BAB III - 3
Tabel 3.1
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2009-2013
dalam jutaan rupiah
No. Uraian
2009 2010
2011 2012
2013 Rata-rata
Pertumbuhan Rp
Rp Rp
Rp Rp
1 PENDAPATAN DAERAH
7.827.695 9.777.104
11.493.376 15.551.060
17.390.237,95 22,40
1.1. Pendapatan Asli Daerah
5.708.040 7.275.089
8.898.617 9.733.648
11.596.810,13 19,57
1.1.1. Pajak daerah
4.891.816 5.907.320
7.298.242 7.816.591
9.404.933,62 17,93
1.1.2. Retribusi daerah
75.609 66.238
66.360 118.824
106.215,19 14,06
1.1.3. Hasil pengelolaan
keuangan daerah yang dipisahkan
227.446 243.827
365.149 352.900
332.020,39 11,92
1.1.4. Lain-lain PAD yang sah
513.169 1.057.705
1.168.866 1.445.333
1.753.640,93 40,40
1.2. Dana Perimbangan
2.093.556 2.445.305
2.528.086 3.069.016
3.092.884,30 10,59
1.2.1. Dana bagi hasil pajak bagi
hasil bukan pajak 957.077
1.175.388 1.125.554
1.523.965
1.374.591,58 11,04
1.2.2. Dana alokasi umum
1.118.478 1.212.935
1.347.502 1.491.561
1.632.648,29 9,92
1.2.3. Dana alokasi khusus
18.001 56.982
55.031 53.490
85.644,43 67,61
1.3. Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang Sah
26.098 56.710
66.672 2.748.396
2.700.543,53 1.038,84
1.3.1 Hibah
22.033 28.168
29.197 34.241
39.728,18 16,20
1.3.2 Dana penyesuaian dan
otonomi khusus 4.065
28.542 37.475
2.714.155
2.660.815,35 1.943,50
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur Keterangan: data unaudit
Berdasarkan data selama tahun 2009-2013 Perkembangan pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur cukup baik dan
mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, total pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur adalah sebesar Rp 7,82 Trilyun lebih. Angka
tersebut terus mengalami peningkatan hingga tahun 2013 menjadi Rp 17,39 Trilyun lebih dengan peningkatan rata-rata pertahun
sebesar 22,40. Ini menunjukkan bahwa perekonomian di Jawa Timur dalam lima tahun terakhir terus mengalami kemajuan.
Kemajuan tersebut direpresentasikan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yaitu pada tahun 2012 sebesar 7,27
atau di atas rata
–rata nasional sebesar 6,5. Gambaran Peningkatan dan pertumbuhan pendapatan daerah dapat dilihat
pada grafik 3.1 berikut :
BAB III - 4
Grafik 3.1 Pendapatan Daerah dan pertumbuhannya Tahun 2009
– 2013
Komponen utama dari pendapatan daerah adalah Pendapatan asli Daerah, berdasarkan tabel 3.1. dapat dilihat bahwa Pendapatan
Asli Daerah PAD nilainya mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2009 nilai PAD Provinsi Jawa Timur masih sekitar Rp 5,70
Trilyun lebih, nilai per tahun terus meningkat dengan kenaikan rata- rata 19,57 pertahun, dan tahun 2013 nilai PAD menjadi Rp 11,59
Trilyun lebih. Perkembangan PAD yang signifikan ini menunjukkan bahwa perekonomian daerah telah berkembang dengan cukup baik
dan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pemerintah daerah provinsi.
