Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar S a n d a ng

Berita Resmi Statistik No. 581113Th. XVII, 3Nopember 2014 5 URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Oktober 2014 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 2,56 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 126,58 pada bulan September 2014 menjadi 129,82 pada bulan Oktober 2014. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 4 empat subkelompok mengalami inflasi, 7 tujuh subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 25,59 persen, dan subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya sebesar 0,45 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,03 persen. Sementara deflasi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 14,43 persen, daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,82 persen, deflasi terendah terjadi pada subkelompok ikan segar sebesar 0,32 persen. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,68 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi cabe merah sebesar 1,08 persen, ikan tongkolambu-ambu dan jengkol sebesar 0,04 persen, beras sebesar 0,03 persen, tomat sayur dan ikan tuna sebesar 0,02 persen, cabe hijau, udang basah dan bawang putih sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah daging ayam ras sebesar 0,10 persen, bawang merah sebesar 0,09 persen, sepat siam sebesar 0,06 persen, kangkung, buncis, ikan teri kering, anak sala sebesar 0,04 persen, telur ayam ras, ikan teri basah, sebesar 0,03 persen, kentang sebesar 0,02 persen, dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,02 persen. Di Kota Bukittinggi kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,08 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 124,60 pada bulan September 2014 menjadi 125,94 pada bulan Oktober 2014. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada 5 lima subkelompok mengalami inflasi, 4 empat subkelompok mengalami deflasi, dan 2 dua subkelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 24,98 persen, subkelompok buah-buahan sebesar 0,81 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,21 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 8,16 persen, subkelompok ikan segar sebesar 6,07 persen, dan deflasi terendah terjadi subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,08 persen, sementara subkelompok ikan diawetkan dan subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,27 persen dengan komoditas penyumbang adalah cabai merah sebesar 0,79 persen, cabe hijau sebesar 0,06 persen, apel sebesar 0,02 persen, susu untuk balita sebesar 0,01 persen, beras dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah daging ayam ras sebesar 0,02 persen, buncis sebesar 0,08 persen, ikan tongkolambu-ambu sebesar 0,06 persen, ikan dencis sebesar 0,04 persen, kentang dan belut sebesar 0,03 persen, bawang merah, ikan nila, petai, ketimun, dan daun bawang sebesar 0,02 persen, terong panjang dan kacang panjang sebesar 0,01 persen, cumi-cumi dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Oktober 2014 mengalami inflasi sebesar 0,14 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 116,15 bulan 6 Berita Resmi Statistik No. 581113Th. XVII, 3 Nopember 2014 September 2014 menjadi 116,31 pada bulan Oktober 2014. Dari 3 tiga subkelompok yang ada pada kelompok ini subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dan subkelompok tembakau danminuman beralkohol sebesar 0,36 persen, sedangan subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain gula pasir sebesar 0,01 persen, rokok dan beberapa komoditi lain dengan angka di bawah 0,01 persen. Sedangkan di kota Bukittinggi kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi sebesar 0,17 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 108,13 pada bulan September 2014 menjadi 108,31 pada bulan Oktober 2014. Dari 3 tiga subkelompok yang ada terdapat 2 dua subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,27 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,01 persen, sedangkan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan komoditas penyumbang antara lain ketupatlontong sayur sebesar 0,02 persen, teh dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka dibawah 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Oktober 2014 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 2,11 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 111,11 pada bulan September 2014 menjadi 113,50 persen pada bulan Oktober 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi antara lain subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,86 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 5,97 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,76 persen sedangkan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,13 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,42 persen dengan komoditas penyumbang antara lain tarif listrik 0,16 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen, batu batabatu tela 0,04 persen, papan 0,02 persen, kayu balokan dan besi beton sebesar 0,01 persen, pasir dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditi yang memberikan sumbangan deflasi adalah kusen sebesar 0,01 persen, batu, pembasmi nyamuk dan beberapa komoditi lainnya di bawah angka 0,01 persen. Sedangkan di Kota Bukittinggi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,74 persen atau mengalami peningkatan indeks dari 110,83 pada bulan September 2014 menjadi 111,65 pada bulan Oktober 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada seluruh subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,18 persen, bahan bakar, penerangan dan air sebesar 2,33 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,49 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,61 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen dengan komoditas penyumbang antara lain bahan bakar rumah tangga sebesar 0,11 persen, sewa rumah 0,02 persen, kursi dan beberapa komoditi lainnya dengan angka dibawah 0,01 persen.

4. S a n d a ng

Kelompok sandang pada bulan Oktober 2014di Kota Padang mengalami deflasi sebesar 0,40 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 109,37 pada bulan September 2014 menjadi 108,93 pada Berita Resmi Statistik No. 581113Th. XVII, 3Nopember 2014 7 bulan Oktober 2014. Dari 4 empat subkelompok yang ada 2 dua subkelompok mengalami inflasi antara lain: subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,57 persen, sandang wanita sebesar 0,06 persen, sedangkan sandang anak-anak tidak mengalami perubahan, sementara subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya mengalami deflasi sebesar 0,95 persen. Kelompok sandang ini memberikan