Studi Konsep Taman Islam pada Kawasan Mesjid Al Hurriyah Kampus IPB Darmaga, Bogor

Linda Lidiawati. Studi Konsep Taman Islam pada Lanskap Mesjid A1 Hurriyah,
Kampus IPB Darmaga, Bogor. (Dibawah bimbingan Andi Gunawan).
Pada saat ini adanya keanekaragaman taman yang sudah ada memang telah
berhasil rnenyumbang bagi kualitas keindahan kota. Di antara berbagai jenis taman
yang kebanyakan bergaya Eropa, terdapat satu jenis taman yang bersifat spiritual
(spirihmf gorden), yaitu taman Islam. Bangsa Indonesia dengan mayoritas penduduk
beragama Islam yang berlatar belakang budaya timur, seharusnya lebih menyadari
untuk mengembangkan hasil-hasil kebudayaan Islam (taman Islam). Hal ini juga
seiring dengan adanya fenomena baru yang tejadi di negara lain, dimana
rnasyarakatnya lebih bersifat sekuler. Mereka telah mulai mencoba mengembangkan
taman yang bersifat relijius.
Tujuan studi ini adalah mempelajari berbagai teori mengenai konsep taman
Islam dengan menggunakan berbagai referensi, termasuk Al Quran dan Al Hadits.
Konsep taman Islam tersebut kemudian akan diterapkan pada lanskap Mesjid Al
Hurriyah, Kampus P B Darmaga, Bogor.
Studi penelitian penetapan konsep taman Islam dilakukan di taman mesjid Al
Huniyah, Karnpus P B Darmaga, Bogor. Pengumpulan data dan pengamatan dimulai
pada bulan Juli 1997
Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pelaksanaan analisis data
sekunder dan tahap studi kasus untuk menerapkan konsep taman Islam. Analisis data
sekunder yang dikemukakan oleh Chadwick et nl (1984) dilakukan untuk

rnenghasilkan rumusan konsep taman Islam berdasarkan Al Quran dan A1 Hadits.
Pada tahap yang kedua dilakukan untuk menerapkan konsep taman Islam pada
lanskap Mesjid A1 Hurriyah, Karnpus P B Darrnaga. Metode yang digunakan adalah
survey lapang dan studi literatur. Pelaksanaan studi dilakukan dengan pendekatan
Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Merancang (Rachman, 1984). Proses
tersebut meliputi: inventarisasi (pengumpulan data), analisis, sintesis, konsep,

perencanaan dan perancangan, serta pelaksanaan dan pemeliharaan. Studi ini dibatasi
sampai dengan tahap konsep, yaitu konsep taman Islam.
Lokasi tapak mesjid A1 Hurriyah, Kampus IPB Darmaga, Bogor cukup mudah
dicapai dari arah bangunan akademik, sekolah dan perumahan dosen. Topografinya
yang relatif datar menciptakan kemungkinan dibuatnya areal sholat tambahan pada
halaman urama mesjid.

Vegetasi yang ada pada tapak sebagian sudah mencapai

ukuran yang maksimum. Keadaan ini perlu dipertahankan namun tetap perlu
dilakukan penataan kembali terhadap konsep disain taman mesjid tersebut.
Permasalahan utarna yang muncul pada tapak adalah belum terakomodasinya
berbagai kegiatan atau aktifitas jemaah mesjid dengan baik. Hal ini dapat diatasi

dengan penyediaan berbagai fasilitas sepeni penyediaan area shalat tambahan yang
sewaktu-waku dapat digunakan ketika jumlah jemaah mesjid melimpah. Begitu juga
dengan penyediaan fasilitas lain seperti area parkir kendaraan yang lebih h a s .
Dari hasil analisis sehwnder terhadap berbagai referensi maka dapat ditentukan
bahwa pada dasarnya konsep tarnan Islam itu ialah menciptakan suatu taman yang
dapat dinikmati secara optimal oleh kelima panca indera, untuk memberikan
pengaruh yang baik pada jiwa manusia. Konsep taman Islam secara umum
menjelaskan adanya ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki unsur keindahan dan kehmonisan yang dapat dinikmati oleh indera

penglihatan (mata).
2 . Adanya sumber aromatik yang berpengaruh baik bagi indera penciuman (hidung)

atau terhindamya indera penciuman ini dari sumber bau yang tidak enak.
3. Melindungi

indera pendengaran

(telinga) dari sumber kebisingan


atau

menyediakan sumber bunyi lain yang bersifat relaksasi, seperti suara gemericik
air atau suara burung.
4. Melindungi indera peraba (kulit) dengan rnenghindari tanaman berduri, bergetah

atau beracun yang dapat melukai dan membahayakan rnanusia.
5. Menyediakan jenis tanaman produksi yang dapat dinikmati oleh indera perasa

(lidah), seperti jenis tanaman buah-buahan ataupun tanaman obat.

