Sekolah Alam Punclut Tema Arsitektur Tropis

(1)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

Tema

ARSITEKTUR TROPIS

LAPORAN PERANCANGAN AR 38313 S – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER XI TAHUN 2013/2014

Sebagai Persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

Eka Nurliyadin

104 08 002

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

Tema

ARSITEKTUR TROPIS

EKA NURLIYADIN 104 08 002

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal :

………

Menyetujui

Bandung, Febuari 2014


(3)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 80 02 iv

DAFTAR ISI

SARI ... i

PRAKATA ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL & BAGAN ... vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.2.1 Maksud ... 2

1.2.2 Tujuan ... 2

1.3 Sasaran ... 2

1.4 Masalah Perancangan ... 3

1.4.1 Masalah Umum ... 3

1.4.2 Masalah Perancangan... 3

1.5 Pendekatan... 3

1.6 Lingkup atau Batasan ... 4

1.7 Kerangka Berpikir ... 6

1.6 Sistematika Laporan ... 7


(4)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 80 02 v

2.1 Data Umum... 8

2.2 Program Kegiatan ... 9

2.3 Kebutuhan Ruang ... 12

2.4 Studi Banding Proyek Sejenis ... 18

2.4.1 Sekolah Alam Bandung ... 18

2.4.2 Sekolah Alam Bali (Green School Bali) ... 21

III. ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian ... 22

3.2 Interpretasi Tema ... 22

3.3 Studi Literatur ... 24

3.4 Studi Banding Tema Sejenis ... 26

IV. ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional ... 30

4.1.1 Analisis Hubungan Ruang Makro ... 30

4.1.2 Analisis Pendekatan Kapasitas Bangunan ... 35

4.1.3 Analisis Penentuan Jumlah Siswa ... 36

4.2 Analisis Kondisi Lingkungan ... 37

4.2.1 Lokasi ... 20

4.2.2 Aktivitas Pendukung ... 38

4.2.3 Peraturan Tata Guna Lahan ... 39


(5)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 80 02 vi

4.2.5 Arah Pandang Tapak ... 42

4.2.6 Arah Pandang Dari Luar Tapak ... 42

4.2.7 Kebisingan ... 43

4.2.8 Arah Sinar Matahari ... 44

4.2.9 Grading Plan ... 45

4.3 Kesimpulan ... 46

V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar ... 47

5.2 Rencana Tapak ... 47

5.2.1 Pemintakan ... 47

5.2.2 Tata Letak ... 48

5.2.3 Gubahan Massa ... 49

5.2.4 Pencapaian ... 49

5.2.5 Hierarki Ruang ... 50

5.2.6 Sirkulasi ... 50

5.2.7 Tata Hijau ... 52

5.3 Konsep Bangunan ... 52

5.3.1 Konsep Makro ... 52

5.3.2 Bentuk ... 53

5.3.3 Fungsi ... 55

5.3.4 Struktur dan Konstruksi ... 55


(6)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 80 02 vii

5.3.6 Utilitas ... 57

5.3.7 Pencegahan Bahaya Kebakaran ... 59

5.3.8 Penyelesaian Ruang Luar/Lansekap ... 59

VI. HASIL RANCANGAN 6.1 Peta Situasi... 61

5.2 Gambar-gambar Perancangan ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN (FOTO-FOTO MAKET dan GAMBAR DESAIN)


(7)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 68

DAFTAR PUSTAKA

 Neufert, Ernst (1996), Architects Data Third Edition, Bousmaha Baiche. School of Architecture, Oxford Brookes University.

 Chiara Joseph (1987), Time Saver Standars For Building Type 2nd

Edition.

 Tedjasaputra, Bermain, Mainan, dan Permainan, Grasindo, Jakarta 2001.

 Ir. Rustam Hakim, Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara, 1993.

Tesis

 Ita Liana Sari 2011, ‘Sekolah Alam Di Surantaka’

sebagai Wadah Pendidikan Anak bagi Masyarakat Golongan Menengah ke Bawah


(8)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA N URLIYADIN – 104 08 02 ii

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Dan sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat- sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai hari akhir nanti.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan pengetahuan dan kemampuan di masa yang akan datang.

Penyelesain Laporan Tugas Akhir ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada:

1. Dr. Salmon Priaji Martana, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Arsitektur UNIKOM, sekaligus Dosen Wali yang telah memberikan dorongan, bantuan, dan petuahnya.

2. Dhini Dewiyanti Tantarto, Ir., M.T., selaku Dosen Koordinator Studio

Tugas Akhir, atas dorongan dan bantuannya.

3. Rahy R Sukardi, Ir., M.T., selaku Dosen Pembimbing dimana dengan

penuh perhatian, kesabaran, dan ketelitian telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan selama proses tugas akhir berlangsung.

4. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu–ilmunya selama

mengikuti jenjang perkuliahan.

5. Bapak (H Ending K, SPd.I), Ibu (RD Nurliyah, SPd), Adik M Ramdhan F,

Ghazi Nabil Akbar yangtercinta atas segala doa, kasih sayang, dukungan

moril dan materil yang tak terhingga, serta kepercayaan yang telah diberikan.

6. Team work Golden Section yang telah banyak membantu dan dukungannya.


(9)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDIO TUGAS AKHIR

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R SUKARDi., Ir., M.T.

EKA N URLIYADIN – 104 08 02 iii

7. Teman–teman seperjuangan Arsitektur Unikom angkatan 2008 dan juga teman-teman TA.

8. Teman–teman komunitas sepedah motor Wantyd System yang selalu memberikan dukungan dan doa.

Harapan penulis kiranya laporan ini bisa bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Bandung, Febuari 2014


(10)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Secara keseluruhan, kualitas pendidikan Indonesia jauh dari kata baik. Pada tahun 2010, kualitas pendidikan di Indonesia menduduki peringkat ke-160 di Dunia serta menurut survey Political and Economic Risk (PERC) kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Menyedihkan lagi ternyata posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.

Rendahnya kualitas pendidikan di tanah air antara lain tidak terlepas dari rendahnya kualitas sarana fisik serta rendahnya pula kualitas guru, ditandai dengan banyaknya guru tidak profesional. Guru itu untuk ditiru pepatah jawa lama yang masih menjadi pegangan sebagian besar warga Indonesia. Sikap anak tidak akan jauh dari orangtuanya. Begitu pula sikap murid yang tidak akan jauh dari gurunya. Guru adalah orangtua kedua kita

Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.

Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.

Sekolah Alam adalah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Disekolah alam, anak-anak dibebaskan berekplorasi dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat dinding dan berbagai aturan, yang mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi


(11)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 2

mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat mereka berjarak dan akrab dengan alam mereka.

1.2Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari perancangan ini adalah untuk :

 Mewadahi sekolah alam yang peduli bagi lingkungan alam, sehingga dapat memahami dan menjaga kelestarian alam.

 Menata dan merencanakan alam bebas menjadi bersahabat, serta menjadikan alam sebagai ruang yang baru untuk belajar dan bermain.  Sekolah alam yang berorientasikan pada keselarasan lingklungan

khususnya terhadap alam bebas.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk :

 Memberi pembelajaran khusus bagi penduduk yang berwawasan alam dan lingkungan.

 Merangsang pola pikir Anak-anak dalam belajar di usia dini dengan memberi kebebasan untuk mengolah kreatifitas dan aktif di alam.  Sebagai percontohan sekolah alam yang berorientasi pada

perkembangan sensori motorik anak.

1.3Sasaran

Sasaran dari perancangan ini adalah :

 Masyarakat kota yang berkesibukan, supayah peduli dan sadar akan pentingnya alam dan lingkungan bagi kelangsungan hidup.

 Masyarakat luar kota yang sengaja ingin berekreasi dan menikmati suasana alam serta menikmati wisata kuliner punclut.


(12)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 3

A.

1.4Masalah Perancangan

1.4.1 Masalah Umum

 Bagaimana menciptakan kawasan sarana pembelajaran sekolah alam yang sepenuhnya berorientasi terhadap alam bebas?

1.4.2 Masalah Perancangan

 Bentuk penataan massa bangunan yang bagaimanakah yang sesuai dengan keadaan kontur?

 Bentuk atap apakah yang dapat merespon alam sekitar?  Penggunaan material apasajakah yang dapat diterapkan?

