Pengembangan Model Hubungan Tingkat Hasil Tanaman Pangan dengan Ketersediaan Tenaga Pertanian di Propinsi Jawa Barat

F [-id
!j..!JP.
Yjlr33

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN
PANGAN DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPINSI JAWA BARAT

Oleh
R

U

S

D

l

F 31 0414


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN
DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPlNSl JAWA BARAT

Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
Rusdi
F 31 0414


Dilahirkan pada tanggal 14 Juli 1975
Di lndrarnayu

Tanggal lulus : 25 April 2000

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN
DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPlNSl JAWA BARAT

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

Rusdi
F 31 0414

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

Rusdi, F 31 0414. Pengembangan Model Hubungan Tingkat Hasil Tanaman Pangan dengan
Dibawah Bimbingan
Ketersediaan Tenaga Pertanian di Propinsi Jawa Barat.
Dr. Ir. A. K. Innanto, M.Sc dan lr. Dyah Wulandani, M.Si.
RINGKASAN
Pemerintah di masa yang akan datang dihadapkan pada dua masalah dibidang tanaman
pangan dan tenaga. Kedua masalah tersebut adalah : (a) masalah perlunya peningkatan secara
terus menerus jumlah dan mutu produksi tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang semakin meningkat, dan (b) masalah konsumsi energi dalam negeri yang juga terus
meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan prasarana untuk penduduk dan laju
industrialisasi (Irwanto, 1996).
Keadaan ini membutuhkan suatu strategi pembangunan dalam bidang mekanisasi

pertanian. Strategi ini penting artinya untuk menentukan tipe dan tingkat mekanisasi pertanian dan
optimalisasi pengalokasiaannya. Dalam mengaplikasikan strategi ini maka diperlukan suatu model
studi'yang dapat mengetahui jumlah kilowatt total tenaga per hektar (kWIHa), komposisi tenaga
pertanian, tingkat ketersediaan tenaga dan kebutuhan pangan.
Model studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kurva Giles. Namun model
ini hanya dapat menentukan jumlah total kilowatt per hektar, sehingga model ini tidak dapat
mengetahui komposisi tenaga pertanian (besarnya fraksi tiap-tiap sumber tenaga).

Karena

permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan pengembangan model tersebut,
sehingga besar tenaga untuk tiap-tiap sumber tenaga dapat diketahui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat hasil tanaman
pangan Ton Setara Gabah Kering Giling per Hektar (ton SGKGIHa) dan tingkat ketersediaan
tenaga kilowatt per hektar (kWIHa) dalam memproduksi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat.
Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah : 1) Menghasilkan

kurva Giles dan persamaan

matematika hubungan tingkat hasil per hektar (ton SGKGIHa) dengan tingkat ketersediaan tenaga

per hektar (kWIHa) dalam produksi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat, dan 2) Menghasilkan
simulasi model untuk memproyeksikan ketersediaan tenaga di Propinsi Jawa Barat di masa yang
akan datang.
K u ~ aGiles adalah suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat hasil
(ton SGKGIHa) dengan tingkat ketersediaan tenaga (kWIHa) dalam sistem produksi pangan di
negara berkembang (pertanian konvensional) dan di negara maju (pertanian modern) yang
merupakan hasil dari suatu studi statistik secara internasional (Moens dan Wanders, 1981).
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
berbagai badan, instansi pemerintah dan literaturlpustaka.

Perhitungan tingkat hasil per hektar tanaman pangan dalam penelitian ini dilakukan
terhadap hasil produksi tujuh komoditi yaitu: tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang
kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Kemudian dilakukan konversi dari hasil tiap jenis
komoditi ke bentuk Ton Setara Gabah Kering Giling per Hektar (ton SGKGIHa).
Perhitungan tingkat ketersediaan tenaga di sektor tanaman pangan dilakukan dengan
mengkonversi total ketersediaan tenaga (tenaga kerja manusia, tenaga ternak kerja dan tenaga
traktor roda dua) kedalam satuan kilowatt per hektar luas lahan tanaman pangan (kWIHa).
Penentuan ketersediaan tenaga di sektor tanaman pangan di masa yang akan datang
dilakukan dengan pendekatan sistem. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing komponen yang
saling berinteraksi dalam suatu sistem dapat diketahui keterkaitannya antar komponen yang satu

