Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)
Assalamu’alaikum Warohmatullohi
Wabarokatuh
(2)
Terima Kasih Kepada Yang Terhormat
:
•
Pembimbing :
•
Linna Ismawati, SE., M.Si
•
Penguji:
•
Trustorini Handayani, SE., M.Si
(3)
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RASIO
HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PT. JASA ASURANSI INDONESIA (Persero)
Oleh:
Riana Febriyanti
21207090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2012
Influence Of Working Capital Turnover And
Debt Ratio To Profitability At
(4)
Latar Belakang Penelitian
•
Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga non bank
yang menghimpun dana dari masyarakat, penting peranannya
sebagai sumber modal untuk investasi pada berbagai bidang
•
Asuransi termasuk bisnis yang diatur secara ketat oleh
pemerintah dengan tujuan untuk melindungi konsumen dari
kemungkinan terjadi kecurangan perusahaan
•
Perusahaan asuransi senantiasa mengevaluasi operasional
mereka sepanjang tahun, dengan mengidentifikasi berbagai
faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi
solvabilitas
dan
profitabilitas
.
•
Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat
akan mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan, hal ini
tuntutan utama untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya
(5)
Perubahan Perputaran Modal Kerja, Rasio
Hutang, dan Profitabilitas
Tahun Perputaran Modal Kerja
Rasio Hutang DAR %
Profitabilitas ROA %
1991 1.38 43.8 9.68
1992 2.69 53.1 9.49
1993 2.04 60.9 7.61
1994 2.51 76.5 7.58
1995 0.23 59.6 7.82
1996 1.68 71.4 6.12
1997 0.95 66.5 5.83
1998 0.27 64.4 7.11
1999 0.39 60.9 7.77
2000 1.32 64.8 7.24
Tahun Perputaran Modal Kerja
Rasio Hutang DAR %
Profitabilitas ROA %
2001 1.61 73.9 5.44
2002 0.92 68.6 6.02
2003 0.85 65.7 6.06
2004 1.59 67.9 6.08
2005 1.62 65.7 5.92
2006 0.57 62.2 5.87
2007 0.87 62.1 5.41
2008 0.69 64.3 5.66
2009 0.69 63.6 6.70
2010 0.74 63.8 6.48
(6)
•
Mulai dari tahun 2005-2009 perputaran modal
kerja cenderung lambat, hal ini terlihat dari
pengembalian investasi modal kerja lebih dari
satu tahun (rata-rata < 1 kali per tahun).
•
Lambatnya perputaran modal kerja ini
mengakibatkan tidak terjadinya perubahan
yang signifikan dalam perolehan laba sehingga
tingkat profitabilitasnya pun tidak mengalami
kenaikan yang cukup berarti.
(7)
Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi
Perusahaan menambah investasi
pada
modal
kerja,
dan
perputarannya
pun
cepat.
Kebijakan
ini
diambil
untuk
meningkatkan profitabilitas, tetapi
pada kenyataannya profitabilitas
mengalami penurunan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perputaran Modal
Kerja pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Persero).
2. Bagaimana Rasio Hutang PT. Jasa
Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
3. Bagaimana Profitabilitas pada PT.
Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
4. Bagaimana pengaruh Perputaran
Modal Kerja dan Rasio Hutang
terhadap Profitabilitas PT. Jasa
Asuransi Indonesia (Persero).
(8)
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Perputaran Modal Kerja pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Persero).
2. Untuk mengetahui Rasio Hutang PT. Jasa Asuransi Indonesia
(Persero).
3. Untuk mengetahui Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia
(Persero).
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Perputaran Modal Kerja
dan Rasio Hutang terhadap Profitabilitas PT. Jasa Asuransi
(9)
Kajian Pustaka
Perputaran Modal Kerja Menurut Jumingan (2009:228), yaitu :
“Perputaran Modal Kerja
(working capital turnover)
adalah rasio antara
penjualan netto dengan modal kerja”.
Rasio Hutang (DAR) Menurut Sutrisno (2007:217), yaitu :
“ Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang
(
debt ratio
), mengukur sejauh mana prosentase besarnya dana yang berasal
dari hutang. Yang dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang
dimiliki oleh perusahaan baik yang memiliki waktu jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.”
Profitabilitas (ROA) Menurut Agnes Sawir (2005:19), yaitu :
“
Return on assets
merupakan kemampuan manajemen perusahaan
dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan laba”.
(10)
Hubungan Perputaran Modal Kerja
Dengan Profitabilitas Menurut Agus
Harjitno (2002:76), yaitu :
Perpaduan
yang sesuai antara pendanaan jangka
pendek dimana sumber modal kerja dapat
terus berputar agar dapat membiayai
kegiatan operasional perusahaan
sehari-hari, sehingga aktivitas penjualan suatu
perusahaan akan berjalan dengan baik dan
pendanaan jangka panjang-pun digunakan
untuk mendukung investasi dalam aktiva
lancar atau modal kerja suatu perusahaan,
sehingga keputusan – keputusan tersebut
mampu mempengaruhi hasil yang
diharapkan bagi perusahaan yaitu
profitabilitas.
Hubungan Rasio Hutang Dengan
Profitabilitas Menurut Sutrisno
(2009:217), yaitu :
“Dengan menggunakan
dana hutang, maka apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar
dari beban tetapnya maka pemilik
perusahaan keuntungannya akan meningkat
dan dengan penggunaan hutang pemilik
mendapatkan dana tanpa kehilangan
pengendalian perusahaannya.”
Hubungan Perputaran
Modal Kerja dan Rasio Hutang Dengan Profitabilitas. Menurut Riyanto
dalam Ferdinan (2002:23), yaitu :
Profitabilitas perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau intensitas modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, umumnya dirumuskan sebagai L/M X 100%,
dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu, dan M adalah modal atau aktiva yang
menghasilkan laba tertentu. Profitabilitas dapat dipakai sebagai alat pengukur dalam rangka mengambil suatu
keputusan tentang masalah leverage keuangan yaitu masalah yang diperlukan pada upaya pilihan yang lebih
berdaya guna tentang penggunaan sumber dana antara modal asing atau hutang dan modal sendiri.
(11)
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti & Judul
Kesimpulan
Perbedaan
Persamaan
1 Yulia Fitri 2008 Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage, Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan, rasio pasar, rasio leverage, dan rasio intensitas modal berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan. Adapun secara parsial, variabel pangsa pasar
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE perusahaan, rasio leverage tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA perusahaan dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROE perusahaan.
Penambahan 1. variabel X 2
Debt Ratio (Leverage) 2. Profitabilitas
Diukur dengan ROA. 3. Analisis statistiknya:
Analisis regresi linier berganda
variabel X dan Y yang digunakan
sama, yaitu
Debt Ratio (Leverage) Dan Profitabilitas
2 Mohd. Ihsan 2009
Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan dengan pendekatan
analisis fundamental dapat digunakan untuk
memperkirakan harga saham dimasa yang akan dating dengan Rasio Likuiditas,Rasio Profitabilita, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Pasar.
1.Debt Rasio yang digunakan DAR dan DER.
2.Profitabilitas yang digunakan ROE.
Leverage Rasio yang
digunakan DAR dan
Profitabilitasnya.
3 Nur Azlina 2009
Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal
dan Skala Perusahaan
Terhadap Profitabilitas
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat
perputaran modal kerja, struktur modal dan skala perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROI) pada perusahaan Industry Property and Real Estate di Bursa Efek Indonesia sedangkan secara parsial hanya tingkat perputaran modal kerja dan struktur modal (rasio Leverage) yang berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan skala perusahaan tidak berpengaruh sama sekali.
Profitabilitas yang
digunakan ROI
1. Perputaran Modal Kerja
sebagai Variabel X
2. Profitabilitas sebagai
Variabel Y dan rumus yang digunakan ROA.
(12)
No
Peneliti & Judul
Kesimpulan
Perbedaan
Persamaan
4 Yuli Orniati 2009 Laporan
Keuangan sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Dari laporan keuangan. Rasio likuiditas (yaitu, rasio lancar, tes asam , rasio kas), leverage ratio (yaitu, rasio utang, bunga berjangka ratio), rasio aktifitas (yaitu, periode omset, piutang perputaran piutang, perputaran persediaan, total omset aset), dan rasio profitabilitas (yaitu, marjin laba kotor, marjin laba
bersih, laba atas investasi) digunakan sebagai
indikator keuangan kinerja.
