Metode Penelitian Teknik Pengumpulan Data

Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkontruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna ”. Sejalan dengan pendapat Moleong 2010: 132 dalam “penelitian kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. ” Peneliti kualitatif pergi ke lapangan dan mengamati dan terlibat secara intensif sampai ia menemukan secara utuh apa yang dimaksudnya. Peneliti kualitatif yang ingin mengetahui tentang penyelenggaraan sekolah yang efektif, ia akan tinggal, berpartisipasi, merekam, memotret, mencatat, berkonsultasi dan melakukan dialog untuk menemukan konsep tentang sekolah efektif, langkah- langkah yang ditempuh sekolah dalam melaksanakan sekolah efektif, kegiatan guru, siswa, laporan.

B. Metode Penelitian

Sesuai dengan masalah yang akan dibahas oleh peneliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan untuk memahami subjek secara mendalam, maka dari itu penelitian kualitatif ini meneliti kondisi objektif tertentu, dan peneliti berperan sebagai instrumen penelitian. Hakikat penelitian kualitatif menurut Moleong 2010: 6 adalah: penelitian kulitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan lain secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang akan penulis lakukan, karena penelitian ini sangat memberikan kesempatan yang luas kepada peneliti untuk memungkinkan peneliti fokus ke dalam permasalahan yang akan penulis teliti secara mendalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan untuk meneliti suatu objek, suatu kondisi yang Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, secara sistematis terhadap masalah yang sedang dikaji. Peneliti memandang metode ini sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Dengan menggunakan metode ini peneliti dapat menggambarkan secara luas fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan menyatukannya menjadi padu mengenai apa yang menjadi suatu permasalahan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam kualitatif itu sendiri menggunakan peneliti sebagai alat untuk mengungkap data dari sumber. Instrumen penelitian adalah alat pengumpulan data. Menurut Arikunto 2013: 149 “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik”. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Sebelum angket disebarkan angket terlebih dahulu diuji validitasnya. Adapun kisi-kisi uji validitas dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Uji Validitas Variabel X Variabel Sub Variabel Indikator No Soal + - 1. Penyampaian pesan untuk mengubah perilaku sikap 1. Penyampaian pesan 2. Bertukar pikiran 3. Verbal dan non verbal 1,2 4,6,7 8 3,5 9,10 2. Membangun kepercayaan, opini, dan umpan balik 1. Menciptakan kepercayaan 2. Membuat opini 3. Respon 11,12 14,15 17 13 16 3. Berupa isyarat fisik, mendengar 4. Terciptanya 1. Isyarat 2. Mendengar 3. Prasangka 18 19 21 20 22 Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu prasangka 5. Terciptanya hubungan yang harmonis 1. Saling menghargai 2. Tidak ada pertikaiankonflik 23 25,26 24 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Uji Validitas Variabel Y Variabel Sub Variabel Indikator No Soal + - 1. Unsur-unsur kerjaama 1. Sikap kekeluargaan 2. Selalu berbagi 3. Percaya terhadap rekan 4. Selalu memperlakukan setiap orang secara adil 27 30 31,32 34 28 29 33 2. Faktor-faktor kerjasama 1. Selalu mengunjungi tim demi terciptanya kerjasama yang baik 2. Selalu memikirkan kerjasama tim dari pada individu 3. Selalu berkomunikasi 35 38 39,40 36 37 Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto, 2012: 144. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto 2012: 146 sebagai berikut :              2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy dengan pengertian rxy : koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total ∑X 2 : Jumlah kuadrat skor item ∑Y 2 : Jumlah kuadrat skor total Suharsimi Arikunto, 2012 : 146 Kesesuaian harga r xy diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel harga regresi moment dengan korelasi harga r xy lebih besar atau sama dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika r xy lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid. Selanjutnya agar kisi-kisi angket dianggap valid maka peneliti mengujikan intrsumen angket tersebut kepada ektrakurikuler bola basket yang ada di SMK Pasundan 3 Bandung. Adapun hasil uji instrument angket dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Butir Soal rXY t hitung t tabel Keterangan 1 0.772 4.378 1.771 Valid 2 0.5641 2.4633 1.771 Valid 3 0.29 1.091 1.771 Tidak Valid 4 0.589 2.63 1.771 Valid 5 0.413 1.634 1.771 Tidak Valid 6 0.5322 2.2663 1.771 Valid 7 0.851 5.839 1.771 