 Bentuk permainan yang bagaimanakah yang dapat merespon daya kembang anak?

 Jenis permainan apa sajakah yang perlu disediakan pada sarana sekolah alam bagi tumbuh kembang anak?

 Ruang-ruang yang bagaimanakah yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan aksebilitas bagi anak didik?

 Fasilitas penunjang apa sajakah yang diperlukan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi anak didik?

1.5Pendekatan

a. Bagaimanakah pemilihan site yang dapat memenuhi kriteria untuk sekolah alam direncanakan.

b. Bagaimanakah pengolahan site yang dapat dimanfaatakan seoptimal mungkin untuk menunjang aktifitas sekolah alam.

c. Bagaimanakah pola penataan ruang yang efektif dlam penggunaan dan dapat mewadahi kegiatan pendidikan anak usia dini demi menunjang sekolah alam tanpa sekat atau dinding pembatas seperti bangunan sekolah pada umumnya.

d. Bagaimanakah material bangunan yang aman, nyaman, hemat biaya dan murah dalam segi perawatan yang dapat digunakan dalam sekolah alam, sehingga dapat merespon alam.


(13)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 4

e. Bagaimanakan cara memilah dan mendesain suatu alat permainan bagi anak-anak yang baiak sesuai dengan tingkat kenyamanan dan keamanannya.

f. Bagaimanakah sistem utilitas dan struktur bangunan yang efektif untuk sekolah alam.

1.6Lingkup atau Batas

Pembahasan ditekankan pada permasalahan perencanaan dan perancangan sekolah alam dengan mempertimbangkan psikologi pedndidikan dan karakter diantaranya sensori dan motorik :

Bermain sensori-motorik : bermain dengan menggunakan panca indra untuk menngeksplorasi benda yang berada di alam dengan elemen tanah,air,batu.

Ruang lingkup dan batasan meliputi fungsi massa bangunan dalam tapak, pengolahan ruang terhadap sekolah alam menurut kapasitas banyaknya ukuran kelompok dan rasio pendidik adalah sebagai berikut :

Usia Anak

Ukuran Kelompok dan Rasio Pendidik

6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 30 Lahir – 1 tahun 1:3 1:4

1- 2tahun 1:3 1:4 1:5 1:4 2–2,5tahun 1:4 1:5 1:6 2,5-3 tahun 1:5 1:6 1:7

3-4 tahun 1:7 1:8 1:9 1:10

4-5tahun 1:8 1:9 1:10

5-6tahun 1:8 1:9 1:10

6-7tahun 1:10 1:11 1:12 1:15

Tabel 1.1 Kelompok dan Rasio Pendidik Sumber, Analisa Ita Lina Sari


(14)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 5

Tabel di atas dapat dibaca sebagai berikut. Jumlah maksimal anak usia lahir 1 tahun adalah 8 anak. 8 anak dibagi dalam dua kelompok kecil masing-masing 4 anak yang dibimbing oleh masing-masing-masing-masing 1 pendidik. Jumlah maksimal anak usia 3 - 4 tahun adalah 20 anak yang dibagi dalam 2 kelompok kecil masing-masing 10 anak dengan dibimbing pendidik masingmasing I orang. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin muda usia anak maka semakin kecil jumlah kelompok dan rasio pendidiknya. (http://disha-elf.blogspot.com/2012/11/kurikulum-pendidikan-anak-usia-dini.html)

Tumbuh kembang anak mengacu pada desain yang dapat mewujudkan sekolah alam berkualitas yang terjangkau bagi masyarakat semua golongan, sedangkan hal ini diluar lingkup disiplin ilmu arsitektur akan dilakukan sesuai dengan hubungan keterkaitannya.


(15)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 6

1.7Kerangka Berpikir

Kasus / Judul

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

STUDI BANDUNG

Sekolah Alam Bandung Sekolah Alam Bali

KRITERIA-KRITERIA

Standar-standar Alat bermain, Tempat bermain

Program ruang

STUDI LITERATUR

Studi Sekolah Alam Studi Arsitektur Tropis

ANALISIS

PERMASALAHAN

KONSEP TEMA

SKEMATIK RANCANGAN

HASIL PRARANCANGAN

Bagan 1.1 Kerangaka Berpikir Sumber, Pribadi


(16)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 7

1.8Sistematika Laporan

Sebagai penjelasan strukturisasi, penulis dalam membuat laporan terlrbih dahulu membuat sistematika pembahasan, sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, masalah umum, masalah perancangan, pendekatan desain, lingkup dan batasan, kerangka berpikir ‘Sekolah Alam Punclut’ serta sistematika dari laporan tugas akhir.

BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS

Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding terhadap proyek sejenis.

BAB III. ELABORASI TEMA

Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema), serta studi banding terhadap kasus yang sejenis.

BAB IV. ANALISIS

Pada Bab IV, memuat tentang analisis fungsi bangunan dan analisis terhadap kondisi lingkungan.

BAB V. KONSEP RANCANGAN

Pada Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan mulai dari konsep dasar, rencana tapak, rencana fungsi bangunan utama dan fungsi bangunan pendukung serta penyelesaian ruang luar dan sisitem utilitasnya baik bangunan maupun tapaknya.

BAB VI. HASIL RANCANGAN

Pada Bab VI ini memuat produk-produk hasil perancangan (desain) Sekolah Alam Punclut, seperti denah, tampak, potongan, site plan, blok plan,

bentukan 3D massa dan tapak bangunan, 3D perspektif suasana baik interior maupun eksterior bangunan.


(17)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 8

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1Data Umum

a) Lokasi : Jalan Ciumbuleuit Atas b) Luas Lahan : 46000 M²

c) Peraturan GSB : 4 m d) Peraturan KDB : 20 % e) Peraturan KLB : 1 f) Peraturan GSS : 10 M²

g) Pemilik : Pemerintah h) Sifat Proyek : Fiktif

Pemilihan lokasi untuk sekolah alam berada di atas bukit dengan orientasi alam bebas, serta didukung dengan kegiatan dan lingkungan tapak berada ditengah-tengah masyarakat bercocok tanam dan bertani dan pemanfaatan objek wisata kuliner sebagai daya tarik untuk masyarakat kota. Oleh karena faktor – faktor tersebut maka perancang memilih lokasi ini sebagai lahan dari tugas akhir.

Gambar 2.1 Foto Udara Tapak Sumber: https://www.google.com/


(18)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 9

2.2Program Kegiatan

1. Alur Kegitan

Dasar Pertimbangan: - Jenis pola kegiatan - Pelaku kegiatan

- Macam aktivitas kegitan a. Jenis pola kegitan

Jenis pola kegitan yang diterapkan berdasarkan sensorik dan motorik pada sekolah alam punclut adalah:

1. Pola kegitan pendidikan

Belajar dan bermain indoor maupun outdoor, kegiatan pendidikan jasmani dan rohani, kegitan mengenal alam bebas.

2. Pola kegitan pengelola

Pendidik dan pembingbing dalam kegitan-kegitan Sekolah Alam Punclut yang mengatur dan mengarahkan dan mengevaluasi kegiatan-kegitan sesuai yang dilakukan ataupun diperintahkan.

3. Pola kegitan penunjang

Mengawasi kegitan anak didik, membuat event dan melakukan pertemuan serta memberi pengarahan pada masyarakat secara mendalam tentang menjaga dan memelihara lingkungan dan alam. 4. Pola kegiatan bersama

Melibatkan semua masyarakat di lingkungan sekitar ataupun forum-forum lembaga dan komunitas untuk membagi dan membingbing dalam sekolah alam.

5. Pola kegiatan servis

Mengembangkan sumberdaya alam yang ada serta kegitan metabolisme, perawatan bangunan dan sarana bermain.

b. Pelaku kegitan dan macam aktivitas

Adapun pelaku kegitan dalam sekolah alam punclut adalah: a. Anak didik (siswa/i)


(19)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 10

- Siswa-siswi unit pendidikan TK : berusia 5-6 tahun. - Siswa-siswi unit pendidikan SD : berusia 7-12 tahun.

b. Tenaga pengajar (guru)

Membina dan mendidik dalam proses pendidikan (indoor/outdoor), bimbngan dan pengkajian bersama anak-anak.