Rasio Leverage, Rasio
Profitabilitas (ROI), Rasio
Likuiditas digunakan sebagai
indicator bukan sebagai
variabel.
Rasio Hutang (Leverage) dan Profitabilitas yang digunakan ROA.
5 David Sukardi Kodrat 2009
Peranan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Peran struktur modal terhadap profitabilitas
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode sembilan tahun. hasilnya
mengungkapkan hubungan signifikan negatif antara rasio jangka pendek untuk utang terhadap ekuitas, hutang jangka panjang terhadap ekuitas dan ekuitas total utang dan ROE.
Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah profitabilitas sebagai variabel
dependen, yang diukur
dengan rasio profitabilitas
ROA dan ROE. Sedangkan
variabel independen yang
digunakan adalah Struktur
modal, Debt.
1. Rasio Hutang
2. Profitabilitas ROA
6 Edi Azhar dan Noriza 2010
Working Capital Management
and its Effect to The
Performance Of Malaysian
listed Companies From the
Perspective Of Market
Valuation and Profitability
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek modal kerja siklus kas komponen konversi yaitu (CCC), rasio lancar (CR), aktiva lancar terhadap rasio total aset (CATAR), kewajiban lancar untuk rasio total aset (CLTAR), dan rasio hutang terhadap aset (DTAR) terhadap kinerja perusahaan dengan melihat nilai perusahaan yaitu Tobin Q (TQ) dan profitabilitas yaitu return on asset (ROA) dan laba atas modal yang diinvestasikan (ROIC). Menerapkan korelasi dan analisis regresi berganda, hasilnya menunjukkan
bahwa terdapat asosiasi-asosiasi negatif yang
signifikan antara bekerja modal variabel dengan kinerja perusahaan.
1. Profitabilitas yang
digunakan ROA dan
ROI.
1.Rasio Hutang yang
digunakan DAR.
1. Profitabilitas sebagai
variable Y dan
(13)
No
Peneliti
Kesimpulan
Perbedaan
Persamaan
7 Muhammad Yunus Langko
2010 Analisis Faktor Operating Leverage dan Pengaruhnya terhadap Profitabilitas
Leverage perushaan mempunyai resiko financial cukup tinggi disebabkan semakin besarnya penggunaan hutang. Tingkat
Profitabilitas ROE mempengaruhi perkembangan laba
perusahaan.
1. Rasio Leverage (DAR,
DER)
2. Profitabilitas (ROE)
1. Rasio Hutang
yang digunakan DAR.
2. Profitabilitas
sebagai variable dependen.
8 Mona Al- M waThe Impact
Of Working Capital Management Policies on Firm’s Profitability and Value : The Case Of Jordan lla 2012
Dengan menggunakan data tahunan untuk 57 perusahaan industri yang terdaftar di Pasar Saham Amman untuk periode 2001 sampai 2009, hasil menunjukkan bahwa mengikuti kebijakan investasi yang konservatif memiliki dampak positif pada profitabilitas perusahaan dan nilai. Namun setelah agresif kebijakan pembiayaan memiliki dampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan dan nilai. Akhirnya, ini Studi
menemukan bahwa Ukuran perusahaan, perusahaan
Pertumbuhan dan Pertumbuhan PDB memiliki dampak positif pada perusahaan profitabilitas dan nilai tanpa pengaruh leverage keuangan.
Menggunakan Modal Kerja sebagai Variabel X
Profitabilitas menggunakan ROA.
9 Luciana Spica Almilia
200Analisis Rasio KEuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan 3
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki korelasi leverage Pengoperasian; yang Leverage Gelar Operasi, Hutang Total Aktiva, Total Hutang terhadap Ekuitas, dan Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas. Profitabilitas PT. Indofood Sukses Makmur Tbk faktor pengaruh operating leverage derajat operating leverage, utang terhadap total aktiva, total utang terhadap ekuitas dan hutang jangka panjang terhadap ekuitas dari 76,2%.
Rasio Hutang (Leverage)
hanya menggunakan hutang lancer.
Profitabilitas bukan sebagai variable dependen.
Profitabilitas yang
digunakan ROA. Rasio
Hutang yang
digunakan DAR.
10 Arif Singapurwoko 2011
The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan faktor keputusan operasional, makroekonomi faktor, faktor ukuran perusahaan, dan industri faktor untuk membantu memahami efek utang terhadap profitabilitas.
Profitabilitasmengggunakan rumus ROE.
Rasio Hutang (Leverage) sebagain Variabel X dan Profitabilitas sebagai Variabel Y (ROA)
(14)
Kerangka Pemikiran
Rasio Hutang (Debt to Total Assets Ratio)
Profitabilitas (ROA)
Beban Tetap
Neraca Laporan Laba/Rugi 1. Broker
2. Dari Bank 3. Dari Pemilik
Perusahaan
Perputaran Modal
Kerja Laporan Keuangan
External Internal Pengukuran kinerja Manajemen Perusahaan
Sumber Dana
Modal Kerja PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)
(15)
Paradigma Penelitian
Perputaran Modal Kerja (X1)
●Penjualan ●Aktiva Lancar ●Hutang Lancar
Sawir (2005:16)
Profitabilitas (Y)
●ROA - Laba Bersih - Total Aktiva
Agnes Sawir (2005:19) Rasio Hutang (X2)
► Debt to Total Asset Ratio ●Total Hutang
●Total Aktiva
Sutrisno (2009:217)
Agus Harjitno (2002:76)
Riyanto dalam Ferdinan (2002:23)
Sutrisno (2009:217)
(16)
Operasional Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Perputaran Modal Kerja (X1) Independen
Besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran unsur-unsur pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, piutang dan persediaan.
Susan Irawati (2005:94)
●Penjualan
●Aktiva Lancar
●Hutang Lancar
WCT = Penjualan
Aktiva Lancar – Hutang Lancar
Sawir (2005:16)
Rasio
Rasio Hutang (X2) Independen
Debt to Total Assets Ratio yaitu: “ Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang (debt ratio), mengukur sejauh mana prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
Sutrisno (2007:217)
►Debt to Total Asset Ratio
●Total Hutang
●Total Aktiva Debt to Total Asset Ratio =
Total Hutang X 100% Total Aktiva Sutrisno (2009:217) Rasio Profitailitas (Y) Dependen
Return on Assets (ROA) didasarkan pada pendapat bahwa karena aktiva didanai oleh para pemegang saham dan kreditor, maka rasio ini-pun harus dapat memberikan ukuran
produktivitas aktiva dalam pengembalian kepada para penanam modal tersebut. Oleh karena itu rasio Return on Assets (ROA) sering disamakan dengan rasio Return on Investment atau ROI.
(Agnes Sawir, 2005:20)
Laba Bersih( Net Income) Total Aktiva
ROA = Net Income
X 100% Total Aktiva
Agnes Sawir (2005:19)
(17)
OBYEK DAN METODE PENELITIAN
Obyek Penelitian
Perputaran Modal Kerja, Rasio Hutang, dan Profitabilitas
Metode &Desain Penelitian - Deskriptif dengan Pendekatan Kualitatif -Verifikatif dengan Pendekatan Kuantitatif
Data Sekunder
Metode Pengumpulan Data Studi Kepustakaan berupa Jurnal, Data dari PT. JASINDO (Persero), Textbook.
Sampel dan Populasi Populasinya adalah laporan keuangan PT. JASINDO semenjak tahun 1985 sampai sekarang.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu sebanyak 20 tahun dari tahun 1991-2010 dari PT. JASINDO.
