Pengujian Rangkaian Power Supply Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535 Pengujian Resolusi Kompas

21 BAB IV PENGUJIAN RANGKAIAN DAN ANALISA PROGRAM

4.1. Pengujian Rangkaian Power Supply

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +9 Volt dan +12 Volt, tetapi +8.97 Volt dan +12.03 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni. Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.

4.2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 8535

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,9 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 8535, program yang diberikan adalah sebagai berikut: include mega8535.h include delay.h include stdio.h while 1 { Place your code here PORTA=0xFF; DDRA=0xFF; Universitas Sumatera Utara 22 { delay_us100; PORTA=0x00; DDRA=0x00; } Gambar 4.1. Listing Program Pada Mikrokontroller

4.3. Pengujian Resolusi Kompas

Pengujian resolusi kompas ini dilakukan untuk mengetahui kepresisian arah dari kompas dibandingkan dengan arah arah dari kompas analog. Lihat blok diagram dan alat pengujian pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 4.1. Pengujian Arah Kompas Tampak dari tabel bahwa data pada pengujian dalam ruangan memliki deviasi lebih kecil dari pengujian luar ruangan. data ini karena sensor medan magnet dalam ini bersifat magnetoresisive yaitu resistansi tergantung pada sifat kemagnetan bahan. Sehingga benda- benda yang terdapat di dalam ruangan dalam hal ini laboratorium akan mempengaruhi sensitifitas sensor medan magnet di dalamnya. Apalagi di ruang laboratorium yang kemungkinan besar terpengaruh dengan medan listrik yang mampu menimbulkan medan magnet. Terlihat pada tabel 4.1 di atas bahwa error untuk pengujian di dalam ruangan lebih besar. Dari pengujian ini dapat diketahui bahwa sensor medan magnet yang digunakan pada kompas digital bersifat magnetoresisive yang sangat sensitif sekali dengan medan magnet. Sehingga dalam penggunaannya harus dijauhkan dari benda - benda yang menimbulkan medan magnet, seperti kabel bertegangan tinggi, benda - benda dari bahan besi.

4.4. Interfacing LCD 2x16