dengan komponen yang lainnya atau pada komponen itu sendiri.
Hasil studi menunjukkan selama kurun waktu 8 tahun (1990-1998) di Propinsi Jawa Barat
telah terjadi pergeseran distribusi sumber tenaga pertanian dari tenaga ternak kerja ke tenaga
traktor roda dua dan tenaga kerja manusia. Hal ini ditunjukan dari fraksi tenaga ternak kerja turun
sebesar 8.51% (1.06%ltahun), fraksi tenaga kerja manusia naik sebesar 5.2% (0.63%ltahun) dan
fraksi tenaga traktor roda dua naik sebesar 2.77% (0.35%ltahun).
Model persamaan matematik hubungan tingkat hasil per hektar dan tingkat ketersediaan
tenaga per hektar disektor tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat adalah :
Yt = 5.3884 + 0.7191 Ln(Xt), dimana Yt adalah hasil per hektar (ton SGKGIHa) dan Ln(X,)
adalah tingkat ketersediaan tenaga per hektar (kWIHa). Tingkat ketersediaan tenaga per hektar
(kWIHa) merupakan hasil dari total penjumlahan tingkat ketersediaan sumber tenaga kerja
manusia, ienaga ternak kerja dan tenaga traktor roda dua. Persamaan maiernatik dari ketiga
sumber tenaga tersebut adalah sebagai berikut:

-

XI= ((95.2 + 9.00(TH 1990))1100)*(1004000~(0.07~(llL~Lahan)
X2= ((99.3 + 1.60(TH 1990))1100)*(658320r(0.50~(11L-Lahan)
Xs = ((99.3 + 7.47(TH - 1990))1100)*(8404)*(8.5 * 0.746)*(11 L-Lahan)
Dimana


Xtl

adalah tingkat ketersediaan tenaga kerja manusia (kWIHa), XZ adalah tingkat

ketersediaan tenaga ternak kerja (kWIHa), Xtr adalah tingkat ketersediaan tenaga traktor roda dua
(kWIHa), TH adalah tahun prediksi sedangkan L-Lahan adalah luas lahan tanaman pangan (Ha).
Perkembangan hubungan tingkat hasil (ton SGKGIHa) dan tingkat ketersediaan tenaga
(kWIHa) untuk 7 komoditi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat pada kurva Giles mendekati
pola garis

C

- D, yaitu wilayah untuk negara-negara maju. Situasi ini menunjukan bahwa

peningkatan hasil produksi per hektar disebabkan oleh penggunaan input tenaga mekanis (traktor
roda dua) yang relatif lebih besar.

Berdasarkan hasil simulasi dari 4 skenario yang dilakukan rata-rata luas lahan tanaman
pangan di Jawa Barat pada tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 1.653.706,5 hektar. Luas

lahan tanaman pangan sebesar itu masih sangat mungkin dicapai, karena dari data Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat tahun 1997 potensi luas lahan kering di Propinsi
Jawa Barat masih sangat besar yaitu sebesar 3.272.617 hektar, sedangkan luas lahan sawah
sebesar 1.I 29.209 hektar.
Hasil simulasi dari 5 skenario yang dilakukan menunjukan selama kurun waktu 15 tahun

(1999-2013) akan terjadi pergeseran distribusi tingkat ketersediaan tenaga, yaitu dari tenaga kerja
manusia dan tenaga ternak kerja ke tenaga traktor roda dua. Hal ini dapat dilihat dari pergeseran
fraksi masing-masing sumber tenaga yang tersedia, dimana selama kurun waktu simulasi fraksi
tenaga kerja manusia dan fraksi tenaga ternak kerja mengalami penurunan rata-rata sebesar

0.81% per tahun dan 2.90% per tahun. Sedangkan fraksi tenaga traktor roda dua mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 3.98% per tahun.

