Laporan Praktek kerja Lapngan (PKL) Di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

(1)

1.1 Sejarah Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air adalah salah satu Dinas di Provinsi Jawa Barat yang merupakan bagian dari untaian sejarah bangsa khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sumber daya air. Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan sejarah yang erat kaitannya dengan bidang sumber daya air.

Pada masa penjajahan Belanda, sebelum dibentuknya peraturan mengenai Algemen Water Reglement (AWR 1936 – tentang peraturan air), saat itu dirasakan sangat dibutuhkan aturan-aturan mengenai peraturan dan pembagian air, maka pada Tahun 1925 dibawah pimpinan Insyinyur Kepala Ir. J. Blastone yang pada waktu itu menjabat sebagai Direktur Burgerlijke Openbare Werken (BOW) mulai disusun peraturan Pengairan Umum untuk Jawa dan Madura (Algemen Water Reglement) Voor Java en Madoera. Pada tanggal 1 Januari 1930 peraturan pengairan tersebut dapat diselesaikan berlaku untuk seluruh Jawa dan Madura, kecuali Keresidenan Yogyakarta dan Surakarta (Vorstenlanden). Pada tahun 1936 Algemen Water Reglement (AWR) disetujui oleh Dewan Rakyat (Volksraad). AWR adalah merupakan titik awal tugas Provinsi dalam hal urusan Pengairan (Irigasi), oleh karena itu instansi/lembaga pemerintahan ini mempunyai arti penting dalam bidang penguasaan (Beheer) perairan umum dan peraturan serta memelihara pelaksanaan pembagian air yang disebut “Penguasaan Perairan” (Water Beheer), maka pada tahun 1937 keluarlah Algemen Water Beheer Vecordening (AWBV).

Sejak AWR inilah peraturan-peraturan mengenai bidang pengairan semakin dipertegas lagi bahkan memperkuat keberadaan lembaga bidang pengairan. Setelah


(2)

perang kemerdekaan seiring dengan bergulirnya waktu, bertambahnya populasi penduduk dan berubahnya perilaku masyarakat sehingga berpengaruh terhadap kondisi alam, maka peraturan-peraturan tersebut selalu diadakan perubahan-perubahan sehingga banyak mengalami perubahan-perubahan termasuk struktur organisasinya.

1.1.1 Riwayat dan Perkembangan Dinas

Sebelum jaman Penjajahan Belanda yaitu pada abad ke V Masehi teknik pengairan mulai dikenal di Indonesia, yaitu dengan dibuatnya bangunan air/saluran air yang tertua di jawa / Indonesia terletak di Desa Tugu dekat Cilincing pada masa kerajaan Purnawarman, dimana pada saat iti Raja Purnawarman memerintahkan penggalian sungai Candrabhaga untuk dialihkan ke laut setelah sungai tersebut sampai di Istana Raja, sungai Chandrabhega dimaksud adalah sungai cakung. Pada jaman penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1830 ditetapkan sistem tanam paksa atau lebih dikenal dengan “ culture stelsel “ yang merupakan gagasan Komisaris jendral Van Den Bosch yang berlaku khususnya pulau Jawa. Sebagai tindak lanjut atas berlakunya tanam paksa, maka pemerintahan Hindia Belanda saat itu langsung mengurus pertanian, pengumpulan hasil dan perdagangan hasil rakyat Pulau Jawa, dilakukan upaya membangun dan memperbaiki irigasi untuk mendukung berhasilnya tanaman wajib tebu dan nila, yang harus ditanam pada tanah rakyat yang memperoleh irigasi teratur. Sejak saat itu Pemerintahan Hindia Belanda secara intensif mulai membangun bendung/bendungan dan jaringan irigasi di pulau Jawa yang pada dasarnya untuk mengamankan dan menunjang sistem tanam paksa, pembangunan jaringan irigasi pada saat tersebut dikelola langsung oleh Binnenlandsch bestuur (BB) dibantu


(3)

oleh para Bupati sebagai penguasa di daerah.Pembuatan bendung di sungai, penggalian saluran untuk irigasi dan bangunan-bangunan lain dipimpin oleh Bupat, Path atau pejabat lain yang mendapat kepercayaan untuk itu. Bupati mengerahkan tenaga rakyatnya tanpa bayaran atau dikenal sebagai rodi. Oleh karena itu para pejabat Binnenlandsch Bestuur (BB) sering mengtakan, bahwa pekerjaan meerka dapat diselesaikan dengan murah. Banyak dari Binnenlandsch Bestuur menganggap bahwa pengikutsertaan tenaga teknisi tidak begiru perlu, bahkan merupakan kemewahan yang tak berguna. Dalam suasana demikian pejabat-pejabat pangreh raja atau Binnenlandsch Bestuur (BB) yang mempunyai wewenang dan kekuasaan besar menjadi terlalu besar kepercayaan dirinya mengganggap, bahwa pembuatan bangunan-bangunan tidak harus dipimpin oleh tenaga teknis.Lebih pula mereka beranggapan, bahwa kebiasaan mereka bekerja dengan menggunakan tenaga kerja rodi (kerja paksa tanpa bayaran) amat menurunkan biaya pembangunan, tentu saja mereka tanpa melihat kualitas dan biaya guna bangunan yang membuatnya. Namun anggapan / persepsi tersebut tidak bertahan lama karena hampir semua bangunan-bangunan pengairan khususnya bendung dan jaringan irigasi yang dibuat pada saat tersebut rusak kembali dan tidak bertahan lama serta banyak yang tidak memenuhi fungsinya, dan disadari pula bahwa untuk pembangunan dan pengelolaan bangunan pengairan perlu dikelola langsung oleh tenaga teknisi, serta pelaksanaanya harus didahului dengan pekerjaan-pekerjaan pengukuran, penyelidikan yang luas dan perencanaan yang baik sebelum benar-benar dimulai dengan pelaksanaanya. Pada tahun 1854 dibentuklah Departemen Pekerjaan Umum disebut Departement der


(4)

Burgelike Openbare werken (B.O.W) dan di Jawa Barat disebut B.O.W Provinsi Jawa Barat.Dengan terbentuknya Departement B.O.W maka berakhirlah pengurusan bangunan-bangunan pengairan oleh orang-orang bukan ahli, yaitu para pejabat Binnenlandsch Bestuur. Pada tahun 1885 dibentuk Brigade Irigasi (Irigatie Brigade) dibawah pimpinan Ir.Heskes. Setelah itu pada tahun 1889 dibentuk pula bagian irigasi (Afdeling Irigate) dalam Departement B.O.W. Setelah pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Departement B.O.W dan bagian irigasi, mulailah orang menghadapi masalah irigasi secara lebih teknis, dan disadari pula bahwa teknik membangun irigasi dan menyelenggarakn operasi pembagian air merupakan dua bidang yang tidak dapat dicampur adukan. Mulailah dirasakan perlunya ada badan-badan yang mengelola masalah bagian air, sebab kalau tidak maka bangunan-bangunan irigasi yang telah dibuat dengan biaya besar tidak akan mungkin diambil manfaat sebesar-besarnya. Untuk keperluan tersebut, pada 1 Januari 1889 dibentuklah kantor-kantor irigasi,yang disebut:“ Irigate afdeling “ yang meliputi daerah yang masing-masing dianggap sebagai kesatuan wilayah pengairan, dan dalam prakteknya merupakan kumpulan daerah-daerah aliran sungai. Wilayah-wilayah pengairan ini ternyata tidak sama dengan wilayah administrasi pemerintahan. Yang menjadi kepala Irigate-Afdeling adalah seorang Insinyur yang berpengalaman, dulu disebut Hoffd Ingenier yang dibantu oleh beberapa insinyur lebih muda beserta sejumlah teknisi menengah (Opzichters) Teknis ini ditetapkan mantri irigasi atau mantri ulu-ulu atau mantri Watrebeheer, yang bertugas secara langsung mengatur pembelian air irigasi kepada pemilik tanaman (rakyat dan tanaman tebu). pemeliharaan bangunan-bangunan irigasi


(5)

dikerjakan sehari-hari oleh mandor-mandor irigasi (Beambte Watrerbeheer), yang dibantu oleh sejumlah regu pekerja (Ploegkoelis). Setelah itu kemudian terjadi perubahan menjadi Deparetement ven W atau Departement Verker en Waterstaat yang di provinsi Jawa Barat disebut Provincial Varkeer en Waterstaat Van West Java dengan kantornya yang berkedudukan di Bandung. Dalam V en W ini tergabung di dalamnya Jawatan Pengairan, PTT (Pos Telegraf dan Telepon), dan jawatan Lalu Lintas Jalan Raya. Khusus tugas-tugas di bidang pengairan diatur dalam :

