Perancangan Sistem Informasi Pengadaan Dan Penjualan Barang Pada Toko Agis Majalengka
ii
processing system transaction sales and transaction procurement that are still not computerized or still manually which resulted in frequent errors in recording sales and procurement resulting in the accumulation of data and security of data is less secure, and often of liver errors in the writing and math. Purpose of this research is to assist the process transaction sales and procurement , thus providing support for data processing and data input of good stuff.
The methodology used or used in the development of this tax sales and procurement information system using descriptif metodelogi. The tools used to describe the system model is a data flow diagram (FlowMap), context diagrams, and Data Flow Diagrams (DFD), as well as in database design using a data dictionary, normalization, and Entity Relationship Diagram (ERD). To implement the information system These sales and procurement, required supporting components in order to work properly. They are components using Visual Basic 6.0 programming language, and for storing data used SQL Server 2000 database.
With the sales and procurement of information systems is seeking process data more effectively and efficiently, so that it can support the development of information systems sales and procurement on Stores Agis Majalengka
(2)
i ABSTRAK
Toko Agis Majalengka merupakan toko grosir bergerak dalam bidang penjualan sembako dan transaksi yang diakukan setiap harinya mencapai ± 30 juta/hari, sistem pembayaran yang dilakukan toko agis majalengka dilakukan secara tunai. Masalah pada Toko Agis Majalengka adalah pada sistem transaksi pengadaan dan transaksi penjualan masih belum terkomputerisasi atau masih manual yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan nota transaksi pengadaan dan penjualan sehingga terjadi penumpukan data dan keamanan dari datanya kurang terjamin, dan sering terjadi kesalahan dalam penulisan dan perhitungannya. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses transaksi pengadaan dan penjualan, sehingga memberi dukungan untuk pengolahan data dan menginput data barang yang baik.
Metodologi yang dipakai atau digunakan dalam pengembangan sistem informasi pengadaan dan penjualan adalah Pendekatan Deskriptif. Alat yang digunakan untuk menggambarkan model sistem adalah berupa diagram alir data (FlowMap), diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD), serta dalam
perancangan basis data menggunakan kamus data, normalisasi, dan Entity
Relationship Diagram (ERD). Untuk mengimplementasikan sistem informasi pengadaan dan penjualan ini, dibutuhkan komponen pendukung agar dapat bekerja dengan baik. Komponen tersebut diantaranya menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dan untuk penyimpanan data menggunakan database SQL Server 2000.
Dengan adanya sistem informasi pengadaan dan penjualan ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan transaksi pengadaan dan penjualan barang pada toko agis majalengka.
(3)
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada landasan teori ini akan diuraikan sejumlah teori-teori yang membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman untuk mengimplementasikan konsep tersebut kedalam semua kegiatan pengembangan suatu sistem.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan baik perusahaan yang besar maupun kecil, agar perusahaan dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam suatu sistem tersebut.
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu :
Jogiyanto (2005 : 2) :
“ Sistem adalah kumpula dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk
(4)
Jogiyanto (2005 : 8) :
“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” .
2.1.2. Bentuk Umum Sistem
Bentuk umum dari suatu system terdiri atas masukan (input), proses, dan
keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem biasanya melakukan satu atau lebih
masukan yang akan diproses dan akan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.
Gambaran umum mengenai suatu sistem ditunjukan gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
(Sumber: Susanto,Azhar,2004, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya: Bandung)
2.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen Sistem ( Component )
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Output Proses
(5)
Setiap sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem ( Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem
menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem ( environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu
(6)
malalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan Sistem (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objeck)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective) kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
(7)
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Sub Sistem
Input
Lingkungan luar
Interface
Boundary
Boundary
Boundary Pengelola
han output
Gambar 2.2 Karakteristik Sistem
(Sumber : Jogiyanto, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi,
Jogyakarta. )
2.2 Konsep Dasar Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem
informasi (information sistem) atau disebut juga dengan processing sistem atau
information-generating sistem.
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.
(8)
Menurut Dr. Azhar Susanto, MBus, Ak (2004 : 40) adalah :
“ Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat”.
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 8 ) adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 2 ) adalah :
“ Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”. 2.2.2 Kualitas Informasi
Informasi yang berkualitas harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
(9)
landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
2.2.3 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :
”Nilai informasi (value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya”.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Dr. Azhar susanto, MBus, Ak (2004 : 55) :
“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik
(10)
secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang berguna”.
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 11 ) adalah :
“ Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi sari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.
2.3.1Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto ( 2005 : 12 ) Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
(11)
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dam model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalikan dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
(12)
2.3.2 Kegiatan Sistem informasi
Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut
1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk
diproses.
2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas.
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .
5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi yang dibuat oleh penulis adalah arsitektur aplikasi yang
terintegrasi atau disebut juga aplikasi yang berbasis client server.
2.4.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Wahana Komputer (2003 : 2), Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program dan sebagainya.
(13)
2.4.2 Jenis - jenis Jaringan Komputer
Menurut Wahana Komputer (2003 : 5), Jaringan Komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :
1) LAN ( Local Area Network )
Jaringan ini digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan yang menggunakan peralatan secara bersama-sama dan saling bertukar informasi. Biasanya jaringan ini dimiliki oleh perusahaan tanpa menggunakan fasilitas dari perusahaan telekomunikasi umum. 2) MAN ( Metropolitan Area Network )
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km.
3) WAN ( Wide Area Network )
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.
4) GAN ( Global Area Network )
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer.
(14)
2.4.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Kabel atau koneksi dalam physical topology seringkali mengenai media jaringan (atau media fisik). Memilih bagaimana komputer-komputer akan dihubungkan dalam suatu jaringan sangat penting (terlebih lagi dalam jaringan perusahaan). Pemilihan topologi yang salah akan membuat sangat sulit untuk membenarkannya, karena hal tersebut tentu saja merugikan. Sangat penting untuk memilih bagaimana topologi yang tepat untuk jaringan yang akan digunakan. Biasanya suatu organisasi atau perusahaan merubah susunan fisik dan media fisik jaringannya sekali dalam sepuluh tahun. Jadi sangat penting untuk memilih konfigurasi yang tepat.
Dalam tulisan ini dijelaskan topologi yang paling umum digunakan: a) Bus
b) Star (Bintang) c) Ring
(15)
1. Topologi Bus
Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel, atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam hal biaya. Topologi bus merupakan topologi yang banyak digunakan pada masa penggunaan kabel coxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringa lainya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bus
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
2. Topologi Star
Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub.
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Star
(16)
[Sumber : http://ghanoz2480.files.wordpress.com/topologi-jaringan1.pdf/ 23 April 2010] 3. Topologi Ring ( cincin )
Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang sederhana. Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama. Tetapi sayangnya, jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Ring (cincin)
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
4. Topologi Mesh
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
(17)
Gambar 2.6 Topologi Jaringan Mesh
(Sumber : http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html).
2.5 Pengertian Pengadaan & Penjualan
Pengertian pengadaan adalah:
“Pengadaan adalah suatu permintaan untuk mengirimkan, menjual,
menerima atau membeli barang dan jasa”.
“Penjualan adalah suatu peralihan hak, pemindahan hak kepemilikan atas barang dan jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli yang disertai penyerahan imbalan dari pihak penerima barang atau jasa sebagai timbale balik atas penyerahan tersebut.