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan karunia dan
rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan tingkat sarjana pada Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.

Atas selesainya skripsi ini Penulis sampaikan ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc selaku dosen pembimbing utama atas
bimbingan dan arahannya sehingga selesainya skripsi ini.
2. Ibu Ir. Dyah Wulandani, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga selesainya skripsi ini.
3. Ibu Ir. Emmy Darmawati, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi

dan masukan serta bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan.
4. PT. Aneka Tambang Tbk (Ibu Dra. Ari Karnalin) yang telah memberikan bantuan
dana penelitian, sehingga Penulis bisa menyelesaikanskripsi dengan lancar.

5. Bapak dan lbunda tercinta atas semua do'a restu, dukungan moril dan materil serta
kesabaran yang selalu diberikan kepada Penulis selama menyelesaikan studi.
6. Teman-teman seperjuangan di Asrama Wlsmaraya, teman-teman di Kelompok

Agribisnis Lumbria Prima Lestari, teman-teman di Kelompok Agribisnis Mushroom
Kuruko dan teman-teman di rental Palem serta semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik
membangun sangat Penulis harapakan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kehidupan ilmu pengetahuan
Bogor,

April 2000
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1
ii
DAFTAR IS1 ...............................................................................................
N
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................... ............................................................. vi
....................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
......................................... 1
A LATAR BELAKANG .......................... . . .
B TUJUAN ................................................................................................... 3
C. MANFAAT PENELITIAN ..................... ...................................
3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
A . ENERGI DALAM PERTANIAN ............................................................... 4
....................................
7
B TENAGA KERJA PERTANIAN ....................
.
...................
.....................
9
C PRODUKSI PANGAN Dl INDONESIA
....................................
.........................
10
D. MODEL KURVA GlLES
.
.
E. ANALISA SISTEM .............................. .
.
..................................... 11
METODOLOGI ....................
.
.
................................................................... 13
A . ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGA
13
1. Perhitungan ............................
..............................................
13
2. PersamaanYang Digunakan .................................................... 14
................................................ 16
3. lndeks .......................
4 Asumsi Model yang Digunakan .............................................
16
5. Nilai Parameter ...............................................................
17
................................ 17
6 Pengumpulan Data ........................
B. SlMULASl MODEL KETERSEDIAAN TENAGA .................................
18
..............................
1 Identifikasi Sistem ...................
.......
19
2 Pembuatan Model ................................................................ 19
C PROGRAM KOMPUTER .........................................................................
20
D SKENARIO MODEL KETERSEDIAAN TENAGA ...................
.......
21
...................
.................................................
HASlL DAN PEMBAHASAN
24
24
A KEADAAN WlLAYAH PENELlTlAN .......................
.
............................
1. Keadaan Geografi .........................................................................
24
2. Penduduk .....................
.
.
................................................. 26
3. Produksi dan Tingkat Hasil Tanaman Pangan ...................
27
4. Konsumsi Bahan Pangan ................................................................ 29
5. Tenaga Kerja di Sub Sektor Tanaman Pangan ...............................
30
a Tenaga Kerja Manusia
30
b.Tenaga Ternak Kerja ................................................................ 33
c Tenaga Mekanis Tenaga Traktor Roda Dua ..............................
33
6. Hubungan Tingkat Hasil dan KetersediaanTenaga ........................
36
B.VALlDASl MODEL SISTEM KETERSEDIAAN TENAGA ..........................
42
C. SlMULASl MODEL KETERSEDIAAN TENAGA ...................
.....
.........
42
................
KESIMPULAN DAN SARAN ........................ .
.
53
A . KESIMPULAN ........................ ..................................
.
.
53
B...SARAN
. . . . . ....................
...........
55
DAFTAR PUSTAKA ................................................. ....
56
LAMPIRAN ........................
.
...........
i
..................................................... 58

.
.
.
.
.

.
.

.
.

.
.

.
.
.

.
.
.