1. Algemaene Waterglement tahun 1963 (Stb 1936 No.489)

2. Algemaene Waterbeheerverordening (Stb.1937 Nno.559 jo. Stb. 1941 No.385) 3. Provincial Waterglement 1940 (PWR) Provincial java Blad Van West Java

tanggal 1 Juli 1940 No.7

Pada Jaman kedudukan jepang, maka Dinas Pekerjaan Umum ini bernama Boboku Jimuso yg dibentuk serta pembagiannya sama seperti jaman V en W.Setelah Jepang kalah dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, bentuk dan sususan Doboku Jimuso masih dipakai, akan tetapi 213 Kelembagaan pada jaman Pra kemerdekaan. Sebelum jaman penjajahan Belanda yaitu personalianya yang dijabat oleh orang Jepang diambil alih dengan paksa dan diganti dengan tenaga kerja Indonesia. Setelah itu keadaan semakin memburuk, maka dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa, warga V en W terutama pemudanya tidak ketinggalan dari yang lain yang dalam sejarah perjuangan mempertahankan “Gedung Sate” tahun 1945 tersebut, atas perintah menteri PUTL pada tahun 1971 an di depan gedung sate didirikan monumen yang di beri nama “Monumen Sapta Taruna”, karena yang gugur adalah tujuh orang pemuda yaitu : Didi Hardianto Kamarga, Muchtarudin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebanget, Ranu, Soekarjono.


(6)

Pada saat terbentuk Negara Pasundan maka seluruh Aparatur Pemerintah di Jawa Barat menjadi Aparatur Negara Pasundan dan Jawatan Pekerjaan Umun Provinsi Jawa Barat dihapuskan kemudian disusun Departemen Pekerjaan Umum Negara Pasundan dan berkantor pusat di Bandung, berdasar kepada Stadvorming Ordonantie 1948 Jo.Stadvormingverordening 1949. Pada masa pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta ditetapkan Undang-undang No.22 Tahun 1948 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah yang antara lain berisi tentang “ Aturan-aturan pokok mengenai Pemerintahan sendiri di daerah-dareah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri” Pemerintah memandang perlu untuk meletakan dasar otonomi bagi daerah-daerah serta pembagiannya, pada dasarnya daerah Negara republik Indonesia tersusun dalam tiga tingkatan yaitu provinsi, Kabupaten (Kota Besar) dan Desa (Kota Kecil). Kemudian pada tahun 1950 Pemerintahan republik Indonesia di Yogyakarta mengeluarkan undang-undang No.11 Tahun 1950 tentang pembentukan Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai tindak lanjut dari undang-undang No.22 Tahun 1948. Di dalam Undang-undang tersebut ditentukan tentang urusan rumah tangga Jawa Barat ialah sebagai berikut :

a. Urusan Umum;

b. Urusan Pemerintahan Umum; c. Urusan Agraria;

d. Urusan Pengairan, Jalan-Jalan dan Gedung-gedung; e. Urusan pertanian, Perikanan dan Koperasi;

f. Urusan Kehewanan;

g. Urusan Kerajinana, Perdagangan dan perindustrian; h. Urusan Perburuhan;


(7)

j. Urusan pembagian, (Distribusi); k. Urusan Penerangan;

l. Urusan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan m. Urusan Perusahaan.

Pada tahun 1953 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1953 tentang : “ Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada Provinsi-Provinsi dan penegasan urusan mengenai Pekerjaan Umum dari Daerah-daerah Otonom Kabupaten,Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa “. Dengan Keputusan Dewan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat No.13/UPD/III/1953 tanggal 17 November 1953 dibentuk Jawatan Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, yang meliputi fungsi-fungsi pengairan, jalan, jembatan dan Gedung-gedung. Pada tahun 1954 berdasarkan Surat keputusan Dewan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 2/UPO/XI?1954 tanggal 25 Mei 1954, tentang Bentuk susunan Organisasi Jawatan Pekerjaan Umun Jawa Barat dan surat kepala Jawatan pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat yang ditujukan kepada Dewan pemerintahan Daerah Provinsi Jawa barat No. P15/2/28/Rah pada tanggal 12 Februari 1955 perihal Operasi dan bentuk Organisasi Jawatan pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat, ditetapkan unit organisasi daerah dan seksi-seksi.selanjutnya hak tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pertimbangan Daerah provinsi Jawa Barat No. 3/UPO/XI/1955 tanggal 18 Juli 1955 tentang organisasi Jawatan Provinsi Jawa Barat. Dengan keluarnya Undang-undang No.1 tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah serta Pencabutab Undang-undang No. 22 Tahun 1948, maka sebutan Jawatan pekerjaan Umun Provinsi Jawa barat disesuaikan dengan ketentuan Undang-undang tersebut,yaitu menjadi Jawatan Pekerjaan Umum Daerah Swatantra Tingkat 1 Jawa Barat.


(8)

a. Susunan (Organisasi) Jawatan pekerjaan Umum Daerah Swatantra Tingkat 1 Jawa Barat sesuai tercantum dalam lampiran daftar-daftar I dan II

b. Formasi dari balai pusat,Daerah-daerah pad Jawatan Pekerjaan Umum Daeran Swantantra Tingkat I Jawa barat seperti tercantum dalam lampiran daftar III sampai III-i

Dengan Dekrit Presiden Republik Indonesia tanggal 5 Juli 1959, Indonesia kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945, yang membawa akibat bentuk dan susunan pemerintahanpun harus disesuaikan dengan Undang-undang Dasar 1945 yang berdasarkan Pancasila. Untuk itu keluarlah ketepan Presiden No.6 tahun 1959 tentang Pemerintahan Daerah dan pada tanggal 23 Juni 1960 ditetapkan Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 4/SK/-B/60 tentang perairan. Dengan Surat Keputusan gubernur Provinsi Jawa Barat, maka sejak 1 Juli 1966 sebutan Jawatan Pekerjaan Umum Daerah Swantantar Tingkat I Jawa Barat dirubah lagi menjadi Jawatan pekerjaan Umum provinsi Jawa Barat. Pada Tahun 1970 ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1970 (lembaga Negara tahun 1970 No. 30 tentan Pembentukan Perusahaan Umum Otorita Jatiluhur, dimana untuk wilayah Karesidenan Purwakarta urusan penanganan pengairan diserahkan dari Pemerintahan Provinsi DT.I Jawa Barat kepada perum Otorita Jatiluhur). Struktur Organisasi di tingkat lapangan berubah, diamana nomenklatur daerah berubah menjadi wilayah sehingga disetiap Karesidenan terdapat dua Unit Organisasi yaitu Jawatan Pekerjaan Umum Wilayah Pengairan dan Jawatan Pekerjaan Umum Wilayah Jalan/Jembatan dan Gedung-Gedung. Begitu juga untuk Kabupaten/Kodya terdapat unit Organisai seksi Pengairan dan Unit Organisasi seksi Jalan/Jembatan dan Gedung-gedung. Berdasarkan Undang-undang No.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dikeluarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingat I Jawa Barat tanggal 22 April 1975 No. 107/A.V/18/SK/1975 yang merubah sebutan Jawatan Umum


(9)

Provinsi Jawa Barat menjadi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Tk.I Jawa Barat. Tidak lama keluar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 24 April 1957 No. 145/A-V/19/SK/1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan tenaga Listrik No.30/KPTS/70 tentang penyesuaian Susunan Organisasi Jawatan Pekerjaan Umum dengan perkembangan baru. Pada tahun 1986 keluar Surat keputusan gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 18 Juni 1986 No. 061.1/Kep.884-ORTAK/1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas pekerjaan Umum Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Hal ini sebagai tindak lanjut dari surat menteri Pekerjaan Umum No. HP.01.0202-MN/201 perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, surat Menteri Dalam Negeri No. 065/8328/SJ tanggal 12 Agustus 1985 Perihal struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Daerah Tingkat I dan instruksi Menteri Dalam Negeri No.14 Tahun 1986. Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Pekerjaan Umum kepada Daerah maka Dinas Pekerjaan Umum mengembangkan susunan organisasinya menjadi tiga Dinas yaitu :

1. Dinas Pekerjaan Umum Pengairan 2. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga 3. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya

Yang pembentukannya didasarkan kepada Surat Menteri Pekerjaan Umum No. PK.01.08-Mn/15 tanggal 28 juli 1990 yang ditujukan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan mendapatkan restu dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. B-1083/I/90 tertanggal 17 November 1990 perihal Pembentukan/Pemekaran Dinas Pekerjaan Umum di 7 (tujuh) Provinsi menjadi 3 (Tiga) Dinas Lingkup Pekerjaan Umum (Pengairan, Bina Marga, Cipta Karsa). Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibentuk dengan peraturan Daerah No. 4 Tahun 1988


(10)

tertanggal 24 1988 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Pengiran Provinsi Daerah Tingkat I Jawa barat dan mendapatkan pengesahan Menteri Dalam Negeri No. 061.132-267 tanggal 21 Maret 1988. Selanjutnya uraian tugas jabatan eselon IV kebawah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur No. 3 tahun 1989 tentang Uraian Tugas Sub Bagian dan Seksi pada Dinas dan Cabang Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Secara efektif (de facto) Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat mulai berjalan sejak dilantiknya Kepala Dinas Oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat pada tanggal 8 Mei 1990 Setelah itu dilakuan penghapusan Kantor Pembantu Kepala Dinas (wilayah pengairan) dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 30 Tahun 1991 tentang Penghapusan Kantor Pembantu Kepala Dinas pada Dinas PU Pengairan, Dinas PU Bina Marga dan Dinas PU Cipta Karya Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Perkembangan aspek kehidupan mempengaruhi lajunya pertumbuhan, tak terkecuali dengan peraturan-peraturan yang menuntut adanya perubahan, seperti halnya ditetapkannya Keputusan Menteri Dalam negeri No. 80 Tahun 1984 untuk Pedoman Organisasi Dinas Daerah dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum Daerah sebagai tindak lanjut dari Keputusan menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah maka terbitlah Peraturan daerah No. 3 tahun1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, Kemudian untuk uraian tugas jabatan eselon IV ke bawah makaditerbitkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat Jawa Barat No. 21 Tahun1997 tentang rincian Tugas Unit di lingkungan PU Pengairan Provindi Daerah Tingkat I Jawa Barat, serta melalui Keputusan gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 16 Tahun 1999 ditetapkan tentang Uraian tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural di lingkungan Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No.


(11)

17 tahun1999 tentang nama-nama Jabatan Struktural dan Non Struktural di lingkungan Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Selanjutnya untuk Unit Pelaksana Teknis dinas di Daerah maka diterbitkan pula peraturan Daerah No. 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Balai pengelolaan Sumber Daya Air pada Dinas PU Pengairan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka berdampak pula terhadap Penyelenggaraan Pemerintah di Daerah, sehingga diperlukan adanya penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional, yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan Sumber Daya Nasional, serta pertimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, seiring dengan itu maka terbitlah Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, selain itu pula maka terbitlah Peraturan pemerintah No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, sehingga Penetapan, Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas mengalami perubahan yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Batar No. 49 Tahun 2001 tentang Tugas pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Kemudian sebagai penyempurnaan dari pada Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagai kelembagaan Dinas yang berada di Daerah, maka diterbitkanlah Peraturan Daerah No. 5 tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat.


(12)

1.1.2 Arti Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

Lambang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat diambil dari lambang Provinsi Jawa Barat, seperti terlihat pada gambar:

Gambar 1.1 Lambang Dinas Provinsi Jawa Barat

Arti Lambang Provinsi Jawa Barat : A. KUJANG

GambarPokok

Sebuah alat serba guna yang sangat dikenal di hampir setiap rumah tangga Sunda, jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri Lima lubang melambangkan Lima Dasar Pokok Negara "PANCASILA".

B. PADI

Bahan makanan pokok di Jawa Barat serta sekalian melambangkan PANGAN Jumlah padi ( 17 butir ) menyatakan hari ke 17 dari Bulan Proklamasi.

C. KAPAS

Melambangkan sandang Jumlah kapas 8 ( delapan ) buah menyatakan bulan ke 8 dari tahun Proklamasi PADI dan KAPAS pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat

D. GUNUNG


(13)

E. SUNGAI DAN TERUSAN

Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat.

F. SAWAH, PERKEBUNAN

Jumlah sawah dan perkebunan yang tak sedikit, tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat.

G. DAM,SALURAN AIR DAN BENDUNGAN

Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan yang mendapat perhatian pokok, mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat.

H. GEMAH RIPAH, REPEH RAPIH

Sebuah pepatah lama di kalangan masyarakat Sunda yang menyatakan bahwa daerah Jawa Barat yang kaya raya di diami oleh penduduk yang hidup rukun dan damai.

1.2 Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat

1.2.1. Visi :

“Dinas Sebagai Pengelola Sumber Daya Air Yang Andal, Berkeadilan dan Berkesinambungan Tahun 2010”

1.2.2. Misi :

Mengembangkan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air Secara Terpadu, Mandiri Dan Berkelanjutan

Meningkatkan Konservasi, Pendayagunaan Sumber Daya Air Dan Pengendalian Daya Rusak Air


(14)

Menciptakan Pelayanan Secara Optimal, Efektif dan Efisien Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Memenuhi Semua Kebutuhan Air Dengan Tepat Waktu, Ruang, Jumlah Dan Mutu.

1.3 Tujuan Dan Sasaran Visi dan Misi

Dalam rangka mencapai visi dan misis yang telah ditetapkan sebagaimana tersebut di atas, maka dalam implementasinya pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat perlu diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih operasional sebagai penjabaran dari visi dan misis tersebut. Tujuan dan Sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1.3.1. Tujuan Visi dan Misi

1. Terciptanya kerjasama yang sehat antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam pengelolaan SDA

2. Meningkatnya kepercayaan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 3. Meningkatnya Pemanfaatan SDA, kualitas air dan lingkungna hidup

4. Terkendalinya daerah produksi dan pemukiman dari bahaya banjir dan bencana alam

5. Meningkatnya kualitas aparat yang bersih dan bertanggung jawab

6. Tercapainya tingkat pelayanan dan intensitas tanam daerah pertanian yang optimal

7. Tersedianya air dalam jumlah dan kualitas yang memadai


(15)

1.3.2. Sasaran visi dan misi

Sasaran pada dasrnya adalah merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu lebih pendek. Untuk mencapai tujuan di atas, maka disusun sasaran tahunan sebagai berikut.

1. Terciptanya keterpaduan pengelolaan melalui kerjasama antar lembaga 2. Terwujudnya pembaharuan peraturan perundangan

3. Meningkatnya investasi dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDA 4. Meningkatnya pengawasan pengendalian pemanfaatan air dan sumber air 5. Meningkatnya pengembangan waduk, danau, situ dan penampungan air lainnya 6. Meningkatnya pengendalian kualitas air dan pengamanan daerah sempadan 7. Meningkatnya prasarana pengendalian banjir dan abrasi pantai

8. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi O&P prasarana pengendali banjir 9. Meningkatnya aktifitas pembinaan pegawai

10. Meningkatnya keterbukaan dan transparansi dalam setiap kegiatan 11. Meningkatnya O&P jaringan irigasi dan drainase

12. Meningkatnya efisiensi penggunaan air ditingkat tresier

13. Tersusunya perencanaan pemanfaatan sumber daya air yang terpadu 14. Terlaksananya pembangunan dan perbaikan prasarana secara konsisten

15. Terlaksananya rehabilitasi dan peningkatan fungsi prasarana SDA yang sudah ada

16. Menciptakan sistem jaringan baru yang lebih efisien. Kerangka logis hubungan antara visi, misi, tujuan dan sasaran


(16)

1.4Sejarah Divisi Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Berada dibawah Bagian Sekretaris, Sub Bagian Kepegawaian Umum mempunyai sub dibawahnya yaitu Humas&Hukum, Persuratan/Kearsipan, Kepegawaian, Poliklinik, Koperasi, Kendaraan yang masing-masing sub bagian tersebut memiliki koordinator tersendiri didalamnya. Semenjak melakukan kerja praktek di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, Penulis diberi kesempatan untuk melakukan kerja praktek di bagian Humas yang berada di bawah Divisi Subbag Kepegawaian dan Umum. Berbeda dengan perusahaan swasta pada umumnya, Humas yang ada di Instansi masih bersifat tidak melembaga atau dikenal dengan istilah Method Of Communication, yang menjadikan tugas seorang Humas di sebuah instansi tidak begitu diunggulkan dalam menjaga sebuah citra instansi terkait atau menjalankan fungsi kehumasan

1.5Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang baik merupakan hal penting dalam kelancaran jalannya operasional dalam suatu perusahaan. Biasanya struktur Organisasi perusahaan tidak selamanya sama hal ini bergantung besar kecilnya perusahaan susunan organisasi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan perusahaan, seperti halnya susunan organisasi yang ada pada Dinas pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, Sebagai berikut :


(17)

Tabel 1.1

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR JAWA BARAT


(18)

1.5.1. Uraian Tugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat No.49 tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

a. Kepala Dinas

Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas.

