Modifikasi dan Uji Performansi Alat Pengering Tipe Bak untuk Pengeringan Papain

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANS!
ALAT PENGERING TlPE BAK
UNTUK PENGERIHGAH PAPAIN

Oleh

1992

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
IHSTITUT PERTANIAN

BO'GOR

BOGOR

KIKIN IS SUGIARNO.

F25.

1233.


Modifikasi dan Uji

Perfor-

mansi Alat Pengering Tipe Bak untuk Pengeringan Papain.
bawah bimbingan Ir. Putiati Mahdar, Mapp. Sc dan Dr.

Di

Sjai-

fullah, MSc.

Enzim papain yang merupakan salah satu enzim
tik

yang

dldapat


(u

pengeringan

getah

buah

pepaya

L. ) mempunyai peranan yang penting di dalam
Indonesia merupakan negara agraris

mempu-

potensi yang besar untuk mengembangkan bisnis

papain

perindustrian.

nyai

dari

proteoli-

khususnya

bagi

kebun pepaya.
getahnya

petani-petani di pedesaan

yang

mempunyai

Hal ini sangat menguntungkan karena


diambil

sebagai bahan baku papain,

buah

setelah
pepaya

masih dapat dimamfaatkan sebagaimana mestinya.
Tujuan

dari penelitian ini adalah

mencari

alternatif

pengolahan produk papain kasar dengan alat pengering sederhana yang dapat diterapkai; di F . iesaan, dimana mutu


papain

pengeringan

penje-

yang

dihaailkan

lebih baik dari pada

muran, tetapi tidak berbeda jauh dengan pengering listrik.
Alat pengering yang digunakan adalah pengering tipe bak
sistem
tanah

konveksi bebas dengan sumber pemanas kompor
buatan Bengkel Mekanisasi Pertanian META


-

D

minyak

-

yang telah dimodifikasi oleh Barando Pakpahan ( 1 9 9 1 ) .
penelitian

ini rak pengering yang

801

Pada

sebelumnya menggunakan


kawat kasa dan bingkai kayu yang dianggap dapat
aliran

uap

air

untuk dapat keluar

dari

alat

menghambat
pengering

diganti dengan besi behel berdiameter 7 mm.
Alat

pengering


ini dilengkapi dengan

rongga

pemanas

pembantu yang membantu menyalurkan udara panas dari

kompor

ke dalam ruang pengering melalui pipa-pipa pemanas.
Getah yang telah disadap dari buah pepaya yang
2.5

berumur

3 bulan ditambahkan dengan natrium bisulfit

-


0.7 %

sebagai anti oksidan dan diletakkan di loyang dengan
balan

1

mm.

Kemudian dikeringkan antara 50

dengan tiga cara yaitu dengan penjemuran, dengan
tipe bak dan pengering listrik.

kete-

-

60


"C

pengering

Setelah pengeringan

sai, dilakukan perbandingan mutu antara ketiga cara

selepenge-

ringan diatas.
Dari hasil uji performansi alat, pada pengeringan tanpa
beban,

suhu maksimum yang dapat dicapai adalah 76 - 85

dengan

perbedaan


sebesar

suhu antara rak atas

dengan

rak

10 " C jika menggunakan menggunakan kerikil

ketebalan 5.5 cm sebagai h h a n penyimpan panas.

85 - 102 " C dengan perbedaan suhu antara

dengan

rak bawah sebesar 20 "C. Pada

beban

bawah
dengan

Sedangkan

jika tanpa menggunakan kerikil, suhu maksimum yang
adalah

"C

dicapai

rak

pengeringan

suhu pengeringan dari alat pengering tipe hak

atas

dengan
dapat

dipertahankan antara 50 - 60 " C dengan cara mengatur besarkecilnya api dari kompor rninyak tanah.

Efisiensi pengeringan yang dicapai oleh alat
tipe

adalah sebesar 3.7 % dan

bak

konsumsi

pengering

bahan

bakar

adalah 1.35 liter minyak tanah per kg getah segar.

Sean-

dainya alat pengering tipe bak ini diterapkan oleh

petani-

petani

yang

telah mempunyai kebun

pepaya

biaya pengering 1 kg papain kasar adalah

%

sendiri, maka
4 350.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan
berkisar

5

papain adalah

- 6 jam untuk pengering listrik, 7

12

-

jam

untuk pengering tipe bak dan 2 - 5 hari pengeringan efektif
untuk pengeringan dengan menggunakan panas dari matahari.
Dari

hasil pengujian aktivitas proteolitik,

terlihat

aktivitas proteolitik papain yang dikeringkan dengan

alat

pengering tipe bak lebih tinggi dari pada aktivitas proteolitik papain yang dikeringkan dengan cara penjemuran maupun
pengering

listrik. Rata-rata aktivitas proteolitik

bertu-

rut-turut

157.43 unit/gram, 131.17 unit/gram

104.46

unit/gram

untuk pengering tipe bak, pengering listrik

dan

dan

pengeringan penjemurar.
Derajat

put,h

papain untuk ketiga

macam

pengeringan

adalah 44.55 % untuk pengeringan penjemuran, 51.63 %

untuk

pengering tipe bak dan 55.08 % untuk pengering iistrik.
Rendemen pengeringan yang dicapai adalah 16.92 %
pengering
17.54

%

listrik, 17.16 % untuk pengering tipe
untuk pengeringan penjemuran.