.
.

.
.
.
.

.
.
.

.
.

....
.
.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.
.
..
.
.

DAFTAR TABEL
Halaman

Teks

......................

label 1.

Nilai kalor per unit beberapa macam bahan bakar

label 2.

Masukan energi untuk pupuk Nitrogen (N), Phosphat (PzOs) dan
Potasium (K20) .....:......................
..................................

label 3.

Perkembangan produksi tanaman pangan tahun 1992 - 1996
(x 1000 ton) ...................
.
.
.
.
.............................................

.
.
.

Asumsi nilai konstanta yang digunakan dalam model

....................

Perkembangan jenis penggunaan lahan di Propinsi Jawa Barat
1996- 1997 .....................................................................

.......

label 6.

Tipe iklim dan daerah penyebarannya di Propinsi Jawa Barat

Tabel 7.

Jumlah populasi penduduk di Propinsi Jawa Barat tahun
1980 - 1998 .....................................................................................
Hasil perhitungan produksi tanaman pangan (ton SGKG), tingkat
hasil tanaman pangan (ton SGKGIHa) dan data luas panen di
Propinsi Jawa Barat dari tahun 1990 - 1998 ..............................

Tabel 9.

Tingkat konsumsi bahan pangan penduduk tahun 1990 - 1998 di
Propinsi Jawa Barat (ton SGKGlkapltahun) ..............................

Tabel 10.

Perkembangan jumlah tenaga kerja manusia, ternak kerja dan
tenaga traktor roda dua pada sektor tanaman pangan di Propinsi
Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ................................................

label 11.

Hasil Perhitungan nilai ketersediaan tenaga manusia, tenaga
ternak kerja, tenaga traktor roda dua, total ketersediaan tenaga,
tingkat ketersediaan tenaga perhektar luas lahan tanaman pangan
dan data luas lahan tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat tahun
1990 - 1998 ..........................................................................

Tabel 12

Hasil perhitungan total produksi tanaman pangan (ton SGKG), luas
panen tanaman pangan (Ha) dan tingkat hasil tanrnan pangan
(ton SGKGIHa) di Propinsi Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ...........

label 13.

Hasil perhitungan tingkat ketersediaan tenaga per hektar tanaman
pangan dari tenaga kerja manusia, ternak kerja dan traktor roda
dua di Propinsi Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ..........................

Tabel 14.

Perkembangan indeks tingkat ketersediaan tenaga per hektar luas
lahan tanaman pangan dari tenaga kerja manusia, tenaga ternak
kerja, tenaga traktor roda dua dan total tenaga di Propinsi Jawa
Barat tahun 1990 - 1998 dalam persen (Tahun 1990 = ZOO %) .......

5

Tabel 15.

Tabel 16.

Hubungan antara tingkat hasil (ton SGKGIHa) dan ketersediaan
tenaga (kWIHa) pada sektor tanaman pangan di Propinsi Jawa
Barat tahun 1990 - 1998 .......................................................

40

Model matematik perkembangan laju perubahan beberapa
parameter dan hasil validasinya ............................ .
.
.........

43

......

44

Tabel 17.

Keadaan awal nilai parameter yang digunakan dalam simulasi

Tabel 18.

Skenario untuk melihat dampak perubahan parameter terhadap
kebutuhan tenaga ....................................................................... 44

Tabel 19.

Perkembangan jumlah luas lahan, tenaga kerja manusia, ternak
kerja dan tenaga traktor roda dua pada sektor tanaman pangan di
Propinsi Jawa Barat selama kurun waktu simulasi (1999 - 2013) ....

Tabel 20.

