Instrumen Keuangan iv Aset Keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo

PT Bukaka Teknik Utama Tbk 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan j Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 Nilai tukar rupiah sebagai berikut Mata Uang Per 30 Juni 2015 Per 31 Desember 2014 Dollar AS Dollar Singapura Dollar Hongkong Yen Jepang Yuan China Ringgit Malaysia Ruppee India k Transaksi Dengan Pihak Berelasi 1 Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : i Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau; Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 201 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, di dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan Perusahaan yang didefinisikan sebagai Pihak Berelasi di dalam PSAK ini adalah sebagai berikut: ii iii 13,332 12,440 9,895 9,422 1,720 1,642 109 Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan kedalam Rupiah berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. 104 209 2,181 2,049 3,527 3,558 2 Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan yang relevan. vii Orang yang diidentifikasi dalam angka 1 i memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci atau entitas induk dari entitas Entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Entitas Pelapor Satu entitas adalah entitas sosial atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya i ii iii iv Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi. vi Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi oleh orang yang tersebut dalam angka 1 diatas - 21 - PT Bukaka Teknik Utama Tbk 2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan k Transaksi Dengan Pihak Berelasi l Piutang Retensi m Tagihan Bruto Pemberi Kerja Piutang retensi dicatat pada saat penerimaan atas tagihan termin yang ditahan oleh pemberi kerja sejumlah persentase yang telah ditetapkan dalam kontrak sampai dengan masa pemeliharaan. Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi namun pekerjaan yang dilakukan tersebut masih dalam pelaksanaan dan disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah Piutang retensi merupakan piutang Perusahaan kepada pemberi kerja yang akan dilunasi oleh pemberi kerja setelah pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak. Berdasarkan PSAK No. 38, oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan,transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dengan jumlah tercatat bisnis tersebut dicatat sebagai bagian dari akun Tambahan Modal Disetor pada laporan posisi keuangan konsolidasia Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 Revisi 2012, Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali mulai tanggal 1 Januari 2013,yang mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar entitas sepengendali. Penjelasan lebih lanjut penerapan revisi PSAK diungkapkan pada Catatan 4. n Persediaan o Beban Dibayar Dimuka p Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas, asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20 sampai dengan 50 kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi kerugian penurunan nilai. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Perusahaan atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. yang dilakukan tersebut masih dalam pelaksanaan dan disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dilakukan untuk mengurangi biaya perolehan menjadi nilai realisasi bersih. Beban dibayar dimuka diamortisasikan berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Efektif sejak 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No.15 Revisi 2009, “Investasi pada Entitas Asosiasi Tagihan bruto merupakan pendapatan yang diakui berdasar metode persentase penyelesaian sesuai berita acara penyelesaian pekerjaan tapi belum difakturkan disebabkan adanya beda waktu antara progres fisik dengan tanggal penagihan. - 22 -