Kadar

untuk

bak

air

dan

basis

basah papain adalah 6.75 % untuk pengering listrik, 8.96
untuk

pengering

tipe bak dan 11.52 %

penjemuran.
iii

untuk

%

pengeringan

MODIFIKASI

DAN U J I

PERFOF?TLANSI

P E N G E R I N G TIPE B A K

ALAT

UNTUK

PENGERINGAN PAPAIN

Oleh
KIKIN IS SUGIARNO

F 25. 1233

MASALAH KHUSUS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1 9 9 2
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MODIFIKASI
ALAT
UNTUK

DAN U J I

PERFORMANSI

PENGERING TIPE B A K
PENGERINGAN PAPAIN

MASALAH KHUSUS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Disetujui

Disetujui
Bogor,

2L1

AS\)J+US

rta, 2< 4joskus

1992

u(Ir.Putiati Mahdar M ADD.
Dosen Pembimbing I

0

.

.

1992

r

Sc)

Dosen Pembimbing I1

KATA PENGANTAR
Puji
karena

dan syukur ke hadirat Tuhan Yang

Maha

Pengasih,

dengan rahmat dan bimbingan-Nya-lah penelitian

dan

skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk

memper-

oleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, pada Jurusan

Meka-

nisasi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan
kepada
1.

terima kasih dan penghargaan

penulis

haturkan

:

Ir. Putiati Mahdar M.App Sc sebagai Dosen Pembimbing

I

atas segala bimbingan dan petunjuk yang diberikan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2.

Dr. Sjaifullah, M.Sc sebagai Dosen

Pembimbing I1

atas

bimbingan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
3.

Suyanti, BSc sebagai pembimbing lapangan yang telah banyak menbantu jalannya penelitian

4.

Ir.. Kusen Morgan, Ms

sebagai kepala bengkel Mekanisasi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang turut menguji
da..rnember tkan masukan kapada penulis.
5.

Tim Bengkel Mekanisasi Pertanian Fateta-IPB.

6.

Sub Balai Penelitian Ho~~tikulturaPasar ,Minggu, yang
telah menyediakan fasilitas untuk penelitian.

7.

Dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuannya
dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis
terdapat
dan

kekurangan

dalam tulisan ini, oleh karena itu segala

saran

diterima

menyadari bahwa masih banyak

yang berguna untuk perbaikan skripsi

dengan senang hati.

yang
kritik

ini

akan

Akhir kata, semoga apa

yang

tertulis dalam skripsi ini dapat bermamfaat.

Bogor,

Agustus 1992
penulis

DAFTAR IS1
Halaman

..............................

KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL

...............................

DAFTAR GAMRAR

...............................

DAFTAR LAMPIRAN

I . PENDAHULUAN

.............................

.................................
...........................

A . LATAR BELAKANG

B . TUJUAN PENELITIAN

............................

I1 . TINJAUAN PUSTAKA
A . PEPAYA

........................

...................................

.........................

1. Botani Pepaya

2 . Getah Pepaya Sebagai Sumber Papain
B . PAPAIN

....

...................................

1 . Sifat Fisik Papain

....................

. 2. Sifat Kimia Papain

....................

3 . Kegunaan Papain

......................

4. Proses Pembuatan Papain

C . PENGERINGAN

..............

.............................

D . ALAT PENGERING YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PENGERINGAN GETAH PEPAYA . . . . . . . . . . . . . . . . .
I11 . PENDEKATAN RANCANGAN
A . KRITERIA DISAIN

........................

........................

B . RANCANGAN FUNGSIONAL

.....................

C . RANCANGAN STRUKTURAL

.....................

viii

xiv
1
1

3

IV . METODOLOGI PENELITIAN

...........................

A . BAHAN DAN ALAT
B . WAKTU DAN TEMPAT
C . PERLAKUAN

.......................

.........................

................................

...............................

D . PENGAMATAN

1 . Parameter yang diamati dalam uji performansi alat pengering tipe bak

2 . parameter
produk

.........

yang berhubungan dengan

mutu

................................

V . HASIL DAN PEMBAHASAN

A . PERFORMANSI ALAT

........................

.........................

B . AKTIVITAS PROTEOLITIK
C . LAJU PENGERINGAN

....................

.........................

D . RENDEMEN PENGERINGAN

.....................

E . EFISIENSI PENGERINGAN

....................

F . DERAJAT PUTIH

............................

G . BIAYA OPERASTONAL
VI . KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

.........................

........................

..............................

DAFTAR TABEL
Halaman
Luas panen, produksi dan ekspor bush PePaya
dari tahun 1981 sampai 1987 . . . . . . . . . . . . . .

6

Hasil getah segar dari pepaya varietas
Semangka Paris dengan perlakuan empat dan
enam goresan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

Produksi getah segar pada beberapa selang
waktu penyadapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

8

Produksi getah pepaya pada beberapa kelompok waktu penyadapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9

Jumlah unit rata-rata /gram produksi papain
kasar untuk beberapa varietas pepaya . . . . .

11

.......................

12

Tabel 7. Pengaruh waktu pengeringan terhadap aktivitas ?roteolitik pengeringan penjemuran . . .

67

Tabel 1.
Tabel 2.

Tabel 3 .
Tabel 4 .
Tabel 5.
Tabel 6.

Spesifikasi papain

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar

1.

Struktur utama papain

.......................

..

Gambar ' 2.

Diagram alir proses pembuatan papain kasar

Gambar

3.

Gambar perspektif alat pengering tipe bak tanpa blower . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar

4.

Badan pengering (tanpa pintu)

Gambar

5.

Alat pengering tipe bak tanpa blower buatan
Bengkel MP FATETA IPB . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar

6

Potongan kerangka dari kaki alat pengering
sampai rongga bawah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar

7. Beberapa pembatas rongga bawah

Gambar

8.

Gainbar

9. Tampak depan badan pengering (tanpa pintu)

...............

............

Rak pengering sebelum dan sesudah dimodifikasi

..

Gambar 10.

Tampak samping badan pengering

(tanpa pintu

Gambar 11.

Tampak atas badan pengering (tanpa pintu)

Gambar 12.

Detail sistem pemanas pembantu

Gambar 13.

Suhu pengeringan tanpa beban tanpa kerikil
pengering tipe bak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 14.

