17
3.3. Perancangan Rangkaian dengan Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Gambar 3.3. Rangkaian dengan Mikrokontrolller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller ini memiliki 32 port IO, yaitu port A, port B, port C dan port D. Pin 33 sampai 40 adalah Port A yang merupakan port ADC, dimana port ini dapat
menerima data analog. Pin 1 sampai 8 adalah port B. Pin 22 sampai 29 adalah port C. Dan Pin 14 sampai 21 adalah port D. Pin 10 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan
pin 11 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroller ini menggunakan komponen Kristal sebagai sumber clock-nya. Nilai Kristal ini akan mempengaruhi kecepatan
mikrokontroller dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu. Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 8 MHz dan dua buah kapasitor 22pF. XTAL
ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller AVR Atmega 8535 dalam mengaksekusi setiap perintah dalam program. Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah
Universitas Sumatera Utara
18 kapasitor dan sebuah resistor yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini
berfungsi agar program pada mikrokontroller dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu antara aktifnya power pada IC mikrokontroller dan aktifnya program
adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut.
3.4. Perancangan Sistem Modul Kompas
Modul CMPS03 disini berfungsi sebagai sensor magnet, untuk supply hanya memerlukan tegangan sebesar 5 Vdc dengan konsumsi arus 15mA. Pada CMPS03, arah mata
angin dibagi dalam bentuk derajat yaitu : Utara 0o, Timur 90o, Selatan 180o dan Barat
270o. Berikut adalah skema rangkaian aplikasi CMPS03.
Pin 1 sebagai input tegangan sebesar 5V. Pin 2 digunakan untuk kominikasi clock. scl
Pin 3 digunakan untuk komunikasi data. sda Pin 4 digunakan untuk Komunikasi PWM.
Pin 6 digunakan untuk kalibrasi digital kompas. Pin ini juga memiliki resistor pullup on board dan dapat dibiarkan tidak terhubung setelah proses kalibrasi.
Pin 9 dihubungkan ke ground. Pin 2 dan 3 adalah jalur komunikasi I2C dan dapat digunakan untuk membaca data arah
bearing. Jika jalur I2C tidak digunakan, maka pin ini harus di pull up ke +5V melalui resistor yang nilainya sekitar 47K, nilai resistor tidak kritikal. I2C communication protocol
dimulai dengan mengirimkan start bit, address modul digital compass dengan readwrite low 0xC0, kemudian nomor register yang akan dibaca. Selanjutnya diikuti dengan start bit lagi,
address modul digital compass dengan readwrite high 0xC1. Selanjutnya anda bisa membaca satu atau dua register 8 bit atau 16 bit. Untuk register 16 bit, yang pertama kali
dibaca adalah high byte. CMPS03 memiliki 16 register.
Universitas Sumatera Utara
19
Gambar 3.4. Komunikasi I2C Protocol
Gambar 3.5. Rangkaian Aplikasi Modul Kompas 3.5. Flowchart sistem
Flowchart pada sistem rangkaian alat adalah sebagai berikut:
START INISIALIASASI
PORT
Baca modul kompas
Tampilkan ke lcd
Universitas Sumatera Utara
20 Untuk penjelasan Flowchartnya sebagai berikut :
Pertama, mikrokontroller akan menginisialisasi port program yang dibutuhkan, seperti library untuk lcd dan I2C, setelah itu mikrokontroller akan mulai memberi perintah kepada
modul kompas untuk membaca arah yang hasilnya akan di kirim balik ke mikrokontroller. Data yang diterima oleh mikrokontroller kemudian akan diolah dan ditampilkan di lcd dan
begitu seterusnya
Universitas Sumatera Utara
21
BAB IV
PENGUJIAN RANGKAIAN DAN ANALISA PROGRAM
4.1. Pengujian Rangkaian Power Supply