Sedangkan pengertian sistem penjualan Menurut Wikipedia.Org adalah:
“Sistem penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan”.
(18)
2.6 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak yang penulis gunakan dalam membuat program aplikasi ini
adalah MySql sebagai pengolah database dan pembuatan program aplikasi dengan
menggunakan Visual Basic 6.0.
2.6.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Agung Novian (2004 : 5) Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program apilkasi berbasis orientasi objek atau objek oriented program (OOP). Visual Basic merupakan pengembangan dari bahasa Basic yang pernah populer. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Windows. Sebenarnya nama basic adalah kependekan dari
kata-kata : B (Beginner’s), A (All-Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code).
Bahasa ini pertama kali muncul pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth
College. Visual Basic 6.0 yang mempunyai kelebihan yang bayak dibanding dengan versi-versi sebelumnya. Kelebihan tersebut antara lain :
1. Kompiler yang sangat cepat.
2. Control data object untuk Activex yang baru.
3. Dapat mendukung database yang terintegrasi dengan variasi aplikasi yang
sangat luas.
4. Adanya Package dan Deployment Wizard yang bisa digunakan untuk
(19)
Visual Basic memungkinkan pembuatan program aplikasi Graphical User Interface (GUI) atau program yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya.
Gambar 2.7 Tampilan Layout Visual Basic 6.0
(Sumber : Agung Novian, 2004, Panduan Visual Basic, Andi, Yogyakarta)
a. Main Menu
Main menu terdiri dari dua komponen utama yaitu menu bar dan title bar. Menu bar menampilkan menu yang berisi perintah-perintah, sedangkan title bar akan menampilkan judul projek yang sedang dikerjakan.
b. Toolbar
Toolbar disediakan untuk mengakses berbagai fungsi yang ada dalam menu secara lebih cepat dan lebih mudah, Visual Basic menyediakan beberapa toolbar yaitu standar, edit, debug, dan form editor.
(20)
c. Toolbox
Toolbox berisi kumpulan objek yang digunakan untuk membuat user interface serta pengontrolan bagi program yang dibuat. Untuk selanjutnya objek yang terdapat pada toolbox ini disebut kontrol.
d. Form
Form adalah lembar design tampilan dari program yang dibuat. Form ini menjadi pondasi tempat diletakannya kontrol-kontrol yang dimiliki oleh Visual Basic sesuai dengan yang diinginkan. Bentuk dan penggunaan standar form Visual Basic ini sesuai dengan jendela pada windows 9x / NT.
e. Jendela Properties
Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur properti sebuah objek. Objek yang diatur propertinya adalah objek yang namanya tercantum di kotak objek.
f. Project Explorer
Komponen ini digunakan untuk mengelola file yang menyusun projek. Project Explorer ini berisi daftar form, modul, modul class, dan file yang digunakan projek.
g. Jendela Form Layout
Jendela ini digunakan untuk mengatur posisi form saat pertama kali dibuka oleh program, sehingga dengan demikian dapat diatur posisi penampakan form sesuai dengan keinginan.
(21)
h. Code Editor
Code Editor adalah suatu jendela tempat untuk menulis dan menyunting rutin yang akan menentukan mekanisme kerja program.
2.6.2 SQL Server 2000
Menurut Ketut Damayuda ( 2007: 7) adalah :
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL
tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License
(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan
proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh
komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" .
(22)
Gambar 2.8 Tampilan SQL Server 2000
(Sumber : Taryana Suryana, 2009, Visual Basic, Graha Ilmu, Bandung)
2.6.3 Pengertian Client/Server
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server.
Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda. b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
c. Server sebagai provider, client sebagai konsumen. 2. Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
(23)
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
1. Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client. 2. Mix-and-Match
Perbedaan server client platforms 3. Pesan berbasiskan komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
4. Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
(24)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek penelitian yang penulis lakukan adalah Toko Agis Majalengka yang terletak di jalan Tanjungsari Kec. Sukahaji Kab. Majalengka, dan bergerak di bidang penjualan sembako.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Toko Agis Majalengka adalah sebuah perusahaan yang menjual bermacam- macam kebutuhan pokok. Berdiri tahun 1985 yang beroperasi sendiri dengan tujuan ingin mendirikan dan mengembangkan usaha perdagangan yang lebih maju. Toko Agis Majalengka berlokasi di jalan Tanjungsari Kec. Sukahaji Kab. Majalengka. Toko Agis Majalengka ini merupakan suatu usaha yang menjual berbagai macam makanan.
Pada tahun 1995 Toko Agis Majalengka mengalami penjualan yang cukup pesat sehingga didirikan suatu anak perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dan luas dalam pemasarannya. Berdirinya Toko Agis Majalengka mempunyai suatu tujuan yang positif yaitu untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan harga yang relatif yang mampu bersaing dengan toko lainnya.
(25)
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menciptakan perusahaan yang berkualitas dalam suatu usaha perdagangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Misi : Toko Agis Majalengka merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sembako yang tetap memperhatikan kualitas dan kebutuhan masyarakat
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah kerja sama dari dua orang atau lebih untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab (delegation of authority). Struktur organisasi merupakan gambaran
tentang hubungan serta tanggung jawab antar bagian yang ada dalam perusahaan.
Struktur organisasi Toko Agis Majalengka yang berlaku tanggal 15 maret 2011 adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Toko Agis Majalengka
Pemilik Toko
(26)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Untuk melengkapi struktur organisasi perusahaan, diperlukan uraian tugas yang akan dijelaskan tentang tugas dan tanggung jawab dari masing-masing dalam fungsi perusahaan. Uraian tugas pada Toko Agis adalah sebagai berikut :
1. Pemilik toko / atasan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Memimpin jalannya kegiatan perusahaan secara keseluruhan
b. Mengatur keuangan toko
c. Mengarahkan semua pegawai
d. Menerima laporan pengadaan dan penjualan barang
e. Mengatur gaji pegawai
2. Kasir mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melayani pelanggan
b. Membantu atasan dalam membuat laporan keuangan
c. Mengelola transaksi pengadaan dan penjualan barang
3. Pelayan mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dari atasan sesuai perintah dari atasan / pemilik toko
b. Melayani barang yang dibutuhan pelanggan, merapihkan barang dan
(27)
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
Perancangan Sistem Informasi Pengadaan dan Penjualan Barang pada Toko Agis Majalengka ini menggunakan metode pendekatan Deskriptif. Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari pengumpulan data, memaparkan analisis serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut.
Pendekatan Deskriptif ini digunakan untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan pada Toko Agis Majalengka dalam hal ini menjawab dari rumusan masalah.