Suhu pengeringan tanpa
pengering tipe bak

Gambar 15

Suhu maksimum pengeringan tanpa beban tanpa
kerikil pada pengering tipe bak . . . . . . . . . . . . .

Gambar 16.

Suhu maksimum pengeringan tanpa beban dengan
kerikil pada pengering tipe bak . . . . . . . . . . . . .

Gambar 17

Suhu pengeringan getah pepaya pengering tipe
bak ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 18.

Suhu pengeringan getah pepaya pengering tipe
bak ulangan kedun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 19

Suhil pengeringan getah pepaya pengering tipe
bak ulangan ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

)

...

..............

beban dengan kerikil

Gambar 20.

Suhu pengeringan getah pepaya pengering tipe
bak ulangan keempat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 21

Suhu pengeringan getah pepaya pengering
listrik

Gambar 22

Suhu pengeringan getah pepaya pengeringan penjemuran ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 23

Suhu pengeringan getah pepaya pengeringan penjemuran ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 24

Hasil pengu,jian aktivitas proteolitik dan waktu pengeringan papain kasar . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 25.

Laju pengeringan pengering listrik

Gambar 26.

Laju pengeringan
pertama

Gambar 27.

Laju pengeringan pengering tipe bak ulangan
kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 28

Laju pengeringan pengering tipe bak ulangan
ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 29

Laju pengeringan
keempat

pengering

Gambar 30.

Laju pengeringan

penjemuran

Gambar 31.

Laju pengeringan penjemuran ulangan kedua

Gambar 32.

Kadar air basis kering vs
penjemuran ulangan pertama

Gambar 33.

Kadar air basis kering vs waktu pengeringan
penjemuran ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 34.

Kadar air basis kering vs waktu pengeringan
listrik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Gambar 35.

Kadar air basis kering vs waktu pengering tipe
bak ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

pengering

...

tipe bak

ulangan

tipe bak

ulangan

ulangan

pertama

...

waktu

pengeringan
..................

Gambar 36. Kadar air basis kering vs waktu pengering tipe
bak ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Gambar 37. Kadar air basis kering vs waktu pengering tipe
bak ulangan ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

59

Gambar 38 .
Gambar 39 .

Kadar a i r b a s i s k e r i n g vs waktu p e n g e r i n g t i p e
bak u l a n g a n keempat
.........................

83

h a a i l p e n g u j i a n k a d a r a i r . rendemen dan d e r a ......................
j a t putih papain kasar

86

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran

1

Berat getah yang dikeringkan per loyang
pengering tipe bak ulangan pertama . . .

92

Lampiran

2.

Kadar air basis basah per loyang pengering tipe bak ulangan pertama . . . . . . . .

92

Lampiran

3.

Kadar air basis kering per loyang pengering tipe bak ulangan pertama . . . . .

93

Lampiran

4.

Laju pengeringan per loyang pengering
tipe bak ulangan pertama . . . . . . . . . . . . .

93

Lampiran

5.

Suhu pengeringan per rak pengering tipe
bak ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . .

94

Lampiran

6

Berat dan suhu getah yang dikeringkan
per loyang pengeringan sinar matahari
ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran

7. Kadar air basis basah per loyang pengeringan sinar matahari ulangan pertama .

Lampiran

8.

Kadar air basis kering per loyang pengeringan sinar matahari ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran

9.

Laju pengeringan per loyang pengeringan
sinar matahari rlangan pertama . . . . . . .

Lampiran 10.

Berat dan suhu getah yang dikeringkan
per loyang pengering listrik ulangan
pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

99

Kadar air basis basah pengering listrik
ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

99

Kadar air basis kering pengering listrik ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

Laju
pengeringan
pengering listrik
ulangan pertama . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

100

Berat getah yang dikeringkan per loyang
pengering tipe bak ulangan kedua . . . . .

101

Kadar air basis basah per loyang pengering tipe bak ulangan ke2ua . . . . . . . . . .

101

Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.

Lampiran 16.

Kadar air basis kering per loyang pengering tipe bak ulangan kedua .......

Lampiran 17.

Laju pengeringan per loyang pengering
tipe bak ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 18.

Suhu pengeringan per rak pengering tipe
bak ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 19.

Berat dan suhu getah yang dikeringkan
pengeringan sinar
matahari
ulangan
kedua . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 20.

Kadar air basis basah pengeringan sinar
matahari ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 21.

Kadar air basis kering pengeringan sinar matahari ulangan kedua . . . . . . . . . . .

Lampiran 22.

Laju pengeringan pengeringan sinar matahari ulangan kedua . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 23.

Berat getah yang dikeringkan per loyang
pengering tipe bak ulangan ketiga . . . .

Lanipiran 23.

Kadar air basis basah per loyang pengering tipe bak ulangan ketiga . . . . . . . . .

Lampiran 25.

Kadar air basis kering per loyang pengering tipe bak ulangan ketiga . . . . . .

Lampiran 26.

Laju pengeringan per loyang pengering
tipe bak ulangan ketiga . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 27.

Suhi: pengeringan per rak pengeringan
tipe hak ulangan ketiga . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 28.

Berat getah yang dikeringkan per loyang
pengering tipe bak ulangan keempat . . .

Lampiran 29.

Kadar air basis basah per loyang pengering tipe bak ulangan keempat . . . . . . . .

Lampiran 30.

Kadar air basis kering per loyang pengering tipe bak ulangan keempat . . . . .

Lampiran 31.

Laju pengeringan per loyang pengering
tipe bak ulangan keempat . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 32.

Suhu pengeringan per rak pengering tipe
bak ulangan keempat . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 33a

Percobaan pemanasan tanpa beban pengering tipe bak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 33b

Percobaan tanpa beban tanpa kerikil untuk mengetahui suhu maksimum yang dapat
dicapai oleh pengering tipe bak . . . . . .

