Cara KONSEP DASAR PENGETAHUAN .1 Pengertian Pengetahuan

6 Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu objek atau materi. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007. Tingkat pengetahuan individu terhadap suatu materi pengetahuan dapat dilakukan pengukuran pengetahuan. Pengukuran pengetahuan individu dapat dilakukan menggunakan angket atau kuesioner yang berisi pertanyaan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Hasil pengukuran tersebut dapat dikatakan excellent jika memiliki nilai 85 dan sangat memuaskan jika dibawah nilai tersebut. Arikunto 2002 juga menjelaskan hasil dari pengukuran tersebut dapat dikategorikan menjadi tingkat pengetahuan : a. Tinggi : jika pertanyaan dijawab dengan benar 76-100 b. Sedang : jika pertanyaan dijawab dengan benar 56-75 c. Rendah : jika pertanyaan dijawab dengan benar 56

2.2.4 Cara

Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran, yaitu: 1 Cara untuk memperoleh pengetahuan. a. Cara coba salah Trial and Error Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apa bila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. b. Cara kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan dengan cara ini dapat berupa pimpinan masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan berbagai prinsip orang lain yang dikemukakan oleh orang yang mempunya otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri. c. Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman pribadi pun dapat dijadikan sebagai upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali pelajaran atau pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan suatu masalah dimasa lalu. 2 Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Cara ini disebut metode ilmiah atau lebih popular atau disebut dengan metodologi penelitian. Akhirnya, lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini dikenal dengan penelitian ilmiah. 2.2.5 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Mubarak 2007 ada tujuh faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1 Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru diperkenalkan. 2 Pekerjaan Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan. Dengan banyaknya tantangn tersebut, akan menambah pengetahuan seseorang mengenai suatu masalah yang telah dihadapi. Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3 Umur Umur yang dimaksud disini adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Dengan bertambahnya umur, maka bertambah pula pengalaman yang dimiliki oleh seseorang. Sehingga pengetahuan seseorang juga ikut bertambah. Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis mental. Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa. 4 Minat Minat merupakan sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. 5 Pengalaman Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif. 6 Kebudayaan Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. 7 Informasi Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. 2.3 KONSEP DASAR KEPATUHAN 2.3.1 Pengertian Kepatuhan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA Hubungan Pengetahuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Bagian Weaving Di Pt Delta Merlin

0 2 16

TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA PESTISIDA DAN KEBIASAAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DILIHAT Tingkat Pengetahuan Bahaya Pestisida Dan Kebiasaan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dilihat Dari munculnya tanda Gejala Keracunan Pada kelompok Tani Di Karanganyar.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa Laban Kecamatan Mojo La

0 2 15

BAB 1PENDAHULUAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa Laban Kecamatan Mojo Laban.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PESTISIDA DENGAN KEBIASAAN PETANI MENGGUNAAN ALAT Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Bahaya Pestisida Dengan Kebiasaan Petani Menggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ketika Menyemprot Padi Di Desa

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KEJADIAN KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI PENYEMPROT HAMA DI DESA NGRAPAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008.

1 1 73

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI PESTISIDA SEMPROT PADA PETANI DI DESA ANGKATAN KIDUL PATI TAHUN 2009.

0 0 3

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pestisida Semprot pada Petani di Desa Angkatan Kidul Pati Tahun 2009,.

0 2 100

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Pada Petani

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO

1 3 13