(28)
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencakup proses-proses berikut ini :
1. Identifikasi masalah
2. Merumuskan masalah
3. Memilih metode pengumpulan data
4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interpretasikan data.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data meliputi penelitian lapangan dapat berupa data primer dan sekunder adalah sebagai berikut :
(29)
3.2.2.1 Sumber Data Primer
a. Penelitian Lapangan (Observasi)
Observasi yaitu berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat pada objek penelitian sebagai informasi untuk memperoleh data.
b. Wawancara
Dialog langsung dengan orang yang terkait dengan objek yang bersangkutan yang sekiranya dapat membantu dalam melengkapi data-data yang diperlukan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder yaitu data dokumentasi yang telah ada di Toko Agis Majalengka, dan pencarian data di internet dengan membuka situs yang berhubungan dengan materi atau data yang diperlukan dalam penulisan tugas ini.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah metode terstruktur.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Adapun metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun
(30)
a. System Enginering
Merupakan tahap awal dari pembuatan perangkat lunak dimulai dari menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.
b. System Analysis
Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuata perangkat lunak, sehingga pembuatan perangkat lunak bisa berjalan sesuai tahapan-tahapan dari analisis data yang dibuat.
c. Design
Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user, atau tahap merancang tampilan yang sesuai dengan kebutuhan
user ( User Friendly ).
d. Coding
Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.
e. Testing
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibangun.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
(31)
Untuk lebih jelasnya metodologi Waterfall dapat digambarkan seperti berikut:
System enginering
Mintenance Testing
Coding Design
System analysis
Gambar 3.2 Skema Waterfall Sumber : Roger pressman, 2008 3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis yang terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah
perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flowmap).
Diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.
1. Flow Map
Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses,
aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta
entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.
(32)
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke modeul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga user dan analis mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir didalam sistem, sehinggan pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur.
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu
(33)
kerangkapan data. Didalam lingkungan basis data, data lebih mudah digunakan. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Langkah-langkah dalam perancangan basis data :
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk diatur. Normalisasi juga merupakan suatu prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu meminimumkan duplikasi data, meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam berbagai perancangan database.
Dalam persfektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal.
Sebuah table dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori yaitu:
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin
aman (Lossless – Join Decomposition).
2. Terpeliharanya kertergantungan fungsional pada saat perubahan data
(defendency preservation).
(34)
Beberapa normal yang sering digunakan sebagai berikut:
a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)
Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebual tabel tidak memiliki atribut bernilai
banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.
b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi terhadap kunci primer.
c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif.
Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel
yang ada.
d. Tabel Relasi
Proses relasi antara tabel merupakan pengelompokan data menjadi
tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item
sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.
e. Entity-Relationship Diagram
ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan menjabarkan proses yang
(35)
harus dilakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
3.2.4 Pengujian Sofware
Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian Black
Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dan
software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa
katgegori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Adapun faktor-faktor pengujian black box adalah :
1. File integrity
Menekankan pada data yang dimasukan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.
(36)
2. Ease of use
Menekankan peluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterprestasikan output dari sistem. Factor ini
tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara manusia dan sistem.
3. Authorization
Menjamin data diproses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorization menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.
(37)
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan.
Analisis yang berjalan di Toko Agis Majalengka terdiri dari flowmap, diagram konteks dan DFD.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen adalah sebagai alat penjabaran atau penjelasan dari dokumen-dokumen pada sistem informasi. Dokumen-dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Daftar Barang
Sumber : Pelanggan
Fungsi : Untuk mengetahui daftar pembelian dari pembeli
(38)
2. Nama Dokumen : Faktur Penjualan
Sumber : Supplier
Fungsi : Bukti transaksi pembelian dari supplier
Atribut : no_faktur, tgl_pembelian, nama_salesman, kode_brg,
nama_brg, satuan, harga_satuan, jumlah, total
3. Nama Dokumen : Nota Pembayaran
Sumber : Kasir
Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran
Atribut : no_faktur, tgl_beli, banyak_brg, nama_brg, harga,
jumlah, total
4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan
Sumber : Kasir
Fungsi : Untuk mengetahui barang yang telah terjual
Atribut : no_faktur, tgl_beli, kode_brg, nama_brg, harga,
(39)
5. Nama Dokumen : Faktur Pemesanan
Sumber : Kasir
Fungsi :Untuk mengetahui barang yang dipesan
Atribut : no_faktur_pesanan, tgl_pesan, atas_nama, kode_brg,
nama_brg, harga, jumlah, total
6. Nama Dokumen : Laporan Penerimaan Barang
Sumber : Kasir
Fungsi : Untuk mengetahui barang yang diterima
Atribut : tgl_lap penerimaan brg, kode_brg, nama_brg, harga,
jumlah, stok
7. Nama Dokumen : Laporan Barang Keluar
Sumber : Kasir
Fungsi : Untuk mengetahui barang yang keluar
Atribut : tgl_lap brg keluar, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah
4.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Adapun prosedur dari sistem pengadaan dan penjualan di Toko Agis Majalengka yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
(40)
A. Pengadaan
1. Supplier memberikan data barang kepada kasir
2. Kasir mengecek barang dari laporan arsip barang, laklu membuat nota
pemesanan rangkap 2, yang akan diserahkan kepada supplier dan pemilik toko.
3. Supplier membuat faktur pembelian yang akan diserahkan kepada kasir
4. Kasir mengecek dan menandatangani faktur pembelian dari supplier yang
akan diberikan kepada supplier.
5. Kasir mencetak stok barang kemudian membuat laporan penerimaan barang
dan laporan barang keluar rangkap 2, dimana masing – masing disimpan
sebagai arsip dan diberikan kepada pemilik toko.
B. Penjualan
1. Pelanggan memberikan daftar barang yang akan dibeli kepada kasir
2. Kasir mengecek barang dari laporan arsip barang. Jika barang yang akan
dibeli tersedia kasir akan membuatkan nota pembayaran, jika tidak tersedia apakah pelanggan akan melakukan pemesanan. Jika melakukan pemesanan kasir akan membuatkan faktur pemesanan dan nota pemesanan yang akan diserahka kepada pelanggan.
3. Pelanggan menyerahkan nota pemesanan kepada kasir, kemudian kasir
membuatkan nota pembayaran yang akan diserahkan kepada pelanggan
4. Bagian kasir akan membuat laporan penjualan dan laporan barang keluar dari
(41)
4.1.2.1 Flowmap
Flowmap merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlibat dalam aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga kumpulan formulir yang merupakan bagian alir yang menunjukkan dari dokumen tersebut.
Berdasarkan alur prosedur sistem penjualan berdasarkan pengadaan dan penjualan langsung yang sedang berjalan pada Toko Agis Majalengka dapat digambarkan dengan menggunakan flowmap yang dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut :
(42)
Kasir Pemilik Toko Supplier
Daftar Brg Daftar Brg
Mengecek Data Brg Daftar Brg* Buat NP Nota Pemesanan Nota Pemesanan Buat FP FP Faktur Pembelian Ttd FP Faktur Pembelian~ Faktur Pembelian~ Cetak Stok Brg Nota Pemesanan Mengecek FP FP Faktur Pembelian Faktur Pembelian Brg Stok Brg Buat LPB & LBK
LBK 2 LBK 1 LPB 2 LPB 1
LBK 2 LPB 2
LBK LPB
Gambar 4.1 Flow Map Pengadaan Yang Sedang Berjalan
Keterangan :
NP = Nota Pemesanan
FP = Faktur Pembelian
(43)
LBK = Laporan Barang Keluar
Kasir
Pelanggan Pemilik Toko
Daftar Brg Daftar Brg
Cek Data Brg Tersedia Transaksi Penjualan 1 Nota Pembayaran 2 Membuat Nota Pemesanan Nota Pemesanan Nota Pemesanan Nota Pemesanan Nota Pemesanan Membuat Laporan 1 2 Lap. Penjualan LBK Lap. Penjualan LBK Nota Pembayaran A1 A2 N2 N1 Brg ya tdk
Gambar 4.2 Flow Map Penjualan Yang Sedang Berjalan
Keterangan :
N1 = Nota Pembayaran
(44)
A1 = Arsip Laporan Penjualan
A2 = Arsip Laporan Barang Keluar
LBK = Laporan Barang Keluar
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem.