Gambaran Peningkatan dan
pertumbuhan pendapatan asli daerah dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut :
Grafik. 3.2 Pendapatan Asli Daerah dan pertumbuhannya Tahun 2009-2013
BAB III - 5
Pada sisi dana perimbangan, nilainya juga mengalami peningkatan yang luar biasa besar. Tahun 2009 masih sebesar
Rp 2,09 Trilyun lebih, pada tahun 2013 nilai meningkat menjadi Rp 3,09 Trilyun lebih dengan peningkatan rata-rata pertahun
sebesar 10,59. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah memberikan transfer dana yang begitu besar untuk Provinsi Jawa
Timur. Maka dengan peningkatan ini, perekonomian Jawa Timur dapat tumbuh dengan baik, dan dapat mengindikasikan bahwa
pengelolaan keuangan oleh pejabat pemerintah di provinsi telah berjalan cukup baik. Gambaran Peningkatan dan pertumbuhan dana
perimbangan dapat dilihat pada grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3 Dana Perimbangan dan pertumbuhannya tahun 2009
– 2013
Sedangkan pada pendapatan lain yang sah, nilainya relatif kecil dibandingkan komponen pendapatan daerah yang lain. Tahun
2009 nilainya hanya Rp 26,09 milyar lebih, akan tetapi pada tahun 2012 nilai menjadi hingga Rp 2,74 Trilyun lebih dan 2013 menjadi
Rp 2,70 Trilyun lebih. Pada tahun 2012-2013 ada dana transfer untuk program pendidikan BOS yang pada tahun sebelumnya di
tranfers langsung ke KabupatenKota, gambaran Peningkatan dan pertumbuhan lain-lain Pendapatan yang sah Provinsi Jawa Timur
tahun 2009 -2013 dapat dilihat pada grafik 3.4 berikut.
BAB III - 6
Grafik. 3.4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dan pertumbuhannya
Tahun 2009 - 2013
Lain-lain pendapatan yang sah dalam empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan, namun komponen ini tidak begitu
dipengaruhi oleh perekonomian, dan didalam pengelolaannya lebih dimanfaatkan untuk kesejahteraan publik secara umum.
Pendapatan Asli Daerah PAD Jawa Timur tahun 2009-2013 masih didominasi oleh sumbangan dari pajak daerah sekitar
82,56. Urutan kedua adalah lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah sekitar 30,61, berikutnya adalah hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan BUMD sekitar 13,74, terakhir adalah retribusi daerah sekitar 3,52.
Pajak Daerah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 pertumbuhannya
signifikan, pada
tahun 2012
mengalami pertumbuhan yang menurun antara lain disebabkan adanya
peralihan pajak Provinsi ke kabupatenKota, namun pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang meningkat lagi, gambaran
Peningkatan dan pertumbuhan pajak daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2009 -2013 dapat dilihat pada grafik 3.5 berikut:
BAB III - 7
Grafik. 3.5. Pajak Daerah dan pertumbuhannya dari tahun 2009 - 2013
Sedangkan Perkembangan pendapatan dari BUMD dirasa sudah cukup baik, namun mengingat kontribusinya yang masih
rendah maka perlu untuk lebih ditingkatkan.
B. Belanja Daerah
Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai
pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupetenkota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan
dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan
pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Belanja daerah dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung merupakan
belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Sementara belanja langsung
merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu tahun 2009-2013 mengalami perkembangan yang terus meningkat.
Pada tahun 2009 kekuatan belanja daerah Provinsi Jawa Timur 2009
BAB III - 8
sebesar Rp 7,60 trilyun lebih dan tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp 16,78 trilyun lebih dengan peningkatan rata-rata per
tahun sebesar 22,27. Meskipun nilai belanja daerah meningkat namun laju pertumbuhannya berfluktuatif dan cenderung menurun,
pada tahun 2010 pertumbuhan belanja daerah sebesar 31,68, tahun 2011 pertumbuhan mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya yaitu sebesar 16,74, dan tahun 2012 pertumbuhan lebih tinggi dibanding tahun 2011 namun lebih rendah dibanding
tahun 2010 yaitu sebesar 31,03 dan 2013 pertumbuhan menurun menjadi 9,64. Rincian perkembangan Belanja Daerah disajikan
sebagaimana tabel 3.2. berikut.