44

Perkembangan pergeseran tingkat ketersediaantenaga per hektar
di sektor tanaman pangan dari 4 skenario simulasi yang dilakukan
di Propinsi Jawa Barat ................................................................... 45

F [-id
!j..!JP.
Yjlr33

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN
PANGAN DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPINSI JAWA BARAT

Oleh
R

U

S

D

l

F 31 0414

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN
DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPlNSl JAWA BARAT

Sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
Rusdi
F 31 0414

Dilahirkan pada tanggal 14 Juli 1975
Di lndrarnayu

Tanggal lulus : 25 April 2000

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN MODEL HUBUNGAN TINGKAT HASlL TANAMAN PANGAN
DENGAN KETERSEDIAAN TENAGA PERTANIAN
Dl PROPlNSl JAWA BARAT

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh
Rusdi
F 31 0414

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
B O G O R

Rusdi, F 31 0414. Pengembangan Model Hubungan Tingkat Hasil Tanaman Pangan dengan
Dibawah Bimbingan
Ketersediaan Tenaga Pertanian di Propinsi Jawa Barat.
Dr. Ir. A. K. Innanto, M.Sc dan lr. Dyah Wulandani, M.Si.
RINGKASAN
Pemerintah di masa yang akan datang dihadapkan pada dua masalah dibidang tanaman
pangan dan tenaga. Kedua masalah tersebut adalah : (a) masalah perlunya peningkatan secara
terus menerus jumlah dan mutu produksi tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri yang semakin meningkat, dan (b) masalah konsumsi energi dalam negeri yang juga terus
meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan prasarana untuk penduduk dan laju
industrialisasi (Irwanto, 1996).
Keadaan ini membutuhkan suatu strategi pembangunan dalam bidang mekanisasi
pertanian. Strategi ini penting artinya untuk menentukan tipe dan tingkat mekanisasi pertanian dan
optimalisasi pengalokasiaannya. Dalam mengaplikasikan strategi ini maka diperlukan suatu model
studi'yang dapat mengetahui jumlah kilowatt total tenaga per hektar (kWIHa), komposisi tenaga
pertanian, tingkat ketersediaan tenaga dan kebutuhan pangan.
Model studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kurva Giles. Namun model
ini hanya dapat menentukan jumlah total kilowatt per hektar, sehingga model ini tidak dapat
mengetahui komposisi tenaga pertanian (besarnya fraksi tiap-tiap sumber tenaga).

Karena

permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan pengembangan model tersebut,
sehingga besar tenaga untuk tiap-tiap sumber tenaga dapat diketahui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara tingkat hasil tanaman
pangan Ton Setara Gabah Kering Giling per Hektar (ton SGKGIHa) dan tingkat ketersediaan
tenaga kilowatt per hektar (kWIHa) dalam memproduksi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat.
Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah : 1) Menghasilkan

kurva Giles dan persamaan

matematika hubungan tingkat hasil per hektar (ton SGKGIHa) dengan tingkat ketersediaan tenaga
per hektar (kWIHa) dalam produksi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat, dan 2) Menghasilkan
simulasi model untuk memproyeksikan ketersediaan tenaga di Propinsi Jawa Barat di masa yang
akan datang.
K u ~ aGiles adalah suatu kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat hasil
(ton SGKGIHa) dengan tingkat ketersediaan tenaga (kWIHa) dalam sistem produksi pangan di
negara berkembang (pertanian konvensional) dan di negara maju (pertanian modern) yang
merupakan hasil dari suatu studi statistik secara internasional (Moens dan Wanders, 1981).
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
berbagai badan, instansi pemerintah dan literaturlpustaka.