Lampiran 33c

Percobaan tanpa beban dengan kerikil
untuk mengetahui suhu maksimum yang aapat dicapai oleh pengering tipe bak ..

Lampiran 34.

Hasil pengujian rata-rata kadar air

Lampiran 35.

Hasil analisa rata-rata kadara abu

Lampiran 36.

Hasil
analisa
rata-rata
aktivitas
protculitik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 37.

Hasil analisa rata-rata kadar protein

Lampiran 38.

Rendemen pengeringan

Lampiran 39.

Waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan

Lampiran 40.

Hasil perhitungan efisiensi total alat.

Lampiran 41.

Hasil analisa rata-rata derajat putih

Larnpiran 42.

Bahan dan biaya pembuatan alat pengering tipe bak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Lampiran 43.

Ferhitungan biaya operasi alat . . . . . . . .

Lampiran 44.

Gambar penyadapan getah pepaya

Lampiran 45.

Gambar alat pengering getah pepaya

Lampiran 46.

Gambar papain kasar

..
...

.

.................

.

.......
...

..................

I.

A.

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pepaya

(mp w a v a

L.) adalah jenis buah

mudah dijumpai sepanjang tahun.

Hampir seluruh

yang

bagian

pohon pepaya kecuali akar dan bijinya mengandung
banyak

enzim

papain.

Enzim

dipergunakan

dalam

beberapa

pabrik, misalnya dalam perusahaan bir,

obat-

ini telah

obatan dan industri bahan makanan (Daryono dan
1980).

Sabari,

Indonesia merupakan penghasil pepaya yang cukup

besar, yaitu 314 816 ton (Dirjen Tanaman Pangan,

1989)

namun penelitian tentang papain masih kurang.
Bisnis
merupakan

getah kering dewasa ini sudah

bahan

internasional.

perdagangan

yang

bukan

asing

di

Getah pepaya kering dalam

lagi

pasaran

perdagangan

sering dikenal dengan nama "crude papain".

Dewasa

harga crude papain paling murah Rp 4 4 000,- /kg.
luas tanaman satu hektar bila diuangkan dari
getah

pepaya

bisa

menghasilkan

ini

Untuk

penjualan

uang

sebanyak

Rp 19 008 000,- hasil kotor (Muhidin, 1982).
Kegiatan

industri di Indonesia yang semakin

ber-

kembang mengakibatkan kebutuhan akan enzim papain

juga

semakin

besar.

Sementara

usaha

yang

menghasilkan

papain secara komersial belum ada, akibatnya
enzim

tersebut

dipenuhi

dari

luar

negeri.

Jepang, Denmark dan Taiwan merupakan negara
untuk Indonesia.

kebutuhan
Swiss,

pengekspor

Menurut
ekspor

Flynn

(1975), negara-negara

meng-

papain dalam jumlah besar adalah Zaire, Tanza-

nia, Uganda dan Sri Lanka.
kan

yang

Dan sebagian kecil dihasil-

oleh Kenya, Israel, Filipina, India dan

Sedangkan
dalam

negara-negara yang mengimport

jumlah

besar adalah Amerika

Cameroon.

enzim

papain

Serikat,

Inggris,

terbesar pemakai papain adalah

industri

Belgia dan Perancis.
Konsumen
bir.

Untuk

menjernihkan bir

dosis 3.45 gram / 100 liter.

dipakai

papain

Sepuluh tahun yang

penduduk dunia telah menghabiskan minuman bir
67.5 milyar liter.
nyak

itu

Papain

lalu,

sebanyak

Jadi untuk menghasilkan bir

diperlukan

sebanyak

dengan

papain

ini baru 75

sebanyak
persen

2

seba-

335.5

dari

ton.

kebutuhan.

Masih diperlukan lagi 3 114 ton untuk tahun 1972.

Yang

jzlas

kt:butuhan

akan prodllksi getah pepaya

akan

terus

meningkat

setiap tahun.

getah

papain cukup layak untuk dipertimbangkan

Jadi

ladang

ini

produksi
(Muhi-

din, 1982).
Pengeringan
penjemuran
asal

getah pepaya dapat

dilakukan

biasa maupun dengan alat pengering

panasnya tidak lebih dari 60 OC.

Di

dengan
buatan,

udara

yang

panas dan cerah, pengeringan memerlukan waktu 8-9 jam.
Tetapi

dengan menggunakan alat pengering

getah

dapat

dikeringkan dalam waktu 6-7-jam,pada suhu 55-60 OC.

Kelemahan dari pengeringan dengan penjemuran biasa
adalah

rendahnya

mutu produk yang

dihasilkan

karena

terkontaminasi oleh jasad renik yang tidak dikehendaki.
Oleh

karena itu perlu dipikirkan alat

dapat

pengering

dipakai untuk mengeringkan getah

pepaya

batasan suhu tidak terlalu tinggi dan dapat

yang

dengan

diterapkan

di pedesaan.
B.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah mencari alternatif
ring

pengolahan produk papain kasar dengan alat
sederhana

yang

dapat

diterapkan. di

penge-

pedesaan,

dimana mutu papain yang dihasilkan lebih baik dari pada
pengeringan

penjemuran,

tetapi

tidak

jauh

berbeda

dengan alat pengering listrik.
Alat

pengering

dimodifikasi
sumber

adalah

pemanas

sederhana

yang

alat pengering

akan
tipe

kompor minyak tanah. Dan

diuji
bak

dan

dengan

papain

yang

dihasilkan dari pengering ini akan dibandingkan mutunya
dengan pengering listrik dan penjemuran.

11.
A.

TINJAUAN PUSTAKA

PEPAYA
1.