- Tenaga pengajar unit Pendidikan Usia Dini (PAUD)

- Tenaga pengajar unit Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) - Tenaga pengajar unit Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

c. Pengelola (pengurus)

Melakukan kegitan pengelolaan sekolah alam, sehingga kegitan yang ada dapat berjalan lancer sesuai dengan fungsi dan tujuan serta sasaran.

Bagan 2.2 Skema Pola Kegiatan Anak Didik Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Bagan 2.3 Skema Pola Kegiatan Tenaga Pengajar Sumber, Analisa Ita Lina Sari


(20)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 11

- Kepala sekolah

- Wakil kepala sekolah/kabag - Tata usaha (TU)

- Administrasi

- Staf (staf perpustakaan,kurikulum, kerjasama, Pemasaran, kesehatan, pisikologi anak)

d. Pengunjung

Orang tua siswa-siswi pengantar, penunggu dan tamu lain yang berkepentingan dalam urusan pendidikan ataupun di luarnya.

e. Service

- Staf kebersihan - Staf keamanan - Staf bengkel

Bagan 2.4 Skema Pola Kegiatan Pengelola Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Bagan 2.5 Skema Pola Kegiatan Pengunjung Sumber, Analisa Ita Lina Sari


(21)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 12

- Staf teknisi mekanikal eletrikal (ME)

2.3 Kebutuhan Ruang

Kegiatan Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

1. Kegiatan Pendidikan a. Anak didik

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

- Datang - Belajar

bereksplorasi

- Bermain terstruktur - Bermain main

peran

- Bermain mengenal - Belajar

mempersiapkan diri - Bermain kesenian - Belajar beribadah - Belajar memasak - Belajar bahasa - Bermain - Makan - Metabolisme - Pengenalan alam

- Entrance - Ruang Kelas,

perpustakaan, lingkungan sekolah - Bengkel seni

- Ruang drama, Ruang tari

- Saung budaya - Ruang kelas, Ruang

persiapan - Ruang seni - Ruang ibadah - Out door cooking - Ruang audio - Playground - Ruang makan - Toilet anak - Lab. alam Bagan 2.6 Skema Pola Kegiatan Service


(22)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 13 b. Anak didik

Taman Kanak-Kanak (TK)

- Datang - Belajar

bereksplorasi

- Bermain terstruktur - Bermain main

peran

- Bermain mengenal - Belajar

mempersiapkan diri - Bermain kesenian - Belajar beribadah - Belajar memasak - Belajar bahasa - Belajar IPTEK - Bermain - Makan - Metabolisme - Pengenalan alam

- Entrance - Ruang Kelas,

perpustakaan, lingkungan sekolah - Bengkel seni

- Ruang drama, Ruang tari

- Saung budaya - Ruang kelas, Ruang

persiapan - Ruang seni - Ruang ibadah - Out door cooking - Ruang bahasa - Ruang multimedia - Playground - Ruang makan - Toilet anak - Lab. Alam,

Perkebunan, Suangai

c.Anak didik Sekolah Dasar (SD)

- Datang - Persiapan - Belajar

bereksplorasi

- Bermain main peran, Dongeng - Bermain mengenal - Belajar

mempersiapkan diri - Bermain kesenian

tari

- Belajar beribadah - Belajar memasak - Belajar music dan

menyanyi - Belajar

pengetahuan alam - Belajar bahasa - Belajar IPTEK - Bermain - Makan - Toilet

- Eksplorasi alam

- Entrance

- Ruang persiapan - Rumah bahan alam

dan laboratorium - Ruang drama - Saung budaya - Ruang kelas, Ruang

persiapan - Ruang tari - Ruang ibadah - Out door cooking - Ruang musik - Ruang sains - Ruang bahasa - Ruang multimedia - Playground

- Ruang makan/kantin - Toilet anak

- Lab. Alam,

Perkebunan, Sungai


(23)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 14

1. Kepala sekolah - Datang - Parkir - Bekerja

- Pemeriksaan dan pengawasan - Rapat - Menggelar

pertemuan dengan orang tua murid - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang kantor kepsek - Setiap ruang

- Ruang rapat - Ruang serbaguna

- Musholla - Kantin

- Toilet orang dewasa

2. Wakil kepala sekolah/Kabag PAUD, TK dan SD

- Datang - Parkir - Bekerja

- Rapat - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Ruang kantor

wakasek/kabag PAUD, TK dan SD - Ruang rapat - Musholla - Kantin

- Toilet orang dewasa 3. Guru

Pendidikan Usia Dini (PAUD)

- Datang - Parkir

- Mempersiapkan materi

- Mengajar - Mengadakan

rapat/pertemuan - Menyiapkan berkas

sementara

- Menyiapkan arsip - Menyiapkan

barang

- Menerima tamu - Beribadah - Makan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang kantor guru - Ruang kelas - Ruang

rapat/pertemuan - Loker

- Ruang arsip - Gudang - Ruang tamu - Musholla - Kantin


(24)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 15 4. Guru Taman

Kanak-Kanak (TK)

- Datang - Parkir

- Mempersiapkan materi

- Mengajar - Mengadakan

rapat/pertemuan - Menyiapkan berkas

sementara

- Menyiapkan arsip - Menyiapkan

barang

- Menerima tamu - Beribadah - Makan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang kantor guru - Ruang kelas - Ruang

rapat/pertemuan - Loker

- Ruang arsip - Gudang - Ruang tamu - Musholla - Kantin

- Toilet orang dewasa 5. Guru Sekolah

Dasar (SD)

- Datang - Parkir

- Mempersiapkan materi

- Mengajar - Mengadakan

rapat/pertemuan - Menyiapkan berkas

sementara

- Menyiapkan arsip - Menyiapkan

barang

- Menerima tamu - Beribadah - Makan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang kantor guru - Ruang kelas - Ruang

rapat/pertemuan - Loker

- Ruang arsip - Gudang - Ruang tamu - Musholla - Kantin

- Toilet orang dewasa 6. Tata Usaha

(TU)

- Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang administrasi - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa 7. Staff

Administrasi

- Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang administrasi - Musholla

- Kantin


(25)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 16

8. Staf

Perpustakaan

- Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Ruang administrasi - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa 9. Staf Kesehatan - Datang

- Parkir - Pelayaan

kesehatan - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Ruang kesehatan - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa

10. Staf Psikologi anak

- Datang - Parkir - Pelayaan

konsultasi psikologi anak

- Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Ruang konsultasi - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa

3. Kegiatan Penunjang

- Pengantar atau Orang Tua Siswa

- Datang - Parkir

- Menunggu dan berinteraksi - Mencari informasi - Mengurus

administrasi - Berkonsultasi dan

perkembangan keshatan anak - Berkonsultasi

perkembangan psikologi anak - Beribadah

- Makan dan minum - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Area tunggu - Ruang informasi - Ruang administrasi - Ruang

kesehatan/UKS

- Ruang konsultasi

- Musholla - Kantin

- Toilet orang dewasa

- Tamu - Datang

- Parkir

- Berkeperluan - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Ruang tamu

- Toilet orang dewasa 4. Kegiatan Service


(26)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 17

a. Staf Kebersihan

- Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah - Makan - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Lingkungan sekolah - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa b. Staf Keamanan - Datang

- Parkir - Bekerja - Beribadah - Makan - Metabolisme

- Entrance - Area parkir - Pos satpam dan

lingkunagn sekolah - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa c. Staf Bengkel

Kerajinan dan Kesenian

d. Staf Mekanikal dan Eletrikal

- Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah - Makan - Metabolisme - Datang - Parkir - Bekerja - Beribadah - Makan - Metabolisme

- Entrance - Area parkir

- Bengkel kerajinan dan ruang kesenian - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa - Entrance

- Area parkir

- Gudang, ruang ME - Musholla

- Kantin

- Toilet orang dewasa

Tabel 2.2 Kebutuhan Ruang Sumber, Analisa Ita Lina Sari


(27)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 18

2.4Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1 Sekolah Alam Bandung

Sekolah Alam Bandung membuat sistem dimana ”kebebasan” bagi siswa -siswanya menjadi ciri khas yang paling terlihat. Kebebasan itu diperlihatkan dengan tidak diadakannya baju seragam, serta hubungan antar siswa dan guru yang jauh dari formalitas. Ruang kelas yang berupa rumah panggung beratap rumbia, tanpa dinding, kursi dan meja serta lahan sekolah yang berada di tengah persawahan dan kebun yang cukup luas juga memungkinkan para siswa bebas berlarian, baik di ruang kelas maupun di luar kelas, tidak saja pada waktu istirahat, tetapi kapan pun siswa-siswi tersebut menginginkannya.