Perhitungan tingkat hasil per hektar tanaman pangan dalam penelitian ini dilakukan
terhadap hasil produksi tujuh komoditi yaitu: tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang
kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Kemudian dilakukan konversi dari hasil tiap jenis
komoditi ke bentuk Ton Setara Gabah Kering Giling per Hektar (ton SGKGIHa).
Perhitungan tingkat ketersediaan tenaga di sektor tanaman pangan dilakukan dengan
mengkonversi total ketersediaan tenaga (tenaga kerja manusia, tenaga ternak kerja dan tenaga
traktor roda dua) kedalam satuan kilowatt per hektar luas lahan tanaman pangan (kWIHa).
Penentuan ketersediaan tenaga di sektor tanaman pangan di masa yang akan datang
dilakukan dengan pendekatan sistem. Hal ini dimaksudkan agar masing-masing komponen yang
saling berinteraksi dalam suatu sistem dapat diketahui keterkaitannya antar komponen yang satu
dengan komponen yang lainnya atau pada komponen itu sendiri.
Hasil studi menunjukkan selama kurun waktu 8 tahun (1990-1998) di Propinsi Jawa Barat
telah terjadi pergeseran distribusi sumber tenaga pertanian dari tenaga ternak kerja ke tenaga
traktor roda dua dan tenaga kerja manusia. Hal ini ditunjukan dari fraksi tenaga ternak kerja turun
sebesar 8.51% (1.06%ltahun), fraksi tenaga kerja manusia naik sebesar 5.2% (0.63%ltahun) dan
fraksi tenaga traktor roda dua naik sebesar 2.77% (0.35%ltahun).
Model persamaan matematik hubungan tingkat hasil per hektar dan tingkat ketersediaan
tenaga per hektar disektor tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat adalah :
Yt = 5.3884 + 0.7191 Ln(Xt), dimana Yt adalah hasil per hektar (ton SGKGIHa) dan Ln(X,)
adalah tingkat ketersediaan tenaga per hektar (kWIHa). Tingkat ketersediaan tenaga per hektar
(kWIHa) merupakan hasil dari total penjumlahan tingkat ketersediaan sumber tenaga kerja
manusia, ienaga ternak kerja dan tenaga traktor roda dua. Persamaan maiernatik dari ketiga
sumber tenaga tersebut adalah sebagai berikut:

-

XI= ((95.2 + 9.00(TH 1990))1100)*(1004000~(0.07~(llL~Lahan)
X2= ((99.3 + 1.60(TH 1990))1100)*(658320r(0.50~(11L-Lahan)
Xs = ((99.3 + 7.47(TH - 1990))1100)*(8404)*(8.5 * 0.746)*(11 L-Lahan)
Dimana

Xtl

adalah tingkat ketersediaan tenaga kerja manusia (kWIHa), XZ adalah tingkat

ketersediaan tenaga ternak kerja (kWIHa), Xtr adalah tingkat ketersediaan tenaga traktor roda dua
(kWIHa), TH adalah tahun prediksi sedangkan L-Lahan adalah luas lahan tanaman pangan (Ha).
Perkembangan hubungan tingkat hasil (ton SGKGIHa) dan tingkat ketersediaan tenaga
(kWIHa) untuk 7 komoditi tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat pada kurva Giles mendekati
pola garis

C

- D, yaitu wilayah untuk negara-negara maju. Situasi ini menunjukan bahwa

peningkatan hasil produksi per hektar disebabkan oleh penggunaan input tenaga mekanis (traktor
roda dua) yang relatif lebih besar.

Berdasarkan hasil simulasi dari 4 skenario yang dilakukan rata-rata luas lahan tanaman
pangan di Jawa Barat pada tahun 2013 diperkirakan akan mencapai 1.653.706,5 hektar. Luas
lahan tanaman pangan sebesar itu masih sangat mungkin dicapai, karena dari data Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Barat tahun 1997 potensi luas lahan kering di Propinsi
Jawa Barat masih sangat besar yaitu sebesar 3.272.617 hektar, sedangkan luas lahan sawah
sebesar 1.I 29.209 hektar.
Hasil simulasi dari 5 skenario yang dilakukan menunjukan selama kurun waktu 15 tahun

(1999-2013) akan terjadi pergeseran distribusi tingkat ketersediaan tenaga, yaitu dari tenaga kerja
manusia dan tenaga ternak kerja ke tenaga traktor roda dua. Hal ini dapat dilihat dari pergeseran
fraksi masing-masing sumber tenaga yang tersedia, dimana selama kurun waktu simulasi fraksi
tenaga kerja manusia dan fraksi tenaga ternak kerja mengalami penurunan rata-rata sebesar

0.81% per tahun dan 2.90% per tahun. Sedangkan fraksi tenaga traktor roda dua mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 3.98% per tahun.

