Rangkaian Power Supply Sensor PIR Passive Infrared Sensor Driver Tegangan AC Microcontroller ATMEL 89S52

3.3.1 Rangkaian Power Supply

Power supply digunakan untuk memberikan input tegangan pada keseluruhan komponen yang terdapat pada sistem alat ini, yaitu pada rangkaian sistem minimum microcontroller ATMEL 89S52 dan sensor Passive Infrared. Semua komponen tersebut membutuhkan tegangan sebesar 5V. Karena kebutuhan tegangan tersebut maka dibuat rangkaian power supply yang dapat mengeluarkan tegangan sebesar 5V. Power supply ini menggunakan komponen dioda 1N4004, kapasitor 3300µF25V dan 100µF16V, IC regulator 7805, transistor TIP3055, serta resistor 560ohm0.25W dan LED.

3.3.2 Sensor PIR Passive Infrared Sensor

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya untuk rangkaian sensor ini kami menggunakan modul Passive Infrared Sensor. Agar dapat bekerja modul ini membutuhkan supply minimal 5 Volt sampai dengan batas maksimal 12 Volt. Modul ini memiliki output 3 pin yang masing-masing berfungsi sebagai gnd, vcc, dan output. Pada saat ada perubahan suhu dan gerakan sensor ini akan memberikan output sebasar 5V selama sekitar 0.5 detik. Di sini kami menyediakan pin vcc, gnd, dan pin output pada port C ATMEL 89S52 untuk menangkap sinyal dari modul PIR tersebut.

3.3.3 Driver Tegangan AC

Untuk dapat menyalakan lampu yang membutuhkan tegangan sebesar 220V, maka diperlukan sebuah rangkaian driver tegangan AC Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang dapat memenuhi hal tersebut. Rangkaian ini terdiri atas komponen resistor, optodiac MOC3020, dan TRIAC BTA12. Ketika kaki gate pada TRIAC BTA12 mendapatkan trigger dari MOC3020 maka secara otomatis TRIAC BTA12 akan men-switch tegangan 220V pada kaki2 terminalnya dan kemudian lampu akan menyala karena sudah terhubung dengan tegangan 220V.

3.3.4 Microcontroller ATMEL 89S52

Minimum sistem ini merupakan sistem kontrol dari keseluruhan sistem kerja pada alat ini. Pada proyek ini digunakan sistem minimum yang berbasis pada microcontroller ATMEL 89S52, digunakan ATMEL 89S52 karena bahasa pemrograman microcontroller tersebut adalah bahasa Assembly yaitu bahasa pemrograman tingkat menengah bahasa instruksi program mendekati bahasa manusia sehingga lebih mudah untuk membuat atau menerapkan suatu algoritma program. Kelebihan lainnya adalah setiap pin dalam satu port dapat ditentukan sebagai input atau output secara mudah karena didalamnya sudah dilengkapi fasilitas tersendiri untuk inisialisasi. Pada sistem alat ini untuk pembagian port-port sebagai IO dapat ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Pembagian Port pada ATMEL 89S52. PORT KEPERLUAN PORTB Dihubungkan dengan driver tegangan AC Dihubungkan dengan rangkaian RTC PORTC Dihubungkan dengan Passive Infra-Red Sensor PORTD Dihubungkan dengan rangkaian seven segment Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4 Perancangan Perangkat Lunak