Tabel 3.2
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2009-2013
dalam jutaan rupiah
No. Uraian
2009 2010
2011 2012
2013 Rata-rata
Pertumbu han
Rp Rp
Rp Rp
Rp 1
BELANJA DAERAH 7.602.039
10.010.008 11.685.921
15.311.542
16.787.421,60 22,27
1.1. Belanja Tidak
Langsung
4.318.899 5.869.746
6.589.868 9.633.571
10.601.239,66 26,10
1.1.1. Belanja Pegawai
1.075.189 1.283.592
1.407.957 1.486.342
1.533.121,24 9,45
1.1.2. Belanja Hibah
540.817 682.407
1.121.555 3.865.451
4.901.951,41 90,50
1.1.3. Belanja bantuan sosial
72.471 47.628
99.096 44.990
32.555,11 -2,11
1.1.4. Belanja Bunga
296 168
4.422 6.036
5.108,75 628,98
1.1.5. Belanja Bagi Hasil kpd
Provinsikab KotaPemerintah Desa
1.883.301 2.326.860
2.674.049 2.702.288
3.081.718,25 13,39
1.1.6. Belanja Bantuan Keuangan
kpd Provinsikab KotaPemerintah Desa
746.138 1.503.834
1.237.765 1.477.432
986.232,68 17,49
1.1.7. belanja Tidak Terduga
687 25.257
45.023 51.032
60.552,22 922,18
1.2. Belanja langsung
3.283.140 4.140.262
5.096.053 5.677.971
6.186.181,94 17,39
1.2.1. Belanja Pegawai
483.187 668.598
895.166 1.019.269
1.164.943,22 25,10
1.2.2. Belanja Barang dan Jasa
1.962.653 2.593.788
3.155.525 3.601.337
3.845.796,03 18,68
1.2.3. Belanja Modal
837.300 877.877
1.045.362 1.057.365
1.175.442,70 9,06
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur Keterangan: data unaudit
Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, dapat diketahui bahwa realisasi belanja tidak langsung selama periode 2009-2013, setiap
tahunnya mengalami kenaikan dengan peningkatan rata-rata pertahun sebesar 26,10.
Belanja langsung selama periode 2009-2013, setiap tahunnya juga mengalami kenaikan dengan peningkatan rata-rata pertahun
sebesar 17,39.
BAB III - 9
Apabila dibandingkan antara target dan realisasi anggaran belanja daerah selama periode 2009-2013, dapat diketahui bahwa
realisasi belanja daerah setiap tahunnya belum mencapai 100, hal ini antara lain dikarenakan pedoman pelaksanaan dana alokasi
khusus datangnya sering terlambat sehingga mempengaruhi capaian realisasi penyerapan, Efisiensi pelaksanaan kegiatan sisa lelang,
dan Penggunaan DBHCHT dibatasi oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.072008 tentang Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau dan Sanksi Atas Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 20PMK.072009. Maka daerah sangat berhati-hati dalam penggunaannya sehingga berdampak pada
realisasi penyerapan anggaran. Namun demikian dari tahun ketahun realisasinya semakin meningkat meski belum mencapai 100, yang
mengindikasikan
bahwa perencanaan
dan pelaksanaan
pembangunan semakin baik. Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2009-2013 dapat dilihat pada
tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Target dan Realisasi Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2009-2013
dalam jutaan rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
Bertambah Berkurang
2009 8.395.165,21
7.602.038,81 90,55
793.126,41 2010
10.508.103,17 10.010.008,13
95,26 498.095,03
2011 12.305.791,49
11.685.920,67 94,96
619.870,81 2012
16.007.745,52 15.311.542,33
95,65 696.203,19
2013 17.611.859,87
16.787.421,59 95,31
824.438,27 Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur
Keterangan: data unaudit
Sedangkan target realisasi belanja pegawai provinsi Jawa Timur tahun 2009 smapai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada
tabel 3.4 berikut:
BAB III - 10
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Belanja Pegawai Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2009-2013
dalam jutaan rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
Bertambah Berkurang
2009 1.303.778,73
1.075.189,35 82,47
228.589,39 2010
1.357.500,25 1.283.591,78
94,56 73.908,46
2011 1.470.200,66
1.407.956,63 95,77
62.244,02 2012
1.557.539,37 1.486.342,13
95,43 71.197,24
2013 1.609.084,27
1.533.121,23 95,28
970.090,27 Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur
Keterangan: data unaudit
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat diketahui bahwa besarnya belanja pegawai selama periode 2009-2013, setiap
tahunnya mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 9,45 namun realisasinya tidak mencapai 100. Hal ini
dikarenakan adanya pegawai yang purna tugas dan atau meninggal pada tahun anggaran berjalan sehingga mempengaruhi penyerapan
anggaran belanja pegawai. Sementara di dalam pengalokasian anggaran belanja pegawai harus penuh sesuai dengan kebutuhan
dalam satu tahun anggaran.
C. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali,
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran berikutnya.
Realisasi Pembiayaan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai
tahun 2009
sampai dengan
2013 dan
rata-rata perkembangankenaikan realisasi Penerimaan dan Pengeluaran
Daerah dapat dilihat pada Tabel 3.5 sebagai berikut:
BAB III - 11
Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2009-2013
dalam jutaan rupiah
No. Uraian
2009 2010
2011 2012
2013 Rata-rata
Pert Rp
Rp Rp
Rp Rp
1 PEMBIAYAAN DAERAH
1.705.342,86 1.712.609,82
1.416.458,41 913.991,71
1.212.675,81 4,92
1.1. Penerimaan Pembiayaan 2.061.246,53
2.000.253,45 1.564.783,41
1.359.475,04
1.753.509,14 2,22
1.1.1. SiLPA Tahun Lalu
2.061.246,53 1.930.998,87
1.479.695,65 1.223.913,29
1.153.509,14 13,18
1.1.2. Pencairan Dana Cadangan
0,00 41.500,00
0,00 0,00
600.000,00
1.1.3. Penerimaan Pinjaman
Daerah 0,00
23.254,58 34.687,76
2.057,69
0,00
1.1.4. Penyertaan Modal
Investasi Daerah 0,00
4.500,00 50.400,00
133.504,06
0,00
1.2. Pengeluaran
Pembiayaan
355.903,66 287.643,63
148.325,00 445.483,33
540.833,33 38,53
1.2.1. Pembentukan Dana
Cadangan 0,00
0,00 0,00
100.000,00
500.000,00
1.2.2. Penyertaan Modal
Investasi Daerah 350.592,00
280.903,00 147.525,00
337.250,00
30.100,00 7,46
1.2.3. Pembayaran Pokok Utang
5.311,66 6.740,63
800,00 8.233,33
10.733,33 224,58
Sumber : BPKAD Provinsi Jawa Timur Keterangan: data unaudit
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa penerimaan pembiayaan selalu lebih besar dari pengeluaran pembiayaan. Penerimaan masih
didominasi oleh SiLPA tahun lalu, namun besarnya SiLPA tahun lalu perkembangannya cenderung mengalami penurunan rata-rata per tahun
sebesar 4,92. Hal ini mengindikasikan bahwa
penyusunan perencanaan pembangunan di Jawa Timur semakin baik.
Pada pengeluaran pembiayaan didominasi pada komponen penyertaan modal, hal ini untuk memperkuat kepemilikan saham
Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Bank Jatim dan meningkatkan kemampuan operasional beberapa perusahaan daerah.
3.1.2. Neraca Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2001,
Neraca Daerah adalah neraca yang disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintah secara bertahap sesuai dengan kondisi
masing-masing pemerintah. Neraca Daerah memberikan informasi mengenai posisi keuangan berupa aset, kewajiban utang, dan ekuitas
dana pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan. Aset, kewajiban, dan ekuitas dana merupakan rekening utama yang masih dapat dirinci lagi
menjadi sub rekening sampai level rincian obyek.
BAB III - 12
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan
salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak
hanya dalam rangka memenuhi kewajiban peraturan perundang- undangan yang berlaku saja, tetapi juga sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien
dan efektif.
Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah daerah,
memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu, serta dapat diukur dalam uang.
Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur selama kurun waktu 2009-2013 seperti terlihat pada Tabel 3.6 dan
dapat dijelaskan secara rinci, sebagai berikut:
Tabel 3.6. Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2009-2012
dalam jutaan rupiah
No Uraian
2009 2010
2011 2012
Rata-rata Pertum
audited audited
audited audited
1. ASET
29.131.559,60 31.455.579,85 33.522.820,76 34.828.834,58 6,15
1.1. Aset Lancar