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan karunia dan
rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan tingkat sarjana pada Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.
Atas selesainya skripsi ini Penulis sampaikan ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc selaku dosen pembimbing utama atas
bimbingan dan arahannya sehingga selesainya skripsi ini.
2. Ibu Ir. Dyah Wulandani, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga selesainya skripsi ini.
3. Ibu Ir. Emmy Darmawati, MS selaku dosen penguji yang telah memberikan koreksi

dan masukan serta bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan.
4. PT. Aneka Tambang Tbk (Ibu Dra. Ari Karnalin) yang telah memberikan bantuan
dana penelitian, sehingga Penulis bisa menyelesaikanskripsi dengan lancar.

5. Bapak dan lbunda tercinta atas semua do'a restu, dukungan moril dan materil serta
kesabaran yang selalu diberikan kepada Penulis selama menyelesaikan studi.
6. Teman-teman seperjuangan di Asrama Wlsmaraya, teman-teman di Kelompok

Agribisnis Lumbria Prima Lestari, teman-teman di Kelompok Agribisnis Mushroom
Kuruko dan teman-teman di rental Palem serta semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis sadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik
membangun sangat Penulis harapakan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kehidupan ilmu pengetahuan
Bogor,

April 2000
Penulis

DAFTAR IS1

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1
ii
DAFTAR IS1 ...............................................................................................
N
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................... ............................................................. vi
....................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................
PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
......................................... 1
A LATAR BELAKANG .......................... . . .
B TUJUAN ................................................................................................... 3
C. MANFAAT PENELITIAN ..................... ...................................
3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 4
A . ENERGI DALAM PERTANIAN ............................................................... 4
....................................
7
B TENAGA KERJA PERTANIAN ....................
.
...................
.....................
9
C PRODUKSI PANGAN Dl INDONESIA
....................................
.........................
10
D. MODEL KURVA GlLES
.
.
E. ANALISA SISTEM .............................. .
.
..................................... 11
METODOLOGI ....................
.
.
................................................................... 13
A . ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT HASlL DAN KETERSEDIAAN TENAGA
13
1. Perhitungan ............................
..............................................
13
2. PersamaanYang Digunakan .................................................... 14
................................................ 16
3. lndeks .......................
4 Asumsi Model yang Digunakan .............................................
16
5. Nilai Parameter ...............................................................
17
................................ 17
6 Pengumpulan Data ........................
B. SlMULASl MODEL KETERSEDIAAN TENAGA .................................
18
..............................
1 Identifikasi Sistem ...................
.......
19
2 Pembuatan Model ................................................................ 19
C PROGRAM KOMPUTER .........................................................................
20
D SKENARIO MODEL KETERSEDIAAN TENAGA ...................
.......
21
...................
.................................................
HASlL DAN PEMBAHASAN
24
24
A KEADAAN WlLAYAH PENELlTlAN .......................
.
............................
1. Keadaan Geografi .........................................................................
24
2. Penduduk .....................
.
.
................................................. 26
3. Produksi dan Tingkat Hasil Tanaman Pangan ...................
27
4. Konsumsi Bahan Pangan ................................................................ 29
5. Tenaga Kerja di Sub Sektor Tanaman Pangan ...............................
30
a Tenaga Kerja Manusia
30
b.Tenaga Ternak Kerja ................................................................ 33
c Tenaga Mekanis Tenaga Traktor Roda Dua ..............................
33
6. Hubungan Tingkat Hasil dan KetersediaanTenaga ........................
36
B.VALlDASl MODEL SISTEM KETERSEDIAAN TENAGA ..........................
42
C. SlMULASl MODEL KETERSEDIAAN TENAGA ...................
.....
.........
42
................
KESIMPULAN DAN SARAN ........................ .
.
53
A . KESIMPULAN ........................ ..................................
.
.
53
B...SARAN
. . . . . ....................
...........
55
DAFTAR PUSTAKA ................................................. ....
56
LAMPIRAN ........................
.
...........
i
..................................................... 58

.
.
.
.
.