Botani Pepaya

tanaman

.a L . )

pepaya (Carica EBE

Tanaman
yang

diklasifikasikan

Caricacese, ordo Ma1 uales dan

ke

merupakan

dalam

famili

kelas Monocotyledo-

nea (Arriola dan Calzada, 1980).
Daerah asal tanaman ini adalah benua
terutama

Meksiko

bagian

Selatan

dan

Bersama-sama

pelayar-pelayar

abad

tanaman pepaya nienyebar

ke-16,

negara

sehingga

bangsa

Amerika

Nicaragua.

Portugis di
ke

berbagai

terdistribusi dari daerah

tropis

sampai sub tropis (Arriola dan Calzada, 1980).
Menurut
tanaman
1

pepaya

adalah

tumbuh

sampai

000 meter di atas permukaan laut,

tanah
bab.

tumbuh

ketinggian

pada

tanah-

yang subur dan gembur serta iklim yang
Cuaca dingin atau suhu rend;

tanaman
untuk
22

Kalie (19911, syarat-syarat

tanaman.

26 OC, pH tanah yang

6.5 - 7 .

mematikan

pepaya, suhu 15 OC merupakan suhu minimum

portumbuhan

-

aka

lem-

Suhu
cocok

optimal
adalah

adalah
sekitar

Tanaman pepaya membutuhkan sinar matahari

yang

banyak,

1 500

-

2 000

Curah
mm

hujan

yang

setahun. Akar

optimum

adalah

pepaya tergolong

sangat

peka terhadap air yang tergenang.

Pengge-

nangan air pada tnnaman pepaya selama 2 hari

dapat

menyehabkan kematian.
Pohon pepaya mulai berbuah umur 4 bulan

dari

waktu menyemai biji, enam bulan kemudian buah sudah
dapat

dipetik (Kalie. 1991).

terpelihara
50

buah

baik

dapat

per tahun dan

Tanaman pepaya

menghasilkan

dapat

yang

rata-rata

berlangsung

selama

tiga tahun (Sunaryo, 1981).
Varietas-varietas pepaya yang ada di
sia

antara

Jinggo,
dan

lain

pepaya

semangka

Indone-

Paris,

pepaya

pepaya Bangkok, pepaya Hawai, pepaya

pepaya Burung (Soedirdjoatmojo, 1985).

Solo
Pada

Tabel 1. ditunjukan luas panen, produksi dan ekspor
buah pepaya dari tahun 1981 sampai 1987.
2.

Getah Pepaya Sebagai Sumber Papain
Hampir seluruh bagian tanaman pepaya
dung

mengan-

getah kecuali akar dan bijinya, tetapi

buahlah

yang

merupakan

penghasil

banyak.

Getah

dari buah

mudah

berwarna

putih bersih dan tidak

diperoleh
tercampur

paling
serta
dengan

bahan-bahan

lain.

getah

dari

bagian

pohon

lain, seperti batang dan

daun

sering

yang

Sedangkan

getah

hanya

tercampur dengan serat, zat hijau daun dan kontaminan lainnya (Daryono dan Sabari, 1979).

.

Tabel 1.

Luas panen, produksi dan ekspor buah
pepaya dari tahun 1981 sampai 1987

Tahun

Luas panen
(ha

Produksi
(ton

Jumlah ekspor
(kg)

-

-

312 359
288 627

45 991
29 053

-

Sumber : Direktorat Jendral Tanaman Pangan (1989)
Produksi getah pepaya dan aktivitas proteolitik

dipengaruhi

oleh jenis

pepaya

(Daryono dan

Muhidin, 1974).

Penyadapan yang terlalu sering dan

terlalu

kurang

jarang

kesehatan

buah.

baik

karena

mempengaruhi

Frekwensi penyadapan

yang

baik

adalah 3-4 hari sekali (Daryono dan Muhidin, 1974).
Getah
buah

pepaya diperoleh dengan

pepaya dari pangkal ke ujung

faktor

yang

mempengaruhi

adalah

banyaknya

jumlah

cara

menoreh

buah.

Faktor-

produksi

to, -han, nterval

waktu

getah
penya-

dapan, umur buah dan waktu penyadapan.
Menurut Suranto (1970), produksi getah sangat
dipengaruhi oleh umur tanaman.
tas

Buah pepaya

Semangka Paris yang berumur 1

-

2 bulan

variedapat

menghasilkan getah segar sebanyak 57.50 gram, 2 - 3
bulan

akan

menghasilkan getah segar

gram dan umur 3

-

sebanyak

4 bulan dapat menghasilkan

64

getah

segar

sebanyak

untuk

melakukan

50.30 gram.

Sehingga

penyadapan pada

saat

dianjurkan
umur

buah

dengan membuat enam goresan

tiap

buah dengan selang waktu empat hari selama 14

kali

2.5 - 3 bulan
Penyadapan

penyadapan

akan

menghasilkan

getah

segar

banyak dari pada perlakuan empat goresan.
tian

lebih

Peneli-

ini dilakukan oleh Sastrodiwiryo (1970), dan

hasilnya dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2.

Hasil getah segar dari pepaya varietas
Semangka Paris dengan perlakuan empat dan
enam goresan

PERLAKUAN 4 GORESAN
Penyadapan
ke
Getah segar Papain
( g/buah
(ghah

7
8
9
10
11
12
13
14
Jumlah

PERLAKUAN 6 GORESAN
Getah segar Papain
( g h u a h ) (g/buah)

1.211
0.992
0.905
0.882
0.621
0.608
0.449
0.295

0.242
0.198
0.181
0.176
0.124
0.122
0.090
0.059

1.135
1.075
0.968
0.717
0.352
0.341
0.367
0.199

0.227
0.215
0.194
0.143
0.070
0.068
0.073
0.040

19.088

3.817

22.119

4.424

Sumber : Sastrodiwiryo, 1970
Papain dihitung berdasarkan 20 X dari getah segar

Menurut Sabari (1982), waktu penyadapan
paling

banyak

menghasilkan

05.00 - 06.00.

pukul

getah

adalah

Jumlah produksi

yang
antara

getah

pada

selang waktu 1 jam dapat dilihat pada Tabel 3 .
Tabel 3 .