Adapun ciri karakteristik khusus dari taman Islam ialah berusaha menciptakan
sebuah taman yang bersifat memberikan keindahan, kesejukan, keteduhan,
keamanan, keterbukaan, keragaman, keseimbangan , kemudahan dan kepatutan.
Berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan di atas maka dapat kita tarik suatu
'benang merah', yaitu bahwa taman Islam sesungguhnya merupakan suatu taman
yang bersifat universal dan dibuat untuk memenuhi konsumsi panca indera sebagai
kebutuhan dasar setiap manusia. Hal yang membedakan taman Islam dari taman
yang lainnya adalah adanya sifat kepatutan yang ingin dimunculkan di dalam disain
taman Islam. Sifat kepatutan ini dapat diwujudkan dengan menghindari elemenelemen yang menyimpang dari ajaran Islam, seperti patung ataupun dengan

menciptakan suatu taman yang bersifat terbuka, yang memungkinkan dilakukannya
pengawasan antar sesama. Melalui ha1 ini diharapkan akan dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya perbuatan-perbuatan yang bersifat negatif seperti kejahatan
perampasanlpenodongan dan asusila.
Dari hasil analisis sekunder yang kemudian diterapkan pada Mesjid A1
Humyah, Kampus IPB Darmaga, Bogor maka diperoleh konsep taman Islam sebagai
berikut :
1. Adanya elemen air di dalam taman,berupa kran-kran air yang berfungsi sebagai

sarana untuk benvudhu atau bersuci. Selain itu juga terdapat kran air khusus yang
berfungsi sebagai focalpoint pada taman utama, yang dapat memancar sewaktuwaktu
2. Pembagian ruangan menggunakan pola simetris disesuaikan dengan kondisi tapak

yang ada.

Penggunaan pola segi empat merupakan salah satu cara untuk

memudahkan orientasi arah, khususnya arah kiblat.
3 . Pemberian pilihan atau alternatif kepada para pengguna taman dilakukan dengan


disediakannya berbagai jenis tanaman buah dan obat-obatan, kran-kran air untuk
benvudhu dalam jumlah yang mencukupi, serta adanya akses masuk menuju
mesjid dari berbagai arah.
4. Unsur warna dan aroma ditampilkan pada tapak dengan penanaman tanaman yang

menghasilkan aroma tertentu ataupun yang memiliki keragaman warna.

5. Penanaman kelompok pohon peneduh sebagai pemberi naungan yang bersifat

fisik dan psikis.
6. Taman Islam juga menjadi suatu simbol bagi keterbukaan, dimana taman

berfungsi sebagai open space (ruang terbuka).
7. Perlu dihindarkan elemen-elemen taman yang dapat melukai atau membahayakan

keamanan pengguna tapak.
8. Penanaman vegetasi pada b~rfferarea (ruang penyangga) menggunakan tanaman

yang memiliki tajuk di atas pandangan mata atau yang bersifat tembus pandang
(tidak terlalu rapat).

Pada dasarnya penataan ruang terbuka taman mesjid A1 Hurriyah, Kampus IPB
Darmaga dikembangkan dengan mengkombinasikan dua pendekatan, yaitu secara
antroposentris (berdasarkan kebutuhan manusia) dan biosentris (berdasarkan
konservasi tanah dan keragaman hayati). Berdasarkan kedua pendekatan tersebut
selanjutnya akan dibuat konsep tata ruang dan konsep tata hijau.
Ruang-ruang yang diakomodasikan pada ruang terbuka di mesjid At Hurriyah,
Kampus IPB Darmaga ialah ruang religi, ruang estetik, ruang penyangga dan ruang
sirkulasi kendaraan. Ruang religi merupakan ruang terbuka hijau yang berfungsi
untuk mendukung berbagai kegiatan keagamaan. Ruang estetik adalah ruang yang
dialokasikan terutama pada welcome area. Ruang penyangga ialah ruang terbuka
hijau yang berfungsi untuk melindungi aktifitas maupun fasilitas yang ada di dalam
tapak dari gangguan dari l u x tapak. Sedangkan ruang sirkulasi kendaraan merupakan
areal yang digunakan sebagai tempat parkir.
Konsep tata hijau pada taman mesjid Al Hurriyah, Kampus IPB Darmaga
ditentukan berdasarkan fungsi dan tujuan yang ingin dicapai.

Konsep tersebut

dibedakan atas tata hijau produksi, peneduh, pemagar (peredam bunyi), estetis dan
konservasi.

Jenis tanaman dominan pada konsep taman Islam ini terutama dari jenis
tanaman yang memiliki sifat dapat memberikan naungan (peneduh), peredam
kebisingan (bunyi) dan tanaman produksi (buah dan obat-obatan) yang dapat
dinikmati secara langsung oleh pengguna tapak dan masyarakat sekitarnya.