6 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
4.  Ritmis
Wujud  lukisan  ritmis  tidak  menampilkan  motif-motif  bentuk  visual.  Bentuk-bentuk alam tidak digambarkan secara imitatif, tidak ditiru dengan persis, tetapi dengan distorsi
menjadi motif-motif yang diulang-ulangi secara ritmis dengan berbagai variasi, sehingga memenuhi bidang lukisan.
5.  Strukturalis
Pada kategori ini, nampak kecenderungan siswa untuk mendeformasi objek menjadi bentuk-bentuk geometrik, meskipun tema-temanya masih berorientasi kepada gejala objektif.
Stilisasi  sebuah  tema  merupakan  hasil  pengamatan  terhadap  pola-pola  bentuk  sebagai struktur  objek  visual.  Pada  umumnya  siswa  tidak  memanfaatkan  bentuk-bentuk  alami
untuk menciptakan pola atau motif lukisannya.
6.  Skematik
Kategori  skematik  menggunakan  bentuk-bentuk  geometrik,  tetapi  lepas  sama  sekali dengan  struktur  organis  objek  alam.  Bentuk-bentuk  bagan  seperti  periode  awal  anak
melukis secara konsisten dipergunakan, lebih sebagai desain simbolik daripada penggambaran bagan secara realistik.
7.  Haptic ekspresi aspek internal subyektif .
Kategori  haptic  menunjukkan  sikap  pelukisan  yang  tidak  mendasarkan  pengamatan visual terhadap objek eksternal, melainkan representasi citra nonvisual dari dunia internal
seorang siswa.
8.  Ekspresionis
Pada kategori ini, terdapat kecenderungan untuk mendistorsi bentuk dan warna objek untuk mengungkapkan sensasi internal-subjektif siswa secara spontan.
Sumber: Education of Art, Unesco.
Gambar 1.3 Contoh lukisan
ekspresionisme, faktor ekspresi lebih menonjol dari pada faktor peniruan
rupa manusia. Sumber: United Nation Educational Scientiic and
Cultural Organization.
Gambar 1.4 Contoh lukisan yang lebih
mengungkapkan fantasi siswa dari pada kehendak menggambarkan realitas visual.
Seni Budaya 7
9.  Enumeratif
Kategori enumeratif menunjukkan pelukisan objek dengan merekam tiap bagian objek serinci mungkin yang dapat dilihat dan diingat. Kemudian, menempatkannya dalam satu
struktur  yang  kurang  organis.  Efek  lukisannya  kurang  menunjukkan  ciri  realisme  sesuai dengan pengamatan visual, bersifat linier dan tidak mengesankan plasitisitas bentuk. Kategori
ini dapat dikatakan sejenis realismenya gambar arsitektur.
10. Dekoratif
Pada  kategori  ini,  siswa  memanfaatkan  sifat-sifat  dua  dimensional,  baik  dalam penampilan tema, bentuk, dan pewarnaan yang bersifat datar, tidak menampilkan ilusi ruang.
11. Romantik
Pada kategori ini, siswa mengambil tema-tema kehidupan, tetapi diintensifkan dengan fantasinya  sendiri.  Kemudian,  dipadukan  dengan  rekonstruksi  ingatan  dan  kenangannya
terhadap sesuatu yang berhubungan dengan tema tersebut.
12. Naratif
Pada  kategori  ini,  siswa  menggunakan  tema-tema  cerita  atau  dongeng.  Cerita  atau dongeng  tersebut  diperoleh  dari  guru  maupun  yang  didapat  sendiri  dari  bacaan-bacaan
dan diungkapkan kembali lewat bentuk dan warna.
Meskipun  klasiikasi  yang  dibuat  Read  ini  tidak  menyebutkan  presentase  perbandingan tiap kategori, tetapi dengan ini dapat diketahui bahwa pada dasarnya terdapat beraneka ragam
kemungkinan cara siswa berbahasa rupa untuk menyatakan dirinya dalam kegiatan seni lukis. Potensi  siswa  untuk  menyatakan  dirinya  sesuai  dengan  tipenya  masing-masing,  dalam
konsep  pendidikan  seni  rupa  mutakhir  diusahakan  untuk  diaktualisasi,  antara  lain  dengan metode  pembelajaran  pemberian  motivasi  intrinsik.  Keanekaragaman  kemungkinan  corak
dan  tipe  pernyataan  seni  lukis  siswa,  sejalan  dengan  keanekaragaman  kemungkinan  corak dan  aliran  dalam  khasanah  seni  rupa  pada  umumnya. Terutama  yang  semakin  berkembang
dalam era posmodernisme. Terbuka kepada berbagai kemungkinan visi dan corak pernyataan yang lebih kompleks sebagai releksi kehidupan masa kini.
Perlu ditambahkan, meskipun keanekaragaman corak pernyataan seni lukis siswa sejalan dengan seni rupa modern, tetapi keduanya memerlukan sikap apresiatif yang berbeda dari para
apresian. Karakteristik keunikan lukisan siswa berbeda dengan seni lukis seniman profesional, baik  dari  segi  visi  dan  konsepsi  penciptaan,  maupun  penggunaan  media,  alat,  dan  teknik
pelukisannya.
8 Buku Guru kelas XI SMAMASMKMAK
A.  Pendekatan Saintiik