Menetapkan kebijakan operasional dinas sesuai dengan kebijakan umum pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya air.

Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

b. Wakil Kepala Dinas

Mengkoordinasikan kegiatan internal dinas.

Melaksanakan pembinaan administrasi kegiatan dinas dan UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman.

Mengkoordinasikan perumusan perencanaan strategis dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPIK) dinas.

Melaksanakan tugas operasional lain dengan pelimpahan Kepala Dinas.

c. Bagian Tata Usaha

Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, pinatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan.


(19)

Menyelenggarakan penyiapan bahan rencana pendokumentasian perundang-undangan, penyusunan anggaran pendapatan, pengelolaan perpustakaan, dan kearsipan.

d. Bagian Kepegawaian

Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian .

Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai.

Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun.

Melaksanakan penyiapan kenaikan pangkat, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai.

Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian pegawai.

Melaksanakan penyiapan untuk mengikuti pendidikan/pelatihan teknis dan fungsional.

Melaksanakan penyiapan pembinaan kepegawaian, pembinaan kelembagaan.

e. Bagian Keuangan

Berugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan rencana anggaran pendapatan dan belanja rutin serta pembangunan. Penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran.

Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Sub bagian keuangan.


(20)

f. Bagian Umum

Bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan rumah tangga, perlengkapan dan umum, serta perpustakaan dan kearsipan.

Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat.

Melaksanakan pengadaan naskah dinas.

Pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kearsipan.

g. Bagian Bina Program

Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis dibidang pengelolaan sumber daya air.

Menyelenggarakan koordinasi penyusunan program kerja dinas.

Menyelenggarakan pengumpulan data, pengelolaan, analisis data.

Menyelenggarakan pengelolaan statistik.

h. Bagian Seksi Data dan Informasi

Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi.

Melaksanakan penyiapan data dan statistik.

i. Bagian Seksi Penyusunan Program

Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan rencana strategis.

Melaksanakan anggaran pembangunan.

j. Bagian Evaluasi dan Pelaporan


(21)

k. Bagian Konservasi dan Pelestarian

Seksi konversi melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis pelaksanaan konstruksi prasarana konversi sumber daya air, yang meliputi rehabilitasi waduk, situ, pengamanan sungai, pengendalian banjir, pengamanan pantai, muara dan delta. Seksi pelaksanaan melaksanakan penyusunan bahan teknis yang meliputi rehabilitasi jaringan irigasi, penyediaan air baku, dan pengendalian kualitas air.

l. Bagian Hidrologi

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional pengelolaan dibidang hidrologi.

m. Bagian Bina Teknik

Menyelenggarakan perumusan bahan pembinaan teknis dibidang rancang bangun, bina konstruksi, dan bantuan teknis.

n. Bagian Rancang Bangun

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan operasional kegiatan rancang bangun.

o. Bagian Bina Konstruksi

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis operasional di bidang jasa konstruksi.

p. Bagian Operasi dan Pemeliharaan

Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang operasi, pemeliharaan, dan pembangunan bencana banjir dan kekeringan.


(22)

q. Bagian Bina Manfaat

Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional dibidang kerjasama antar lembaga, bina pengusahaan dan pengawasan pemanfaatan sumber daya air.

r. Bagian Bina Pengusahaan

Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan teknis dan pelaksanaan kegiatan pengusahaan sumber daya air.

1.6Job Description a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, memotivasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas Dinas.

Dalam menyelenggarakn tugas pokoknya Kepala dinas mempunyai fungsi :

1. Penetapan kebijakan operasional dalam bidang sumber daya air meliputi Bina Program, Bina teknik, Bina konservasi, dan pelestarian, Bina Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan serta Pemanfaatan

2. Pelaksanaan fasilitas teknis fungsional dibidang pengelolaan sumber daya air berdasarkan kebijakan Departemen teknis terkait

3. Pelaksanaan pengawasan pengelolaan sumber daya air 4. Penyenggaraan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan

Rincian Tugas Kepala Dinas :

1. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas


(23)

2. Menetapkan kebijakan operasional Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Propinsi Jawa Barat

3. Menetapkan rencana kerja dan program pembangunan di bidang pengelolaan sumber daya air

4. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program, pengembangan dan pelestarian operasi dan pemeliharaan,manfaat serta ketatausahaan

5. Melaksanakan pengendalian operasional terhadap pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan

6. Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan pelimpahan dari Gubernur

b. Tugas dan fungsi Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas pokok : Mengkordinasikan perencanaan dan program, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta tugas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya Wakil Kepala Dinas mempunyai fungsi :

1. Pengkordinasian dan pengendalian kegiatan internal Dinas 2. Pembinaan adminitrasi kegiatan Dinas dan UPTD


(24)

Rincian Tugas Wakil Kepala Dinas :

1. Mengkordinasikan kegiatan internal Dinas

2. Melaksanaan pembinaan administrasi kegiatan Dinas dan UPTD yang meliputi pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan kesisteman

3. Mengkoordinasikan perumusan rencana strategis (RENSTRA) dan laporan Akuntibilasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas

4. Melaksanakan tugas Operasional lain dengan pelimpahan Kepala Dinas

c. Tugas dan fungsi Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok : Menyelenggarakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan Umum.

Dalam menyelenggarakan Tugas Pokoknya Bagian Tata usaha mempunyai fungsi :

1. Pengelolaan urusan Kepegawaian 2. Pengelolaan urusan Keuangan

3. Pengurusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat dan kerasipan

Rincian Tugas Bagian Tata Usaha :

1. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian 2. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan

3. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan 4. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan

5. Menyelenggarakan penyiapan bahan rancangan pendokumentasian perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat


(25)

6. Menyelenggarakan Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin 7. Menyelenggarakan Pengendalian administrasi pendapatan, belanja rutin dan

anggaran bangunan

8. Menyelenggarakan pengelolaan naskah Dinas dan kearsipan 9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit terkait

d. Tugas dan Fungsi Bagian Kepegawaian

Bagian kepegawaian mempunyai tugas pokok : melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawain, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta pendokumemntasian peraturan perundang-undangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya,Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :

1. Penyiapan bahan penyusunan dan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, mutasi, pengembangan disiplin dan penyelenggaraan kesejahteraan

2. Pelaksanaan teknis administrasi kepegawaian

3. Penyiapan bahan rancangan peraturan perundang-undanagn dan rancangan ketatalaksanaan

Rincian Tugas Bagian Kepegawaian :

1. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian dilingkungan dinas

2. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pegawai, formasi dan penunjukan dalan jabatan dilingkungan dinas

3. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun,peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan


(26)

4. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat DP3, DUK, sumpah/janji pegawai, gaji berkala, dan peningkatan kesejahteraan pegawai

5. Melaksanakan penyiapan bahan mutasi dan pemberhentian pegawai

6. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan.pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional

7. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti Ujian Dinas dan Ijin / Tugas belajar

8. Melaksanakan Penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai

9. Melaksanakan penyiapan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional

10. Melaksanaan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas

11. Melaksanakan Penyiapan bahan rancangan pendokumentasian peratruan perundang-undangan

12. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan bagian kepegawaian

13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

e. Tugas dan Fungsi Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.


(27)

1. Penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja rutin daerah

2. Pelaksanaan teknis administrasi keuangan

Rincian Tugas Bagian Keuangan :

1. Melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rutin serta Pembangunan

2. Melaksanakan Pengadministrasian dan pembukuan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayarannya

4. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

5. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi dan pembukuan keuangann Anggaran Pendapatan/Penerimaa Dinas

6. Melaksanakan penyiapan bahan pertanggung jawaban Anggran Pendapatan , Anggaran Belanja Rutin dan Pembangunan

7. Melaksanakan Penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Bagian Keuangan

8. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

f. Tugas dan fungsi Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas pokok : Melaksanakan pengelolaan rumah tangga perlengkapan dan umum serta perpustakaan dan kearsipan.