Unit Penelitian PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)
Metode Analisis Analisis Regresi Linear Berganda, Korelasi Pearson,
Koefisien Determinasi
(18)
(19)
Analisis Perkembangan Perputaran Modal Kerja
PT. Jasa Asuransi Indonesi (Persero)
Tahun Penjualan Modal Kerja Perputaran Modal Kerja
Perkembangan Kali %
1991 76.615.000 55.668.000 1.38 -
-1992 155.918.000 57.806.000 2.69
1.31 94.9
1993 115.781.000 56.714.000 2.04
(0.65) (24.2)
1994 109.839.000 43.688.000 2.51
0.47 23
1995 157.554.000 67.884.000 2.32
(0.19) (7.6)
1996 152.021.000 90.594.000 1.68
(0.64) (27.6)
1997 187.949.000 196.754.000 0.96
(0.72) (42.9)
1998 194.289.000 237.481.000 0.82
(0.14) (14.6)
1999 170.876.000 436.858.000 0.39
(0.43) (52.4)
2000 194.605.000 150.103.000 1.29
0.9 (230.7)
2001 228.734.000 139.456.000 1.64
0.35 (27.1)
2002 337.640.044 365.721.647 0.92
(0.72) (43.9)
2003 432.881.901 511.903.339 0.85
(0.07) (7.6)
2004 581.720.891 365.714.137 1.59
0.74 87.1
2005 667.537.480 411.459.270 1.62
0.03 1.9
2006 703.350.591 1.230.728.608 0.57
(1.05) (64.8)
2007 781.050.305 897.963.801 0.87
0.3 (52.6)
2008 869.362.172 1.261.442.560 0.69
(0.18) (20.7)
2009 1.033.105.681 1.495.549.145 0.69
0 0
2010 1.114.674.040 1.499.367.138 0.74
0.05 7.3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
Perputaran Modal Kerja
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat
bahwa perkembangan perputaran modal kerja
yang terjadi di PT. Jasa Asuransi Indonesia
yaitu. Dimana mulai tahun 1997-1999, 2002 dan
2003 serta pada tahun 2006-2010 perputaran
modal kerja cenderung melambat, hal ini
disebabkan karena besarnya modal kerja netto
yang
dipergunakan,
rendahnya
tingkat
perputaran
persediaan
dan
rendahnya
perputaran
piutang
atau
dikarenakan
tingginya saldo kas dan investasi modal kerja
dalam bentuk surat-surat berharga.
(20)
Analisis Perkembangan Rasio Hutang (DAR)
PT. Jasa Asuransi Indonesi (Persero)
Tahun Total Hutang Total Aktiva DAR
%
Perkembangan %
1991 38.960.000 88.899.000 43.8 -1992 49.765.000 93.751.000 53.1
9.3 1993 57.995.000 95.216.000 60.9
7.8 1994 74.934.000 98.093.000 76.4
15.5 1995 90.829.000 152.432.000 59.6
(16.8) 1996 277.278.000 388.173.000 71.4
11.8 1997 431.197.000 648.720.000 66.5
(4.9) 1998 472.091.000 733.312.000 64.4
(2.1) 1999 454.371.000 746.685.000 60.9
(3.5) 2000 545.750.000 841.989.000 64.8
3.9 2001 901.158.000 1.218.291.000 73.9
9.1 2002 715.016.143 1.042.281.648 68.6
(5.3) 2003 726.993.582 1.105.342.796 65.7
(2.9) 2004 925.590.133 1.363.042.387 67.9
2.2 2005 971.748.934 1.488.604.003 65.3
(2.6) 2006 977.848.541 1.571.457.311 62.2
(3.1) 2007 1.089.353.561 1.755.498.278 62.1
(0.1) 2008 1.366.851.069 2.124.254.970 64.3
2.2 2009 1.578.168.067 2.482.460.766 63.6
(0.7) 2010 1.114.674.040 2.996.969.067 63.8
0.2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
Rasio Hutang (DAR)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Rasio
Hutang (DAR) PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero),
mengalami fluktuasi. Penurunan terjadi pada tahun
1995 dan tahun 1998 dan kembali terulang dari tahun
2002 sampai tahun 2009, hal
tersebut terjadi karena
total aktiva yang didapat PT. Jasa Asuransi Indonesia
(Persero) pada tahun-tahun tersebut relatif mengalami
kenaikan,
sehingga
Rasio
Hutang
(DAR)
yang
didapatkan
cenderung
mengalami
penurunan,
terutama
pada
tahun
1995
yang
penyebabnya
dikarenakan pada tahun 1995 total aktiva pada periode
tahun ini mengalami lonjakan kenaikan yang sangat
besar, dimana pendanaan aktiva perusahaan tidak
sepenuhnya dibiayai oleh hutang. Maka total aktiva
yang
dimiliki
pada
tahun
1995
lebih
besar
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
(21)
Analisis Perkembangan Profitabilitas (ROA)
PT. Jasa Asuransi Indonesi (Persero)
Tahun Laba Setelah Pajak
Total Aktiva ROA
%
Perkembangan %
1991 8.605.000 88.899.000 9.67 -1992 8.894.000 93.751.000 9.49
(0.18) 1993 7.237.000 95.216.000 7.61
(1.88) 1994 7.439.000 98.093.000 7.58
(0.03) 1995 11.919.000 152.432.000 7.82
0.24 1996 23.770.000 388.173.000 6.12
(1.7) 1997 37.797.000 648.720.000 5.83
(0.29) 1998 52.165.000 733.312.000 7.11
1.28 1999 57.988.000 746.685.000 7.77
0.66 2000 60.943.000 841.989.000 7.24
(0.53) 2001 66.307.000 1.218.291.000 5.44
(1.8) 2002 62.750.914 1.042.281.648 6.02
0.58 2003 67.088.040 1.105.342.796 6.07
0.05 2004 82.905.076 1.363.042.387 6.08
0.01 2005 88.049.814 1.488.604.003 5.91
(0.17) 2006 92.255.804 1.571.457.311 5.87
(0.04) 2007 94.939.291 1.755.498.278 5.41
(0.46) 2008 120.230.193 2.124.254.970 5.65
0.24 2009 166.331.112 2.482.460.766 6.70
1.05 2010 194.251.621 2.996.969.067 6.48
(0.22) 0 2 4 6 8 10 12
91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan
tabel
diatas,
diketahui
bahwa
Perkembangan
Profitabilitas
(ROA)
PT.
Jasa
Asuransi Indonesia (Persero), mengalami fluktuasi.
Penurunan terjadi pada tahun 1992 sampai dengan
tahun 1997 dan kembali terulang dari tahun 2000
dan tahun 2001, dan terulang kembali pada tahun
2005 sampai dengan tahun 2007. Hal tersebut
terjadi karena laba setelah pajak yang diterima
oleh perusahaan relatif menaik secara signifikan
dibandingkan dengan kenaikan total aktiva yang
relatif
mengalami
kenaikan
lebih
besar
yang
didapat oleh perusahaan.
(22)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Regresi Linear Berganda
2. Analisis Korelasi
3
. Koefisien Determinasi
4. Hipotesis
a.Pengujian Hipotesis Secara Simultan
(Uji Statistik F)
b.Pengujian Hipotesis Secara Parsial
(Uji Statistik T)
Analisis Verifikatif
a.
Korelasi Secara Parsial antara Perputaran
Modal Kerja (X
1) Terhadap Profitabilitas (Y)
b. Korelasi Secara Parsial antara Rasio Hutang
(DAR) (X
2) Terhadap Profitabilitas (Y)
c.
Korelasi Secara Simultan antara Perputaran
Modal Kerja (X
1) dan Rasio Hutang (DAR)
(X
2) Terhadap Profitabilitas (Y)
(23)
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Berganda
Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Menggunakan SPSS 20 For Windows
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13.462 1.539 8.749 .000
Perputaran_Modal_Kerja .869 .242 .477 3.590 .002
Rasio_Hutang -.122 .023 -.692 -5.206 .000
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Y = a + b
1X
1+ b
2X
2Y = 13.462 + 0,869 X1 + (-0.122) X2
•
Dari persamaan regresi linear berganda di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 13.462. artinya,
jika variabel profitabilitas (Y) tidak dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya ( perputaran modal
kerja dan rasio hutangnya bernilai nol ), maka besarnya rata- rata profibilitas akan bernilai 13.462.
•
Koefisien regresi variabel perputaran modal kerja sebesar 0.869, mengandung arti untuk setiap
kecepatan perputaran modal kerja sebesar satu kali maka akan menyebabkan meningkatnya
profitabilitas (ROA) sebesar 0,869.
•
Koefisien regresi variabel rasio hutang (X
2) sebesar -0.122. megandung arti untuk setiap
pertambahan rasio hutang (X
2) sebesar 1% maka akan menyebabkan meningkatnya profibilitas (Y)
sebesar -0.122 (Y).
(24)
2. Analisis Korelasi
a.