Produksi getah segar pada beberapa selang
waktu penyadapan

Waktu penyadapan

Hasil getah (gram)*

Sumber : Sosrodiharjo dan Yurneti (1985)
* ~ a t adari 12 buah pepaya
Dari

Tabel

3 . dapat

dilihat

bahwa

jumlah

produksi getah terbesar adalah antara pukul 05.00 06.00.

pendek

Tetapi
maka

komersial,
panjang
Tabel

karena selang waktu

tidak

layak

urtuk

yang

terlalu

produksi

secara

sehingga wah u penyadapan harus

diper-

menjadi antara pukul 05.00 - 08.00.
4 dapat dilihat produksi getah

pada

Pada
selang

waktu tiga jam
Menurut

Daryono dan Muhidin

(19741, pepaya

semangka Paris mernpunyai papain kasar paling
untuk

setiap

tertinggi,

buah dan

rendemen

sehingga dianjurkan

dalam

untuk

besar

unit/buah

menggunakan

jenis ini dalam memproduksi papain kasar.
papain

kasar yang dapat dihasilkan

oleh

Produksi
beberapa

varietas pepaya dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 4.

Produksi getah pepaya pada
lompok waktu penyadapan

Waktu penyadapan

Hasil Getah (gram)*

: Sosrodihardjo dan
*Sumber
Data dari 36 bush pepaya

Buah
mempunyai
torehan

pepaya

beberapa ke-

yang

penampakan

Yurneti (1985)

telah

disadap

yang buruk

akibat

pada selur7th permuxaan buahnya.

getahnya
torehanMe~kipun

rasa dan kandungan gizinya tidak berubah, buah sisa
sadap
Buah

tidak digunakan lagi sebagai hidangan
demikian

jumlahnya
Untuk

merupakan

semacam

"limbah"

cukup besar dari suatu industri

menghasilkan

satu ton getah

kering

meja.
yang

papain.
(crude

papain) akan menghasilkan "limbah" buah pepaya sisa

sadap sebanyak 250 ton (Daryono dan Muhidin, 1974).
Untuk

meningkatkan

nilai

ekonomi

"limbah"

buah pepaya sisa sadap maka perlu dicari alternatif
untuk dapat memanfaatkan kembali "limbah" tersebut.

Menurut Sastrodiwiryo (1970), hasil pengujian
organoleptik

menyimpulkan

bahwa

seperti

buah

samping

yang dapat dimanfaatkan

sari

buah,

rasa

yang tidak disadap.

jam, es buah dan

buah

sama

Sebagai

adalah

juga

hasil

pembuatan

untuk

dimakan

segar .
Selain

olahan di atas,

pepaya

juga dapat diolah menjadi

cuka,

puree

untuk

saus

daging

manisan

samba1

buah

pepaya,

dan

pektin

1984 ) .

( Anonim,

B.

produk

PAPAIN
1.

Sifat Fisik Papain
Papain merupakan salah satu enzim proteolitik
(pemecah protein) yang terdapat dalam getah pepaya,
ditemukan
Istilah
da

oleh

Griffith Mugles pada

papain pertama kali diberikan

Bouchut pada tahun 1879.

Nama

tahun

1750.

oleh

Wurtz

ini

digunakan

baik untuk getah pepaya kering maupun enzim proteolitik

yang

telah

Getah

pepaya

dimurnikan

dan

kering sering disebut

dikristalkan.
papain

kasar

(Daryuno dan Sabari, 1979).
Dalam

perdagangan dikenal dua macam

yaitu papain kasar dan papain murni.

papain,

Papain

kasar

diperoleh dengan mengeringkan getah (lateks) pepaya

di

bawah sinar matahari maupun dengan

oven

pada suhu 50-60 OC selama lebih

jam,

sedangkan

pelarut,
aseton

yang

papain murni
biasanya

harus

dipakai

menggunakan
kurang

dengan

adalah

suatu

alkohol,

natrium bisulfit (Singh dan

dan

enam

Tripathy

&Lam Sastrodiwiryo, 1970).

Tabel 5.

Jumlah unit rata-rata/gram produk papain
kasar untuk beberapa varietas pepaya

VARIETAS

g papain/
buah

Jinggo
Noris
Cibinong
Paris

1.6542
3.0966
2.7805
4.0166

Sumber

:

x

Unit/g

x

83.04
96.98
113.02
94.16

x

x

x

=

Unit/
buah

=

131.36
300.20
314.25
378.20

=

=
=

Bulletin Penelitian Hortikultura. Vol. 13
No. 1, 1974

Papain hasil pemurnian berwarna putih

hingga

putih kekuning-kuningan, memiliki rasa khas, mudah
larut

dalam

droallcoholik

air, gliserin dan dalam
berkonsentrasi rendah,

larutan
tetapi

hi-

tidak

larut

dalam pelarut organik minyak dan lemak (Meer

&Lam

Sastrodiwiryo,

1970).

Spesifikasi papain

secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6.
Papain murni tetap stabil selama beberapa jam
pemanasan

papain

tetap aktif dan tidak

setelah
bahkan
(Merr

satu
pada

105

OC.

dengan

sampai

Pada

suhu

pemasakan

mengalami

perubahan

tiga jam pada

suhu 90 OC masih

besar

Sastrodiwiryo, 1970).

&lii~

suhu

70

OC,

aktivitasnya

Menurut

Drenth

&&m

Kalk

(19691, papain

mempunyai berat molekul 23 350 dan memiliki kristal
dalam bentuk seperti telur, dengan dimensi
36

x 48 x 36 A".

Struktur papain

molekul

disajikan

pada

Gambar I
Tabel 6.

