Uji Coba Rangkaian Power Supply Uji Coba Driver tegangan AC

5.3 Pelaksanaan Uji Coba

Pada sub-bab ini akan dijelaskan step-by-step mengenai pelaksanaan skenario uji coba yang telah dijabarkan pada sub-bab sebelumnya, untuk membuktikan uji coba rangkaian tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung pada rangkaian saklar elektronik hemat energi tersebut. Berikut penjelasan lebih detail mengenai proses yang terjadi:

5.3.1 Uji Coba Rangkaian Power Supply

Pengujian rangkaian power supply telah dilakukan dengan menggunakan rangkaian seperti pada Gambar. Rangkaian power supply digunakan untuk menyediakan supply sebesar +5 Volt. Pengujian dilakukan dengan menggunakan AVOmeter digital ALDA DT 830B, dan pengujian terhadap rangkaian ini menghasilkan data seperti terlihat dalam Tabel 5.1 berikut : Tabel 5.1 Data Pengukuran Rangkaian Power Supply Pengukuran ke- Vout_5V V 1 5,03 2 5,01 3 5,02 4 5,01 Σ Rata-rata 5,02 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Error untuk supply +5 Volt = [5-5,024] x 100 = 0,4 Error sebesar 0,4 untuk supply +5 Volt masih tergolong kecil dan berada dalam batas toleransi, sehingga tegangan sebesar 5,02 Volt dapat digunakan untuk menyuplai rangkaian lainnya.

5.3.2 Uji Coba Sensor Passive Infra-Red

Sensor adalah komponen yang mengukur besaran analog dan menyajikannya dalam bentuk keluaran tertentu. Sensor perlu diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah sensor tersebut telah sesuai dengan kebutuhan kita atau tidak. Pengujiannya terdiri atas dua bagian, yang pertama adalah pengujian tegangan output sensor ketika sensor mendeteksi adanya pergerakan. Yang kedua adalah pengujian dari jarak yang dapat dijangkau oleh sensor.

5.3.2.1 Pengujian tegangan output sensor Passive Infra-Red

Peralatan yang dibutuhkan  Power supply +5 Volt dan GND.  Digital Multimeter. Cara pengujian respon penguatan  Merangkai modul rangkaian dengan memberikan tegangan input dari power supply.  Melakukan gerakan di depan sensor.  Mengukur tegangan yang keluar pada pin Vout. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 5.2 di bawah ini menunjukkan hasil pengujian tegangan output sensor Passive Infra Red. Tabel 5.2 Data Pengujian tegangan output sensor PIR. No Keadaan Vout V 1 Ada pergerakan 4.89 Tidak ada pergerakan 2 Ada pergerakan 4.85 Tidak ada pergerakan 3 Ada pergerakan 4.89 Tidak ada pergerakan 4 Ada pergerakan 4.87 Tidak ada pergerakan Σ Rata-rata 4.87 Error untuk Sensor PIR = [5-4,875] x 100 = 2.6 Error sebesar 2,6 untuk Sensor PIR masih tergolong kecil dan berada dalam batas toleransi, sehingga tegangan sebesar 4,87 Volt masih dapat dibaca oleh ATMEL 89S52.

5.3.2.2 Pengujian jangkauan sensor Passive Infra-Red

Pengujian jangkauan sensor Passive Infra-Red dilakukan dengan cara melakukan gerakan dihadapan sensor mulai dari jarak terdekat sampai jarak terjauh yang dapat terdeteksi oleh sensor tersebut yang dijelaskan oleh tabel 5.3 di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 5.3 Data Pengujian jangkauan Sensor PIR Jarak Kondisi sensor PIR 0 -0,5 meter Dapat mendeteksi 1 meter Dapat mendeteksi 1,5 meter Dapat mendeteksi 2 meter Dapat mendeteksi 2,5 meter Dapat mendeteksi 3 meter Dapat mendeteksi 3,5 meter Dapat mendeteksi 4 meter Dapat mendeteksi 4,5 meter Tidak Dapat mendeteksi 5 meter Tidak Dapat mendeteksi 5,5 meter Tidak Dapat mendeteksi Dari data pada tabel 5.3 diatas dapat disimpulkan bahwa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia dari jarak 0 meter sampai kurang lebih sekitar 4 meter. Dengan sudut jangkauan seperti yang tampak pada gambar 5.1 berikut. Gambar 5.1 Jangkauan PIR dilihat secara horizontal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.3.3 Uji Coba Driver tegangan AC

Pengujian rangkaian driver tegangan AC dilakukan dengan menerapkan program sederhana pada microcontroller, dimana driver tegangan AC disambungkan microcontroller pada port B.0, dimana aplikasinya adalah untuk menyalakan dan mematikan TRIAC BTA12, dimana setiap tombol status ON TRIAC diperoleh jika TRIAC mendapat input logic ”0”. Sedangkan jika input adalah logic ”1” maka TRIAC akan OFF. Jika dijalankan program ini akan membuat TRIAC aktif dan setelah selang waktu yang telah ditentukan maka TRIAC akan mati dan dalam selang waktu yang ditentukan lagi TRIAC akan aktif kembali dan begitu seterusnya. Ketika program sudah dijalankan maka hasil output driver tegangan AC akan menjadi seperti dalam Tabel 5.4. Tabel 5.4 Data pengujian Rangkaian Driver tegangan AC Waktu ke Driver tegangan AC 1 Aktif 2 delay 3 Mati 4 delay 5 Aktif 6 delay 7 Mati 8 delay Dan seterusnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.3.4 Uji Coba Fungsi SMS Gateway