Korelasi Secara Parsial Antara Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA)
Correlations
Control Variables Perputaran_Moda
l_Kerja
Profitabilitas
Rasio_Hutang
Perputaran_Modal_Kerja
Correlation 1.000 .657
Significance (2-tailed) . .002
df 0 17
Profitabilitas
Correlation .657 1.000
Significance (2-tailed) .002 .
df 17 0
b. Korelasi Secara Parsial Antara Rasio Hutang (DAR) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Korelasi Secara Parsial
Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Menggunakan SPSS 20 For Windows
Korelasi Secara Parsial Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Menggunakan SPSS 20 For Windows
Correlations
Control Variables Rasio_Hutang Profitabilitas
Perputaran_Modal_Kerja
Rasio_Hutang
Correlation 1.000 -.784
Significance (2-tailed) . .000
df 0 17
Profitabilitas
Correlation -.784 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
(25)
c. Korelasi Secara Simultan Antara Perputaran Modal Kerja (X
1) an Rasio hutang
(DAR) (X
2) Terhadap Profitabilitas (ROA)
Korelasi Secara Simultan
Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Menggunakan SPSS 20 For Windows
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .837a .700 .664 .71495
a. Predictors: (Constant), Rasio_Hutang, Perputaran_Modal_Kerja b. Dependent Variable: Profitabilitas
(26)
3. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Menggunakan SPSS 20 For Windows
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .837a .700 .664 .71495
a. Predictors: (Constant), Rasio_Hutang, Perputaran_Modal_Kerja b. Dependent Variable: Profitabilitas
Berdasarkan perhitungan program
SPSS versi statistics 20
dapat diperoleh koefisien
determinasi, yaitu sebesar 0,700. Ini berarti bahwa Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang
mempengaruhi Profitabilitas secara simultan selama tahun 1991 sampai dengan 2010 adalah
sebesar 70% sedangkan sisanya sebesar 30% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti
persediaan, aktiva tetap, biaya usaha (biaya umum & administrasi, dan biaya lain-lain).
(27)
4. Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Hasil Perhitungan Uji F
Menggunakan SPSS 20 For Windows
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 20.255 2 10.127 19.813 .000b
Residual 8.690 17 .511
Total 28.944 19
a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), Rasio_Hutang, Perputaran_Modal_Kerja
Daerah Penolakan H0
F tabel = 3.59 F
hitung = 19.813
(28)
b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji T)
Pengujian Hipotesis Parsial Uji t (X
1)
Hasil Perhitungan Uji T Menggunakan SPSS 20 For Windows
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.669 .557 10.184 .000
Perputaran_Modal_Kerja .856 .379 .470 2.261 .036
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Daerah Penerimaan H0
- ttabel
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
2.109 2.261
- ttabel
(29)
Pengujian Hipotesis Parsial Uji t (X
2)
Hasil Perhitungan Uji T Menggunakan SPSS 20 For Windows
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.550 1.944 7.486 .000
Rasio_Hutang -.121 .030 -.687 -4.013 .001
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Daerah Penerimaan H0
Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0
- ttabel ttabel
-2.109 -4.013
(30)
1.
Perputaran Modal Kerja pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero), pada tahun 1991 sampai
dengan tahun 2010 mengalami penurunan dan kenaikan yang cukup signifikan. Dari data yang
diperoleh dapat dilihat mulai pada tahun 2005 sampai tahun 2009 perputaran modal kerja
cenderung mengalami memperlambatnya kecepatan perputarannya, hal ini disebabkan karena
besarnya modal kerja netto yang dipergunakan, dan rendahnya tingkat perputaran persediaan
serta rendahnya perputaran piutang karena tingginya saldo kas dan jumlah investasi yang
dimiliki.
2.
Rasio Hutang pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) pada tahun 1991 sampai 2010
mengalami fluktuasi. Penurunan ini terjadi pada tahun 1995 dan tahun 1998. Dan kembali
terulang pada tahun 2002 sampai tahun 2009, hal tersebut terjadi karena total aktiva yang
di peroleh perusahaan pada tahun-tahun tersebut relatif mengalami penaikan. Sehingga
rasio hutang yang didapat cenderung mengalami penurunan, terutama pada tahun 1995
dikarenakan pada tahun tersebut total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan mengalami
kenaikan yang cukup tinggi, sehingga jumlah kewajiban jangka panjang maupun jangka
pendeng cenderung berkurang.
3.
Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) juga mengalami fluktuasi, dimana
terjadi penurunan pada tahun 1992 sampai 1997 dan kembali terulang dari tahun 2000 dan
2001. Kemudian terulang pada tahun 2005 sampai 2007, hal ini terjadi karena total aktiva pada
tahun tersebut relatif mengalami kenaikan, sedangkan laba bersih mengalami penurunan.
Sehingga perkembangan
profitabilitas terhambat
oleh
besarnya pengelolahan
aktiva
(31)
4. Secara Simultan Korelasi untuk hubungan Perputaran Modal Kerja dan Rasio
Hutang Terhadap Profitabilitas secara simultan adalah 8.40%.
(32)
(33)
(34)
(35)
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RASIO
HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PT. JASA ASURANSI INDONESIA (Persero)
Influence Of Working Capital Turnover And
Debt Ratio To Profitability At
PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Oleh: Riana Febriyanti
21207090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(36)
(37)
v
ABSTRAK
Riana Febriyanti : “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)”, dibawah bimbingan : Linna Ismawati, S.E.,M.Si
Di dalam pembangunan ekonomi yang selalu meningkat maka sangatlah terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga non bank yang menghimpun dana dari masyarakat, penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi berbagai – bagai bidang. Asuransi termasuk bisnis yang diatur secara ketat oleh pemerintah dengan tujuan untuk melindungi konsumen dari kemungkinan terjadi kecurangan perusahaan. Adanya batas rasio modal terhadap premi terkumpul telah menyebabkan beberapa perusahaan masuk dalam kategori insolvent. Oleh karena itu penting bagi perusahaan asuransi untuk mengukur dan membandingkan kinerja mereka dengan efektif agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia bisnis. Perusahaan asuransi senantiasa mengevaluasi operasional mereka sepanjang tahun, dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi profitabilitas.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 data diambil dengan teknik sample purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, penelitian kepustakaan, dan penelitian internet, dalam pengolahan data ini menggunakan analisis regresi linear berganda, analisis korelasi pearson, determinasi, uji f dan uji t, Pengolahan data statistik dengan bantuan program Excel dam SPSS 20 For Windows .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang memiliki hubungan yang kuat terhadap Profitabilitas. Dan perputaran modal kerja dan rasio hutang memiliki pengaruh sebesar 8.40%. Serta dari hasil penelitian tersebut secara parsial korelasi untuk perputaran modal kerja dengan profitabilitas bersifat positif, maka nilai korelasi positif menunjukan hubungan antar variabel terbalik. Dimana jika semakin kecil atau turun nilai perputaran modal kerja maka profitabilitas yang dihasilkan akan semakin besar atau tinggi jumlah laba yang diperoleh. Maka perputaran modal kerja memiliki pengaruh sebesar 6.62%. Dan korelasi untuk rasio hutang dengan profitabilitas bersifat negatif dan kuat. Dimana jika setiap kenaikan rasio hutang maka hal tersebut dapat mengakibatkan penurunan pada profitabilitas. Maka rasio hutang memiliki pengaruh sebesar 7.78%. Selanjutnya dari hasil perhitungan koefisien determinasi dengan kontribusi sebesar 70% sedangkan sisanya 30% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti persediaan, aktiva tetap, biaya usaha (biaya umum & administrasi, dan biaya lain-lain).
(38)
iv
ABSTRACT
Riana Febriyanti: “Influence of Work Capital and Debt Ratio Turnover To
Profitability at PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)”, under guidance of Linna
Ismawati, S.E., M.Si
In economic development, necessity of assurance industry is always most important. Assurance business as a organization not include bank that collects fund from community, have role important as capital resource for various sectors. The assurance includes the business that strictly regulated by government with the purpose to protect consumer from an underhand way of doing by enterprise. There is capital ratio margin through collected premium caused several assurances to measure and compare their performance with effective in order to hold out and competitive in business world. Assurance enterprise always evaluates their operational as long as year with identifying various internal and external factors which can influence profitability.
