Contoh obyek bisnis yang kerap diperlukan untuk mengimplementasikan sebuah system e-commerce antara lain :
1. Modul aplikasi untuk menerima pesanan order dari pelanggan . 2. Modul aplikasi untuk mencari data atau informasi yang ada didalam katalog
produk-produk yang ditawarkan perusahaan. 3. Modul aplikasi untuk menghubungka satu sistem aplikasi dengan sistem-sistem
lainnya. 4. Modul aplikasi untuk melakukan Tanya-jawab secara interaktif dengan
konsumen. 5. Modul aplikasi untuk mencatat keluhan pelanggan. Dan sebagainya.
2.3.3.1 Keuntungan dan Kerugian E-commerce
1. Keuntungan a. Bagi Perusahaan, memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan
mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lain mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan
dengan kertas, seperti biaya possurat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
b. Bagi Consumen, efektif, aman secara fisik dan flexible c. Bagi Masyarakat Umum, mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan,
membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM
2. Kerugian a. Meningkatkan INDIVIDUALISME, pada perdagangan elektronik seseorang dapat
bertransaksi dan mendapatan barangjasa yang diperlukan tanpa bertemu dengan siapapun. b. Terkadang Menimbulkan Kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor komputer
kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata c. Tidak MANUSIAWI, sering sekali seseorang pergi ke toko MALL tidak sekedar
ingin memuaskan kebutuhannya akan barang jasa tertentu, akan tetapi bisa juga untuk refreshing, ketemu teman dan keluarga dan sebagainya.
2.3.4 Sistem Pembayaran E-commerce
Metode pembayaran di internet menurut pakar internet, Kang Onno Purba, terdapat 4 mekanisme yaitu :
1. Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya
dari account masing-masing. 2. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara
dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya. 3. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran
yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini. 4. Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang
recehan yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi
yang tinggi.