(28)

1. Pelaksanaan surat menyurat, penggandaan, kerasipan dan administrasi perjalanan dinas

2. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Dinas 3. Pengelolaan perpustakaan dinas dan hubungan masyarakat

Rincian Tugas Bagian Umum :

1. Melaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dan pengelolaan kerasipan

2. Melaksanakan pengadaan naskah dinas

3. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kerasipan kepada unit kerja dilingkungan dinas

4. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian administrasi perjalanan dinas 5. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas 6. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan

pendokumentasian kegiatan dinas

7. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban dan keamanan kantor

8. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan di lingkungan kantor, kendaraan dinas, perlengkapan kantor, dan aset lainnya

9. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas

10. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, inventarisasi, dan penghapusan perlengkapan dinas

11. Melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan administrasi perlengkapan dan perbekalan


(29)

12. Melaksanakan Penyusunan evaluasi dan laporan kegiatan sub bagian umum

13. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

1.7Sarana dan Prasarana

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air berada di kawasan Jl.Braga No.137 Bandung.Gedung Dinas pengelolaan Sumber Daya Air ini mempunyai 5 (lima) lantai yang dimana tiap lantainya mempunyai bagian, setiap lantai berisikan beberapoa ruangan yang dimana tiap ruangan diberi komputer dan beberapa sarana dan prasarana lainnya seperti kursi, televisi, telepon, mesin fax dan perlengkapan lainnya.

Bagian Humas sendiri berada di lantai pertama,yang dimana dalam ruangan humas di berikan sarana dan prasarana seperti toilet, kursi ,televisi, telepon, mesin fax, dan peralatan kantor lainnya.

Tabel 1.2

Sarana dan Prasarana

No Sarana Jumlah

1 Lemari Kayu 1

2 Filling Kabinet 2

3 Meja Komputer 2

4 Dispenser 1

5 Kursi Putar 5


(30)

7 Meja Rapat 1

8 Jam Dinding 1

9 PC/Komputer 2

10 Telepon 1

11 TV 1

Sumber : Arsip Dinas PSDA

1.8 Lokasi Dan Waktu PKL

Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di Penelolaan Sumber Daya Air Jawa barat , yang beralamat di Jln. Braga No. 137 Bandung, dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada tanggal 4 Juli sampai dengan tanggal 4 Agustus 2011. Dalam pelaksanan Praktek Kerja Lapangan (PKL),Pemohon diharapkan mengikuti aturan yang sudah di berlakukan, seperti terikat dengan waktu jam kerja yaitu datang ke tempat kerja praktek pada pukul 07.30 dan pulang pada pukul 16.00.

Pemohon juga harus mengikuti arahan oleh pembimbing PKL di tempat tersebut.

Seperti hal nya para pegawai lainnya yang mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya,pemohon juga mendapatkan hari libur 2 (dua) hari setiap minggunya yaitu pada hari sabtu dan hari minggu dan pada hari Libur Nasional ataupun apabila ada keperluan dengan meminta izin terlebih dahulu.


(31)

Aktifitas kerja yang dilakukan penulis terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu: kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan setiap harinya seperti memonitor pemberitaan surat kabar dan mengelola guntingan berita, sedangkan kegiatan insidentil merupakan kegiatan penulis yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan sewaktu-waktu seperti mengikuti kegiatan-kegiatan penyampaian informasi kepada media melalui jumpa pers, bantuan pendidikan dan kegiatan sosialisasi tentang permasalahan air.

Kegiatan yang penulis lakukan dari hari ke hari selama PKL dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL

No. Hari/ Tanggal

Aktifitas Kegiatan Keterangan Rutin Insidental 1. Senin,

04 Juli 2011

Pengarahan kegiatan PKL oleh Bapak Isom Saepudin, S.Sos di bagian kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dan Perkenalan dengan staf-staf di bagian Kehumasan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air


(32)

Provinsi jawa Barat antara lain Bapak Achmad Jaenudin, dan Bapak Asep Saputra selaku Pembimbing penulis selama melakukan kerja praktek, juga pengenalan mengenai tugas dari masing-masing, pada bagian kehumasan tempat penulis melakukan kegitan kerja praktek 2. Selasa

05 juli 2011

Pengenalan Tentang tentang struktur organisasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan Pengarahan mengenai tugas-tugas yang akan dilakukan selama kerja praktek oleh pembimbing kerja praktek Bapak Asep Saputra.

3. Rabu, 6 Juli 2011

Penerangan tentang Pergub no.5 Pasal 11 dan Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) pada bagian Kehumasan

4. Kamis, 7 Juli 2011

Diskusi dengan bagian kehumasan tentang peraturan daerah Provinsi Jawa Barat bidang kelembagaan dan tugas-tugas pokok yang mereka kerjakan.

5. Jumat, 8 Juli 2011

Mengikuti acara Senam pagi yang dilakukan setiap hari jum’at. dan melakukan kegiatan dokumentasi dalam acara tersebut.

6. Senin, 11 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan

 .

. . .


(33)

secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan Pengarsipan surat masuk dan surat keluar pada buku arsip yang telah tersedia

. . . . . .  . . . . . . . . . . .  . . .

7. Selasa, 12 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

 . . . . . . . . . . . .  . . .


(34)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database - Melakukan Pengarsipan

surat masuk dan surat keluar pada buku arsip yang telah tersedia Berdiskusi dengan pembimbing PKL atas permasalahan yang sering di hadapi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air baik di dalam maupun di luar lingkungan Dinas . . . . . . . .  

8. Rabu, 13 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya

 . . . . . . . . .


(35)

Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan Pengarsipan surat masuk dan surat keluar pada buku arsip yang telah tersedia

.  . . . . . . . . . . 

9. Kamis, 14 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita

 . . . . . . . . . .  . . . . . . . .


(36)

- Memilih, Mengcopy menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat.

. .

.

 .

10. Jumat, 15 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat - Mengikuti acara Senam

pagi yang dilakukan setiap hari jum’at. dan melakukan kegiatan dokumentasi dalam acara tersebut.  . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


(37)

b. Memonitor (membaca) pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara dengan bagian yang bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat.  . . . . . . . . . . . .  . 

11. Senin, 18 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat

 . . . . . . . . .  . . . . .


(38)

kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan Pengarsipan surat masuk dan surat keluar pada buku arsip yang telah tersedia.

. . . . . .  . .

12. Selasa, 19 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat - Peliputan acara

pembukaan kegiatan PEMPROV Jawa Barat yang dilaksanakan di Gedung Sate Jawa Barat dan di ikuti oleh Seluruh Dinas Provinsi

 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 


(39)

Jawa Barat.

- Dokumentasi Acara Tersebut.

b. Memonitor (membaca) pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

. . . . . .  . . . . . . . . . . . .  . 

13. Rabu, 20 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat - Peliputan Perlombaan

senam yang diadakan oleh PEMPROV Jawa Barat ke VII bertempat di Gor Padjajaran


(40)

Bandung yang di ikuti oleh seluruh jajaran Dinas Provinsi Jawa Barat.

- Dokumentasi Perlombaan

b. Memonitor (membaca) pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

 . . . . . . . . .  . . . . . . 

14. Kamis, 21 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat - Peliputan Pertandingan

 .


(41)

Bola Volly yang diadakan oleh

PEMPROV Jawa Barat, bertempat di Gor

Padjajaran Bandung - Dokumentasi

Pertandingan. b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database

 .

15. Jumat, 22 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

 .

. . . . . . . . .


(42)

- Peliputan upacara penutupan PEMPROV ke VII yang bertempat di Gedung Sate Bandung.

- Dokumentasi acara penutupan PEMPROV ke VII.

b. Memonitor (membaca) pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita Membuat Databas . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . .  . 

16. Senin, 25 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

 . . . . . . . . . .  . .


(43)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat

. . . . . . . . .  .

17. Selasa, 26 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :  . . . . . . . . . .  . . . . . .


(44)

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat

. . . . . . 

18. Rabu, 27 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

 . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . .


(45)

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database  Melakukan studi pustaka, selain

berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat

. .

 .

19. Kamis, 28 Juli 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

 . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . 


(46)

Berita

- Membuat Database d. Peliputan acara Pelepasan

Pensiunan dan acara Munggahan yg di lakukan pada setiap bulan Ramadhan di ruang

serbaguna Dinas

Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Bandung. - Dokumentasi Acara

tersebut.

20. Jumat, 29 Juli 2010

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

 . . . . . . . . .  . . . . . . . . .


(47)

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

Berita

- Membuat Database Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara

dengan bagian yang

bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat

. . .

 .

21. Senin, 1 Agt 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat b. Memonitor (membaca)

pemberitaan pada surat kabar :

- Membaca berita - Memilih, Mengcopy

menggunting berita c. Mengelola Guntingan

 . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . .  .


