tersebut didapat persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kekeruhan sampel air.
D. Sistem Penjernihan Air
Untuk konsumsi sendiri ataupun industri, air biasanya terlebih dahulu dimasukkan ke dalam suatu sistem penjernihan air yang biasanya terdiri dari
berbagai tahap. Untuk keperluan rumah tangga biasanya air hanya diberi tawas. Tapi untuk keperluan industri atau instansi tertentu misal sebuah
industri makanan, hasil penjernihan air harus benar-benar terjamin kebersihan dan kesehatannya. Idealnya sistem penjernihan air dilengkapi dengan adanya
penyaring yang tersusun atas berbagai macam bahan, aerator, pencampur, bak pengendap, bak berisi karbon aktif serta dengan penggunaan bahan-bahan
yang bisa menjernihkan air [Hammer, 1986].
14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kampus III Universitas Sanata Dharma menggunakan sistem penjernihan air yang ditunjukkan pada gambar 2.4 sebagai berikut:
Sumur selatan
Sumur utara Water king
Klorin
Bak Aerasi dan pengendap
Sand filter
Karbon aktif
pompa
instalasi
Saringan pasir
Saringan pasir Bak tampung bawah
Bak tampung atas
Gambar 2.4 Diagram alir sistem penjernihan air sumur di Kampus III Universitas Sanata Dharma [CV.Jaya Sakti, 2005]
Air yang dipakai di kampus III USD diambil dari 2 sumur yaitu sumur utara berlokasi di belakang kantor sekertariat fakultas farmasi dengan
kedalaman 40 m dan sumur selatan berlokasi di sebelah kolam ikan kampus dengan kedalaman 18 m. Air yang akan masuk ke sistem, sebelumnya
disaring dulu dengan saringan pasir agar pasirnya tertinggal. Kemudian air sumur utara dimasukkan ke dalam water king klorin yang didalamnya terdapat
klorin atau kaporit sebagai disinfektan, untuk menghilangkan kuman yang ada di dalam air.
Air dari sumur utara dan sumur selatan dicampur di dalam bak aerasi dan pengendap dengan cara menyemprotkan air dari atas dengan maksud agar
air dapat bereaksi dengan udara bebas sehingga Fe besi yang terkandung di
15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
air dapat mengikat oksigen, dan Fe dapat mengendap di dasar bak. Pengurangan nilai turbiditas mulai terjadi pada bagian ini.
Proses berikutnya air dari bak aerasi dan pengendap dipompa dan dialirkan ke sand filter yang berisi pasir kuarsa dan pasir silica dengan
maksud pasir tersebut dapat menyaring Fe yang masih ada di air. Dalam 1 kali sebulan garam akan dialirkan pada bagian antara bak aerasi dan pengendapan
dengan sand filter. Pelarutan garam ini dimaksudkan untuk melepaskan Fe yang menempel pada pasir di dalam sand filter. Proses selanjutnya air yang
sudah disaring dengan pasir dimasukkan ke dalam tabung berisi karbon aktif dengan maksud menyaring kaporit yang terbawa dalam air.
Air yang sudah bersih akan ditampung di bak tampung bawah yang kemudian akan dipompa menuju bak tampung atas yang ada di setiap unit
gedung. Dari bak tampung atas setiap unit gedung air akan dialirkan secara langsung ke seluruh gedung di kampus III melalui keran-keran yang ada.
16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III EKSPERIMEN