This study uses descriptive and verificative methods. The sample in this study amounts 20 data that taken by purposive sampling technique. Collecting data uses documentation, library research, and internet research, in data managing uses regression linear analysis, analysis castellation Pearson, determination, f-test and t-test, statistic data managing uses program addition such as Excel and SPSS 20 For Windows.
The study result shows that Work Capital and Debt Ratio Turnover has strong relationship through profitability. And it has influence as big as 8.40%. Then from such study result, partially correlation for work capital turnover with profitability, positive, then positive correlation value shows the relationship between revert variable. Where, if more and more small or decrease work capital turnover value, resulted profitability more and more large or high or obtained the number of profit. So that debt ratio has influence as big as 7.78%. Furthermore from computation result determination coefficient with contribution as big as 70% while reminder 30% are influenced by other factors such as storage, fixed asset, trade cost (general & administration costs, and other costs).
(39)
vi
KATA PENGANTAR
ِﻢْﻴِﺣﱠﺮﻟﺍ ِﻦﻤْﺣﱠﺮﻟﺍ ِﷲﺍ ِﻢْﺴِﺑ
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillahirrabbil’alamin, segala puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero)” ini dapat terselesaikan.
Pembuatan skripsi ini merupakan laporan secara tertulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan ujian sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari akan kekurangan dalam berbagai hal dan masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari barbagai pihak, guna kebaikan di masa mendatang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tulus kepada kedua orang tua penulis tercinta yaitu Bapak Yusuf dan Ibu Yuyun, yang telah memberikan kasih sayang, pengorbanan baik moril maupun materil, serta doa tulus ikhlas mereka yang selalu menyertai penulis. Penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
(40)
vii
Selain itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tulus kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan sebagai Dosen Wali Manajemen 2, yang telah banyak mencurahkan perhatiannya dan meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan kepada penulis kepada penulis. 4. Ibu Lita Wulantika SE., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Trustorini Handayani SE., M.Si, selaku Penguji I yang telah banyak membantu dan memberikan masukan, solusi dan saran-saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Darmazakti Natajaya Tirtamahya, ST., MT selaku Penguji II yang telah banyak membantu dan memberikan masukan, solusi dan saran-saran sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Teh Hanna dan Teh Maya yang selalu memberikan kemudahan dalam urusan akademik.
8. Seluruh Staff Dosen Universitas Komputer Indonesia khususnya Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen yang telah memberikan ilmu yang tak
(41)
viii
ternilai harganya, masukan, pemikiran, dan tenaga selama proses perkuliahan yang dapat menambah wawasan bagi penulis.
9. Bapak Prio Nurcahyo, SE , selaku Kepala Unit Keuangan & SDM di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Bandung yang telah memperkenankan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
10.Sudana, S.E., selaku pembimbing perusahaan yang telah membimbing penulis dalam penyusunan usulan penelitian ini.
11.Segenap staf dan pegawai PT. Asuransi Jasa Indonesia Bandung
12.Kedua kaka tercinta A Gun-Gun dan Mas Iwan, serta kedua kakak iparku Teh Yeni dan Teh Lia yang telah banyak memberikan bantuan baik materi maupun non-materi, motivasi dan do’a yang tiada henti-hentinya serta kasih sayangnya.
13.Keponakan kesayanganku: Zulfan dan Ridly, jadilah anak yang soleh dan pintar ya sayang.
14.Untuk Yohan’ku: yang telah banyak membantu segalanya tanpa pamrih dan tanpa lelah, yang selalu perhatian dan tak kalah penting selalu mengerti. 15.Teman-teman kelas Mn-2 Manajemen Ekonomi angkatan 2007, serta
teman-teman terdekat saya, terimakasih untuk supportnya.
16.Teman-teman kelas Mn-3 Manajemen Ekonomi angkatan 2008, serta teman-teman terdekat saya Nurul, Cica, Maria atas supportnya.
(42)
ix
17.Seluruh sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan Laporan Penelitian ini.
Semoga semua kebaikan itu mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Bandung,
Penulis,
(43)
x
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO
ABSTRACT ... iv ABSTRAK ... v KATA PENGANTAR ... vi DAFTAR ISI ... x DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR TABEL ... xvi DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8 1.2.2 Rumusan Masalah ... 8 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8 1.3.1 Maksud Penelitian ... 8 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
(44)
xi
1.4.Kegunaan Penelitian ... 9 1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9 1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10 1.5.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11 1.5.1 Lokasi Penelitian ... 11 1.5.2 Waktu Penelitian ……… 11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 12 2.1.1 Perputaran Modal Kerja ... 12 2.1.1.1 Pengertian Perputaran Modal Kerja ……… 12 2.1.1.2 Periode Perputaran Modal Kerja ... 15 2.1.1.3 Modal Kerja ……… 16 2.1.2 Rasio Hutang ... 17 2.1.2.1 Pengertian Rasio Hutang ………. 17 2.1.2.2 Rasio Total Hutang Dengan total Aktiva ... 20 2.1.3 Profitabilitas ... 22 2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ………. 22 2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas ... 25 2.1.3.3 Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas ………... 26
(45)
xii
2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 29 2.2 Kerangka Pemikiran ………. 41
2.2.1 Keterkaitan Antara Perputaran Modal Kerja Dengan
Profitabilitas ………. 43 2.2.2 Keterkaitan Antara Rasio Hutang Dengan Profitabilitas 44 2.2.3 Keterkaitan Antara Perputaran Modal Kerja Dan Rasio
Hutang Dengan Profitabilitas ………... 44 2.3 Hipotesis ... 46
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian ... 47 3.2 Metode Penelitian ... 47 3.2.1 Desain penelitian ... 49 3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 52 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 55 3.2.3.1 Sumber Data ... 55 3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 55 3.2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 57 3.2.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... 58 3.2.5.1 Rancangan Analisis ……… 58 3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 58
(46)
xiii
3.2.5.1.2 Rancangan Analisis Verifikatif... 59 3.2.5.3. Pengujian Hipotesis ... 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ……….. 67 4.1.1 Sejarah Perusahaan ……… 67 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ………. 72 4.1.3 Job Description ……….. 74 4.1.4 Aktivitas Perusahaan ………. 80 4.2 Analisis Deskriptif ……… 82
4.2.1 Analisis Deskriptif Perputaran Modal Kerja Pada PT.
Jasa Asuransi Indonesia (Persero) ……….……… 82 4.2.2 Analisis Deskriptif Rasio Hutang Pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Persero) ……… 85 4.2.3 Analisis Deskriptif Profitabilitas Pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Persero) ………... 88 4.3 Analisis Verifikatif ………... 92
4.3.1 Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Rasio Hutang (DAR) Terhadap Profitabilitas (ROA)………….………... 92 4.3.1.1 Korelasi Secara Parsial antara Perputaran Modal
(47)
xiv
Kerja Dengan Profitabilitas ………... 96 4.3.1.2 Korelasi Secara Parsial antara Rasio Hutang
Dengan Profitabilitas ………... 97 4.3.1.3 Korelasi Secara Simultan antara Perputaran Modal
Kerja Dan Rasio Hutang Dengan Profitabilitas …. 98 4.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis ……….. 101 5.1 Kesimpulan ……….. 113 5.2 Saran ………. 115
DAFTAR PUSTAKA 117 LAMPIRAN – LAMPIRAN
(48)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini bencana, kecelakaan, atau hal yang tidak terduga sulit untuk kita hindari. Mau kapan, atau dimana? mungkin hal ini bisa saja terjadi. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan di bidang jasa mulai bermunculan dan berkembang. Hadir nya perusahaan di bidang jasa ini sangat membantu. Lain di bidang sumber daya manusia, lain juga di bidang ekonomi negara kita ini ternyata perusahaan di bidang jasa sangat berpengaruh.
