Pengertian Protokol IP Address Versi 4

4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Protokol

Protokol merupakan himpunan aturan-aturan yang memungkinkan komputer satu dapat berhubungan dengan komputer lain. Aturan-aturan ini meliputi tatacara bagaimana agar komputer bisa saling berkomunikasi; biasanya berupa bentuk model komunikasi, waktu saat berkomunikasi, barisan traffic saat berkomunikasi, pemeriksaan error saat transmisi data, dan lain-lain. Bila dicontohkan dengan komunikasi verbal pada manusia, maka protokol adalah aturan-aturan yang disepakati bersama antara orang yang saling berbicara. Kesepakatan itu bisa berupa bahasa yang digunakan agar pemahaman bisa sama, ruang dan waktu atau tempat yang digunakan untik berkomunikasi. Kalau berjauhan maka media apa yang bisa membantu untuk memperlancar komunikasi. Yang penting kita bisa saling mengerti maksud yang disampaikan, dan memahami tujuan yang diinginkan.

2.2 Pengertian Routing

Merupakan proses pengiriman data dari satu host dalam suatu network ke host dalam network lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket-paket ke alamat yang dituju dengan menggunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Tabel routing merupakan tabel yang memuat seluruh informasi IP address dari interface router yang lain sehingga router yang satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya member informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan network atau subnet yang terhubung langsung dengan router tersebut.

2.2.1 Static Routing

Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual. Static routing tidak akan pernah merubah informasi yang ada pada tabel routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan perubahan secara manual apabila topologi jaringan berubah.

2.2.2 Default Routing

Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam tabel routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara routing default untuk trafik internet dan secara aktual menggunakan format destination address = 0.0.0.00 gateway = x.x.x.x

2.2.3 Dynamic Routing

Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Karena jika menggunakan metode static routing maka harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang administrator. Dengan menggunakan metode static routing, router membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan dengan dynamic routing dapat dikonfiurasi seminimal mungkin.jadi sangat dimungkinkan metode dynamic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protokol yang digunakan.

2.2.3.1 RIP Routing Information Protocol

RIP termasuk dalam protokol dengan algoritma routing distance-vector dihitung berdasarkan jarak terpendek antarnode. Distance vector merupakan algoritma yang sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sederhana, dimana iterasi pengulangan terus berlanjut sampai tidak ada lagi pertukaran informasi antar-router hingga iterasi berhenti dengan sendirinya. Distance vector ini sering juga disebut protokol Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak terpendek oleh RE. Bellman, dan dideskripsikan dalam bentuk algoritma terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson. Setiap router dengan algoritma distance-vector, ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri informasi lokal dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan informasi lokal tersebut dalam bentuk distance-vector ke semua link yang terhubung langsung dengannya. Router yang menerima informasi routing menghitung distance-vector, kemudian menambahkannya dengan metric link tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam entri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik. Informasi routing setelah penambahan metric kemudian dikirim lagi ke seluruh interface router, dan ini dilakukan selang waktu tertentu. Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut.

2.2.3.2 OSPF Open Shortest Path First

Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance-vector. Alih-alih saling bertukar jarak distance ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat setiap perubahan topologi. Peta ini digunakan untuk menghitung route yang lebih akurat daripada menggunakan protokol distance-vector. Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route terbaik dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dari jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link. Karena setiap router perlu memiliki peta jaringan yang menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti perubahaan dalam basis data link-state yang terletak disetiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan mengubah basis data link-state router tersebut, kemudian router mengirimkan perubahan tersebut ke router-router lain.

2.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah gambaran perencanaan hubungan antarkomputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel sebagai media transmisi, dengan konektor, Ethernet card, dan perangkat pendukung lainnya.

2.3.1 Topologi Bus

Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Keuntungan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia di pasaran. Setiap komputer dapat saling berhubungan secara langsung. Kerugian: Sering terjadi hangcrass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama harus bergantian atau ditambah relay.

2.3.2 Topologi Ring

Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. Keuntungan topologi ring: Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lain yang masih terhubung. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil. Kerugian: Data yang dikirim bila memalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat.

2.3.3 Topologi Star

Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node station berkomunikasi langsung dengan node lain melalui central node hubswitch, traffic data mengalir dari node ke central node dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diteruskan ke node station tujuan. Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus. Keuntungan: Akses ke station lain client atau server cepat. Dapat menerima workstation baru selama port di central node hubswitch tersedia. Hubswitch bertindak sebagai konsentrator. Hubswitch dapat disusun seri bertingkat untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. User dapat lebih banyak disbanding topologi bus maupun ring. Kerugian: Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hubswitch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.

2.3.4 Topologi Mesh dan Full Connected

Topologi ini menerapkan hubungan antarcentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah central dikurangi 1 n-1, n = jumlah central. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah central yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relative mahal dalam pengoperasiannya.

2.3.5 Topologi Hybrid

Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang, yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik berbeda system maupun berbeda media transmisinya.

2.4 IP Address Versi 4

IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah bilangan 32bit yang tiap 8bit-nya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun format IP address dapat berupa bentuk biner xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan biner 0 atau 1. Atau dengan bentuk empat bilangan desimal yang masing- masing dipisahkan oleh titik. Bentuk ini dikenal dengan dotted decimal xxx.xxx.xxx.xxx dimana x merupakan nilai dari 1 oktet yag berasal dari 8 bit. Metode classless addressing pengalamatan tanpa klas saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan mengalokasikan IP address dalam notasi Classless Inter Domain Routing CIDR. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik disebut juga dengan Network Prefix. Dalam menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis miring slash “” diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network ini dalam bit. Jika satu blok IP address 202.91.826 dialokasikan untuk sejumlah host komputer yang akan dibagi dalam beberapa jaringan subnet, maka setiap bagian segmensubnet akan menerima porsi IP address yang sama satu sama lain. Subnet 1 = 62 host – network address = 202.91.8.026 Subnet 2 = 62 host – network address = 202.91.8.6426 Subnet 3 = 62 host – network address = 202.91.8.12826 Subnet 4 = 62 host – network address = 202.91.8.19226 Subnet Mask = 255.255.255.192 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Perancangan Topologi

Topologi yang akan digunakan pada penelitian ini:  Topologi Sederhana Topologi pertama yang digunakan dalam penelitian ini adalah topologi sederhana yang hanya menggunakan 2 device yaitu router dan PC. Gambar 3. 1 Desain topologi sederhana