sampai akhir 2014 itu, KIS akan dibagikan ke 19 provinsi.
Sedangkan provinsi lainnya akan disalurkan pada tahap selanjutnya.
Pendistribusian akan dibantu oleh PT Pos Indonesia dan perbankan nasional
yaitu Bank Mandiri (Liputan6.com).12
Pada 2015, diharapkan seluruh penduduk prasejahtera di Indonesia sudah
memiliki kartu tersebut. Bagi masyarakat yang menerima kartu tersebut biaya
premi perbulan disesuaikan dengan kelas perawatan yang diinginkan, yakni
kelas 1 Rp 59.500, kelas 2 Rp 42.500, dan kelas 3 Rp 25.500. Seperti yang
diketahui, bahwa biaya premi perbulan Kartu Indonesia Sehat tersebut masih
simpang siur.Antara dibayarkan oleh Pemerintah atau masyarakat yang harus
membayar

sendiri.

Akan

tetapi

12

sifat

dari

Kartu

Indonesia

Apa itu kartu Indonesia sehat , http://bisnis.liputan6.com/read/2128190/apa-itu-kartuindonesia-sehat-dan-kartu-indonesia-pintar?p=1, diakses pada tanggal 08 Desember 2014

8

Sehat

nantinyatersebut yaitu yang sakit dibiayai yang tidak sakit.Yang tidak sakit
membiayai yang sakit.
Oleh sebab itu, hubungan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan program
BPJS harus diperjelas dulu.Ini untuk menghindari tampang tindih program,
double accounting, perebutan kewenangan, serta konflik antar lembaga, dan
seterusnya. Bila pemerintah berpandangan KIS harus dilaksanakan sebagai
bagian pemenuhan janji kampanye pada Pilpres 2014 lalu, Kartu BPJS tak
perlu diganti.Peserta yang belum saja yang diberikan KIS.13
Berdasarkan latar belakang, peneliti ingin mengkaji dan menganalisa
lebih jauh bagaimana persepsi masyarakat tentang Kartu BPJS dan Kartu
Indonesia Sehat menurut UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.Dengan
demikian peneliti memberikan judul Persepsi Masyarakat Desa Padomasan
Tentang Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat Di Desa Padomasan,
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Persepsi Masyarakat Desa Padomasan Tentang BPJS dan
Kartu Indonesia Sehat Di Desa Padomasan Kecamatan

Jombang

Kabupaten Jember?
2. Bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari Kartu BPJS dan
Kartu Indonesia Sehat?
13

Legislator Nasdem Jatim,
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/222773/legislator_nasdem_jatim:_kis_jangan_j
adi_politik_selebrasi_jokowi.html#.VJAmNskYArA , diakses pada tanggal 10 Desember 2014

9

C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, memiliki beberapa tujuan
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui persepsi masyarakat Desa Padomasan tentang Kartu BPJS
dan Kartu Indonesia Sehat Di Desa Padomasan Kecamatan Jombang
Kabupaten Jember.
2. Mengetahui penjelasan tentang dampak positif dan dampak negatif
dari Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoritis
maupun praktis:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
menambahkan refrensi dalam bentuk informasi dan pengetahuan bagi
mereka yang ingin mengetahui tentang Kartu BPJS dan Kartu
Indonesia Sehat Di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang Kabupaten
Jember dan menjadikan literatur bagi pengembangan Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik dalam tentang Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat.
b. Sebagai bahan studi perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang
berkaitan dengan Persepsi Masyarakat Desa Padomasan Tentang
Kartu BPJS dan Kartu Indonesia Sehat Di Desa Padomasan
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.