(48)

Berita

- Membuat Database d. Mengikuti acara

penyuluhan penggunaan Ambulance bagi para karyawan PNS Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Melakukan studi pustaka, selain berdiskusi dan wawancara dengan bagian yang bersangkutan, sebagai bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek yang akan penulis buat.

22. Selasa, 2 Agt 2011

a. Mengisi absensi daftar hadir PKL yang dilakukan secara rutin di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat.

b. Mengikuti acara

wawancara oleh STV dan PJTV kepada Kepala


(49)

Operasional Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, sebagai pengalaman bagi penulis untuk kedepannya.

Diskusi kepada Pembimbing kerja praktek Bapak Asep Saputra guna menyempurnakan data-data yang telah didapatkan oleh penulis selama kerja praktek yang dilakukan dan perpisahan kepada seluruh jajaran staf kehumasan karena kerja praktek yang dilakukan oleh penulis telah selesai


(50)

2.2 Deskripsi Kegiatan PKL

2.2.1 Kegiatan Rutin selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan rutin (sehari-hari) yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat adalah membaca koran dan guntingan berita yang meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemberitaan mengenai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, membuat kliping, memasukkan data (Data Base) guntingan berita, membuat summary atau ringkasan berita untuk dimasukkan ke berkas arsip.

A. Memonitor Pemberitaan Pada Surat Kabar

Kegiatan harian adalah memonitori pemberitaan. Memonitori pemberitaan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari tiap bulannya. Dengan mengumpulkan berita, artikel, foto berita, iklan, surat pembaca dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang dimuat di media cetak lokal dan nasional. Adapun urutan pelaksanaan memonitor pemberitaan sebagai berikut:

a. Membaca berita

Media cetak yang ada di perusahaan, dibaca dan mencari berita yang menyangkut perusahaan.

b. Memilih dan Menggunting Berita (kliping)

Kliping berita merupakan kegiatan pokok dan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa PKL setiap pagi hari dengan mengumpulkan berita


(51)

yang berkaitan dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat berupa artikel berita, surat pembaca, tanggapan, keluhan, informasi, iklan, dan lain-lain. Baik itu berita positif sampai ke berita negatif atau pengaduan dari surat pembaca di berbagai media massa cetak lokal, regional dan nasional.

Media cetak yang merupakan sumber kliping Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat adalah Pikiran Rakyat, Koran Tempo, Suara Karya, Post Kota, Galamedia, Kompas, Suara Pembaruan, Bisnis Indonesia, Metro, Rakyat Merdeka, Republika, Media Indonesia.

Kliping menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Kamus Komunikasi adalah menggunting berita, artikel, foto, dan lainnya yang dilakukan dalam surat kabar atau majalah untuk didokumentasikan ”(Effendi, 1989:53).

Kliping menurut Rusady Ruslan adalah “suatu kegiatan memilih, menggunting dan kemudian memperbanyak mengenai suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita (press photo) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan dimuat di berbagai media cetak, seperti surat kabar, majalah berita, tabloid, dan lainnya yang kemudian di kliping”.(Ruslan, 1999: 207-208).

Artikel-artikel dari sejumlah surat kabar ditempelkan pada lembaran formulir guntingan berita, satu per satu dengan menggunakan kertas berukuran A4 yang khusus disediakan oleh perusahaan. Dalam


(52)

formulir tersebut juga tersedia kolom untuk memberi informasi atau keterangan artikel atau berita tersebut bersumber dari surat kabar mana, tanggal, bulan dan tahun terbit, menuliskan jenis rubrik serta halamannya, jenis klasifikasi artikel dan kata kunci.

Kliping berita ini berfungsi sebagai media informasi yang dapat dijadikan bahan bahkan evaluasi bagi pihak manajemen Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat . Kliping berita merupakan alat bantu yang memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan yaitu:

- Sebagai bahan informasi terkini yang dapat diedarkan kebagian lain yang dianggap mempunyai hubungan atau kepentingan masing-masing.

- Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi langkah-langkah suatu kejadian atau event tertentu yang tengah dihadapi dimasa mendatang untuk perbaikan atau pengembangan langkah-langkah program kerja perusahaan di masa-masa mendatang. - Sebagai tolak ukur tentang sejauhmana keberhasilan prestasi dan

reputasi yang dicapai mengenai persepsi, keluhan hingga perolehan citra di mata masyarakatnya.

- Sebagai sumber informasi dan data untuk memantau kegiatan perusahaan.


(53)

- Sebagai informasi untuk mengetahui isu apa saja yang sedang hangat dibicarakan dimasyarakat, sehingga jika ada kekurangan dapat langsung ditindaklanjuti.

Adapun manfaat dari kegiatan kliping berita ini bagi mahasiswa adalah untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap opini publik yang berkembang dimasyarakat khususnya tentang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat .Selanjutnya dapat juga merangsang kemampuan mahasiswa dalam menyikapi setiap permasalahan tersebut dan dapat membentuk opini untuk menciptakan citra positif bagi perusahaan.

B. Mengelola Guntingan Berita

Mengelola guntingan berita merupakan kegiatan rutin setelah memonitori pemberitaan pada surat kabar. Adapun urutan pelaksanaan mengelola guntingan berita, sebagai berikut:

1. Siapkan kertas yang sudah di sediakan oleh Dinas PSDA untuk menempelkan pemberitaan surat kabar

2. Lalu tempelkan guntingan berita yang sudah dipilih terlebih dahulu pada kertas yang sudah disipkan, lalu isi keterangan-keterangan yang tertera di atas kertas kliping.

Berita yang sudah di kliping kemudian dimasukkan ke Map (kumpulan berita) untuk dijadikan sebagai data, kemudian berita-berita tersebut dibuatkan ringkasannya dalam format nama media massa, tanggal terbit surat kabar, klasifikasi setiap berita, ruang lingkup berita (Jawa Barat & Banten atau


(54)

Nasional), kata kunci, serta menggolongkannya apakah berita tersebut bersifat positif atau negatif.

2.2.2 Kegiatan Insidentil Selama Praktek Kerja Lapangan

Kegiatan insidentil yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa Barat adalah mengikuti kegiatan-kegiatan kehumasan, diantaranya:

A. Memantau Lalu Lintas Surat Masuk dan Keluar

Memantau lalu lintas surat masuk dan keluar ini merupakan salah satu job descripsion humas, surat yang masuk ke staf humas Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa Barat akan dilihat terlebih dahulu dan dicatat ke agenda yang tersedia. Setelah dicatat, surat tersebut diajukan terlebih dahulu kepada Kepala Bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber daya Air Jawa Barat dan diberikan kepada yang bersangkutan. Surat yang keluar pun, sama halnya dengan surat yang masuk akan tetapi yang membedakan yaitu surat dari staf Humas diberikan kepada staf lainnya:

B. Dokumentasi foto kegiatan Porpemprov 2011 di Gedung Sate Kegiatan insidentil yang dilakukan penulis adalah meliput kegiatan tahunan Pemerintah Provinsi Jabar yaitu PORPEMPROV 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2011 di Gedung Sate, Bandung. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menjadi salah satu pesertanya. Tentunya sebagai mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan di bagian Humas, maka penulis diwajibkan untuk meliput kegiatan tersebut dengan


(55)

dibekali kamera Canon EOS (SLR) oleh Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat sebagai alat dokumentasi.

Gambar 2.1

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2011

Gambar 2.2


(56)

2.3 Deskripsi Tentang Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat

Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), merupakan perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakholder perusahaan.

Public relations atau hubungan masyarakat menurut J.C. seidel yang menjabat sebagai Direktur PR. Division of Housing, State New York mengatakan :

“PR adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manejemen untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan ke luar memberikan pernyataan-pernyataan”.

Dan Edward L. Bernays menyatakan PR mempunyai tiga arti yaitu ; (1) pengertian kepada masyarakat,

(2) persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat,

(3) usaha untuk menginterpretasikan sikap dan pebuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Adapun Definisi humas menurut J.C. Seidel sebagaimana dikutip oleh Oemi Abdurrachman dalam buku dasar-dasar public relations adalah :

Public relations is the continuingprocess by which management endeavors to obtain goowill and understanding of its customer, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression

artinya public relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan


(57)

perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan pernyataan-pernyataan. ( Abdurrachman, 2001:24 )

Tujuan dari public relations menurut Oemi Abdurrachman mangatakan sebagai berikut:

“ Tujuan public relations adalah mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar”.