Di dalam pembangunan ekonomi yang selalu meningkat maka sangatlah terasa kebutuhan akan hadirnya industri perasuransian. Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga non bank yang menghimpun dana dari masyarakat, penting peranannya sebagai sumber modal untuk investasi berbagai – bagai bidang. Adapun pengrtian Asuransi dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdagangan pasal 246 yaitu :
Asuransi (Pertanggungan) adalah suatu perjanjian dengan nama seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
Perkembangan industri asuransi di Indonesia memang belum sepesat negara berkembang lainnya. Sementara dalam era globalisasi saat ini, persaingan dan kompetisi dirasakan di segala bidang kehidupan, tak terkecuali di bidang jasa
(49)
2
asuransi, dimana persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, khususnya Indonesia di rasakan semakin kuat. Kebutuhan akan asuransi itu tergantung pada manfaat dan kegunaan asuransi bagi seseorang. Seseorang dapat membuat asuransi untuk kebutuhan pribadi ataupun untuk keperluan usaha. Banyaknya perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa asuransi yang ada di Indonesia, akan memunculkan banyak pilihan masyarakat dalam menentukan penyedia layanan jasa asuransi yang akan digunakan. Namun sekarang ini pola yang kritis dan gaya hidup modern membuat masyarakat lebih selektif dalam memilih apa yang paling baik, dan melihat perusahaan asuransi mana yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan masyarakat.
Dalam perjalanan hidupnya, perusahaan–perusahaan asuransi mampu menghimpun dan (dalam bentuk premi asuransi) dalam jumlah yang tidak kecil. Penginvestasian dana–dana tersebut merupakan sumber modal yang paling berarti dalam mempercepat laju perkembangan ekonomi. Peluang bisnis di sektor perasuransian merupakan sarana finansial yang cukup besar mengingat setiap orang dalam kehidupan ini menghadapi kemungkinan kerugian (risiko) baik terhadap dirinya, keluarga maupun perusahaan yang dikelola. Dari tahun ke tahun asuransi semakin berkembang, terbukti semakin banyaknya perusahaan– perusahaan asuransi yang berdiri di Indonesia. Mengingat perkembangan bisnis asuransi yang pesat saat ini maka pemerintah secara aktif ikut mengarahkan kehidupan dunia perasuransian.
Asuransi termasuk bisnis yang diatur secara ketat oleh pemerintah dengan tujuan untuk melindungi konsumen dari kemungkinan terjadi kecurangan
(50)
3
perusahaan. Adanya batas rasio modal terhadap premi terkumpul telah menyebabkan beberapa perusahaan masuk dalam kategori insolvent. Oleh karena itu penting bagi perusahaan asuransi untuk mengukur dan membandingkan kinerja mereka dengan efektif agar dapat bertahan dan bersaing dalam dunia bisnis. Perusahaan asuransi senantiasa mengevaluasi operasional mereka sepanjang tahun, dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi solvabilitas dan profitabilitas.
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti mempunyai tujuan yaitu untuk menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Dan dari keuntungan tersebut setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, maka akan diperoleh laba Kondisi finansial dan perkembangan perusahaan yang sehat akan mencerminkan efisiensi dalam kinerja perusahaan, hal ini tuntutan utama untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya spesialisasi dalam perusahaan, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang menjadi besar dimana faktor produksi modal mempunyai arti yang penting.
Laba merupakan selisih antara pendapatan yang diperoleh suatu perusahaan pada suatu periode dengan beban-beban yang terjadi selama periode tersebut. Dalam keadaan perekonomian yang seperti sekarang ini, setiap perusahaan akan berusaha sekeras mungkin untuk memperoleh laba yang optimal demi terjaminnya kontinuitas perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha dan dituntut untuk lebih berupaya melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan
(51)
4
dengan seefektif dan seefisien mungkin agar sasaran dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnorver rate-nya). Seperti yang dikemukakan oleh Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:166), perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah : “Rasio yang digunakan untuk menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu periode (biasanya dalam satu tahun).”
Profitabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit). Menurut Kasmir (2011:196) : “ Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan.
Pengelolaan perputaran modal kerja yang efektif sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka akan berakibat pada kehilangan pendapatan dan
(52)
5
keuntungan. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, dan hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang disia-siakan. Pengelolaan perputaran modal kerja yang tepat merupakan syarat keberhasilan. Syarat ini dilihat dengan mengukur jumlah kas atau jumlah investasi yang dapat dikonversikan atau diubah untuk membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang sudah jatuh tempo. Kebutuhan akan dana ini atau modal kerja dapat dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan diantaranya bersumber dari internal dan eksternal. Sumber internal
merupakan sumber yang berasal dari perusahaan itu sendiri, yang dapat berupa dari penggunaan saldo laba yang ditahan (Retained earnings).
Sumber pembiayaan internal ini biasanya memiliki jumlah dana yang relatif terbatas, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan sumber pembiayaan alternatif lain, yaitu sumber pembiayaan eksternal yang berasal dari luar perusahaan yang dapat berupa dana dari hasil penerbitan saham sebagai modal sendiri, ataupun penggunaan hutang dari pihak luar perusahaan sebagai modal asing atau berupa pinjaman dari bank. Penggunaan hutang memberikan manfaat yang sangat besar sebagai sumber dana tambahan bagi perusahaan. Dan penggunaan hutang ini akan meningkatkan resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan karena timbulnya komitmen financial untuk memenuhi kewajiban tertentu dimasa akan datang baik dalam pembayaran bunga maupun dalam pembayaran pokok pinjaman dari hutang tersebut.
(53)
6
Pengelolaan pengunaan hutang (Laverage) ini bertujuan agar manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang itu dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam kegiatan operasi perusahaan yang sebagian besar dibiayai dari pinjaman
eksternal akan tercapai sesuai dengan tujuan (goal) yang ditetapkan perusahaan, dimana sumber dana yang digunakan dapat dioptimalkan dengan baik dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan (profit) yang tinggi pula.
Profit adalah tujuan utama dari setiap perusahaan, maka dari itu setiap perusahaan akan bekerja keras agar dapat memperoleh profit yang maksimal dari suatu kegiatan usaha yang dijalankanya. Profit yang dihasilkan mencerminkan suatu penilaian positif atas kinerja operasi perusahaan yang dijalankan oleh manajemen yang berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis perusahaan.
PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa asuransi. Berikut gambaran Perputaran Modal Kerja, Rasio Hutang dan Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) Bandung dari tahun 1991 sampai tahun 2010.
Tabel 1.1
Perputaran Modal Kerja, Rasio Hutang dan Profitabilitas PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) Bandung
Tahun 1996-2010
Tahun Perputaran
Modal Kerja
Rasio Hutang DAR %
Profitabilitas ROA%
1991 1.38 43.8 9.67
1992 2.69 53.1 9.49
1993 2.04 60.9 7.61
1994 2.51 76.5 7.58
1995 2.32 59.6 7.82
1996 1.68 71.4 6.12
(54)
7
Sumber : Neraca Dan Laporan Laba Rugi PT. Jasa Asuransi Indonesia Persero
Mulai dari tahun 2005-2009 perputaran modal kerja cenderung lambat, hal ini terlihat dari pengembalian investasi modal kerja lebih dari satu tahun (rata-rata < 1 kali per tahun). Lambatnya perputaran modal kerja ini mengakibatkan tidak terjadinya perubahan yang signifikan dalam perolehan laba sehingga tingkat profitabilitasnya pun tidak mengalami kenaikan yang cukup berarti. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk menggali permasalahan tersebut dalam bentuk penelitian dengan judul:
“ Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas Pada PT. Jasa Asuransi Indonesia. “
Tahun Perputaran
Modal Kerja
Rasio Hutang DAR %
Profitabilitas ROA%
1998 0.82 64.4 7.11
1999 0.39 60.9 7.77
2000 1.29 64.8 7.24
2001 1.64 73.9 5.44
2002 0.92 68.6 6.02
2003 0.85 65.7 6.07
2004 1.59 67.9 6.08
2005 1.62 65.3 5.91
2006 0.57 62.2 5.87
2007 0.87 62.1 5.41
2008 0.69 64.3 5.65
2009 0.69 63.6 6.70
(55)
8
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka peneliti membatasi permasalahan dengan mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) sangat dipengaruhi oleh perputaran modal kerja dan rasio hutang.
2. Pada tahun 2005-2009 profitabilitas tidak mengalami perubahan kenaikan laba yang signifikan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Perputaran Modal Kerja pada PT. Jasa Asuransi
Indonesia (Persero).
2. Bagaimana Rasio Hutang PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero). 3. Bagaimana Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia
(Persero).
4. Bagaimana Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang Terhadap Profitabilitas PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah agar peneliti dapat memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana pengaruh Perputaran Modal
(56)
9
Kerja dan Rasio Hutang terhadap Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :
1. Untuk mengetahui Perputaran Modal Kerja pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
2. Untuk mengetahui Rasio Hutang PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero). 3. Untuk mengetahui Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia
(Persero).
