Udana VIII Konsep Adi Buddha

65 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

A. Udana VIII

Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak”. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku anatta , yang tidak dapat dipersoniikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi asankhata, manusia yang berkondisi sankhata dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan samsara dengan bermeditasi.

B. Konsep Adi Buddha

Sebutan Adi Buddha berasal dari tradisi Aisvarika, aliran Mahayana di Nepal. Adi Buddha merupakan Buddha primordial, dinamakan juga Paramadi Buddha Buddha yang pertama, Ada Buddha Buddha dari permulaan, Anadi Buddha Buddha yang tidak diciptakan, Uru Buddha Buddha dari segala Buddha, Swayambu Yang ada dengan sendirinya, dan Sanghyang Adwaya Tidak ada duanya yang kesemuanya menunjuk pada sifat dari Tuhan yang satu. Konsep Adi Buddha terdapat dalam Kitab Namasangiti, Karanda-vyuha, Svayambhu Purana, Maha Vairocanabhisam bodhi Buddhodharta Sri Kalacakra Sutta, Sanghyang Kamahanayikan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, sebagaimana diturunkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1975 tentang sumpahjanji Pegawai Negeri Sipil, dalam mengucapkan sumpahjanji bagi yang beragama Buddha, kata-kata “Demi Allah” diganti dengan “Demi Sang Hyang Adi Buddha”. Releksi Sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, kita harus meyakini adanya Tuhan. Meskipun sebutan Tuhan dalam agama Buddha bermacam-macam, tetapi kita yakin bahwa Tuhan itu Esa. Diskusikan bersama dengan teman-temanmu tentang konsep Ketuhanan Yang Maha Esa menurut agama Buddha. Diskusikan bersama temanmu bagaimana merasakan adanya Tuhan dalam kehidupanmu. RANGKUMAN 1. Ketuhanan Yang Maha Esa dalam agama Buddha berdasarkan Udana VIII. Tidak ada ungkapan manusia yang bisa menggambarkan Tuhan secara benar 2. Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam bahasa Pali adalah “Atthi, Ajatang, Abhutang, Akatang, Asankhatang” yang artinya “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak.” Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang tanpa aku anatta, yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi asankhata, manusia yang berkondisi sankhata dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan samsara dengan bermeditasi. 66 Kelas VII SMP EVALUASI A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat 1. Konsep Ketuhanan agama Buddha diambil dari . . . . a. Jataka VIII c. Jataka V b. Udana VIII d. Udana V 2. Tuhan dalam agama Buddha tidak dapat dipersoniikasikan artinya . . . . a. tidak memiliki wujud dan sifat seperti manusia b. tidak dapat dicapai dengan cara apa pun c. tidak dapat dipahami oleh manusia d. tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan 3. Tuhan dalam agama Buddha merupakan . . . . a. tempat suci b. tempat Mahabrahma c. tujuan akhir d. kediaman para makhluk suci 4. Wujud keyakinan umat Buddha kepada Tuhan dilakukan umat Buddha dengan . . . . a. menghafal ayat-ayat suci b. mengadakan puja bakti c. melaksanakan pancasila d. rajin datang ke vihara 5. Demi Sanghyang Adi Buddha digunakan sebagai pengganti kata-kata Demi TuhanDemi Allah berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 1975 pada kesempatan . . . . a. sumpah karyawan swasta beragama Buddha b. sumpah PNS beragama Buddha c. sumpah nikah suami istri d. sumpah setia dua orang sahabat beragama Buddha

B. Berikan jawaban secara singkat dan jelas