( Abdurrachman, 2001:34 )

Jadi Public Relations adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya baik intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya. Adapun Public Relations secara mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak (top management) Public realtions diharapkan bisa menjadi mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan. Dan peranan Public Relations yang sangat penting yaitu sebagai wahana keluar dan ke dalam perusahaan. Saat ini hampir setiap Departemen pemerintahan atau lembaga-lembaga sosial telah mempunyai badan atau bagian humas.

Begitu pula dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang senantiasa menggunakan humas untuk menjalankan hubungan baik dengan berbagai pihak, terutama masyarakat, dengan tujuan memperoleh suatu nilai lebih


(58)

atau keberhasilan tersendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan positif, tetapi lebih dari itu karena Public Relations mengandalkan strategi yaitu agar institusi atau organisasi dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan badan atau organisasi.

Dalam hubungannya, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menjalankan Public Relations yang masih bersifat Method Of Comunication yaitu humas yang masih dibawah naungan divisi lain atau belum masuk dalam struktural organisasi / institusi yang pada kesempatan kali ini humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat masih berada pada Divisi Sub. Bagian Kepegawaian & Umum. Sehingga humasnya belum State Of Being atau belum berdiri sendiri. Walaupun Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat termasuk instansi pemerintah yang terbilang besar namun humasnya belum berdiri sendiri, tetapi tidak mengurangi peran dari Public Relations dalam suatu Institusi atau organisasi yang sangat penting dalam menciptakan komunikasi timbal balik, serta memberikan suatu kebutuhan informasi kepada publik Intern yang berasal dari media. Selain itu Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat mempunyai fungsi membangun suatu hubungan yang baik dengan Pihak Pers dan masyarakat luas tentunya.


(59)

2.4 Analisa Kegiatan PKL

Pada dasarnya aktivitas kerja public relations Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat sama seperti public relations lainnya yang mengerjakan tugas-tugas kehumasan seperti terwujudnya citra positif perusahaan dan tercapainya suasana saling pengertian dan saling percaya antara perusahaan dengan stakeholder melalui pendekatan kehumasan sesuai dengan tujuan komunikasi Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat,Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat menyadari arti pentingnya citra sebuah perusahaan dan dukungan positif dari masyarakat untuk menjaga kelangsungan serta komunitas aktiftas perusahaan.

Sejak penulis melakukan kegiatan PKL di Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Penulis menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan yang ada dalam kegiatan Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Dalam hal ini, Karyawan Humas memberikan arahan dari kegiatan yang sudah ada sebelumnya Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Sesuai dengan bagian Kehumasan yang tidak ada di dalam struktural Institusi, maka kegiatan yang dilakukan pun tidak se-maksimal dengan kegiatan yang dilakukan oleh Humas yang sudah melembaga (state of being). Namun, hal ini bukan disebabkan oleh karyawan Humas yang tidak ingin mempunyai kegiatan lebih, akan tetapi karena adanya beberapa kegiatan Humas yang memang dikerjakan oleh Protokoler Institusi di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Selain itu faktor anggaran biaya kegiatan yang tidak ada dikhususkan bagi Humas, menjadikan kendala tersendiri bagi terpenuhinya tugas-tugas kehumasan


(60)

yang ada disetiap Institusi Pemerintahan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Dengan kondisi seperti ini, Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat tetap melakukan beberapa kegiatan yang memberi perhatian lebih kepada citra Institusi, terutama dalam membina hubungan baik dengan Pers dan memberikan kebutuhan Informasi bagi Karyawannya. Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan Hubungan Pers (Elvinaro, 2010:121). Oleh karena itu, penulis diberi arahan khusus mengenai hal membina hubungan baik dengan Pers. Wartawan yang datang ke ruangan Humas, tentunya disikapi dengan baik walaupun hanya sekedar menunggu-menuggu dan membaca Surat Kabar di ruangan Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat.

Kegiatan lain diluar kebutuhan Informasi bagi publik melalui Pers. Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat juga mempunyai fokus lebih kepada kliping berita. Kebutuhan Informasi pada karyawan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, menjadikan Humas sebagai tumpuan bagi kebutuhan informasi mengenai berita Pengairan ataupun tentang keluhan kekeringan khususnya di Jawa Barat. Penulis pada awalnya diberi arahan mengenai kriteria berita Surat Kabar yang masuk dalam kategori Kliping Berita. Perhatian lebih pada Kliping berita, dikarenakan sebagai alasan untuk bahan Evaluasi kinerja Karyawan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dalam menanggapi pemberitaan yang berkaitan, baik tanggapan positif maupun negative dari publik. Penulis melakukan kegiatan yang sesuai dengan konsentrasi keilmuan penulis, yaitu Humas. Selama PKL, penulis juga ditugaskan untuk


(61)

melakukan kegiatan kehumasan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Beberapa kegiatan yang dilakukan penulis, mencari berita dan dokumentasi kegiatan. Dari analisis penulis, kegiatan tersebut sudah seharusnya menjadi kegiatan rutin bagi Humas di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar tetap menjaga fungsi kebutuhan informasi baik bagi publik Internal maupun Eksternal secara stabil. Selama melaksanakan PKL di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat penulis menemukan beberapa kegiatan Humas yang memenuhi kriteria komunikasi untuk memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik / masyarakat (Soemirat & Elvinaro, 2010 : 14). Hasil yang ingin dicapai, antara lain :

1. Good image (citra baik)

Citra Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menjadi tumpuan bagi keberhasilan kinerja karyawannya dalam melaksanakan tugasnya. Humas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini memberikan pelayanan terbaik dalam menanggapi komentar berupa keluhan atau dukungan melalui situs resmi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, serta memenuhi kebutuhan informasi pers. Hal ini dilakukan sebagai pembentukan citra yang baik dalam memenuhi keinginan publik dan pers.

2. Goodwill (itikad baik)

Kejujuran informasi dan tindakan yang diberikan oleh Humas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menjadi bukti dalam pencapaian hubungan timbal balik yang dengan publik atau masyarakat.


(62)

3. Mutual understanding (saling pengertian)

Hal kecil yang menjadi acuan kerja Humas di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yaitu saling membantu pekerjaan masing-masing walaupun kegiatan diluar kehumasan. Hal ini dikarenakan bagian Humas yang tidak masuk dalam struktural Institusi.

4. Mutual confidence (saling mempercayai) 5. Mutual appreciation (saling menghargai) 6. Tolerance (toleransi)

2.5 Analisa Tentang Pelayanan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Kepada Mahasiswa PKL

Selama satu bulan penulis melaksanakan kegiatan PKL di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Pelayanan yang diberikan oleh pembimbing, yang berada di bagian Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, maupun pihak-pihak dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat yang membantu memberikan suatu praktek kehumasan dapat dinilai cukup baik.

Selama melaksanakan PKL, penulis diberikan arahan oleh pembimbing mahasiswa PKL baik secara praktik maupun teoritis. Serta penulis diberikan pengalaman langsung untuk mengerjakan tugas-tugas seorang Humas yang berada di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Bpk. Asep dan Bpk.H.Dudin sebagai pembimbing mahasiswa PKL dan sebagai pegawai Humas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat memberikan beberapa pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan tugas-tugas Humas secara


(63)

langsung. Selain pembimbing PKL, penulis juga diberi arahan oleh pegawai Humas lainnya sebagai bentuk kepedulian pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat kepada mahasiswa yang melakukan PKL agar mempunyai pengalaman langsung mengerjakan tugas-tugas seorang Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan mengikutsertakan mahasiswa PKL dalam kegiatan-kegiatan insidentil seperti peliputan acara-acara Dinas ataupun kegiatan-kegiatan, penyuluhan yang ada di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat walaupun belum melembaga ( method of communication ).

Begitu pula setelah melaksanakan beberapa tugas Humas di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, penulis juga melakukan evaluasi kecil yang diarahkan oleh pembimbing dan pembekalan terhadap hasil dari tugas-tugas humas seperti membuat kliping berita, press release, pendataan dan tugas Humas lainnya. Ramah tamah, menjadikan nilai lebih tersendiri bagi pembimbing dan pegawai lainnya di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, sehingga membuat penulis lebih nyaman dalam melaksanakan proses Praktek Kerja Lapangan. Selain itu, penulis juga merasakan adanya sikap-sikap positif yang dimiliki pegawai Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dalam membangun karakteristik suatu Institusi, yang mempunyai sikap saling bekerja sama dengan sifat kekeluargaan dan saling menyapa satu sama lain.