Valid 8 0.307 1.163 1.771 Tidak Valid 9 0.513 2.154 1.771 Valid 10 -0.064 -0.233 1.771 Tidak Valid 11 0.579 2.56 1.771 Valid Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12 0.52 2.196 1.771 Valid 13 0.168 0.613 1.771 Tidak Valid 14 0.851 5.839 1.771 Valid 15 0.8508 5.8388 1.771 Valid 16 0.8 4.806 1.771 Valid 17 0.851 5.839 1.771 Valid 18 0.876 6.539 1.771 Valid 19 0.851 5.839 1.771 Valid 20 0.472 1.932 1.771 Valid 21 0.6428 3.0255 1.771 Valid 22 0.6368 2.978 1.771 Valid 23 0.604 2.732 1.771 Valid 24 0.604 2.732 1.771 Valid 25 0.699 2.072 1.771 Valid 26 0.707 3.524 1.771 Valid 27 0.772 3.607 1.771 Valid 28 0.78 4.373 1.771 Valid 29 0.78 4.493 1.771 Valid 30 0.783 4.545 1.771 Valid 31 0.6693 3.2478 1.771 Valid 32 0.7503 4.0926 1.771 Valid 33 0.813 5.028 1.771 Valid 34 0.711 3.645 1.771 Valid 35 0.7966 4.7513 1.771 Valid 36 0.803 4.862 1.771 Valid 37 0.718 3.715 1.771 Valid 38 0.689 3.429 1.771 Valid 39 0.681 3.352 1.771 Valid 40 0.71 3.635 1.771 Valid Dari hasil uji validitas di atas jumlah butir soal yang valid berjumlah 35 sedangkan jumlah butir soal yang tidak valid berjumlah lima butir yaitu butir no 3, 5, 8,10,13. Sehingga instrument angket yang digunakan penulis untuk melihat efektivitas komunikasi terhadap kerjasama tim dalam permainan bola basket berjumlah 35 butir soal. Adapun butir soal tersebut dapat dilihat dalam kisi-kisi angket dan instrumen sebagai berikut: Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Komunikasi Variabel X Variabel Sub Variabel Indikator No Soal + - X 1. Penyampaian pesan untuk mengubah perilaku sikap 1. Penyampaian pesan 2. Bertukar pikiran 3. Verbal dan non verbal 1,2 3,4,5 6 2. Membangun kepercayaan, opini, dan umpan balik 4. Menciptakan kepercayaan 5. Membuat opini 6. Respon 7,8 9,10 12 11 3. Berupa isyarat fisik, mendengar 4. Terciptanya prasangka 7. Isyarat 8. Mendengar 9. Prasangka 13 14 17 15 16 5. Terciptanya hubungan yang harmonis 10. Saling menghargai 11. Tidak ada pertikaiankonflik 18 20,21 19 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Kerjasama Variabel Y Variabel Sub Variabel Indikator No Soal + - Y 1. Unsur-unsur kerjaama 1. Sikap kekeluargaan 2. Selalu berbagi 3. Percaya terhadap rekan 4. Selalu memperlakukan setiap orang secara adil 22 25 36,27 29 23 24 28 2. Faktor-faktor 1. Selalu mengunjungi 30 31 Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Instrumen Angket Penelitian Variabel X Komunikasi No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Kami berkomunikasi dengan sesama rekan satu tim ketika latihan maupun menghadapi pertandingan 2 Biasanya dalam pertandingan kami sering mengeluarkan kode-kode melalui kedipan atau kata-kata unik untur mengatur strategi 3 Jika ada rekan yang kesulitan dalam satu teknik kami biasanya langsung memberi tahu teknik yang benar untuk diperbaiki 4 Kaptem tim kami selalu mengingatkan kami untuk saling melengkapi kekurangan dari masing-masing pemain itulah yang membuat tim ini semakin solid 5 Kami membicarakan kesalahan-kesalahan ketika latihan maupun pertandingan untuk bahan evaluasi tim bola basket 6 Terkadang kami hanya focus pada teknik kami sendiri tanpa memperdulikan pendapat dari rekan satu tim 7 Tanpa adanya masalah antar individu dalam tim membuat komunikasi berjalan dengan baik 8 Saat merasa terpuruk kata-kata pelatihlah yang mampu membuat kami kembali bersemangat 9 Tim adalah individu yang berbeda karakter tanpa adanya kepercayaan dan saling menghargai kami bukanlah siapa-siapa 10 Keyakinan antar individu untuk menjadi juara membuat tim kami semakin tangguh 11 Kemenangan yang diraih terkadang membuat kami menjadi sombong kerjasama tim demi terciptanya kerjasama yang baik 2. Selalu memikirkan kerjasama tim dari pada individu 3. Selalu berkomunikasi 33 34,35 32 Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12 Saling support antar rekan dalam tim membuat kami semakin bersemangat untuk berlatih ataupun bertanding 13 Senyuman kapten tim kami menghadapi lawan menunjukan bahwa tim siap untuk bertanding 14 Tim kami akan lebih baik ketika saling terbuka untuk menyampaikan pendapat 15 Terkadang saat berlatih para pemain tidak lengkap kehadirannya sehingga kebersamaan dinilai tidak penting lagi untuk tim 16 Kami sering berbicara terbuka sehingga ketika ada masalah muncul bisa diselesaikan dengan kekeluargaan 17 Terkadang ketika belum mampu melakukan satu teknik tertentu saya merasa diasingkan 18 Diakui sebagai anggota tim membuat saya merasa dihargai 19 Puji-pujian kecil saat berlatih ataupun bertanding membuat kami bersemangat 20 Kami hanya berfikir bahwa kebersamaan dalam berlatih dapat membangun rasa saling memiliki 21 Kami senang apabila kami lebih sering