Sekolah alam Bandung menjadi patokan untuk mengetahui jenis kegitan dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam sekolah alam, secara fungsional sekolah alam Bandung tidak jauh dengan sekolah formal pada umumnya, namun sekolah alam lebih memberi kebebasan dan kepuasan dalam bermain. Dengan demikian “Sekolah Alam punclut” dapat mengikuti jejak contoh yang baik dan mampu memberikan suasana yang lebih baik, aktif dalam belajar mengenal alam bebas.

 Fasilitas

Fasilitas yang tedapat di Sekolah Alam Bandung adalah sebagai berikut : Gambar 2.2 Foto Udara Tapak (SAB)


(28)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 19

1. Ruang Pengelola 2. Perpustakaan 3. Ruang Penerima 4. Ruang Kelas 5. Asrama Pengurus 6. Mushola

7. Toilet 8. Playground 9. Peternakan 10.Kolam Ikan 11.Out Bound 12.Ampiteater

Gambar 2.3 Sekolah Alam Bandung Sumber, Pribadi

Gambar 2.4 Ruang Kelas Sumber, Pribadi

Gambar 2.6 Play Ground Sumber, Pribadi Gambar 2.5 Lahan Pertanian


(29)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 20

Gambar 2.7 Ruang GSG Sumber, Pribadi

Gambar 2.8 Tenda Biru Sumber, Pribadi

Gambar 2.9 Ruang Pentas Sumber, Pribadi

Gambar 2.10 Ruang Bersama Sumber, Pribadi

Gambar 2.11 Ayunan Sumber, Pribadi

Gambar 2.12 Flaying Fox Sumber, Pribadi

Gambar 2.13 Prosotan Sumber, Pribadi

Gambar 2.14 Matras Sumber, Pribadi

Gambar 2.15 Jungkit-jungkit Sumber, Pribadi


(30)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 21

2.4.2 Sekolah Alam Bali (Green School Bali)

Green School merupakan sekolah alam yang menerapkan ilmu arsitektur tradisional yang mampu merespon alam serta iklim lingkungannya, dengan pemanfaatan bahan material dari alam memberikan kesan yang alami. Selain Green School ini mempunyai pengalaman ruang yang berbeda dengan bentukan gubahan masa bangunan yang berbeda-beda namun tetap mempunyai kesatuan yang jelas, karena sekolah alam ini merupakan sekolah percontohan bagi sekolah alam yang berorientasi terhadap alam maka sangat cocok untuk menjadi acuan munculnya sekolah alam yang lainnya.

 Fasilitas

Fasilitas yang tedapat di Sekolah Alam Bandung adalah sebagai berikut : A. Ruang Pengelola

B. Perpustakaan C. Ruang Penerima D. Ruang Kelas E. Asrama Pengurus F. Mushola

G. Gedung Serba Guna H. Toilet

I. Playground J. Peternakan K. Kolam Ikan L. Berkebun M. Out Bound N. Ampiteater

Gambar 2.16 Bangunan Kelas Sumber: https://www.google.com/

Gambar 2.17 Interior Kelas Sumber: https://www.google.com/

Gambar 2.18 Ampiteater Sumber: https://www.google.com/

Gambar 2.20 Bangunan Guru Sumber: https://www.google.com/ Gambar 2.19 Jembatan

Sumber: https://www.google.com/

Gambar 2.21 Penerima Sumber: https://www.google.com/


(31)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 22

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1Pengertian

Tema yang diambil yaitu ‘Arsitektur Tropis’.

Sebuah konsep desain yang beradaptasi dengan lingkungan yang tropis Tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika. Hanya disini hal yang paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari aspek material, sirkulasi udara, dan penchayaan alami.

Karena lingkungan yang tropis memilikin iklim dengan panas yang menyengat, pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu dalam konsep arsitektur tropis ini juga ada upaya yang harus dicegah dari timbulnya efek iklim tropis. Seperti faktor kelembaban, perubahan suhu, kesehatah udara.Serta berpedoman pada kondisi lingkungan sekitar dan berusaha untuk memanfaatkan potensi lingkungan sekitar tapak, baik pemecahan terhadap iklim tropis dan segala hal yang terikat disekitarnya.

3.2Interpretasi Tema

Beberapa cara terwujudnya arsitekur tropis ialah dengan. 1. Pembentukan Atap

Atap yang dibuat harus mempunyai sudut kemiringan diantranyanya <10º ke atas, diantranya dengan jenis atap : Joglo, prisai, limas, plana dll. 2. Pemanfaatan Bahan Material

Bahan material utama yang digunakan yaitu menggunakan bambu, kayu dan batu kali dimaksudkan untuk merespon iklim sekitar dari segi peredam panas dan ramah lingkungan.

3. Pemanfaatan Bukaan-Bukaan

Pemanfaatan bukaan pada setiap bangunan dimaksudkan untuk mengalirkan udara panas menjadi udara dingin dengan cara ventilasi silang ataupun dengan open space pada bangunan.


(32)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 23

4. Pemanfaatan Cahaya Alami

Memanfaatkan cahya alami pada setiap bangunan dengan menggunakan skylight, jendela dan dinding setengah badan sehingga pada proses aktivitas didalam ruangan tidak menggunakan cahya buatan dan dapat mengurangi penggunaan cahaya buatan pada siang hari.

5. Bentukan Estetika

Bnangunan arsitektur tropis juga mamu menghadirkan bentukan yang indah dengan pemanfaatan bahan material dengan pengolahan estetika pada fasade ataupun pada gubahan masa, sehingga bentukan arsitektur trpois mampu menghadirkan nilai-nilai estetika yang tidak monoton atau itu-itusaja.

Gambar 3.22 Ground Plan Sumber, Pribadi

Gambar 3.23 Potongan Bangunan Sumber, Pribadi


(33)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 24

3.3Studi Literatur


(34)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 25

3.4Studi Banding Tema Sejenis

A. GREEN SCHOOL BALI

Fungsi : Sekolah Alam Lokasi : Bali

Gambar 3.25.a Fasilitas yang terdapat di Green School Bali


(35)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 26

B. Museum Centre Pompidou

Fungsi : Museum Gallery Lokasi : Paris

Gambar 3.26.b Fasilitas yang terdapat di Museum Centre Pompidou Sumber: https://www.google.com/


(36)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 27

C. Condominium Garden

Fungsi : Park Garden Lokasi : Ladprao

Gambar 3.27.c Fasilitas yang terdapat di Condominium Garden Sumber: https://www.google.com/


(37)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 28

D. Osdorp Oever

Fungsi : Alat Permainan Anak Arsitek : Carve

Gambar 3.28.d Fasilitas yang terdapat di Osdorp Oever


(38)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 30

BAB IV

ANALISIS

4.1 Analisis Fungsional

1.4.1 Analisa Hubungan Ruang Makro

a) Pola Hubungan Ruang Makro

Area pengunjung terletak paling dekat dengan entrance dan penerimaan agar lebih mudah diakses. Sedangkan area pendidikan berdekatan dengan area pengelolaan dan disatukan dengan area perkebunan serta pembibitan.

b) Pola Hubungan Ruang Mikro 1. Area Pendidikan

 Area Pendidikan PAUD

Laboratorium alam menjadi dasar sirkulasi disekelilingnya yang menyatukan massa dari kegiatan-kegiatan yang ada pada alam sekitar.

Entrance

Area Play Ground Area Pengelolaan Area Penerimaan

Area Masjid

Area GSG Area Pendidikan

Area Service

Bagan 4.7 Skema Pola Hubungan Makro Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )


(39)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 31

 Area Pendidikan TK

Laboratorium alam menjadi dasar sirkulasi disekelilingnya yang menyatukan massa dari kegiatan-kegiatan yang ada pada alam sekitar.

 Area Pendidikan SD

Ruang PAUD

Gallery Perpustakaan

Bengkel Seni

Toilet

Bagan 4.8 Skema Pola Hubungan PAUD Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Langsung ( )

Laboratorium alam

Kantin Playground

Ruang TK

Gallery Perpustakaan

Bengkel Seni

Toilet

Bagan 4.9 Skema Pola Hubungan TK Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Langsung ( )

Laboratorium alam


(40)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 32

Laboratorium alam menjadi dasar sirkulasi disekelilingnya yang menyatukan massa dari kegiatan-kegiatan yang ada pada alam sekitar.