Dari segi Sarana dan Prasarana, selama melaksanakan PKL, penulis tidak menemukan kesulitan karena kegiatan kerja praktek dilakukan langsung di ruang Humas yang terletak di bagian depan gedung utama dengan fasilitas yang


(64)

memadai dan nyaman untuk mengerjakan tugas-tugas kehumasan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat. Hanya saja masalah waktu kerja penulis yang tidak tetap, karena tugas-tugas Humas yang dinilai belum begitu banyak seiring dengan struktur Humas yang belum masuk dalam struktural Institusi. Banyak hal yang penulis dapatkan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, baik secara pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman yang penulis belum dapatkan sebelumnya, yang tentunya akan dapat bermanfaat ketika penulis lulus kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan / institusi / organisasi, khususnya di bagian atau divisi Humas. Secara keseluruhan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada mahasiswa PKL adalah sangat baik.


(65)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Aktifitas Kerja yang dilakukan penulis di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat ini terdiri dari 2 jenis kegiatan, yaitu kegiatan rutin yang biasa di lakukan sehari-hari seperti membuat kliping, mengcopy guntingan berita,membuat database, mengontrol surat yang masuk dan kegiatan insidentil ataupun kegiatan sewaktu-waktu ataupun tidak rutin seperti mengikuti acara penyuluhan ambulance, peliputan pelepasan pensiunan karyawan Dinas PSDA, peliputan acara sebelum puasa di mulai (munggahan), peliputan acara PEMPROV 2011.

2. Kegiatan rutin yang penulis lakukan meliputi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemberitaan mengenai perusahaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat ini baik nasional maupun Jawa Barat diantaranya, membuat kliping, mengcopy guntingan berita, membuat database, Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung tercapainya kebutuhan informasi bagi karyawan atau orang yang berada di dalam lingkungan perusahaan.

3. Praktek Kerja Lapangan dinilai sebagai upaya untuk memberikan gambaran nyata dunia kerja sesuai dengan kelimuan yang didalami


(66)

oleh tiap mahasiswa, dengan terjun langsung pada kegiatan yang sudah diadakan oleh Humasnya seperti Peliputan acara PEMPROV,ataupun acara pelepasan pensiunan Dinas PSDA.

4. Humas merupakan bagian penting dalam sebuah organisasi / perusahaann guna mencapai good will dari public internal maupun eksternalnya. Dengan adanya humas dalam sebuah perusahaan maka hubungan baik dapat diciptakan. Jadi Public Relations adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahaan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya baik intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya. Adapun Public Relations secara mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak (top management) Public realtions diharapkan bisa menjadi mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan.

5. Pelayanan yang di berikan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat pada penulis adalah baik. Penulis diarahkan dengan baik dalam menjalankan tugas selama praktek kerja lapangan. Penulis menyimpulkan bahwa pelayanan yang di berikan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat pada penulis baik, karena dalam keigatan-keigatan yang dimiliki Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air


(67)

Jawa Barat khususnya pada bidang humas, penulis di ikut sertakan dalam kegiatan tersebut dan hal itu menjadikan penulis memperoleh banyak pengalaman dalam kegiatan humas.

6. Dengan Praktek Kerja Lapangan diharapkan tiap mahasiswa sudah terbiasa, bila benar-benar telah terjun dalam dunia kerja.

3.2 Saran-Saran

Dari kegiatan PKL yang telah dilaksanakan oleh penulis di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :

3.2.1 Saran Bagi Institusi Terkait

Setelah melakukan praktek kerja lapangan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat penulis memperoleh pelajaran dari semua kegiatan yang dilakukan bersama perusahaan. Adapun saran yang diberikan penulis kepada perusahaan guna menjadi evaluasi atau masukan bagi perusahaan. Saran yang diberikan penulis pada perusahaan adalah :

a. Lebih sering (bisa tiga bulan atau enam bulan sekali ) membuat kegiatan ataupun acara guna mempererat tali silahturahmi ataupun kedekatan antar pegawai internal,adapun kegiatannya seperti get together, cofee morning, ataupun dengan membuat acara perlombaan antar divisi di perusahaan ataupun dinas.


(68)

b. Agar penataan data-data perusahaan yang terdapat di perpustakaan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat lebih teratur sehingga mahasiswa PKL dapat mencari data-data yang di perlukan dengan mudah. Serta menambah atau melengkapi pengadaan buku-buku di perpustakaan agar lebih lengkap

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa

Saran-saran yang dapat penulis berikan untuk mahasiswa PKL selanjutnya adalah sebagai berikut :

a. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

b. Mahasiswa PKL bisa lebih aktif dan kreatif serta teliti dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan. c. Mahasiswa PKL harus dapat bersosialisasi dengan baik dengan

karyawan Humas maupun dengan karyawan di Divisi lainnya agar terjalin hubungan yang harmonis.

d. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa PKL lainnya sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu.

e. Lebih aktif dalam bekerja dan berkomunikasi dengan Perusahaan, tidak malu bertanya pada pembimbing dan pada staff humas lainnya serta cepat tanggap apabila memperoleh tugas/perintah dan


(69)

(70)

PROVINSI JAWA BARAT BANDUNG

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Nama : Dara Tressia Nim : 41808151

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(1)

88

PENDIDIKAN FORMAL

NO TAHUN URAIAN KETERANGAN

1 2008- Sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi Konsentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

-

2 2005-2008 SMA Pasundan 8 Bandung Berijazah

3 2002-2005 SMP Negeri 10 Bandung Berijazah

4 1996-2002 SDN 3 Pagarsih Bandung Berijazah

5 1995-1996 TK Al-Ikhsan Bandung Berijazah

PENDIDIKAN NON FORMAL

NO TAHUN URAIAN KETERANGAN

1 2002-2005 PURWACARAKA MUSIC STUDIO Bersertifikat

PENGALAMAN ORGANISASI

NO TAHUN URAIAN KETERANGAN

1 2005-2008 Pengurus Lispada (Lingkungan Seni

Pasundan 8)

-

2 2002-2005 Pengurus PURWACARAKA SMPN 10

Bandung

-


(2)

89

NO URAIAN KETERANGAN

1 Mentoring Agama Islam UNIKOM Bersertifikat

2 Kuliah Umum Kebudayaan Film & Sensor Film ( Ilustrasi Tentang Perfilman )

Bersertifikat

3 Road To Succcess Of A Movie Maker Bersertifikat

4 Studi Tour ke Media Masaa RCTI Bersertifikat

5 Table Manner Course di Hotel JAYAKARTA Bersertifikat

6 Workshop Penyiaran Radio Bersertifikat

7 Personal Development and Self Empowerment Bersertifikat

8 Peserta dalam Kegiatan SHUTTER Bersertifikat

Demikian CV ini dibuat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bandung, November 2011 Penulis

Dara Tressia NIM.41808151


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridhonya, penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan di Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bandung. Penulisan laporan ini diajukan sebagai bukti bahwa penulis telah mengikuti mata kuliah Praktek Kerja Lapangan, spesialisasi ilmu Humas.

Penulisan laporan ini sangat sulit terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada kedua orang tua penulis, yang tidak henti-hentinya mendampingi dan memberikan doa serta dukungannya.

Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih dari dasar hati yang paling dalam kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo.,Drs.,M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia. 2. Drs. Manap Solihat., M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi dan Public Relations, yang telah memberikan dukungannya serta membantu kelancaran dalam penyusunan laporan ini.

3. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si, selaku dosen wali penulis.

4. Ibu Iin Rahmi H.,S.SOS.,M.I.KOM selaku dosen pembimbing Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang telah


(4)

iii

memberikan bimbingan, dorongan, bantuan, dan juga kesabarannya selama penulis menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah

banyak memberikan ilmu sebaik-baiknya kepada penulis.

6. Seluruh jajaran Sekretariat jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah membantu penulis dalam hal administrasi perkuliahan.

7. Bapak Maman Suparman, S.Sos., selaku Kepala Pimpinan Sub bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi dan data-data yang dibutuhkan penulis selama penyusunan laporan ini. 8. Bapak Asep Saputra, selaku pembimbing selama melakukan praktek

kerja lapangan, yang telah banyak membantu penulis ketika melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

9. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu karena keterbatasan yang dimilki penulis, yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

Semoga bantuan dan doa serta amal kebajikan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT. Amin.

Tiada gading yang tak retak, tentunya laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan sebagai acuan dalam pembuatan laporan ini dimasa yang akan datang.


(5)

iv

Atas bantuan semua pihak baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua yang membaca laporan ini.

Bandung, November 2011


(6)