10

c. Sebagai bahan studi pustaka untuk peneliti khususnya program
studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Manfaat Praktis
Menjadi acuan dan bahan masukan kepada BPJS Kesehatan serta
masyarakat di Kabupaten Jember khususnya di Desa Padomasan
Kecamatan Jombang Kabupaten Jember.
E. Definisi Konseptual
Definisi Konseptual adalah bagian dari definisi-definisi yang berisi penjelasan
dari konsep yang berkaitan dengan penelitian, yaitu :
1. Persepsi Masyarakat
Persepsi merupakan tahap paling awal dari serangkaian pemrosesan
informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang
telah dimiliki (yang disimpan didalam ingatan) untuk mendeteksi atau
memperoleh dan mengintreprestasikan stimulus (rangsangan) yang
diterima oleh panca indera, seperti mata, telinga dan hidung. Secara
singkat dapat dikatakan persepsi merupakan proses menginterprestasi
atau menafsirkan informasiyang diperoleh melalui panca indera.
Bimo Walgito menjelaskan bahwa persepsi merupakan suatu proses
yang didahului oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses
tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, pada umumnya stimulus
tersebut diteruskan oleh saraf ke otak pusat susunansaraf,dan selanjutnya
merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses

11

penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses yang
mendahului terjadinya persepsi.
Menurut Desideranto (1919:51) dalam Jalaludin Rakhmat (1976:129)
mengatakan bahwa persepsi dapat diartikan sebagai pengalaman tentang
objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan pesan. Dengan berdasar dari berbagai
pendapat dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan proses seseorangdalam mengenali dan memahami suatu
objek tertentu, berdasarkan stimulus yang ditangkap panca inderanya,
sehingga ada kecenderungan perilaku yang ditunjukan seseorang
dalammenanggapi banyak rangsangan, diwarnai oleh persepsinya atas
rangsangan tersebut.14
Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup secara
bersama-sama dan saling berhubungan. Artinya bahwa setiap individu
manusia

yang

satu

sadar

akan

adanya

individu

yang

lain

danmemperhatikan kehadiran individu tersebut.
Menurut Ralph Linton (Abdul Syani 1995:83) menyebutkan bahwa
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri sendiri
dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan
batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas14

journal.uny.ac.id/index.php/jpji/article/download/2845/pdf, diakses pada tanggal 10 Desember
2014

12

entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain).15
Selain itu Karl Marx juga berpendapat bahwa pengertian masyarakat
merupakan hubungan ekonomis dalam hal produksi atau konsumsi yang
berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan
karya.16
Jadi, apabila dikombinasikan antara persepsi dan masyarakat dapat
disimpulkan bahwa persepsi masyarakat adalah sebuah proses dimana
sekelompok individuyang hidup dan tinggal bersama dalam wilayah
tertentu, memberikan tanggapan terhadaphal-hal yang dianggap menarik
dari lingkungan tempat tinggal mereka. Masyarakat mampu membentuk
kepribadian yang muncul dari diri manusia tersebut, dengan ada atau
tidak adanya sebuah kelompok, manusia tidak dapat hidup sendiri dan
tidak dapat melakukan kegiatan banyak hal.
Selain itu Hassan Shadily mengatakan bahwa masyarakat dapat
didefinisikan sebagai golongan besar/kecil dari beberapa manusia, yang
dimana saling memiliki keterkaitan dengan manusia yang lain.Kemudian
selain yang dikatakan Hassan Shadily, seorang Ralph Linton
mendefinisikan masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah
hidup lama dalam bekerjasama.

15

http://eprints.ung.ac.id/4095/5/2012-1-87201-231408022-bab2-09082012011914.pdf , diakses
pada tanggal 10 Desember 2014
16
Pengertian menurut Karl Max tentang masyarakat,
http://www.academia.edu/6053299/Pemikiran_Ekonomi_Karl_Marx , diakses pada tanggal 11
Desember 2014

13

2. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS adalah badan
hukum public yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS

Kesehatan

adalah

badan

hukum

yang

dibentuk

untuk

menyelenggarakan program jaminan kesehatan.BPJS Kesehatan mulai
beroperasional pada tanggal 01 Januari 2014.
BPJS berfungsi untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
di Indonesia. BPJS menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011,
BPJS akan menggantikan lembaga-lembaga jaminan sosial di Indonesia,
seperti lembaga asuransi jaminan kesehatan PT Askes dan lembaga
jaminan sosial ketenagakerjaan PT Jamsostek. Awal tahun 2014, PT
Askes akan bertransformasi BPJS Kesehatan, dan pada tahun 2015 PT
Jamsostek akan bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
3. Kartu Indonesia Sehat
Kartu Indonesia Sehat ( KIS ) adalah nama untuk program jaminan
kesehatan SJSN ( JKN ) bagi penduduk Indonesia khususnya fakir
miskin, dan warga yang tidak mampu.Ini juga membantu masyarakat
miskin saat berobat ke rumah sakit. Dengan kartu ini, masyarakat bisa
mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di puskesmas atau di rumah
sakit yang sudah bekerjasama dengan pemerintah.
Menurut informasi ada biaya premi yang harus dibayar masyarakat
penerima KIS. Besarnya biaya premi disesuaikan dengan kelas perawatan

14

yang diinginkan, yakni kelas 1 Rp 59.500, kelas 2 Rp 42.500, dan kelas 3
Rp 25.500dan biaya tersebut disetorkan per bulan. Landasan Hukum
Kartu Indonesia Sehat yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2004 TentangSistem Jaminan Sosial Nasional.Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011
Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variable dengan cara memberikan arti/mengspesifikasikan kegiatan ataupun
memberikan suatu operasional ini diuraikan berdasarkan kata-kata yang
tertera pada judul maupun isi yang akan sering dijumpai dalam penyusunan
penelitian ini, yaitu:
1. Persepsi masyarakat
a. Persepsi masyarakat terhadap BPJS, Kartu Indonesia Sehat, serta
BPJS dan Kartu Indonesia Sehat. Menggunakan 3 pendekatan
beserta kategori-kategorinya, diantaranya:
a) Pendekatan Kognitif
Yaitu kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif
termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir,
mempertimbangkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
dan menyelesaikanmasalah.Selain itu dari pendekatan kognitif
juga terdiri atas enam tingkatan. Keenam tingkatan tersebut

15

yaitu :
1. Tingkat pengetahuan (Knowledge), pada tahap ini menuntut
siswa untuk mampu mengingat (recall) berbagai informasi
yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta, rumus,
terminology strategi problem solving dan lain sebagainya.
2. Tingkat pemahaman (Comprehension), pada tahap ini
kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan
untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah
diketahui dengan kata – kata sendiri. Pada tahap ini peserta
didik

diharapkan

menerjemahkan

atau

menyebutkan

kembali yang telah didengar dengan kata – kata sendiri.
3. Tingkat penerapan (Application), penerapan merupakan
kemampuan

untuk

menggunakan

atau

menerapkan

informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru,
serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari – hari.
4. Tingkat analisis (Analysis), analisis merupakan kemampuan
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen
– komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat,
asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap
komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya
kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik diharapkan
menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan

16

cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar,
prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.
5. Tingkat

sintesis

(Synthesis),

sintesis

merupakan

kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsure pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6. Tingkat evaluasi (Evaluation), evaluasi merupakan level
tertinggi

yang

mengharapkan

peserta

didik

mampu

membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu
gagasan, metode, produk, atau benda dengan menggunakan
kriteria tertentu.
Apabila melihat kenyataan yang ada dalam system
pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru
menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti
pengetahuan,

pemahaman

dan

sedikit

penerapan.

Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang
sekali

diterapkan.

Apabila

semua

tingkat

kognitif

diterapkan secara merata dan terus – menerus maka hasil
pendidikan akan lebih baik.
b) Pendekatan Afektif
Yaitu pendekatan yang mencakup watak perilaku seperti
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Karakteristik ranah
afektif yang terpenting diantaranya sikap, minat, konsep diri,

17

nilai dan moral, antara lain:
a. Sikap menurut Fishbein dan Ajzen (1975), yaitu suatu
predisposisi yang dipelajari untuk me