 Area Laboratorium Alam

Ciri khas dari sekolah alam yang direncanakan adalah ketersediaanarea eksplorasi dengan alam. Kegiatan yang bia dilakukan di dalamnya terintegrasi dengan pelajaran yang didapatkan anak-anak di area alam tersebut. Area eksplorasi terdiri dari : Perkebunan, peternakan, pertanian, kolam ikan dan outbound.

Ruang SD

Gallery Perpustakaan

Bengkel Seni

Toilet

Bagan 4.10 Skema Pola Hubungan SD

Sumber, Analisa Ita Lina Sari Ket : Hubungan Langsung ( ) Hubungan Langsung ( )

Laboratorium alam

Kantin Playground

Kebun

Pembibitan Peternakan Kolam Ikan

Pertanian

Bagan 4.11 Skema Area Laboratorium Alam Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )


(41)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 33

2. Area Pengelola  Lantai 1

Bangunan Pengelola dibuat vertikal dimaksudkan untuk membatasi pembangunan pada tapak, sehingga tapak dapat terjaga kelestariannya dan berfungsi dengan baik untuk daerah resapan air.

 Lantai 2

Hall

Kurikulum Administrasi Dokumen/arsip

Kesiswaan Kesehatan

Toilet

Bagan 4.12 Skema Area Pengelola Lt 1 Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )

Tamu

Perlengkapan Humas

OB Pantry

Hall

Keuangan Tata Usaha IT

Kerjasama Koprasi

Toilet

Bagan 4.13 Skema Area Pengelola Lt 2 Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )

Tamu

Perlengkapan Karyawan


(42)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 34

 Lantai 3

Area ini direncanakan mempunyai ruang yang mudah diakses oleh pengunjung. Yaitu ruang administrasi, dimana orang tua dapat dengan mudah membayar SPP di loket, mengurus pendaftaran. Yang kedua yaitu ruang tamu, bagi yang berkepentingan dengan staf, guru, atau juga kepala sekolah, direktur dapat bertemu disini. Dan yang ketiga ruang kepala sekolah, agar dapat mudah diakses dan mengawasi seluruh aktivitas anak didiknya.

3. Area Pengunjung

Area pengunjung merupakan public space bagi pelaku berkepentingan di sekolah alam.

Hall

Kepsek PAUD/TK Direktur Kepsek SD

Wakasek PAUD/TK Wakasek SD

Toilet

Bagan 4.14 Skema Area Pengelola Lt 3 Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )

Guru TK

Tamu Staf


(43)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 35

1.4.2 Analisa Pendekatan Kapasitas Bangunan

Analisa ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah daya tampung bangunan yang direncanakan. Asumsi adalah untuk 15 tahun kedepan. Perhitungan kapasitas ini berdasarkan dari jumlah usia sekolah di kota Bandung dan pertumbuhan siswa per tahunnya.

Jumlah usia 2-4 tahun adalah 23.450 anak, usia 5-6 tahun adalah 27.500 anak, usia 7-12 tahun adalah 66.250 anak, sedangkan pertumbuhan siswanya adalah 0,64 %.

Pt = {(Po x (1+a)} – Po

= {23.450 x (1+0,64% x 15)} – 23.450 = {23.450 x (1+0,64)} – 23.450

= {23.450 x 1,064} – 23.450 = 1500.8 – 1500

Dengan adanya sistem seleksi maka diambil 5 % dari jumlah keseluruhan, maka kapasitas untuk PAUD adalah 5 % x 1500 = 75 siswa

Pt = {(Po x (1+a)} – Po

= {23.450 x (1+0,64% x 15)} – 23.450 = {23.450 x (1+0,64)} – 23.450

= {23.450 x 1,064} – 23.450 = 1500.8 – 1500

Parkir

Ruang Penerima Masjid Ruang Tunggu

Kantin/Gallery

Bagan 4.15 Skema Pola Pengunjung Sumber, Analisa Ita Lina Sari

Ket :

Hubungan Langsung ( ) Hubungan Tak Langsung ( )


(44)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 36

Dengan adanya sistem seleksi maka diambil 5 % dari jumlah keseluruhan, maka kapasitas untuk TK adalah 5 % x 1500 = 75 siswa

Pt = {(Po x (1+a)} – Po

= {23.450 x (1+0,64% x 15)} – 23.450 = {23.450 x (1+0,64)} – 23.450

= {23.450 x 1,064} – 23.450 = 1500.8 – 1500

Dengan adanya sistem seleksi maka diambil 5 % dari jumlah keseluruhan, maka kapasitas untuk SD adalah 5 % x 70423 = 75 x 2 = 150 siswa

Ket :

Po = jumlah usia sekolah tahun 2012 a = pertumbuhan jumlah siswa per tahun n = prediksi 15 tahun

1.4.3 Analisa Penentuan Jumlah siswa

Untuk sekolah alam, dalam menentukan jumlah kelas, jumlah fasilitas, jumlah siswa, dll berdasarkan rasio guru dan murid, jumlah siswa memperhatikan rasio ideal guru : murid, yaitu:

- Usia 2-3 tahun = 1 guru : 5 anak (tanpa orang tua) - Usia 3-4 tahun = 1 guru : 8 anak

- Usia 4-5 tahun = 1 guru : 10 anak - Usia 5-6 tahun = 1 guru : 12-15 anak - Usia 7-12 tahun = 1 guru : 15-20 anak Ruang, daya tampung dan aktivitas yang diwadahi

Dari panduan pembelajaran generik yang menjadi acuan kurikulum, aktivitas dan standar ideal fasilitas ruang yang harus dimiliki, didapatkan jenis-jenis ruang dan daya tampung ideal per kelas.

Jumlah kelas yang dibutuhkan  PAUD = 75 : 10 = 7 kelas  TK = 75 : 10 = 7 kelas  SD = 150 : 20 = 7 kelas


(45)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 37

Ruang kelas digunakan secara bersamaan hal ini bertujuan untuk menghemat waktu dalam proses pembelajaran sekolah alam.

Sistem belajar dan ruang :

1. PAUD : terdiri dari dua kelas A (2-3 tahun) dan B (3-4 tahun)

Anak belajr didampingi orang tua, kelas/ruang dipakai bersamaan antara anak usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun.

Anak usia 2-3 tahun = 08.00-10.30 WIB Anak usia 3-4 tahun = 08.00-11.00 WIB

2. TK : terdiri dari dua kelas A (4-5 tahun) dan B (5-6 tahun)

Ruang kelas digunakan secara bersamaan, sehingga dapat melakukan aktivitas belajarnya di ruang kelas, perpustakaan, gallery, bengkel seni, gsg, laboratorium alam.

Anak usia 4-5 tahun = 08.00-11.30 WIB Anak usia 5-6 tahun = 08.00-11.30 WIB 3. SD (7-12 tahun) : tiap tingkatan terdiri dari 2 kelas

Begitu halnya dengan jenjang pendidikan SD, ruang kelas digunakan secara bergantian, sehingga membutuhkan 6 ruang kelas. Saat ruang kelas sedang dipakai, maka kelompok kelas yang lain melakukan aktivitas belajarnya di ruangan lain seperti perpustakaan, galery, ruang komputer, gsg dan laboratorium alam.

Anak usia 7-12 tahun = 08.00-13.30 WIB.

4.2 Analisis Kondisi Lingkungan

4.2.1 Lokasi

Lokasi berada di jalan ciumbuleuit atas dengan nuansa alam yang masih hijau dan terawat, serta berada dilingkungan masyarakat bertani dan bercocok tanam hingga kulinar khas sunda.

Pemilihan lokasi di karena faktor – faktor yang sudah di jelaskan

sebelumnnya di Bab 2, lahan eksistingnya adalah lahan hijau yang akan didesain menjadi sekolah alam punclut.


(46)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 38

4.2.2 Aktivitas Pendukung

Gambar 4.2.1 Foto udara kawasan Sumber : Google.com

Gambar 4.29 Foto Udara Tapak Lokasi Sumber: https://www.google.com/

Gambar 4.30 Foto Aktivitas Pendukung Sumber: Pribadi

a b

c

c d

e

g j

i h


(47)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 39

Pada kawasan tapak terdapat bentuk aktivitas pendukung Sekolah Alam :  Ruang Terbuka

Perkebunan sayuran dan palawija merupakan sumber daya alam dan salah satu mata pencaharian bagi mayarakat petani punclut.

