BAB III - 18
KabKota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan peneriman pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya SiLPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah DCD, dan Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
A. Pendapatan Daerah
Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan penerimaan daerah melalui: 1 Optimalisasi pendapatan daerah sesuai
peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; 2 Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan Daerah; 3 Peningkatan
intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan; dan 4
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu, digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan pengelolaan
pendapatan daerah sebagai berikut. a.
Mengembangkan manajemen pendapatan daerah dengan prinsip prefosionalitas, efisiensi, transparan, dan bertanggungjawab.
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengembangkan konsep
pelayanan yang
berbasis Teknologi
Informasi TI
melalui menyederhanakan sistem dan prosedure pelayanan serta memberikan
lebih banyak alternative pilihan model layanan kepada masyarakat. c.
Mengembangkan Teknologi Informasi di lingkungan Kantor Bersama Samsat antara lain SMS Info Samsat, SMS JT, dan SMS Komplain serta
layanan inovatif E-Samsat yaitu layanan pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor PKB melalui internet banking.
d. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan struktural dan fungsional,
pelatihan etika pelayanan, pelatihan peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pemungutan
pendapatan asli daerah.
e. Mengoptimalkan peran dan kontribusi serta mengelola Badan Usaha
Milik Daerah BUMD agar dapat berperan aktif baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai kekuatan
perekonomian daerah.
f. Mengoptimalkan penerimaan Dana Alokasi Umum DAU melalui
dukungan analisa data baik melalui Asumsi Dasar AD maupun Celah Fiskal CF.
g. Mengoptimalkan penerimaan Dana Alokasi Khusus DAK melalui
dukungan analisa data yang diperlukan Pemerintah baik instrument
BAB III - 19
umum Indeks Fiskal Netto IFN maupun instrument khusus berupa karateristik wilayah.
h. Mengoptimalkan penerimaan Dana Bagi Hasil DBH baik pajak
maupun bukan pajak untuk mencapai keseimbangan fiscal secara vertikal yang proporsional.
i. Meningkatkan hubungankerjasama antar instansi di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dengan PemerintahBUMN dalam rangka peningkatan penerimaan Dana Bagi Hasil DBH.
j. Mengembangkan fasilitas kerjasama dengan kabupatenkota di bidang
pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
B. Belanja daerah