Resiko kredit BUKK Financial Statements 30 Juni 2015 dan 2014

PT Bukaka Teknik Utama Tbk KUASI ORGANISASI Perusahaan memiliki prospek yang sangat baik pada kegiatan usahanya, dan ingin memperbaiki kinerja keuangan sehingga dapat menjadi perusahaan yang sehat. Oleh karena itu Perusahaan telah merestrukturisasi sebagian besar Utang Perusahaan dengan cara konversi pokok Utang menjadi modal saham dimana telah disetujui oleh para Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB yang telah dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2010. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-60234.AH.01.02 Tahun 2010 tanggal 27 Desember 2010. Karena hal-hal tersebut diatas Perusahaan membukukan defisit per 30 Juni 2011 sebesar Rp1.144.808.930.029 Perusahaan telah mampu membukukan laba bersih selama beberapa tahun terakhir walaupun laba bersih tersebut masih harus terus menutupi defisit yang disebabkan oleh krisis dan restrukturisasi Utang yang disebabkan diatas. Untuk mengeliminasi defisit perusahaan melakukan kuasi reorganisasi sesuai dengan PSAK 51 Revisi 2003 dengan menggunakan neraca tanggal 30 Juni 2011 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 35 Krisis moneter yang melanda Indonesia yang dimulai pada pertengahan tahun 1997 berakibat kepada merosotnya nilai mata uang Rupiah secara drastis. Hal ini berdampak terhadap kinerja Perseroan yang menurun tajam karena menanggung beban selisih kurs dan bunga dari Utang yang sangat signifikan. Beban yang terjadi menyebabkan Perseroan mengalami kerugian berulang kali dari usahanya sehingga mengalami defisit dalam jumlah yang material. Sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan tersebut berdampak terhadap kinerja Perusahaan yang menurun tajam karena menanggung beban selisih kurs dan bunga dari pinjaman yang diperoleh Perusahaan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat yang mengalami kenaikan yang signifikan terhadap nilai tukar Rupiah. Disamping itu, biaya operasional juga meningkat cukup tajam sebagai akibat kenaikan berbagai komponen harga yang tidak terkendali. Keadaan ini menyebabkan Perusahaan mengalami gagal bayar atas pinjaman kepada lembaga keuangan luar negeri. Sehubungan hal tersebut, Perusahaan mengalami saldo laba negatif defisit pada laporan posisi keuangan tanggal 30 Juni 2011 yaitu sebesar Rp1.144.808.930.029 atau setara dengan 86,71 dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Revisi 2003 dengan menggunakan neraca tanggal 30 Juni 2011 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB yang diaktakan dengan akta No. 20 tanggal 15 Desember 2011 Notaris H. Fedris S.H., di Bogor. - 73 -