Adapun diagram dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.
SIPP
Supplier
Pelanggan
Pemilik Toko Daftra Brg, N.Pembelian
N. Pemesanan ke supplier
Nota Pemesanan
Daftar Brg, N. Pemesanan
Lap. Penjualan, LBK, LPB
(45)
4.1.2.3 DFD Pengadaan dan Penjualan yang Sedang Berjalan
Data flow diagram (diagram alir) adalah representasi graphis dari suatu yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.
Berikut ini DFD pengadaan dan penjualan yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:
Supplier Pengadaan1
Pemilik Toko 2 Penjualan Pelanggan Barang Pemesanan Daftar brg, FP N. Pemesanan Ke supplier L. Pe nj , LPB N P, LPB , LBK Daftar Brg Daftra brg Daftar brg Daftar brg Daftar brg, N. Pemesanan N. Pemesanan, N. Pembayaran N. Pemesanan Ke supplier N. Pemesanan
Gambar 4.4 DFD Level 1 yang Sedang Berjalan
Supplier 1.1 Mengecek Daftar Brg 1.2 Buat N. Pemesan an 1.4 TTD FP 1.3 Mengecek FP 1.5 Cetak Stok Brg Pemilik Toko 1.6 Buat L. peerimaan barang & L. barang keluar
LBK
Daftar Brg Daftar Brg*
LPB NP FP FP FP ~ Stok Brg LP B LBK LPB, LBK N P
(46)
Pelanggan 2.1 Mengecek Daftar Brg 2.2 Transaksi Penjualan Barang 2.4 Membuat Lap Penjualan 2.3 Membuat N.Pesanan Pemilik Toko L.Penjualan Nota Penjualan Daftar brg Daftar brg LBK LBK L. Penju alan LB K Daftar brg L.Penj N.P em bay aran Daftar brg Daftar brg Daf tar brg N. Pesanan N.Pesanan N.Pesanan
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2 yang Sedang Berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis sistem pengadaan dan penjualan yang berjalan pada Toko Agis Majalengka saat ini bisa di lihat bahwa proses pengadaan dan penjualan masih dilakukan secara manual, sulitnya mencari data pengadaan dan penjualan seperti data penjualan barang dikarenakan tidak terorganisasinya penyimpanan data-data pengadaan dan penjualan dengan baik dan benar, serta lambatnya pembuatan laporan pengadaan dan penjualan secara periodik dan cepat. Oleh karena itu, berdasarkan evaluasi sistem diatas, diperlukan pengolahan data pengadaan dan penjualan barang yang baik dengan menggunakan komputer untuk mendukung pengolahan data transaksi menjadi lebih cepat dan mempermudah pekerjaan.
(47)
4.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru dan nantinya diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Menginformasikan pengadaan dan penjualan setiap periodik atau setiap saat
apabila diperlukan.
2. Membantu dan mempermudah dalam melakukan pencatatan setiap transaksi
yang terjadi.
3. Dapat memberikan laporan pengadaan dan penjualan secara cepat, tepat dan
akurat pada pemilik toko apabila informasi diperlukan.
4. Dapat mempercepat proses dan dapat mengurangi kesalahan dalam
perhitungan pada toko.
(48)
Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem yang dibuat harus berguna, mudah dipahami dan mudah
dipergunakan.
2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data informasi, penyimpanan data, metode-metode dan lain sebagainya.
4.4.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum yang terlibat dalam sistem informasi pengadaan dan penjualan barang adalah sebagai berikut :
A. Pengadaan
1. Supplier memberikan daftar barang ke bagian kasir
2. Kasir mengecek data barang dari database barang
3. Kasir membuat nota pemesanan kepada supplier
4. Supplier membuat faktur pembelian
5. Kemudian faktur pembelian diserahkan kepada kasir, kemudian kasir
menginput faktur pembelian berdasarkan faktur pembelian.
6. Kasir membuat laporan penerimaan barang dan laporan barang keluar dari
(49)
7. Pemilik toko memeriksa laporan penerimaan barang dan laporan penerimaan barang dan laporan barang keluar dari database
B. Penjualan
1. Pelanggan memberikan daftar barang kepada bagian kasir
2. Kasir mengecek persediaan barang dari database
3. Jika barang tersedia, kasir akan membuat transaksi penjualan dan daftar
barang yang dibeli dari database yang akan diserahkan kepada pelayan untuk pengambilan barang yang dibeli.
4. Jika barang tidak tersedia apakah pelanggan akan melakukan pemesanan jika
melakukan pemesanan maka kasir akan membuatkan faktur pemesanan yang akan diserahkan kepada pelanggan.
5. Pelanggan mengecek dan menandatangani faktur pemesanan kemudian
menyerahkan kepada kasir
6. Kasir membuat dan mencetak faktur pembayaran dari database yang akan
diserahkan kepada pelanggan
7. Kemudian kasir membuat laporan penjualan dan laporan barang keluar dari
database yang akan diarsipkan dan diserahkan kepada pemilik toko.
(50)
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan proses atau prosedur yang diusulkan terdiri dari narasi prosedur,
flowmap sistem, diagram konteks (Contex Diagram), data flow diagram (dfd), dan
kamus data.
4.2.3.2 Flow Map
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar flowmap berikut ini :
(51)
Flowmap Pengadaan yang Diusulkan Pemilik Toko Kasir Supplier Daftar Brg Daftar
Brg Menecek Data Brg
db Buat F. pemesanan F. Pemesanan F. Pemesanan Buat FP F. Pembelian F. Pembelian Input F. Pembelian Buat lpb & lbk
lpb lbk Memeriksa laporan lpb lbk
Gambar 4.7 Flow Map Sistem Pengadaan yang Diusulkan
Keterangan :
db =Database
(52)
lbk = Laporan Barang Keluar
Flowmap Penjualan yang Diusulkan
Pemilik Toko Pelayan
Kasir Pelanggan
Daftra Brg Daftra Brg
Lihat Daftar brg db tersedia Transaksi Penjualan Buat f. pemesanan Cetak F. pemesanan
F .penjuaan F.
penjualan Mengambil barang F. penjualan Cek Brg F. penjualan acc F. pejualan acc Buat Faktur faktur faktur F. pemesanan F. pemesanan Cek F. pemesanan F. Pemesanan acc F. Pemesanan acc Buat Laporan L. Penjualan L. Pembelian Memeriksa laporan L. Penjualan L. Pembelian A1 A2 L. Penjualan L. Pembelian
(53)
Keterangan :
db = Database
lbk = Laporan Barang Keluar
A1 = Arsip Faktur Penjualan
A2 = Arsip Laporan Barang Keluar
4.2.3.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas, yaitu diagram dari sebuah sistem informasi yang menjelaskan hubungan sistem yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini sebagai berikut :
Pemilik Toko
SIPP
Supplier Pelanggan
Pelayan
F.