 BMX Punclut

Merupakan sarana permainan buat para anak muda dan penghobi motocross. Sangat berperan penting untuk melatih emosi dan keseimbangan.

 Lpang Sepak Bola

Merupakan sarana buat warga untuk menjemur padi hasil panen dan sering dipergunakan untuk anak-anak melakukan aktivitas bermain bola dan bersepeda.

 Bangunan Umum

Perumahan ciputra land merupakan perumahan elit dengan berbagai type unit, dengan fasilitas mewah didalamnya.

 International school

Merupakan sekolah yang mewadahi masyarakat menengah keats khususnya penghuni perumahan.

 Wisata Kuliner Punclut

Merupakan objek wisata kuliner dengan menyajikan makanan khas sunda dengan memanfaatkan suhu udara yang sejuk serta didukung dengan view yang indah.

4.2.3 Peraturan Tata Guna Lahan

Menurut peratran pemerintah daerah kecamatan cidadap khususnya daerah ciumbuleuit atas merupakan kawasan hijau (resapan air), selain itu juga kawasan tersebut berpotensi sebagai daerah pertanian, perkebunan, perdagangan dan pendidikan.


(48)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 40

Gambar 4.31 Foto Tataguna Lahan Sumber, Pribadi

Tabel 4.3 Tataguna Lahan Sumber, PERDA


(49)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 41

4.2.4 Akses Kendaraan

 Sirkulasi

- Jalur Dago  Pasar Simpang  Terminal Dago  Perumahan ‘Citra

Land Dago’  Punclut (Sekolah Alam Punclut). Dengan panorama alam yang membentang luas dan hijau akan mempersingkat waktu dengan jarak tempuh kurang lebih 20 menit menggunakan kendaraan motor, sedangkan menggunakan kendaraan mobil kurang lebih 25 menit.

- Jalur Ciumbuleuit  Pasar Simpang  Pertigaan Gandok  Kampus

Umpar (Universitas Parahiyangan)  Rumah Sakit Paru-Paru AURI  Punclut (Sekolah Alam Punclut). Dengan kendaraan yang dilewati tidak terlalu banyak hambatan (macet) jarak yang ditempuh kendaraan motor kurang lebih 30 menit, sedangkan menggunakan kendaraan mobil kurang lebih 35 menit, dan dari arah Pasar Lembang kurang lebih 25 menit.

Gambar 4.32 Aksesibilitas


(50)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 42

4.2.5Arah Pandang Dari Tapak

 Kondisi

- Arah pandang sebelah utara menghadap ke arah perumahan elit “Citra

Land Dago”.

- Arah pandang sebelah selatan menghadap ke arah kota Bandung. - Arah pandang sebelah Barat menghadap arah Lembang.

- Arah pandang sebelah timur menghadap ke arah Ciumbuleuit  Tanggapan

- Keunggulan tapak yang mempunyai sudut pandang kesegala arah tanpa batas, menjdai potensi bagi bentukan bangunan maupun orientasinya.

-4.2.6 Arah Pandang Dari Luar Tapak  Kondisi

- Arah pandang dari perumahan elit ‘Citra Land Dago’.

- Arah pandang dari kota Bnadung / dari kampung Cipicung Hilir. - Arah pandang dari daerah Lembang / Ledeng.

- Arah pandang dari daerah Ciumbuleuit

Gambar 4.33 Arah Pandang Dari Tapak


(51)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 43

4.2.7 Kebisingan

 Kondisi

- Kebisingan yang ditimbulkan dari arah jalan Punclut sering kali terjadi terutama pada sore hari, karena aktivitas yang paling banyak untuk menikmati wisata kuliner Punclut.

- Kebisingan yang rendah berada pada selatan tapak karena jalan tersier tidak begitu aktiv dilewati.

 Tanggapan

- Untuk kebisingan pada tapak dipinggiran jalan di tanami vegetasi sebagai peredam kebisingan

- Penempatan daerah perkelasan dibuat kedalam tapak menjauhi daerah kebisingan tinggi dengan maksud memberikan suasana tenang untuk proses pembelajaran.

Gambar 4.34 Arah Pandang Dari Luar Tapak


(52)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 44

4.2.8 Arah Sinar Matahari

 Kondisi

- Arah datangnya sinar matahari akan berdampak bagus buat para anak didik namun tidak berlebihan, mengingat masa pertumbuhan di usia dini membutuhkan kesehatan baik itu jasmani maupun rohani.

 Tanggapan

- Untuk mengatasi datangnya matahari yang berlebih maka orientasi bangunan sangat berpengaruh sari segi penempatan bukaan-bukaan pada bangunan.

- Antisipasi pada bentukan fasade yang terkena langsung sinar matahari akan menambahkan skin untuk memecah datangnya sinar matahari.

Gambar 4.35 Kebisingan

Sumber, Pribadi

Gambar 4.36 Arah Matahari


(53)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 45

4.2.9 Grading Plan

 Kondisi

- Kondisi tapak yang berkontur menjadi nilai lebih dari tapak ini karena dapat memainkan ketinggian lantai bangunan, namun ketinggian kontur harus disesuaikan dengan kondisi bangunan dan para peserta didik, mengingat pelaku masih dalam bimbingan orang tua.

 Tanggapan

- Karena konsep perancangan mengangkat tema arsitektur tropis yaitu merespon iklim dan alam sekitar, maka tanggapan utamanya dengan mengikuti pola kontur tanpa membabat habis kontur yang ada. Sehingga terlihat jelas ketinggian bangunan dari segi fungsinya.

Gambar 4.37 Grading Plan


(54)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 46

4.3 Kesimpulan

Permasalahan dan potensi pada lahan yang akan dirancang sangat kompleks, terdapat beberapa perhatian dalam tahap perancangan yaitu keselamatan, aksesibilitas, mobilitas, dan orientasi bagi para siswa sekolah alam.

Keadaan kontur yang tidak begitu curam memungkinkan mempertahankan kontur dengan cara meresponnya tanpa membabad habis kontur tersebut, sehingga alam tidak rusak dan mampu mengembangkan kelestarian alam. Alam yang terjaga kelestariannya mampu menjadi guru bagi peserta didik untuk dapat merespon daya pikir anak, dan mampu mengeksplorasi alam sekitar dengan kemampuan yang dia peroleh dari alam.


(55)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 47

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

1.1Konsep Dasar

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang Sekolah Alam punclut ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang kita buat.

Konsep dasar dalam mendesain kasus ini adalah sebagai berikut:

1. Tipologi bangunan pada kasus ini merupakan tipologi bangunan

“Arsitektur Tropis” untuk mendidik anak dari usia dini yang memiliki porsi besar dalam hal fungsi bangunan maupun landskap.

2. Orientasi dalam kehidupan sehari-hari kehidupan warga sekitar dengan bercocok tanam dan bertani, direspon pada perancangan bangunan yang

open space untuk memudahkan dalam membanguan kebersamaan

antara warga dan para murid.

3. Dengan kondisi dan lingkungan yang berada di alam bebas, maka aspek

– aspek arsitektural pada perancangan kasus ini menjadi prioritas utama untuk mengembangkan daya pikir anak untuk mengeksplor lebih dalam lagi kebesaran sang pencipta, dengan memanfaatkan tapak sebagai wadah untuk proses pengenalan terhadap alam.

4. Agar terjadi keterkaitan antara fungsi - fungsi di dalam tapak, pengelompokkan dan peletakkan massa disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi bangunan.

1.2 Rencana Tapak

1.2.1 Pemintakan

Peletakkan massa bangunan disesuaikan dengan konsep perancangan, dengan melihat kondisi dan fungsi dari massa bangunan tersebut, daerah publik berada di bagian depan tapak yang difungsikan sebagai bangunan penerima berupa Play Ground, Gallery, Kantin, Perpustakaan, untuk pengunjung serta adanya entrance untuk sirkulasi keluar masuknya aktivitas. Semakin ke dalam bangunan menjadi bersifat privat yaitu untuk area pendidikan (kelas). Sedangkan


(56)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 48

di bagian atas tapak dirancang sebagai bangunan masjid, gedung serbaguna dan pembibitan untuk melakukan bercocok tanam dan bertani (laboratorium alam).