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang terhadap Profitabilitas PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kondisi perusahan khususnya mengenai Modal Kerja, Rasio Hutang dan Profitabilitas, sehingga dapat dijadikan umpan balik dan informasi bagi kemajuan perusahaan yang akan datang.
2. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat bermanfaat bagi pihak lain terutama untuk
(57)
10
mengetahui lebih jauh tentang pengaruh Modal Kerja dan Rasio Hutang terhadap Profitabilitas bagi perusahaan terkait, khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai struktur modal dan rentabilitas ekonomi melalui penerapan ilmu dan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan mengaplikasikannya kedalam teori penelitian ini untuk mencapai hasil yang diharapkan.
2. Peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai Perputaran Modal Kerja, Rasio Hutang dan Profitabilitas dan agar dapat dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian dengan tema yang sama.
3. Perkembangan ilmu manajemen
Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu menajemen dengan keadaan yang terjadi dilapangan sehingga dengan adanya pembanding tersebut akan dapat memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia secara nyata.
(58)
11
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Didalam penulisan untuk menyusun Laporan Penelitian ini, lokasi dilakukan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) di Jalan Wastukencana No. 10 Bandung.
1.5.2 Waktu penelitian
Penelitian dimulai dari bulan Maret 2012 sampai dengan bulan Juli 2012. Secara lebih rinci waktu penelitian dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini :
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan
No Bulan Maret
2012 April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agustus 2012 Kegiatan (Minggu ke) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I Tahap Persiapan
a. Membuat Proposal UP b. Menentukan Tempat Penelitian
II Tahap Pelaksanaan a. Penelitian Perusahaan b. Penyusunan dan bimbingan UP
c. Sidang UP d. Revisi UP III Tahap Pelaporan
a. Penyusunan dan Bimbingan Skripsi
b. Pengelolaan Data c. Menyiapkan Draft Skripsi d. Sidang Akhir Skripsi e. Revisi Laporan Skripsi f. Pengumpulan Draft skripsi
(59)
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Perputaran Modal Kerja
2.1.1.1 Pengertian Perputaran Modal Kerja
Modal kerja selalu dalam keadaan berputar atau beroperasi dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnorver period) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kas kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnorver rate-nya).
Beberapa literatur menyebutkan bahwa perputaran modal kerja merupakan rasio yang menghubungkan penjualan dengan modal kerja, dimana dapat memberikan indikasi perputaran modal kerja selama periode tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:166), perputaran modal kerja (working capital turnover) adalah : “Rasio yang digunakan untuk menunjukkan berapa kali modal kerja berputar dalam satu periode (biasanya dalam satu tahun).”
(60)
13
Menurut Kasmir (2011:182) working capital turnover adalah : “ Perputaran Modal Kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektivan modal kerja modal kerja perusahaan selamaperiode tertentu”.
Sedangkan menurut Susan Irawati (2005:94) mengemukakan sebagai berikut:“Besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran unsur-unsur pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, piutang dan persediaan”.
Menurut Jumingan (2009:228) mengemukakan pengertian perputaran modal kerja (working capital turnover) sebagai berikut: “Perputaran Modal Kerja (working capital turnover) adalah rasio antara penjualan netto dengan modal kerja”. Rasio ini menunjukan berapa kali dana yang tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode, atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap modal kerja.
Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang, atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran persediaan dan perputaran piutang yang tinggi. Jika perputaran persediaan dan perputaran piutang tinggi, berarti perusahaan tidak membutuhkan saldo persediaan dan saldo piutang yang besar, dengan demikian maka jumlah modal kerja pun tidak terlalu besar.
Selama perusahaan terus beroperasi (going concern), modal kerja berputar terus menerus dalam perusahaan karena digunakan untuk membiayai operasi
(61)
sehari-14
hari. Rasio ini menunjukan hubungan antara modal kerja dengan penjualan akan menunjukan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan (dalam jumlah rupiah) untuk tiap rupiah modal kerja (Munawir, 2002). Formulasi dari Working Capital Turnover (WCT) adalah sebagai berikut :
Sumber : Agnes Sawir
Tingkat perputaran modal kerja yang tinggi mengindikasikan perusahaan telah mengelola modal kerjanya secara baik dan efisien, sebaliknya pada tingkat perputaran modal kerja yang rendah maka mengindikasikan perusahaan mengelola modal kerjanya dengan buruk. Dengan adanya perputaran modal kerja yang baik maka kegiatan operasional perusahaan- pun akan berjalan dengan baik, secara tidak langsung membawa perusahaan kedalam kondisi yang menguntungkan.
Proses perputaran modal kerja itu dinamakan lingkaran modal kerja yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Perputaran Modal Kerja Sumber : Agnes Sawir
Kas Piutang
Penjualan
(62)
15
2.1.1.2 Periode Perputaran Modal Kerja
Periode Perputaran Modal Kerja adalah dimana dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat dimana kembali menjadi kas. Menurut Moh. Benny Alexandri dan Linna Ismawati (2005:26) : periode perputaran modal kerja dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Penjualan Tunai
2. Penjualan Kredit
3. Penjualan Produksi Kas
Beli Jual
Kas Barang
Kas Barang Piutang
Beli
Kas
Jual Dilunasi
Kas
Bahan Produksi
Upah
(63)
16
Periode perputaran modal kerja dipengaruhi oleh dua faktor :
1. Merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu piutang, lamanya penyimpanan barang mentah digudang, lamanya barang jadi disimpan digudang dan jangka waktu penerimaan piutang.
2. Jumlah pengeluaran kas setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah, dan lain-lain.
2.1.1.3 Modal Kerja
Pengertian modal kerja yang dikemukakan oleh Sofyan Safri Harahap (2001:266) menyatakan bahwa : “ Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa modal kerja adalah investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar serta kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar yang bersifat jangka pendek karena dapat segera dicairkan dengan jangka waktu pengembalian makimal satu periode atau satu tahun.
Yang dimana pengertian aktiva lancar menurut Suad Husnan (2002:178) yaitu “Aktiva lancar ialah Uang kas atau aktiva lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam periode berikutnya. (paling lama satu tahun).
Yang termasuk dalam aktiva lancar ialah :
(64)
17
b. Investasi Jangka Pendek, investasi yang sifatnya sementara, hanya untuk memanfaatkan uang yang belum dibutuhkan dalam operasi.
c. Piutang Wesel, tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
d. Piutang Dagang, tagihan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan barang dagangan secara kredit.
e. Persediaan, baik persediaan bahan mentah, barang dalam proses maupun barang jadi.
f. Piutang penghasilan, penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan, tetapi belum diterima pembayaraannya.
g. Persekot / uang muka / biaya dibayar di muka, pengeluaran untuk memperoleh jasa / prestasi dari pihak lain. Pengeluaran itu belum menjadi biaya periode sekarang, melainkan pada periode berikutnya.
2.1.2 Rasio hutang
2.1.2.1 Pengertian Rasio Hutang
Perusahaan dalam beroperasi selain menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin, kendaraan, dan peralatan lainnya yang mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Atas penggunaan aktiva tetap tersebut perusahaan harus menanggung biaya yang bersifat tetap yaitu biaya tetap atau fixed cost. Disamping itu untuk memenuhi
(65)
18
kebutuhan dananya perusahaan bisa menggunakan modal sendiri atau modal yang berasal dari pemilik dan juga berasal dari modal eksternal berupa pinjaman atau hutang.
Dengan adanya pendanaan dari pihak eksternal yaitu menambah pendanaan dari hutang (Leverage) maka akan meningkatkan rasio hutang (Leverage). Rasio
Leverage mengukur sebatas mana total aktiva dibiayai oleh pemilik jika dibandinkan dengan pembiayaan yang disediakan oleh para kreditur. Rasio-rasio Leverage
memiliki sejumlah implikasi yaitu :
1. Para kreditur atau investor memandang ekuitas atau dana yang dipasok pemilik, sebagai suatu pelindung atau basis penggunaan hutang jika pemilik hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, risiko perusahaan ditanggung oleh investor.
2. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh manfaat dari memegang kendali atas perusahaan dengan komitmen yang terbatas.
3. Penggunaan hutang dengan tingkat bunga yang tetap memperbesar baik keuntungan maupun kerugian bagi pemilik.
4. Penggunaan hutang dengan biaya bunga yang tetap dan dengan saat jatuh tempo yang tertentu memperbesar resiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya.