p
em
be
lian
Faktur, f. pemesanan F. pemesanan ke supplier
F. pemesanan, f. pemesanan ke supplier,
lbk, lpb, l. penj
Daftar brg, f. pemesanan Daftar brg, f. pembelian
(54)
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk menguraikan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem, termasuk proses data dari
penyimpanan data. Data flow diagram dari Sistem Informasi pengadaan dan
penjualan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Supplier Pengadaan1 Pemilik Toko
Pelanggan
2 Penjualan Daftar brg
F.Pembelian
Nota, N. Pemesanan
Daftar brg L.Penj, lbk N. Pemesanan ke
supplier, lbk, lpb
N. Pemesanan ke supplier
Pelayan
F. Pembelian
Gambar 4.10 DFD Level 1 Sistem yang Diusulkan
Supplier 1.1 Lihat daftar brg 1.2 Buat N. pemesanan F. pemesanan Ke supplier Pemilik Toko 1.3 Input F. Pembelian 1.4 Buat L. Penerimaan Barang & L. Barang Keluar
Daftar brg Daftar brg
FP
FP
Lbk, lpb Lbk,lpb N. Pemesanan ke Supplier
F. pemesanan ke supplier
F. pemesanan ke supplier Lbk, lpb 1.5 Memeriksa laporan Lbk,lpb Lbk,lpb
(55)
Pelanggan 2.1 Mengecek daftar brg 2.2 Transaksi Penjualan 2.3 Buat Faktur 2.4 Buat f. pemesanan 2.5 Cetak f. Pemesanan 2.6 Buat Laporan Daftar
brg Daftar brg
f. P em es ana n f. Penjualan F. penjualan f. Pemesanan f. Pemesanan Daftar brg Data pesanan f. Pemesanan Data pesanan F. penjualan
L. penj & Lbk L. penj, lbk
Pemilik Toko
2.7 memeriksa L. penj, lbk
L. penj, lbk L. penj
lbk F. penjualan
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses 2 yang Diusulkan
4.2.3.4 Kamus Data
1. Daftar Barang
Nama Arus Data : Daftar Barang
Alias : -
Aliran Data : supplier – proses 1.1 – proses 1.2, pelanggan – proses
2.1 – proses 2.2, proses 2.1 – proses 2.4
Atribut : kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga,
tgl_masuk_brg
2. Faktur Pemesanan ke supplier
Nama Arus Data : F. Pemesanan ke supplier
Alias : -
Aliran Data : supplier – proses 1.2 – f. Pemesanan ke supplier,
(56)
Atribut : no_faktur, kode_brg, kode_supplier, tgl_pesan_supp
3. Faktur Pemesanan
Nama Arus Data : F. Pemesanan
Alias : -
Aliran Data : pelanggan – proses 2.5 – proses 2.3, proses 2.5 – f.
pemesanan, proses 2.5 – proses 2.6
Atribut : no_pesanan, tgl_pesan, tangal_pengambilan,
tgl_pelunasan, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total, dp, sisa, bayar, status
4. Faktur Pembelian
Nama Arus Data : FP
Alias : -
Aliran Data : Supplier - Proses 1.3 – Proses 1.4
Atribut : kode_po, tgl_pembelian, kode_brg, nama_brg,
petugas, harga, stok, jumlah, total, kode_supplier
5. Laporan Penerimaan Barang
Nama Arus Data :lpb
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.4 – Pemilik Toko, Proses 1.4 – lpb, proses
1.5 – pemilik toko
Atribut : kode_po, kode_brg, kode_supplier, nama_brg,
(57)
6. Laporan Barang Keluar
Nama Arus Data : lbk
Alias : -
Aliran Data : proses 1.4 – lbk – proses 1.5 – pemilik toko, proses
1.4 – pemilik toko, pross 2.6 – lbk, proses 2.6 – pemilik
toko
Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal, kode_brg, nama_brg,
harga, jumlah_brg, total
7. Data Pesanan
Nama Arus Data : data pesanan
Alias : -
Aliran Data : proses 2.4 – proses 2.5 – f. pemesanan
Atribut : kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, no_pesanan,
tgl_pesan, tgl_pengambilan, petugas, kode_pemesan, dp, sisa, bayar, status, diambil, tgl_pelunasan
8. Data Penjualan
Nama Arus Data : f. penj
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.2 – f. penjualan – Proses 2.6, f.penjualan –
Proses 2.3
Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg,
(58)
9. Faktur Penjualan
Nama Arus Data : f. Penjualan
Alias : -
Aliran Data : pelanggan – proses 2.3, proses 2.2 – f. penj
Atribut : no_faktur_penjualan, tanggal_jual, petugas, kode_brg,
nama_brg, harga, jumlah_brg, total, dp, sisa, bayar, kembalian
10.Laporan Penjualan
Nama Arus Data : L. Penj
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.6- Pemilik Toko, Proses 2.6 – L. Penjualan,
proses 2.7 – pemilik toko
Atribut : no_faktur_penjualan, tgl_jual, kode_brg, nama_brg,
harga, jumlah_brg, total
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan Database dalam sistem informasi pembayaran ditujukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasian, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Pada perancangan basis data ini
(59)
akan dibahas mengenai Normalisasi, Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram
(ERD), Struktur File dan Kodifikasi.
4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasikan tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.