1.2.2 Tata Letak

Sesuai dengan pembagian fungsi bangunan dan zona utama, yaitu :  Zona Publik

Entrance, Parkir, Perpustakaan, Gallery, Kantin, Play Ground.  Zona Semi Publik

Bangunan Pengelola, Masjid, Gedung Serbaguna, Pembibitan  Zona Privat

Pendidikan (Kelas).

Tata letak massa bangunan dilakukan dengan cara membuat skenario yang ditujukan bagi para peserta didik dengan orientasi alam, sehingga dalam mengakses antar bangunan menjadi mudah dengan mengenali ciri bangunannya. Adapun kaidah arsitektural yang dipakai ialah menggunakan

Gambar 5.38 Zoning Area Sumber, Data Pribadi


(57)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 49

sumbu axis berupa jalan utama yang memberikan kesan linear pada bentuk tapak, view dan arah datangnya sinar matahari serta kontur sebagai pola dasar yang nantinya menjadi acuan atau pedoman untuk meletakkan blok massa bangunan. Akan tetapi, penempatan masssa bangunan tidaklah terlalu simetris dikarenakan mengikuti atau merespon alam (kontur tapak) dan eksisting vegetasi yang sudah ada.

1.2.3 Gubahan Massa

Gubahan massa bangunan tidak dibuat sama karena mengingat emosional anak yang ingin tahu terhadap benda asing di sekelilingnya, oleh karena itu bangunan dibuat berbagai bentuk seperti persegi panjang, lingkaran dan segi enam, tapi tetap dalam satu kesatuan dalam perbedaan yang di dasari dengan penggunaan material dan tetap mengacu pada “Arsitektur Tropis” sebagai responsip terhadap iklim dan alam sekitar.

1.2.4 Pencapaiaan

Untuk mempermudah aksesibilitas pengguna dalam pencapaian menuju bangunan adalah dengan cara pendekatan antar banguan satu dengan bangunan lainnya. Disamping itu untuk mempermudah akses antar bangunan dilakukan dengan cara dibuat jalur pedestrian untuk pejalan kaki didalam tapak dengan konsep mengikuti kontur yang sudah ada.

Bagan 5.16 Skema Gubahan Masa Sumber, Pribadi


(58)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 50

1.2.5 Hierarki Ruang

Hierarki ruang akan membentuk pusat organisasi yang simetris namun tetap menghormati kondisi tapak (kontur), guna mempermudah untuk mengakses antar fungsi bangunan sesuai dengan aktivitas kegiatannya serta memaksimalkan pembangunan dengan tujuan memperbayak lahan hijau sebagai daerah resapan air.

Diantaranya bangunan pengelola (zona semi privat) diletakkan di bagian depan, diabagian atas terdapa masjid, gedung serbaguna dan pembibitan (zona semi publik), bagian tengah pada tapak sebelah selatan di letakan bangunan pendidikan kelas (zona privat) dan dibagian depan pada tapak di tempatkan bangunan perpustakaan, gallery, perpustakaan, ampiteater dan play ground (zona publik) sehingga dapat merespon para pendatang yang ingin mencari informasi tentang sekolah alam.

1.2.6 Sirkulasi

Terdapat tiga jenis sirkulasi (network) dalam perancangan tapak pada kawasan Sekolah Alam Punclut ini, antara lain:

BANGUNAN STAR

POINT

BANGUNAN BANGUNAN

END POINT BANGUNAN

PLAY GROUND

PERKEBUNAN

Bagan 5.17 Skema pencapaian Sumber, Pribadi


(59)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 51

 Sirkulasi antar jemput peserta didik, pengunjung dan pengelola (berkendaraan)

 Sirkulasi bagi para peserta didik di dalam tapak.  Sirkulasi bagi kendaraan (service)

Sirkulasi utama terdapa pada entrance utama dibuat satu arah dengan tujuan memberikan keleluasaan bagi pada pengendara ataupun bagi para pendatang, serta pedestrian buat pendatang yang mengarahkan langsung ke bangunan penerima sehingga dapat mendapatkan info dari dalam tapak. Untuk sirkulasi peserta didik dibuat mengikuti kontur sehingga dapat mengalami peralihan suasana alam yang berbeda didalam tapak. Sirkulai kendaraan untuk service dimaksudkan untuk memuat barang dan peralatan bagi perlengkapan pembibitan dan membawa hasil panen para peserta didik untuk dipasarkan.

Gambar 5.39 Sirkulasi Sumber, Data Pribadi


(60)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 52

1.2.7 Tata Hijau

Tata hijau sangat di perlukan untuk suatu komplek bangunan, selain sebagai serapan air hujan, juga berguna untuk meneduhkan area komplek bangunan, serta membawa suasana hijau kedalam bangunan sehingga tercipta suasana alam walaupun didalam ruangan. .

Melakukan penambahan vegetasi kareana eksisting tidak terlalu banyak untuk peneduh. Tanaman keras berupa pohon angsana untuk mencegah kebisingan diletakkan dekat dengan jalan Punclut yang menjdi sumber utama dari kebisingan, selain itu juga sebagai peneduh area parkir kendaraan. Sedangakan area antar bangunan diberi tata hijau berupa taman yang ditumbuhi pohon sebagai peneduh.

1.3 Konsep Bangunan

1.3.1 Konsep Makro

Konsep makro pada tapak ini merespon dilingkungan sekitarnya dengan merespon aktivitas warga sekitar yang keterbukaan dan kekompakan dalam

Gambar 5.40 Sirkulasi Sumber, Data Pribadi


(61)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 53

bertani maupun bercocok tanam, merespon iklim curah hujan dengan membentuk atap dengan mempunyai sudut kemiringan kurang lebih 10º ke atas, merespon cahaya matahai dengan di memanfaatkan untuk pencahyaan alami di dalam bangunan, merespon kontur dengan cara menyikapi dalam penyelesaian berbentuk desain yang mengikuti pola kuntur, dan merespon media permainan atau pembelajaran dengan menyatukannya alam dan manusia.

1.3.2 Bentuk

Gubahan massa bangunan tidak dibuat sama karena mengingat emosional anak yang ingin tahu terhadap benda asing di sekelilingnya, oleh karena itu bangunan dibuat berbagai bentuk seperti persegi panjang, lingkaran dan segi enam, tapi tetap dalam satu kesatuan dalam perbedaan yang di dasari dengan

penggunaan material dan tetap mengacu pada “Arsitektur Tropis” sebagai

responsip terhadap iklim dan alam sekitar.

Gambar 5.41 Konsep Makro Sumber, Data Pribadi


(62)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 54

Permainan bentuk tidak hanya dilakukan pada bentukan gubnahan masa namun pada bentuk atap agar kawasan Sekolah Alam Punclut yang terdiri dari banyak massa bangunan ini meiliki kesatuan dari bentuk atapnya.

Dan bentuk atap ini menjadi ciri khas tersendiri bagi kawasan tersebut ini agar mudah di kenali dan diingat baik itu para peserta didik maupun masyarakat umum lainnya.

Gambar 5.42 Konsep Bentukan Atap Sumber, Data Pribadi

Gambar 5.43 Konsep Bentukan Atap Sumber, Data Pribadi


(63)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 55

1.3.3 Fungsi

Fungsi utama dari perancangan Sekolah Alam Punclut ini ialah sebagai wadah pembelajaran yang mengacu pada kurikulum alam khusunya (melestraikan alam), serta mengembangkan kemampuan setiap peserta didik dengan potensi yang terdapat di dalam diri tanpa ada keterpaksaan.

Sehingga impian menjadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Disekolah alam, anak-anak dibebaskan berekplorasi dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat dinding dan berbagai aturan, yang mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat mereka berjarak dan akrab dengan alam mereka.

1.3.4 Struktur dan Konstruksi

Bangunan ini menggunakan konstruksi yang sama pada umumnya, Untuk pondasi digunakan pondasi setempat. Untuk dinding digunakan bata ekspos. Untuk kolom-kolom bangunan digunakan campuran yaitu coran beton dan pemanfaatan kayu sebagai struktur. Pada bagian atap digunakan struktur atap kayu dan bambu sesuai fungsinya dengan mengangkat arsitektur tradisional sebagai acuan pelestarian.

