3 .
1.5. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari kompas digital berbasis mikrokontroler
ATMega 8535, maka penulis menulis tugas akhir ini dengan urutan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari penulisan tugas
akhir ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang
Mikrokontroler Atmega 8535, sensor hmc5883l, serta cara kerja dari mikrokontroler ATMega 8535 dan komponen pendukung.
BAB III : PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara keseluruhan.
BAB IV : PENGUJIAN RANGKAIAN
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat. dll
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab - bab sebelumnya dan kemungkinan pengembangan alat.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.
Dengan pertimbangan hal - hal tersebut, maka landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan selanjutnya. Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan
realisasi alat meliputi mikrokontroler ATMega 8535, sensor kompas hmc5883l, LCD dan komponen pendukung.
2.1. Sensor Kompas hmc5883l DT-Sense 3 Axis Compass merupakan suatu modul sensor medan magnet yang
mengunakan IC hmc5883l. IC hmc5883l merupakan chip yang didesain untuk membaca medan magnet yang cocok untuk aplikasi penunjuk arah dan magnetometry. Contoh aplikasi
modul ini antara lain untuk sensor pada smartphone, netbook, sistem navigasi otomatis, serta aplikasi-aplikasi lain yang memerlukan pengukuran medan magnet.
Spesifikasi dari IC hmc5883l adalah sebagai berikut :
1.
Memerlukan catu daya 3,3 VDC dengan konsumsi arus yang rendah hingga 100uA.
2.
Memiliki sensor magnet dengan jenis magnetoresistif 3 sumbu.
3.
Memiliki jangkauan pembacaan medan magnet sampai dengan ±8 Gauss dengan resolusi 5 miligauss.
4.
Memiliki akurasi kompas hingga 1º sampai 2º.
5.
Kecepatan keluaran maksimal data hingga 160 Hz Single Measurement Mode.
6.
Kecepatan keluaran maksimal data 0,75 Hz s.d. 75 Hz Continuous Measurement Mode
.
7.
Menggunakan antar muka I2C yang dapat dihubungkan dengan berbagai macam sistem mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
5
8.
Memiliki dimensi modul yang kecil dan ringkas sehingga mudah ditempatkan pada berbagai aplikasi
.
Gambar 2. 1 DT-Sense 3 Axis Compass
Gambar 2. 2 Tata Letak DT-Sense 3 Axis Compass
Universitas Sumatera Utara
6
Tabel 2.1 Konfigurasi Pin DT-Sense 3 Axis Compass
sumber: http:www.vcc2gnd.com201402HMC-5883L-Digital-Compass Magnetometer.html
Pin Nama
Fungsi
1 DRDY
Output Data Ready Interrupt
2 NC
- Tidak terhubung
3 NC
- Tidak terhubung
4 NC
- Tidak terhubung
5 SDA
Input Output I
2
C Serial Data SDA 6
SCL Input
I
2
C Serial Clock SCL 7
Ground -
Titik referensi ground 8
V33 Input
Tegangan 3,3 VDC
IC hmc5883l ini menerapkan teknologi AMR Anisotropic Magnetoresistive. Teknologi AMR memiliki kelebihan dibanding teknologi sensor magnetik lainnya. Sensor
yang bersifat anisotropik memiliki karakteristik berbeda pada arah yang berbeda ini merupakan sensor berarah directional yang memiliki presisi dan sensitivitas tinggi, serta
menghasilkan keluaran yang linear dari perubahan sudut orientasi terhadap sumbu-sumbunya.
Sensor - sensor solid-state ini dikonstruksi dengan perpotongan sumbu cross-axis yang sangat presisi untuk mendeteksi arah dan besaran medan magnet bumi pada skala
beberapa mili-gauss hingga 8 gauss. Sensor magnetik ini diakui sebagai sensor low – field dengan sensitivitas terbaik dan dapat diandalkan oleh kalangan industri.
Breakout board sensor kompas elektronika ini dirancang secara kokoh dan efisien
untuk meminimalisasi ukuran modul berukuran hanya 14 x 13 x 3 mm, menggunakan komponen elektronika SMD surface mounted device untuk menghemat ruang dan menekan
konsumsi listrik.
2.2. Mikrokontroler ATMega 8535