Keinginan masyarakat untuk mengembangkan wilayahnya yang masih sangat kurang serta kurangnya rasa memiliki sense of belonging di kawasan Wisata Batu
Katak menjadi hambatan dalam mengembangkan konsep ekowisata berbasis masyarakat di kawasan tersebut, karena sebagian besar masyarakat masih belum
mengetahui potensi apa saja yang terdapat di kawasan mereka, masyarakat masih acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Ekowisata dikembangkan sebagai reaksi atas berbagai dampak negatif pengembangan pariwisata konvensional, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan pedesaan dan kualitas hidup masyarakat lokal Roberts dan Hall, 2001. Sejalan dengan kecendrungan tersebut, pengembangan ekowisata berbasis
masyarakat di kawasan wisata Batu katak Desa Batu Jonjong Bahorok Langkat, bertujuan untuk menjaga kelestarian morflogi desa, kehidupan pedesaan dan sebagai
alat prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan pelayanan publik, peluang pekerjaan dan kesempatan berusaha. Namun
kenyataannya masyarakat Batu Katak mempunyai tingkat sosial ekonomi yang relatif masih rendah. Hal ini menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat dalam
pengembangan wisata Batu Katak, akibat dari ketidakberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi peluang ekonomi pariwisata Campbell, 1999.
Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian tentang pengembangan potensi Ekowisata sebagai Pemberdayaan masyarakat kawasan Wisata Batu Katak menjadi
penting untuk dikaji. supaya pengembangan wisata di Objek Wisata Batu Katak
Langkat dapat berjalan secara maksimal, efektif, dan efisien
.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka perlu dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah potensi dan kendala pengembangan ekowisata di kawasan wisata Batu Katak?
2.Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata di kawasan wisata Batu Katak?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan potensi dan kendala pengembangan ekowisata Batu Katak di
Desa Batu Gonggong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 2. Mendeskripsikan partisipasi dan kesiapan masyarakat dalam pengembangan
potensi ekowisata di kawasan wisata Batu Katak Desa Batu Gonggong, Kecamatan Bahorok Kabupten Langkat.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dapat menimbulkan partisipasi yang aktif dari masyarakat dalam pengembangan Ekowisata Batu Katak di Desa Batu Gonggong, Kecamatan
Bahorok, Kabupaten langkat, Sumatera Utara. 2. Sebagai dasar kajian penerapan kebijakan dan peran institusi dalam
pengembangan potensi Ekowisata Batu Katak di Desa Batu Gonggong, Kecamatan Bahorok yang diharapkan mendapat kebijakan dan peran aktif dari
pemerintah. 3. Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi penelitian lebih lanjut
pengembangan potensi Ekowisata Batu Katak serta pengembangannya di masa yang akan datang sehingga dirasa perlu menentukan target capaian luaran sebagai
berikut : Tabel 1.1 Rencana Target Capaian
No. Jenis Luaran
Indikator Capaian 1.
Publikasi Ilmiah di Jurnal Nasional
draf
Nasional Terakreditasi
2. Pemakalah dalam temu
Ilmiah Nasional
draf Internasional
3. Bahan Ajar
Tidak ada 4
Luaran lainnya Tidak ada
5 Tingkat Kesiapan Teknologi TKT
6 .
BAB 2
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan Pariwisata
Pengembangan adalah proses, cara pembuatan mengembangkan kesasaran yang dikehendaki KBBI 1986, Balai Pustaka, Jakarta. Pengembangan adalah suatu
usaha menuju kearah yang lebih baik yang menyebabkan adanya perubahan dan pertumbuhan. Perubahan itu bisa dalam arti kualitas dan kuantitas. Secara kualitas
berarti meningkatkan daya tarik obyek wisata melalui peningkatan mutu pelayanan. Sedangkan secara kuantitas berarti perluasan keanekaragaman obyek wisata serta
akomodasi lainnya. Damanik dan Weber 2006 menyatakan bahwa dalam pengembangan
pariwisata, pemerintah memainkan peranan bahkan memiliki tanggung jawab dalam hal berikut:
1. Peraturan tata guna lahan pengembangan kawasan pariwisata
2. Perlindungan terhadap lingkungan alam dan budaya
3. Penyediaan infrastruktur pariwisata
4. Kebijakan fasilitas fiscal, pajak, kredit, dan ijin usaha
5. Keamanan dan kenyamanan berwisata
6. Jaminan kesehatan
7. Penguatan kelembagaan pariwisata
8. Pendampingan dan promosi pariwisata
9. Regulasi persaingan usaha
10. Pengembangan sumberdaya manusia
Masyarakat lokal sebagai pihak yang menerima kedatangan wisatawan, perlu dilibatkan dalam proses pengembangan pariwisata, supaya keberhasilanya lebih
terjamin. Berbagai peran dapat dilaksanakan oleh masyarakat setempat dalam pengembangan pariwisata di daerahnya. Peran yang dimaksud adalah:
1. Menjadi pemandu wisata
2. Menjadi pelaku usaha pariwisata
3. Mengaktualisasikan budaya masa lalu
4. Mengembangkan lembaga pariwisata
7
Menurut Mahdy 1998, peranan masyarakat dalam pengembangan adalah melalui perilakunya tentang kesadaran setiap warga masyarakat untuk merasa
bertanggung jawab dan berpartisipasi di bidang pariwisata yang dikenal dengan istilah ‘sadar wisata’
2.2 Ekowisata