Bentuk normalisasi yang dirancang pada sistem informasi pengadaan dan penjualan ini adalah :
1. Bentuk Unnormal
kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga, tgl_masuk_brg, no_faktur, kode_brg, kode_supplier, no_pesanan, tgl_pesan, tangal_pengambilan, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total_hrg, dp, sisa, bayar, status, kode_po, tgl_pembelian, kode_brg, nama_brg, petugas, harga, stok, jumlah, total, kode_supplier, kode_po, kode_brg, kode_supplier, nama_brg, harga, jumlah_brg, tgl_penerimaan_brg, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total,
kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, no_pesanan, tgl_pesan_supp,
tgl_pengambilan, petugas, kode_pemesan, dp, sisa, bayar, status, diambil, tgl_pelunasan, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total, petugas, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, petugas, kode_brg,
(60)
nama_brg, harga, jumlah_brg, total, dp, sisa, bayar, kembali, no_faktur_penjualan, tgl_jual, kode_brg, nama_brg, harga, jumlah_brg, total
2. Normal Kesatu
kode_brg, nama_brg, stok_brg, harga, tgl_masuk_brg, no_pesanan, tgl_pesan, tgl_pesan_supplier, total, no_faktur, jumlah_brg, dp, sisa, bayar, status, diambil,
tgl_pelunasan, kode_po, tgl_beli, petugas, kode_pemesan, kembalian,
kode_supplier, tgl_pengambilan, no_faktur_penjualan, tanggal_jual, kembali
3. Normal Kedua
Barang : kode_brg*, nama_brg, stok_brg, harga,
tgl_masuk-_brg
Supplier :kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlpn
Pembelian : kode_po*, tgl_beli, kode_brg, kode_supplier
Penjualan : no_faktur_penjualan*, tgl_jual, kode_brg,
jumlah_brg, petugas, kembalian
Pesan_supp : no_faktur*, kode_brg, kode_supplier, tgl_pesan_supp
Pesan : no_pesanan*, tgl_pesan, kode_brg, tgl_pengambilan,
tgl_pelunasan, dp, sisa, status, diambil, total,
(61)
Pemesan : kode_pemesan*, nama_pemesan, alamat, no_telpn
4. Normal Ketiga
Barang : kode_brg*, nama_brg, stok_brg, harga,
tgl_masuk_brg
Supplier : kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlpn
Pesan_supp : no_faktur*, kode_supplier**, tgl_pesan_supp
Detail_pesan_supp : no_faktur**, kode_brg, jumlah
Pemesanan : no_pesanan*, tgl_pesan, tgl_pengambilan,
kode_pemesan**, dp, sisa, status, diambil, total, tgl_pelunasan
Detail Pemesanan : no_pesanan**, kode brg**, jumlah
Pembelian : kode_po*,tgl_pembelian, total, kode_supplier**,
petugas , no_faktur
Detail Pembelian : kode_po**, kode_brg**, harga, jumlah, no_faktur,
status
Penjualan : no_faktur_penjualan*, tanggal, total, kembalian,
petugas
(62)
Pemesan : kode_pemesan*, nama_pemesan, alamat, no_telp
4.2.4.2 Relasi Tabel
Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjang entitas dan relasinya, yang berfungsi untuk mengakses data item
sedemikian rupa sehingga database menjadi mudah dimodifikasi. Berikut ini adalah
tabel relasi yang menggambarkan hubungan antar tabel yang terdapat pada database Toko Agis Majalengka yang digunakan pada sistem informasi pengadaan dan penjualan barang adalah sebagai berikut :
Barang Kode_brg* Nama_brg Stok_brg Harga Tgl_masuk_brg Detail Penjualan No_Faktur_Penjualan** Kode_brg** jumlah Penjualan No_faktur_penjualan* Tanggal_jual Petugas Total keembalian Detail Nota Pemesanan No_pesanan** Kode_brg** jumlah Pemesanan No_pesanan* Tgl_pesan Tgl_pengambilan Kode_pemesan** Dp Sisa Status Diambil Tgl_pelunasan Total petugas Pemesan kode_pemesan* Nama_pemesan Alamat No_telp Detail Pembelian Kode_po** Kode_brg** Harga jumlah Pembelian Kode_po* Tgl_pembelian Total Kode_supplier** Supplier Kode_supplier* Nama_supplier Alamat No_telp Pesan Supp No_faktur* Kode_supplier** Tgl_pesan_supp
Detail pesan supplier No_faktur**
Kode_brg jumlah
(63)
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relation Diagram (ERD) adalah pengekspresian dari keadaan sebenarnya ke dalam kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas melalui relasi diantara entitas-entitas tersebut. Adapun Diagram ERD pada sistem informasi pengadaan dan penjualan adalah sebagai berikut:
Pemesanan Supplier melakukan Supplier memiliki Detail Pemesanan Supplier
melakukan Pembelian memiliki PembelianDetail
transaksi mengurangi Barang Detail Peenjualan memiliki Penjualan transaksi melakukan
memiliki PemesananDetail
Pemesanan Pemesan n 1 1 1 n n 1
n 1 n
1 n 1 1 1 1 n n 1
Gambar 4.14 ERD (Entity Relationship Diagram)
4.2.4.4 Struktur File
Struktur file yang akan digunakan didalam perancangan sistem ini akan menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen-elemen yang menyatakan panjang data dan file datanya. Pengembangan struktur file yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Daftar Barang
Nama File : barang
(64)
Tabel 4.1 Struktur File Barang
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_brg varchar 7 kode barang
2 nama_brg varchar 20 nama barang
3 stok_brg varchar 50 jumlah barang
4 Harga numeric 9 harga
5 tgl_masuk_brg datetime 8 tanggal masuk
2. Supplier
Nama File : supplier
Primary Key : kode_supplier
Tabel 4.2 Struktur File Supplier
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_supplier varchar 8 kode supplier
2 nama_supplier varchar 20 nama supplier
3 alamat varchar 25 alamat
4 no_telpn varchar 15 no telpon
3. Pemesanan Supplier
Nama File : pemesanan supplier
(65)
Tabel 4.3 Struktur File Pemesanan Supplier
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_faktur varchar 6 no_faktur
2 kode_supplier varchar 8 kode supplier
4. Pembelian
Nama File : pembelian
Primary Key : kode_po
Tabel 4.4 Struktur File Pembelian
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_po varchar 6 kode pembelian
2 kode_supplier varchar 8 kode supplier
3 tgl_pembelian datetime 9 tanggal pembelian
4 total int 4 total pembelian
5. Penjualan
Nama File : penjualan
(66)
Tabel 4.5 struktur File Penjualan
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_faktur_penjualan varchar 8 no faktur penjualam
2 Tanggal_jual datetime 8 tanggal jual
3 petugas varchar 20 kasir
4 total int 4 total penjualan
5 bayar numeric 9 bayar
6 kembalian numeric 9 kembalian
6. Detail Pembelian
Nama File : detail pembelian
Primary Key : kode_po
Tabel 4.6 Struktur File Detail Pembelian
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_po varchar 6 kode pembelian
2 kode_brg varchar 6 kode barang
3 harga int 4 harga pembelian
(67)
7. Detail Penjualan
Nama File : detail penjualan
Primary Key : no_faktur_penjualan
Tabel 4.7 Sturuktur File Detail Penjualan
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_faktur_penjualan varchar 8 no faktur penjualan
2 kode_brg varchar 6 kode barang
3 Jumlah int 4 jumlah penjualan
8. Detail Pemesanan
Nama File : detail pemesanan supplier
Primary Key : no_faktur
Tabel 4.8 Struktur Field Detail Pemesanan Supplier
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_faktur varchar 6 no_faktur
2 kode_brg varchar 6 kode barang
9. Detail Nota Pemesanan
Nama File : detail nota pemesanan
(68)
Tabel 4.9 Struktur Field Detail Pemesanan
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_pemesanan varchar 8 kode pemesanan
2 kode_brg varchar 6 kode barang
3 jumlah Int 4 jumlah pemesanan
10.Pemesan
Nama File : pemesan
Primary Key : kode_pemesan
Tabel 4.10 Struktur Field Pemesan
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 kode_pemesan varchar 6 kode pemesan
2 nama_pemesan varchar 20 nama pemesan
3 alamat varchar 25 alamat
4 no_telpn varchar 15 no. telepon
11.Nota Pemesanan
Nama File : nota pemesanan
(69)
Tabel 4.11 Struktur Field Pemesanan
No Nama Field Tipe Data Size Keterangan
1 no_pesanan varchar 6 kode pemesanan
2 tgl_pesan datetime 9 tanggal pesan
3 tgl_pengambilan datetime 9 tanggal pengambilan
4 kode_pemesan varchar 6 kode pemesan
5 dp int 4 dp
6 sisa int 4 sisa
7 status varchar 30 status
8 diambil varchar 30 diambil
9 tgl_pelunasan datetime 9 tgl pelunasan
10 Total Int 4 total pemesanan
4.2.4.5 Kodifikasi
Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam pengelompokan dan pemprosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu juga dapat menghindarkan dari kesalahan dalam penginputan data. Kodefikasinya adalah sebagai berikut
(70)
1. Kode Barang
xxxxx
X
Nama Barang No. Urut Barang
B00001 = B (Nama Barang), 00001 (No. Urut Barang)
2. Kode Supplier
xxxx
xxxx
Kode Supplier No. Urut Supplier
90030014 = 9003 (Kode Supplier), 0014 (No. Urut Supplier
3. No Pesanan
xxxxx
xx
Kode Faktur Pemesan No. Faktur Pesanan
PP00001 = PP (Kode Faktur Pemesan), 00001 (No. Faktur Pemesan)
4. Kode po
xxxx
xx
Kode Pembelian No. Faktur Pembelian
PO0001 = PO (Kode Pembelian), 0001 (No. urut Faktur Pembelian
5. No Faktur Penjualan
xxxxx xx
Kode Faktur No. Urut Faktur
TP00001 = TP (Kode Faktur),oooo1 (No. Urut Faktur)
6. Kode Pemesan
xxxx
XX
Kode Pemesan No. Urut Pemesan
(71)
7. No Faktur
xxxxx
XX
Kode faktur
PS00001 = PS (Kode Faktur), 00001 (No. Urut Pemesanan)
No. Urut Pemesanan
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Dalam pengolahan data diperlukan data-data untuk menghasilkan suatu informasi data-data apa saja yang akan diolah dan bagaimana dapat diketahui. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rancangan fisik dibawah ini
4.4.5.1 Struktur Menu
Sturktur menu adalah bentuk umum dari suatu perancangan program untuk memudahkan melihat dan memfungsikan sesuai dengan kebutuhan. Perancangan struktur program aplikasi merupakan perancangan program secara keseluruhan baik itu dari tampilan manu aplikasi, menu inputan dan menu laporan. Maksudnya adalah untuk memberikan suatu deskripsi tentang program yang sedang dibuat.
