Pendapatan Daerah KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN TAHUN 2009 - 2014

BAB III - 18 KabKota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan peneriman pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya SiLPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah DCD, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.

A. Pendapatan Daerah

Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui: 1 Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; 2 Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan Daerah; 3 Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan 4 Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu, digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan pendapatan daerah sebagai berikut. a. Mengembangkan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip prefosionalitas, efisiensi, transparan, dan bertanggungjawab. b. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengembangkan konsep pelayanan yang berbasis Teknologi Informasi TI melalui menyederhanakan sistem dan prosedure pelayanan serta memberikan lebih banyak alternative pilihan model layanan kepada masyarakat. c. Mengembangkan Teknologi Informasi di lingkungan Kantor Bersama Samsat antara lain SMS Info Samsat, SMS JT, dan SMS Komplain serta layanan inovatif E-Samsat yaitu layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor PKB melalui internet banking. d. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan struktural dan fungsional, pelatihan etika pelayanan, pelatihan peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemungutan pendapatan asli daerah. e. Mengoptimalkan peran dan kontribusi serta mengelola Badan Usaha Milik Daerah BUMD agar dapat berperan aktif baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai kekuatan perekonomian daerah. f. Mengoptimalkan penerimaan Dana Alokasi Umum DAU melalui dukungan analisa data baik melalui Asumsi Dasar AD maupun Celah Fiskal CF. g. Mengoptimalkan penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK melalui dukungan analisa data yang diperlukan Pemerintah baik instrument BAB III - 19 umum Indeks Fiskal Netto IFN maupun instrument khusus berupa karateristik wilayah. h. Mengoptimalkan penerimaan Dana Bagi Hasil DBH baik pajak maupun bukan pajak untuk mencapai keseimbangan fiscal secara vertikal yang proporsional. i. Meningkatkan hubungankerjasama antar instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dengan PemerintahBUMN dalam rangka peningkatan penerimaan Dana Bagi Hasil DBH. j. Mengembangkan fasilitas kerjasama dengan kabupatenkota di bidang pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

B. Belanja daerah