bersama untuk menghabiskan waktu baik ketika bermain, dan ketika latihan Tabel 3.7 Instrumen Angket Penelitian Variabel Y Kerjasama Tim No Pernyataan SS S RR TS STS 22 Kami sering berhubungan dan saling menanyakan kabar masing-masing saat sedang tidak bersamaan 23 Keklaahan yang kami raih bukan lah kesalahan tim tetapi kesalahan perorangan 24 Biasanya pemain yang sudah handal kemampuan tidak perlu berlatih lagi 25 Tim yang baik adalah tim yang selalu mengahdapi keadaan apapun secara Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, dimana peneliti mengamati fenomena-fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan penelitian saat penelitian dilakukan. Nasution dalam Sugiyono 2012: 64 menyatakan bahwa: bersamaan 26 Modal utama untuk membangun kerjasama adalah kepercayaan terhadap rekan satu tim 27 Kami yakin kemampuan setiap individu dalam tim memiliki kemampuan yang sama ketika dalam pertandingan 28 Saya tidak mau membagi bola untuk teman yang tidak mampu menguasasi bola dalam pertandingan 29 Dalam pertandingan kami sering berkunjung dan berjumpa dengan teman satu tim 30 Mementingkan kepentingan tim, saling menghargai keputusan satu sama lain saya yakin tidak aka nada konflik di dalam tim 31 Tidak ada tujuan yang jelas membuat kami berlatih hanya untuk bersenang- senang saja 32 Kepentingan kami sering berbenturan dengan kepentingan tim sehingga kepentingan tim harus di kesampingkan 33 Kenyamanan bersama tim membuat kami berlatih dengan serius dan masing-masing menyimpan tujuan yang sama 34 Kapanpun selama kami memiliki waktu luang kebersamaan untuk sekedar berbincang menjadi hal yang mengasikan bersama tim 35 Semkin sering kita berkumpul, bercanda membahas semua masalah bersama terus melakukan komunikasi antar sesame rekan tim membuat tim semakin kuat Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan seiring dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehngga benda-benda yang sangat kecil proton dan elektron maupun yang sangat jauh benda ruang angkasa dapat diobservasi dengan jelas. Sejalan dengan pendapat Basrowi dan Suwandi 2008: 94 yang menyatakan bahwa “observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana peneliti mengamati secara visual sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer”. Oleh karena itu objektifitas seorang peneliti dalam hal kegiatan observasi ini sangat diutamakan. Lebih lanjut Basrowi dan Suwandi 2008: 94 mengemukakan bahwa observasi ini dilakukan dengan melibatkan diri secara aktif dengan aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yakni tinggal di lokasi penelitian dalam waktu yang relatif cukup lama, sehingga mengetahui secara langsung aktivitas dan interaksi masyarakat dalam hal yang diteliti. Merujuk pada pendapat di atas, melalui observasi, penulis mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data lebih mendalam, sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul secara menyeluruh. Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan pengamatan yang berkaitan dengan proses terjadinya kegiatan. Dalam konteks penelitian kualitatif, observasi tidak untuk menguji kebenaran tetapi untuk mengetahui kebenaran yang berhubungan dengan aspek atau kategori sebagai aspek studi yang dikembangkan peneliti. Observasi ialah kunjungan ke tempat kegiatan secara langsung, sehingga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung dengan maksud melakukan pengamatan terhadap segala proses yang terjadi secara langsung di lapangan. Observasi langsung juga dapat disebut dengan observasi partisipatif, artinya peneliti terjun secara langsung ke dalam situasi dan kondisi Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dari subjek penelitian. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono 2012: 310 yang mengatakan bahwa: dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Pengamatan langsung dilakukan pada Pembina ekstrakurikuler basket, guru olahraga, anggota ekstrakurikuler basket. 3. Wawancara Wawancara adalah kegiatan berdialog yang dilakukan oleh peneliti kepada sumber data, ini dilakukan untuk mendapatkan data secara langsung dari sumber data. Menurut Moleong 2010 : 186 “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu”. Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012: 72 menjelaskan wawancara adalah “merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. Dengan wawancara ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data. Stainback dalam Sugiyono 2012: 318 mengemukakan bahwa dengan “wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Jadi dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono 2012: 72 yang mengemukakan bahwa “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam”. Wawancara adalah kegiatan dialog atau percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara sebagai pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang pewawancara ajukan. Maksud mengadakan wawancara seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong 2010: 186, antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; mengkonstruksi kebulatan- kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, dengan maksud untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari narasumber dan mendalam. Pembina ekstrakurikuler basket, guru olahraga, dan anggota ekstrakurikuler suatu keorganisasian dapat menyampaikan pernyataan-pernyataan secara leluasa atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan kasus yang dialaminya, demikian pula sumber data yang lainnya. Adapun instrument wawancara tidak terstrukutr dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.8 Instrumen Wawancara No Rumusan Masalah Pertanyaan Sumber Data 1 Bagaimana hubungan komunikasi antar individu tim bola basket? 1. Bagaimana peran anggota dalam menjaga kerjasama tim? 2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dalam menjaga kerjasama dan kekompakan tim ? 3. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam menjaga kerjasama dan kekompakan tim ? 4. Bagaiamana sikap anggota tim  Pembina Bola Basket  Ketua Bola Basket  Anggota Ekstrakurikuler Bola Basket Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bola basket dalam membangun kerjasama dan kekompakan 2 Bagaimana kendala guru dalam meningkatkan efektivitas komunikasi tim bola basket SMP N 1 Ciledug? 1. Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam membangun komunikasi tim bola basket? 2. Permasalahan apa yang muncul dalam tim bola asket smpn 1 cildedug? 3. Bagaimana fasilitas sekolah dalam mendukung tim bola basket?  Pembina Bola Basket  Ketua Bola Basket  Anggota Ekstrakurikuler Bola Basket 3 Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan efektivitas komunikasi tim bola basket SMP N 1 Ciledug? 1. Upaya apa saja yang dihadapi dalam meningkatkan komunikasi tim bola basket?? 2. Solusi alternative apa yang dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi tim bola basket? 3. Pihak-pihak mana saja yang harus mendukung dalam meningkatkan komunikasi tim bola basket?  Pembina Bola Basket  Ketua Bola Basket  Anggota Ekstrakurikuler Bola Basket Wanancara merupakan salah satu metode untuk mendapatkan informasi seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono 2012 : 321 “dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh responden”. 4. Studi dokumentasi Studi dokumentasi digunakan untuk mempelajari dokumen seperti daftar nama dan jumlah siswa, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dan lain-lain. Studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari teknik pengumpulan data yang lain . Guba dan Lincoln dalam Moleong 2010: 216 memaknai dokumen sebagai “setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record bukti tertulis yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. dokumen bisa Agung Saepuloh, 2016 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERHADAP KERJASAMA TIM DALAM CABANG OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BASKET: Studi Deskriptif Tim Bola Basket di SMPN 1 Ciledug. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bermacam-macam bentuknya, seperti yang dikemukakan oleh Sogiyono 2012: 82: dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan life histories , ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi Dokumentasi adalah berupa kegiatan mengumpulkan berbagai hal yang berhubungan dengan rumusan masalah, baik itu catatan, buku, agenda dan photo. Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong 2010: 217 dokumen sering digunakan dalam penelitian karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti berikut ini: 1 Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong; 2 Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3 Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks; 4 Recod relatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan; 5 keduanya tidak reaktif sehingga sukar ditemukan dengan teknik kajian isi; 6 Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap suatu yang diselidiki. Dokumentasi adalah kegiatan mencari data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan rumusan masalah, baik berupa catatan, agenda, photo, surat kabar dan sebagainya. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah melakukan pencatatan tentang bukti fisik peranan komunikasi antara anggota dalam organisasi ektrskurikuler basket.

D. Subjek Penelitian