Spesifikasi papain

Pengujian

Papain

Warna

coklat sampai
putih
tidak disukai

disukai

sampai
sampai
sampai
sampai
banyak
sampai

max. 0.05 %
max. 6 %
max. 5 %
tidak ada
tidak a a
max. 10$/ g

Bau (odour)
Bahan tak larut
dalam air
Kadar air
Total abu
Pasir
Kotoran
Total bakteri
Penurunan aktivitas
setelah 6 bulan
Aktivitas proteolitik

Papaim murni

30 %

18
14
5

%
%
%

3xlo8/g

sampai 50 %
70-500 u/g

putih

sampai 5 %
70-1000 u/g

Sumber : Botanical Derivates Catalogue of Dr. Madis
Laborlatories, Inc. Usa (1983)

2.

Sifat Kimia Papain
Menurut Boyer (19601, papain akan tidak aktif
jika terdapat oksidator, misalnya oksigen.

Papain

juga sangat peka terhadap suhu tinggi yaitu sekitar
75-85 OC.
perlu

Hal ini menyebabkan

dalam

diperhatikan adanya udara luar

penyimpanan
dan

cahaya.

Untuk mencegah kerusakan papain, maka perlu
bahkan

zat anti oksidan seperti

natrium

sebesar 0.7 % (Daryono dan Rosmani, 1978).

ditam-

bisulfit
Penam-

bahan

zat anti oksidan ini dapat meningkatkan

daya

simpan papain.
Menurut
berada

pada

sampai

75

60

OC dan

(1981), aktivitas

Liener
selang

OC.

pH 3 sampal

11

Suhu optimum adalah

pH optimum 5

-

7.

papain

dengan
antara

Papain relatif

suhu

50

-

lebih

tahan terhadap panas jika dibandingkan dengan enzim
proteolitik lainnya

Gambar 1.

Struktur utama papain
(Drenth et al. dalam wiseman, 1980)

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANS!
ALAT PENGERING TlPE BAK
UNTUK PENGERIHGAH PAPAIN

Oleh

1992

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
IHSTITUT PERTANIAN

BO'GOR

BOGOR

KIKIN IS SUGIARNO.

F25.

1233.

Modifikasi dan Uji

Perfor-

mansi Alat Pengering Tipe Bak untuk Pengeringan Papain.
bawah bimbingan Ir. Putiati Mahdar, Mapp. Sc dan Dr.

Di

Sjai-

fullah, MSc.

Enzim papain yang merupakan salah satu enzim
tik

yang

dldapat

(u

pengeringan

getah

buah

pepaya

L. ) mempunyai peranan yang penting di dalam
Indonesia merupakan negara agraris

mempu-

potensi yang besar untuk mengembangkan bisnis

papain

perindustrian.
nyai

dari

proteoli-

khususnya

bagi

kebun pepaya.
getahnya

petani-petani di pedesaan

yang

mempunyai

Hal ini sangat menguntungkan karena

diambil

sebagai bahan baku papain,

buah

setelah
pepaya

masih dapat dimamfaatkan sebagaimana mestinya.
Tujuan

dari penelitian ini adalah

mencari

alternatif

pengolahan produk papain kasar dengan alat pengering sederhana yang dapat diterapkai; di F . iesaan, dimana mutu

papain

pengeringan

penje-

yang

dihaailkan

lebih baik dari pada

muran, tetapi tidak berbeda jauh dengan pengering listrik.
Alat pengering yang digunakan adalah pengering tipe bak
sistem
tanah

konveksi bebas dengan sumber pemanas kompor
buatan Bengkel Mekanisasi Pertanian META

-

D

minyak

-

yang telah dimodifikasi oleh Barando Pakpahan ( 1 9 9 1 ) .
penelitian

ini rak pengering yang

801

Pada

sebelumnya menggunakan

kawat kasa dan bingkai kayu yang dianggap dapat
aliran

uap

air

untuk dapat keluar

dari

alat

menghambat
pengering

diganti dengan besi behel berdiameter 7 mm.
Alat

pengering

ini dilengkapi dengan

rongga

pemanas

pembantu yang membantu menyalurkan udara panas dari

kompor

ke dalam ruang pengering melalui pipa-pipa pemanas.
Getah yang telah disadap dari buah pepaya yang
2.5

berumur

3 bulan ditambahkan dengan natrium bisulfit

-

0.7 %

sebagai anti oksidan dan diletakkan di loyang dengan
balan

1

mm.

Kemudian dikeringkan antara 50

dengan tiga cara yaitu dengan penjemuran, dengan
tipe bak dan pengering listrik.

kete-

-

60

"C

pengering

Setelah pengeringan

sai, dilakukan perbandingan mutu antara ketiga cara

selepenge-

ringan diatas.
Dari hasil uji performansi alat, pada pengeringan tanpa
beban,

suhu maksimum yang dapat dicapai adalah 76 - 85

dengan

perbedaan

sebesar

suhu antara rak atas

dengan

rak

10 " C jika menggunakan menggunakan kerikil

ketebalan 5.5 cm sebagai h h a n penyimpan panas.

85 - 102 " C dengan perbedaan suhu antara

dengan

rak bawah sebesar 20 "C. Pada

beban

bawah
dengan

Sedangkan

jika tanpa menggunakan kerikil, suhu maksimum yang
adalah

"C

dicapai

rak

pengeringan

suhu pengeringan dari alat pengering tipe hak

atas

dengan
dapat

dipertahankan antara 50 - 60 " C dengan cara mengatur besarkecilnya api dari kompor rninyak tanah.

Efisiensi pengeringan yang dicapai oleh alat
tipe

adalah sebesar 3.7 % dan

bak

konsumsi

pengering

bahan

bakar

adalah 1.35 liter minyak tanah per kg getah segar.