Gambar 5.44 Struktur Bambu Sumber, Data Pribadi


(64)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 56

1.3.5 Bahan Material

Pemilihan materil lokal

Cukup banyak material mendasar atau murah yang dapat dieksplorasi pemakainya dan cara pemasangannya untuk membentuk ekspresi bangunan yang menarik. Materia-material tersebut dapat diperoleh dari potensi yang ada disekitar kita.

a. Bambu

Tanaman bambu mempunyai jenis dan varietas yang banyak di Indonesia terutama di sekitaran lokasi tapak, penggunaan bambu merupakan perwujudan

Gambar 5.45 Struktur Bambu Sumber, Data Pribadi


(65)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 57

dari kearifan budaya lokal. Hanya dengan teknologi relatif sederhana dalam penerapannya, penggunaan bambu mampu memberikan peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat luas khususnya warga lokal. Bambu secara arsitektural memiliki struktur yang khas yaitu tipis, berbentuk kumparan, tajam di dua sisinya, mengkilap di dua permukaan yang mendekati bentuk bulat dan sisi yang tidak merata.

Kelebihan bambu :

 Bahan bangunan yang dapat diperbaharui renewable (3-5 tahun sudah dapat ditebang)

 Konstruksi bangunan tahan gempa  Mempunyai kekuatan tarik yang tinggi

 Murah harganya serta mudah pengerjaannya

 Masa konstruksi cukup singkat sehingga biaya konstruksi murah. b. Kayu mahoni, kayu waru dan pohon kelapa

Jumlahnya cukup banyak dan harganya lebih murah dibandingkan dengan kayu jati. Kayu ini dapat menjadi alternatif bahan bangunan.

c. Bata merah

Penggunaan bata merah sebagai partisi juga mampu menjadikan desain bangunan menjadikan satu kesatuan dalam pemanfaatanya pada bangunan, dan mampu memberikan sentuhan alami (natural). Selain itu batu bata merah dapat di produksi secara berkala dan berkelanjutan karena bahannya terbuat dari tanah liat.

d. Atap siraf

Pemanfaatan material atap siaraf pada setiap bangunan yaitu untuk meredam hawa panas di dalam bangunan, selain itu memberikan nilai arsitektur tradisional alami.

1.3.6 Utilitas

Suatu bangunan tidak akan bergerak kalau tidak memiliki sistem utilitas. Semua yang berkenan yang berada di dalam bangunan atau gedung tidak akan berjalan kalau tidak terdapat listrik, air bersih, pengolahan air limbah, dan lain sebagainya. Sistem air bersih di dapat dengan cara pembuatan air bawah tanah atau yang disebut ground reservoir.


(66)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 58

Dengan pemenuhan kebutuhan air bersih ± 700 m3 dengan rata-rata

digunakan sekitar 400 orang, maka pemenuhan air bersih sangatlah penting diperlukan dan dibutuhkan. Penempatan ground reservoir ini diletakan pada sekitar area belakang dengan ketinggian kontur paling tinggi pada tapak, sedangkan untuk penyaluran air bersih ke setiap bangunan dilakukan dengan cara menyalurkan pada bagian bawah tanah dengan menggunakan pipa.

Untuk pembuangan air limbah atau air kotor, dengan cara ditampung pada

septictank, sedangkan untuk air limbah biasa langsung disalurkan pada

pembuangan parit yang berada di bawah lembah.

Gambar 5.46 Sistem Utilitas Makro

Air Kotor

Bagan 5.19 Penyaluran Air Kotor dan Limbah Sumber, Pribadi

Bangunan 1

Air Limbah Septic Tank

Bangunan 2

Bangunan 3 Parit

Water Tank

Bangunan 1 Ground Reservoir

Pompa Bangunan 2

Sumur

Bangunan 3

Bangunan 4

Bagan 5.18 Penyaluran Air Bersih Sumber, Pribadi


(67)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 59

1.3.7 Pencegah Bahaya Kebakaran

Untuk mencegah kebakaran yang perlu diperhatikan ialah penyediaan air bersih untuk hidrant. Terdapat macam-macam alat untuk mencegah kebakaran pada perancangan Sekolah Alam Punclut yang berorientasi pada alam ini mampu dengan mudah terjadinya kebakaran karena dari segi pemanfaatan bahan baungunan dan material dari kayu dan bambu. Untuk itu setiap area terdapat kolam disamping untuk memperindah suasana lingkungan juga dapat digunakan untuk mengantisifikasi kebakaran disetiap area pada tapak dan

hidrant ditempatkan pada titik-titik tertentu pada halaman. Sprinkler digunakan

untuk bangunan pengelola dan perpustakaan pada titik-titik tertentu.

1.3.8 Penyelesaiian Ruang Luar/Lansekap

Bangunan yang diperuntukan sebagai Sekolah Alam Punclut ini haruslah memiliki ciri yang khusus bagi lingkungan sekitarnya, akan tetapi dapat menyatu dengan lingkungan sekitar. Sehingga, bangunan ini dapat menjadi landmark pada lingkungan sekitar atau percontohan bangunan yang tanggap terhadap iklim sekitarnya dan agar mudah dikenali dan diingat oleh orang pada umumnya.

Gambar 5.47 Utilitas Vertikal (Down Feed) Sumber, Pribadi


(68)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 60

Selain pada bangunan, penyelesaian lainnya ialah pada penempatan vegetasi. Vegetasi ditempatkan menurut fungsi dan kegunaannya sebagai resapan air dan peneduh kawasan.


(69)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 60

BAB VI

HASIL RANCANGAN

6.1Peta Situasi

6.2Gambar – Gambar Perancangan

Gambar 6.48 Peta situasi

Sumber: https://www.google.com/

Gambar 6.49 Perspektif mata burung 1 Sumber, Data Pribadi


(70)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 61

Gambar 6.50 Perspektif mata burung 2 Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.51 Perspektif mata burung 3 Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.52 Perspektif mata burung 4 Sumber, Data Pribadi


(71)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 62

Gambar 6.53 Perspektif Suasana Play Ground Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.54 Perspektif Suasana Gallery Sumber, Data Pribadi


(72)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 63

Gambar 6.55 Perspektif Suasana Kolam Ikan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.56 Perspektif Suasana Pedestrian 1 Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.57 Perspektif Suasana Penerima Sumber, Data Pribadi


(73)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 64

Gambar 6.58 Perspektif Suasana Pengelola Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.59 Perspektif Suasana Pedestrian 2 Sumber, Data Pribadi


(74)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 65

Gambar 6.60 Perspektif Suasana Perkelasan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.61 Perspektif Suasana Perpustakaan Sumber, Data Pribadi


(75)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 66

Gambar 6.62 Perspektif Interior Perpustakaan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.63 Perspektif Interior GSG Sumber, Data Pribadi


(76)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN – 104 08 002 67

Gambar 6.64 Perspektif Interior Gallery Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.65 Perspektif Interior Kelas Sumber, Data Pribadi


(77)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, menyetujui :

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royalty Noneksklusif

atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan .

Bandung, 2 September 2014


(1)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN

104 08 002

63

Gambar 6.55 Perspektif Suasana Kolam Ikan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.56 Perspektif Suasana Pedestrian 1 Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.57 Perspektif Suasana Penerima Sumber, Data Pribadi


(2)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN

104 08 002

64

Gambar 6.58 Perspektif Suasana Pengelola Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.59 Perspektif Suasana Pedestrian 2 Sumber, Data Pribadi


(3)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN

104 08 002

65

Gambar 6.60 Perspektif Suasana Perkelasan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.61 Perspektif Suasana Perpustakaan Sumber, Data Pribadi


(4)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN

104 08 002

66

Gambar 6.62 Perspektif Interior Perpustakaan Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.63 Perspektif Interior GSG Sumber, Data Pribadi


(5)

SEKOLAH ALAM PUNCLUT

DOSEN PEMBIMBING : RAHY R. SUKARDI, Ir., M.T.

EKA NURLIYADIN

104 08 002

67

Gambar 6.64 Perspektif Interior Gallery Sumber, Data Pribadi

Gambar 6.65 Perspektif Interior Kelas Sumber, Data Pribadi


(6)

SURAT KETERANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian,

menyetujui :

Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia

Hak Bebas Royalty Noneksklusif

atas penelitian ini dan bersedia untuk di-

online

-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

untuk kepentingan riset dan pendidikan .

Bandung, 2 September 2014