(72)
Menu Utama
File Data Transaksi Laporan
Keluar Cntl-x Data Barang
Data Supplier Data Pemesan Penjualan Pemesanan Pemesanan ke Supplier Pembelian Pembayaran Barang Pemesan Supplier Lap. Penjualan Lap. Pembelian Lap. Pemesanan Lap. Pemesanan Ke Supplier
Gambar 4.15 Perancangan Struktur Menu
4.2.5.2 Perancangan Input
Rancangan masukan yaitu desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan
penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan – masukan yang
harus di isi. Untuk lebih jelasnya bentuknya dapat di lihat berikut :
Toko Agis Majalengka
User Pengguna Password
Masuk Keluar
(73)
1. Tampilan Menu Utama
File ini berisikan tiga sub menu yaitu barang, supplier dan pemesan. Adapun tampilannya sebagai berikut :
Menu Utama
File Data Transaksi Laporan
Gambar 4.17 Menu Utama
2. Tampilan Data Barang
Form data barang ini digunakan kasir untuk memasukan data barang, dengan menekan tombol tambah maka data barang yang di masukan beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel. Setelah pengguna selesai memasukan data barang dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data barang dalam database.
Gambar 4.18 Perancangan Data Barang Data Barang
Kode Barang Nama Barang Stok Barang Harga Barang Tgl Masuk Barang
TAMBAH SIMPAN BATAL
KELUAR UBAH HAPUS I< < > >I
CARI
(74)
3. Tampilan Data Supplier
Form data supplier ini digunakan kasir untuk memasukan data supplier, dengan menekan tombol tambah maka data supplier yang di masukan beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel. Setelah pengguna selesai memasukan data supplier dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data supplier dalam database.
Data Supplier
Kode Supplier Nama Supplier Alamat No. Telpn
TAMBAH SIMPAN BATAL
KELUAR UBAH HAPUS I< < > >I
Cari
Gambar 4.19 Perancanagan Data Supplier 4. Tampilan Data Pemesan
Form data barang ini digunakan kasir untuk memasukan data pemesan, dengan menekan tombol tambah maka data pemesan yang di masukan beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel. Setelah pengguna selesai memasukan data pemesan dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data pemesan dalam database.
(75)
Data Pemesan Kode Pemesan Nama Pemesan Alamat No. Telpn TAMBAH SIMPAN BATAL
KELUAR UBAH HAPUS I< < > >I
Cari
Gambar 4.20 Perancangan Data Pemesan 5. Tampilan Pembelian
Form Pembelian ini digunakan untuk memasukan data pembelian dari faktur pembelian, serta mengupdate data pembelian barang dari supplier.
Pembelian
Kode Pembelian Nama Kasir
Tanggal Pembelian KodE Barang Nama Barang Harga Jumlah V Baru Batal Tambah Barang Total Rp Simpan Kode Supp Nama Supp Alamat No. Telp Keluar
Gambar 4.21 Perancanagan Data Pembelian
6. Tampilan Pemesanan
Form pemesanan ini digunakan kasir untuk memasukan pemesanan data barang, dengan menekan tombol tambah maka nama barang yang di minta beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel pemesanan. Setelah kasir selesai
(76)
memasukan data pemesanan barang dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data pemesanan barang dalam database.
Pemesanan
Total Rp
DP
nno. . Pesanan Nama Kasir Tanggal Pesan Kode Barang Tanggal Pengambilan Kode Barang Jumlah SIMPAN KELUAR TAMBAH BATAL Cari Barang Tanbah Barang
Gambar 4.22 Perancanagan Data Pemesanan 7. Tampilan Penjualan
Form penjualan ini digunakan kasir untuk memasukan data penjualan barang, dengan menekan tombol tambah maka nama barang yang akan dijual beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel penjualan barang. Setelah kasir selesai memasukan data penjualan barang dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data penjualan barang dalam database.
Penjualan
Total Rp Bayar Rp Kembalian Rp
Kode Faktur Nama Kasir Tanggal Beli Kode barng Jumlah TAMBAH SIMPAN Nama Barang Harga BATAL KELUAR
(77)
8. Tampilan Pemesanan Barang ke Supplier
Form pemesanan ini digunakan kasir untuk memasukan pemesanan barang ke supplier, dengan menekan tombol tambah maka nama barang yang di pesan beserta yang lainnya akan masuk ke dalam tabel pemesanan barang ke supplier. Setelah kasir selesai memasukan data pemesanan barang dalam tabel tekan tombol simpan untuk menyimpan data pemesanan barang ke supplier dalam database.