Sean-

dainya alat pengering tipe bak ini diterapkan oleh

petani-

petani

yang

telah mempunyai kebun

pepaya

biaya pengering 1 kg papain kasar adalah

%

sendiri, maka
4 350.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan
berkisar

5

papain adalah

- 6 jam untuk pengering listrik, 7

12

-

jam

untuk pengering tipe bak dan 2 - 5 hari pengeringan efektif
untuk pengeringan dengan menggunakan panas dari matahari.
Dari

hasil pengujian aktivitas proteolitik,

terlihat

aktivitas proteolitik papain yang dikeringkan dengan

alat

pengering tipe bak lebih tinggi dari pada aktivitas proteolitik papain yang dikeringkan dengan cara penjemuran maupun
pengering

listrik. Rata-rata aktivitas proteolitik

bertu-

rut-turut

157.43 unit/gram, 131.17 unit/gram

104.46

unit/gram

untuk pengering tipe bak, pengering listrik

dan

dan

pengeringan penjemurar.
Derajat

put,h

papain untuk ketiga

macam

pengeringan

adalah 44.55 % untuk pengeringan penjemuran, 51.63 %

untuk

pengering tipe bak dan 55.08 % untuk pengering iistrik.
Rendemen pengeringan yang dicapai adalah 16.92 %
pengering
17.54

%

listrik, 17.16 % untuk pengering tipe
untuk pengeringan penjemuran.

Kadar

untuk

bak

air

dan

basis

basah papain adalah 6.75 % untuk pengering listrik, 8.96
untuk

pengering

tipe bak dan 11.52 %

penjemuran.
iii

untuk

%

pengeringan

MODIFIKASI

DAN U J I

PERFOF?TLANSI

P E N G E R I N G TIPE B A K

ALAT

UNTUK

PENGERINGAN PAPAIN

Oleh
KIKIN IS SUGIARNO

F 25. 1233

MASALAH KHUSUS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1 9 9 2
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

MODIFIKASI
ALAT
UNTUK

DAN U J I

PERFORMANSI

PENGERING TIPE B A K
PENGERINGAN PAPAIN

MASALAH KHUSUS
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Disetujui

Disetujui
Bogor,

2L1

AS\)J+US

rta, 2< 4joskus

1992

u(Ir.Putiati Mahdar M ADD.
Dosen Pembimbing I

0

.

.

1992

r

Sc)

Dosen Pembimbing I1

KATA PENGANTAR
Puji
karena

dan syukur ke hadirat Tuhan Yang

Maha

Pengasih,

dengan rahmat dan bimbingan-Nya-lah penelitian

dan

skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk

memper-

oleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, pada Jurusan

Meka-

nisasi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan
kepada
1.

terima kasih dan penghargaan

penulis

haturkan

:

Ir. Putiati Mahdar M.App Sc sebagai Dosen Pembimbing

I

atas segala bimbingan dan petunjuk yang diberikan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2.

Dr. Sjaifullah, M.Sc sebagai Dosen

Pembimbing I1

atas

bimbingan yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
3.

Suyanti, BSc sebagai pembimbing lapangan yang telah banyak menbantu jalannya penelitian

4.

Ir.. Kusen Morgan, Ms

sebagai kepala bengkel Mekanisasi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang turut menguji
da..rnember tkan masukan kapada penulis.
5.

Tim Bengkel Mekanisasi Pertanian Fateta-IPB.

6.

Sub Balai Penelitian Ho~~tikulturaPasar ,Minggu, yang
telah menyediakan fasilitas untuk penelitian.

7.

Dan semua pihak yang telah banyak memberikan bantuannya
dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis
terdapat
dan

kekurangan

dalam tulisan ini, oleh karena itu segala

saran

diterima

menyadari bahwa masih banyak

yang berguna untuk perbaikan skripsi

dengan senang hati.

yang
kritik

ini

akan

Akhir kata, semoga apa

yang

tertulis dalam skripsi ini dapat bermamfaat.

Bogor,

Agustus 1992
penulis

DAFTAR IS1
Halaman

..............................

KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL

...............................

DAFTAR GAMRAR

...............................

DAFTAR LAMPIRAN

I . PENDAHULUAN

.............................

.................................
...........................

A . LATAR BELAKANG

B . TUJUAN PENELITIAN

............................

I1 . TINJAUAN PUSTAKA
A . PEPAYA

........................

...................................

.........................

1. Botani Pepaya

2 . Getah Pepaya Sebagai Sumber Papain
B . PAPAIN

....

...................................

1 . Sifat Fisik Papain

....................

. 2. Sifat Kimia Papain

....................

3 . Kegunaan Papain

......................

4. Proses Pembuatan Papain

C . PENGERINGAN

..............

.............................

D . ALAT PENGERING YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
PENGERINGAN GETAH PEPAYA . . . . . . . . . . . . . . . . .
I11 . PENDEKATAN RANCANGAN
A . KRITERIA DISAIN

........................

........................

B . RANCANGAN FUNGSIONAL

.....................

C . RANCANGAN STRUKTURAL

.....................

viii

xiv
1
1

3

IV . METODOLOGI PENELITIAN

...........................

A . BAHAN DAN ALAT
B . WAKTU DAN TEMPAT
C . PERLAKUAN

.......................

.........................

................................

...............................

D . PENGAMATAN

1 . Parameter yang diamati dalam uji performansi alat pengering tipe bak

2 . parameter
produk

.........

yang berhubungan dengan

mutu

................................

V . HASIL DAN PEMBAHASAN

A . PERFORMANSI ALAT

........................

.........................

B . AKTIVITAS PROTEOLITIK
C . LAJU PENGERINGAN

....................

.........................

D . RENDEMEN PENGERINGAN

.....................

E . EFISIENSI PENGERINGAN

....................

F . DERAJAT PUTIH

............................

G . BIAYA OPERASTONAL
VI . KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

.........................

........................

..............................