.
.

.
.

.
.

.
.
.

.
.
.

.
.

.
.
.
.

.
.
.

.
.

....
.
.
.

.
.

.
.

.
.

.
.

.
.
.
..
.
.

DAFTAR TABEL
Halaman

Teks

......................

label 1.

Nilai kalor per unit beberapa macam bahan bakar

label 2.

Masukan energi untuk pupuk Nitrogen (N), Phosphat (PzOs) dan
Potasium (K20) .....:......................
..................................

label 3.

Perkembangan produksi tanaman pangan tahun 1992 - 1996
(x 1000 ton) ...................
.
.
.
.
.............................................

.
.
.

Asumsi nilai konstanta yang digunakan dalam model

....................

Perkembangan jenis penggunaan lahan di Propinsi Jawa Barat
1996- 1997 .....................................................................

.......

label 6.

Tipe iklim dan daerah penyebarannya di Propinsi Jawa Barat

Tabel 7.

Jumlah populasi penduduk di Propinsi Jawa Barat tahun
1980 - 1998 .....................................................................................
Hasil perhitungan produksi tanaman pangan (ton SGKG), tingkat
hasil tanaman pangan (ton SGKGIHa) dan data luas panen di
Propinsi Jawa Barat dari tahun 1990 - 1998 ..............................

Tabel 9.

Tingkat konsumsi bahan pangan penduduk tahun 1990 - 1998 di
Propinsi Jawa Barat (ton SGKGlkapltahun) ..............................

Tabel 10.

Perkembangan jumlah tenaga kerja manusia, ternak kerja dan
tenaga traktor roda dua pada sektor tanaman pangan di Propinsi
Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ................................................

label 11.

Hasil Perhitungan nilai ketersediaan tenaga manusia, tenaga
ternak kerja, tenaga traktor roda dua, total ketersediaan tenaga,
tingkat ketersediaan tenaga perhektar luas lahan tanaman pangan
dan data luas lahan tanaman pangan di Propinsi Jawa Barat tahun
1990 - 1998 ..........................................................................

Tabel 12

Hasil perhitungan total produksi tanaman pangan (ton SGKG), luas
panen tanaman pangan (Ha) dan tingkat hasil tanrnan pangan
(ton SGKGIHa) di Propinsi Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ...........

label 13.

Hasil perhitungan tingkat ketersediaan tenaga per hektar tanaman
pangan dari tenaga kerja manusia, ternak kerja dan traktor roda
dua di Propinsi Jawa Barat tahun 1990 - 1998 ..........................

Tabel 14.

Perkembangan indeks tingkat ketersediaan tenaga per hektar luas
lahan tanaman pangan dari tenaga kerja manusia, tenaga ternak
kerja, tenaga traktor roda dua dan total tenaga di Propinsi Jawa
Barat tahun 1990 - 1998 dalam persen (Tahun 1990 = ZOO %) .......

5

Tabel 15.

Tabel 16.

Hubungan antara tingkat hasil (ton SGKGIHa) dan ketersediaan
tenaga (kWIHa) pada sektor tanaman pangan di Propinsi Jawa
Barat tahun 1990 - 1998 .......................................................

40

Model matematik perkembangan laju perubahan beberapa
parameter dan hasil validasinya ............................ .
.
.........

43

......

44

Tabel 17.

Keadaan awal nilai parameter yang digunakan dalam simulasi

Tabel 18.

Skenario untuk melihat dampak perubahan parameter terhadap
kebutuhan tenaga ....................................................................... 44

Tabel 19.

Perkembangan jumlah luas lahan, tenaga kerja manusia, ternak
kerja dan tenaga traktor roda dua pada sektor tanaman pangan di
Propinsi Jawa Barat selama kurun waktu simulasi (1999 - 2013) ....

Tabel 20.

44

Perkembangan pergeseran tingkat ketersediaantenaga per hektar
di sektor tanaman pangan dari 4 skenario simulasi yang dilakukan
di Propinsi Jawa Barat ................................................................... 45