Pemesanan Supplier
No Faktur Nama Kasir
Tanggal Pesan kode Barang Nama Jumlah
S*an KELUAR BARU BATAL
Cari Barang
Tanbah Barang
Gambar 4.24 Perancanagan Pemesanan Barang ke Supplier 9. Tampilan Pembayaran
Form pemesanan ini digunakan kasir untuk pembayaran, dengan menekan tombol baru maka kasir dapat melakukan transaksi
(78)
Refres
Nama Pemesan Alamat
No. Telp Total Rp Dp Rp Sisa Rp Bayar RP Kembalian Rp
Bayar Simpan
Batal Keluar Form Pembayaran Pesanan
Gambar 4.25 Perancanagan Data Pembayaran 4.2.5.3 Perancangan Output
Perancangan output digunakan untuk menghasilkan suatu informasi. Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan untuk siap melakukan percetakan dengan sumber data. Perancangan output tersebut adalah sebagai berikut :
1. Laporan Data Barang
Keluaran laporan data barang ini digunakan apabila kasir memasukan data barang. Laporan ini hanaya dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Barang
Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal Kode Barang Nama Barang Harga Stok_brg
Mengetahui,
Yani
(79)
2. Laporan Data Supplier
Keluaran laporan data supplier ini digunakan apabila kasir memasukan data supplier. Laporan ini hanaya dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Supplier
Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal
Kode Supplier Nama Supplier Alamat No. Telp
Mengetahui,
Yani
Gambar 4.27 Output Laporan Supplier
3. Laporan Data Pemesan
Keluaran laporan data pemesan ini digunakan apabila kasir memasukan data pemesan. Laporan ini hanaya dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Pemesan Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal Kode Pemesan Nama Pemesan Alamat No. Telp
Mengetahui,
Yani
(80)
4. Laporan Penjualan
Keluaran laporan penjualan barang ini digunakan apabila kasir setiap melakukan penjualan barang. Laporan ini hanaya dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Penjualan Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka Tanggal Cetak
Kode Faktur Tanggal Pembelian Total
Mengetahui,
Yani
Gambar 4.29 Output Laporan Penjualan 5. Laporan Pembelian
Keluaran laporan pembelian barang ini digunakan apabila kasir setiap melakukan pembelian barang. Laporan ini hanaya dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Pembelian Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal Cetak No Fatur Kode Brg Nama brg
Mengetahui, Harga
Yani Harga Subtotal
(81)
6. Laporan Pemesanan
Keluaran laporan pemesanan barang ini digunakan apabila kasir memasukan pemesanan barang dari pelanggan. Laporan ini hanaya dapat di cetak kasir.
Laporan Pemesanan Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal No Pesanan Nama Barang Jumlah Barang
Mengetahui,
Yani
Gambar 4.31 OutputLaporan Pemesanan 7. Laporan Pemesanan Barang ke Supplier
Keluaran laporan pemesanan barang ke supplier ini digunakan apabila kasir melakukan pemesanan barang ke supplier. Laporan ini hanaya dapat di cetak kasir.
Laporan Pemesanan Barang ke Supplier
Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal
No Kode Barang Nama Barang Jumlah
Mengetahui,
Yani
(82)
8. Laporan Persediaan Barang
Digunakan sebagai laporan persediaan barang yang diterima oleh pemilik toko dari kasir, untuk mengetahui persediaan barang yang ada pada toko. Laporan ini dapat dicetak oleh kasir.
Laporan Persediaan Barang
Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. majalengka
Tanggal Cetak
No Kode Barang Nama Barang Jumlah
Mengetahui, Harga
Yani Tanggal Masuk
Gambar 4.33 Output Laporan Persediaan Barang 9. Laporan Penerimaan Barang
Digunakan sebagai laporan penerimaan barang yang diterima oleh pemilik toko dari kasir, bahwa barang telah diterima dan telah diperiksa / dicek. Laporan ini dapat dicetak oleh kasir.
Laporan Penerimaan Barang
Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. majalengka
Tanggal Cetak
No No Faktur Tanggal Faktur Nama Barang
Mengetahui, Harga
Yani Jumlah Total
(83)
10. Laporan Barang Keluar
Digunakan untuk sebagai bukti laporan untuk barang yang telah keluar dari toko secara keseluruhan. Laporan ini dapat di cetak oleh kasir.
Laporan Barang Keluar Toko Agis Majalengka
Jl. Tanjungsari Kab. Majalengka
Tanggal Cetak No Fatur Kode Brg Nama brg
Mengetahui, Harga
Yani Harga Subtotal
Gambar 4.35 Output Laporan Barang Keluar
4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan
Sistem ini dibuat secara client server yang hanya dapat dilakukan oleh
pemilik toko sebagai client dan kasir sebagai server.
Server Kasir
`
` Client Pemilik Toko
(1)
6
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang dapat diperoleh pada Toko Agis Majalengka diantaranya adalah:
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis mengenai pengadaan dan penjualan barang
2. Diharapkan dapat menemukan solusi yang terbaik untuk pemecahan masalah yang ada
3. Bagi penulis diharapkan laporan penelitian ini dapat dijadikan motivasi penulis bagi pemilik toko
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Untuk mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang baik bagi pengadaan dan penjualan barang
2. Bagi pengembangan ilmu dapat digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari sistem informasi yang ada
3. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dengan penelitian yang lainnya.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas pada penelitian dibatasi seputar hal– hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di Toko Agis Majalengka, antara lain:
(2)
7
1. Sistem ini hanya membahas mengenai transaksi pembayaran pengadaan dan penjualan barang.
2. Pada sistem ini transaksi pengadaan dan penjualan dilakukan oleh bagian kasir, dan laporan dilakukan mulai tanggal 1
3. Pembayaran dp minimal 30% dari jumlah harga pemesanan barang
4. Transaksi pembelian dapat disimpan apabila jumlah barang yang diterima sama dengan jumlah barang yang dipesan
5. Sistem transaksi pengadaan dan penjualan ini hanya bisa diterapkan di Toko Agis Majalengka
1.6. Lokasi dan Tempat Penelitian
Penelitian laporan ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah Toko Agis Majalengka. Toko tersebut berlokasi di Jl. Tanjungsari Kec. Sukahaji Kab. Majalengka. Adapun jadwal penelitian tersebut sebagai berikut :
(3)
8
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Aktivitas
Feb 2011 Mar 2011 Apr 2011 Mei 2011 Jun 2011 Jul 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 System Enginering a. Wawancara b. Observasi c. Pengumpulan Data
2 Sistem Analisis
3 Desain
4 Coding
5 Testing
(4)
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGADAAN DAN
PENJUALAN BARANG PADA TOKO AGIS MAJALENGKA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan pada Program Studi Strata 1 pada Jurusann Sistem Informasi
Oleh Titin Lasmini
1.05.06.221
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Jogiyanto 2005. Pengertian Sistem. Andi. Yogyakarta
Jogiyanto 2005. Pengertian Informasi. Andi. Yogyakarta
Azhar Susanto 2004. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya. Bandung Azhar Susanto 2004. Pengertian Informasi. Lingga Jaya. Bandung
Azhar Susanto 2004. Pengertian Sistem Informasi. Lingga Jaya. Bandung Agung Novian. 2004. Panduan Visual Basic. Andi. Yogyakarta
Moh. Nazir 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. http://www.google.com/ Pengertian Penjualan / 10 April 2011
(6)
IDENTITAS PENYUSUN PROPOSAL USULAN PENELITIAN
Judul Proposal : Perancangan Sistem Informasi Pengadaan dan Penjualan Barang Pada Toko Agis Majalengka
Identitas Penyusun :
Nama : Titin Lasmini
NIM : 10506221
Alamat di Bandung : JL. Haur Pancuh II C.27
Alamat Luar Kota :Jl. Gunung Kuning Kec. Sukahaji Kab. Majalengka Rt/Rw 04/04 kode pos 45471
No. Telp/HP : 085720315527
Dosen Wali : R. Fenny Syafariani, S.si., M.STAT.
Pembimbing yang diusulkan : Citra Noviyasari,S.SI.MT
Status Pengajuan Proposal : Baru