Upasampada Bhikkhu Buku Siswa Kelas 7 SMP Agama Buddha dan Budi Pekerti Backup Data www.dadangjsn.blogspot.com

31 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Ayah Yasa menegur anaknya dan mendesak agar Yasa pulang kembali ke istananya dengan mengatakan, “Yasa, ibumu sangat sedih. Ayolah pulang demi menyelamatkan nyawa ibumu.” Yasa menengok ke arah Buddha dan Buddha menjawab, “Kepala keluarga yang baik, beberapa waktu berselang, Yasa memperoleh Mata Dharma sebagaimana juga Anda memperolehnya pada hari ini dan menjadi seorang Ariya yang masih membutuhkan sesuatu yang lebih tinggi untuk mencapai Pembebasan Sempurna. Hari ini Yasa berhasil menyingkirkan semua kekotoran batin dan mencapai Pembebasan Sempurna. Cobalah pikir, apakah mungkin Yasa kembali ke kehidupan biasa dan menikmati kesenangan nafsu-nafsu indra?” “Aku rasa memang tidak mungkin. Hal ini sudah menjadi rezekinya. Tetapi, bolehkah saya mengundang Bhagava supaya besok siang berkenan mengambil dana makanan di rumahku disertai anakku sebagai bhikkhu pengiring?” Buddha menerima undangan ini dengan membisu berdiam diri. Mengetahui permohonannya diterima, ayah Yasa berdiri, memberi hormat dan berjalan memutar dengan Buddha tetap di sisi kanannya dan kembali pulang ke istananya.

F. Upasampada Bhikkhu

Sewaktu 60 Arahat siswa Buddha mengajar Dharma, mereka sering bertemu dengan orang yang ingin menjadi bhikkhu. Mereka sendiri belum dapat menahbiskannya. Maka, dengan melakukan perjalanan jauh dan melelahkan, mereka membawa orang itu menghadap Buddha. Mengetahui kesulitan ini, Buddha memperkenankan para bhikkhu untuk memberikan penahbisan sendiri. “Aku perkenankan kamu, oh bhikkhu, untuk menahbiskan orang di tempat-tempat yang jauh. Inilah yang harus kamu lakukan. Rambut serta kumisnya harus dicukur, mereka harus memakai jubah Kasaya jubah yang dicelup larutan kulit kayu tertentu, bersimpuh, merangkapkan kedua tangannya dalam sikap menghormat, dan berlutut di depan kaki bhikkhu. Selanjutnya kamu harus mengucapkan dan mereka harus mengulang ucapanmu, “Aku berlindung kepada Buddha, aku berlindung kepada Dharma, aku berlindung kepada Sangha.” Mulai saat itu terdapat dua cara pentahbisan, pertama yang diberikan Buddha sendiri dengan memakai kalimat “ehi bhikkhu” dan yang kedua diberikan oleh murid-murid-Nya yang dinamakan penahbisan “Tisaranagamana.” Releksi Kebahagiaan manusia yang terbebas dari kegiatan duniawi sehari-hari ternyata dapat menarik hati banyak orang, seperti yang terjadi pada ayah Yasa. Ceritakan perasaanmu saat kamu merasa tenang tinggal di vihara. Kebahagiaan kebebasan seperti itu bisakah kamu rasakan dan ceritakan kepada temanmu? 32 Kelas VII SMP RANGKUMAN 1. Khotbah kedua dinamakan Anattalakkhana Sutta Sutta tentang corak umum tanpa diri yang kekal. Khotbah ketiga dinamakan Aditta Pariyaya Sutta Sutta tentang semua dalam Keadaan Terbakar. 2. Khotbah kepada Yasa yang merupakan anak seorang pedagang kaya. Yasa akhirnya menjadi Arahat sewaktu Buddha mengulang uraian tersebut di hadapan ayahnya. 3. Teman-teman Yasa juga mengikuti jejak Yasa menjadi murid Buddha dan mencapai Arahat semua sehingga siswa Buddha yang mencapai Arahat berjumlah 60 orang. 4. Misi agama Buddha dimulai dengan perintah Buddha kepada 60 Arahat murid Buddha untuk mengembara ke segenap arah membabarkan Dharma yang penuh dengan cinta kasih. 5. Ayah Yasa menjadi siswa dan memiliki Mata Dharma setelah mendengar khotbah Buddha. 6. Upasampada penahbisan bhikkhu dapat dilakuan oleh murid-murid Buddha karena sangat menyulitkan kalau setiap orang ingin menjadi bhikkhu harus menemui Buddha sendiri. Upasampada dengan memanjatkan paritta Tisarana dinamakan Tisaranagamana. EVALUASI A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Yang bukan merupakan salah satu dari lima Khandha adalah . . . . a. badan jasmani c. perasaan b. batin d. pencerapan 2. Khotbah kedua diberikan Buddha kepada . . . . a. lima Pertapa c. ayah Yasa b. yasa d. Tapussa dan Ballika 3. Tingkat kesucian tertinggi yang dapat dicapai . . . . a. Sotapana c. Anagami b. Sotapati d. Arahat Releksi Mula-mula semua siswa ditahbiskan oleh Buddha sendiri dengan cara ehi bhikkhu atau berikrar berlindung kepada Buddha dan Dharma. Makin lama makin jauh jarak ke tempat tinggal Buddha. Maka, Buddha mengizinkan kepada bhikkhu untuk menahbiskan muridnya sendiri. Tentu hal ini sangat logis kan? Diskusikan dengan temanmu dan berikan contoh peristiwa sejenis yang pernah kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari. 33 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 4. Sutta tentang semua dalam Keadaan Terbakar bercerita tentang hal-hal yang terbakar kecuali . . . . a. mata c. kulit b. bentuk d. kesadaran 5. Yasa anak seorang pedagang yang kaya dan selalu berpesta siang dan malam, tetapi ternyata dia merasakan . . . . a. selalu gembira c. selalu sedih b. sangat bangga d. jemu

B. Berikan jawaban secara singkat dan jelas.