Rasio utang sering disebut sebagai financial leverage, hanyalah sebuah ukuran seberapa aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Sebuah rasio hutang yang tinggi
(66)
19
menunjukkan bahwa sebagian besar aset perusahaan dibiayai oleh utang yang benar-benar tidak "baik" atau "buruk". Untuk sebagian besar, tingkat utang perusahaan bergantung pada industri, menurut teori keuangan, memiliki hutang yang terlalu sedikit dan terlalu banyak keduanya melibatkan risiko secara signifikan dan biaya.
Adapun pengertian hutang menurut Munawir (2007:18), yaitu “ Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor”. Menurut Sutrisno (2009:217) menyebutkan:“ Rasio Leverage
menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana perusahaan dibelanjai dengan hutang. “
Selain itu juga menurut Susan Irawati (2006:25) pengertian Leverage yaitu: “Leverage merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur sampai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa jauh perusahaan menggunakan hutangnya untuk jangka panjang.”
Tujuan perusahaan mengambil kebijakan Leverage yaitu dalam rangka meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri .Hal inilah yang menjadi pengukur yaitu rasio Leverage untuk mengukur sejauh mana tingkat hutang yang dimiliki oleh perusahaan untuk pembiayaan kegiatan opersionalnya. Menurut Sutrisno (2009:217), apabila perusahaan tidak mempunyai
Leverage atau Leverage factornya = 0 artinya perusahaan dalam beroperasinya sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan dari pihak luar. Semakin rendah Leverage factor perusahaan mempunyai risiko yang kecil bila
(67)
20
kondisi ekonomi merosot. Penggunaan hutang bagi perusahaan tersebut mempunyai tiga dimensi, yaitu:
1. Pemberi kredit akan menitik beratkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan.
2. Dengan menggunakan dana hutang, maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat.
3. Dengan penggunaan hutang pemilik mendapatkan dana tanpa kehilangan pengendalian pada perusahaannya.
2.1.2.2 Debt to Total Assets Ratio (Rasio total hutang dengan total aktiva)
Menurut Sutrisno (2007:217) memberikan pengertian mengenai Debt to Total Assets Ratio yaitu: “ Rasio total hutang dengan total aktiva yang biasa disebut rasio hutang (debt ratio), mengukur sejauh mana prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang. Yang dimaksud dengan hutang adalah semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang memiliki waktu jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.”
Selain pengertian Debt to Total Assets Ratio menurut James C. Van Hornedan John M. Wachowicz Jr (2005:210) yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary menerangkan: “Rasio ini menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan dengan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang.”
(1)
114
3. Profitabilitas pada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) juga mengalami fluktuasi, dimana terjadi pada tahun 1992-1997 dan tahun 2000 dan 2001. Kemudian terulang pada tahun 2005-2007, hal ini terjadi karena total aktiva pada tahun tersebut relatif mengalami kenaikan, sedangkan laba bersih mengalami penurunan. Sehingga perkembangan profitabilitas terhambat oleh besarnya pengelolahan aktiva perusahaan sehingga perusahaan sulit untuk memaksimalkan pendapatan laba bersih.
4. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perputaran modal kerja dan rasio hutang terhadap profitabilitas. Dimana Perputaran Modal Kerja dan Rasio Hutang memiliki hubungan sebesar 8.40% dan kuat terhadap Profitabilitas. Dan secara parsial perputaran modal kerja terhadap Profitabilitas memiliki pengaruh sebesar 6.62%. Serta untuk rasio hutang dengan profitabilitas memiliki pengaruh sebesar 7.78%.bersifat negatif dan kuat.
(2)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran kepada PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) sebagai bahan pertimbangan perusahaan maupun untuk pihak lainnya mengenai Perputaran Modal Kerja, Rasio Hutang, Profitabilitas, yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya selalu berusaha dalam meningkatkan periode perputaran modal kerja dengan cara meningkatkan penjualan agar mendapatkan nilai perputaran modal kerja yang maximal. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memanfaatkan modal kerja secara efisien, agar perputaran modal kerja stabil di setiap tahun nya PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero) harus dapat bersaing dengan pendatang baru agar dapat mempertahankan konsistensi di dunia jasa.
2. Perusahaan JASINDO harus dapat mengurangi kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek pada setiap tahun nya, agar laba bersih yang di dapat oleh perusahaan terus meningkat dan memberikan perkembangan yang baik bagi perusahaan.
3. Manajemen perusahaan khususnya untuk bagian keuangan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan dalam memaximalkan laba perusahaan atau profitabilitasnya dengan baik. Dengan cara mengeluarkan produk – produk asuransi yang lebih berkualitas di banding pesaing, memberikan
(3)
116
fasilitas yang dapat digunakan dari pihak tertanggung, serta pelayanan perusahaan terhadap pihak tertanggung yang mengajukan klaim lebih baik, sehingga dapat bersaing dengan pendatang–pendatang baru dan memiliki keuntungan yang lebih baik sehingga para investor tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan PT. Jasa Asuransi Indonesia (Persero).
4. Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian dengan topic yang sama sebaiknya dalam mengukur tingkat profitabilitas dapat memperhatikan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas seperti laba kotor, ketersediaan kas, dividen, rasio aktivitas dsb.
(4)
117
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, D. (2004). Manajemen Bisnis Modern Perusahaan. Edisi kedua. Yogyakarta: Liberty.
Azlina, N. (2009). Pengaruh Tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal Dan Skala Perusahaan Terhadap Profitabilitas. Pekbis Jurnal, Vol.1 , 107-114. Donald. E. Kieso, Weygandt. J. Jerry dan Warfield. D. Terry.2002. Intermediate
Accounting: Akuntansi Intermediate. Diterjemahkan: Gina Gania dan Uchsan Setiyo Budi. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Dwi Prastowo, R. J. (2005). Analisis Laporan Keuangan . Yogyakarta: AMP YKPN. Fitri, Y. (2008). Pengaruh Pangsa Pasar, Rasio Leverage, dan Rasio Intensitas Modal
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdapat di BEJ. Ichan Gorontalo .
Harjitno, A. (2002). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA. Husein, U. (2010). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ihsan, M. (2009). Kinerja Keuangan Perusahaan. Percikan : Vol . 98 Edisi Maret . Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Munawir, S. (2007). Analisa Laporan Keuangan . Yogyakarta: Liberty.
Mwalla, M. A. (2012). The Impact of Working Capital Management Policies on Firm's Profitability and Value : The Case of Jordan. International Research Journal of Finance and Economics .
Narimawati, Umi. (2008). Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Narimawati, Umi. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media
(5)
Narimawati, Umi. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Ap (Placeholder1)(Sarwono, 2006)likasi. Bandung: Agung Media Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Noriza, N. E. (2010). Working Capital Management: The Effect of Market Valuation and Profitability in Malaysia. International Journal of Business and Management .
Orniati, Y. (2009). Laporan Keuangan sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan.
Jurnal Ekonomi Bisnis .
Padji, A. d. (2002). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: Yrama Widya.
Pujiastuti, S. H. (2004). Dasar- Dasar Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN. Riyanto, B. (2004). Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat.
Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Sartono, R. A. (2002). Manajemen Keuangan Teori dan AplikasiEdisi 4. Yogyakarta: PT BPFE.
Sarwono, Jonathan (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.
Yogyakarta : Penerbit Andi
Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statiska Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supangat, A. (2007). Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Van Horne, J. C. (2005). Prinsip - Prinsip Manajemen Keuanga, Buku Satu, Edisi Keduabelas. In D. F. Kwary, Prinsip - Prinsip Manajemen Keuanga, Buku Satu, Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Riana Febriyanti
Tempat & Tgl Lahir : Bandung 04 Februari 1989
Jenis Kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
Agama : Islam
Tinggi / Berat Badan : 160 cm / 55 kg
Alamat : Jl. Bbk Tarogong Gg. Laksana I No 17 Rt 01/ Rw 05
Bandung 40232
Telp / HP : (022) 6005433 / 08567895072
Pendidikan Formal
• 1995 – 2001 : SDN Tanjung 1 Bandung
• 2001 - 2004 : SMPN 24 Bandung
• 2004 - 2007 : SMA Pasundan 1 Bandung