Batasan masalah DESKRIPSI KEMITRAAN TEBU MILIK MASYARAKAT DENGAN PT GUNUNG MADU PLANTATION DI KAMPUNG GUNUNG AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

3. Untuk mendapatkan informasi tentang manfaat kemitraan industri gula PT Gunung Madu Plantation terhadap aktivitas budidaya tanaman tebu bagi pemilik lahan di Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. 4. Untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan petani tebu yang bermitra dengan industri gula PT Gunung Madu Plantation di Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. F Kegunaan penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan : 1. Sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam mengembangkan keilmuan yang telah diperoleh. 3. Sebagai bahan dan sumbangan pemikiran kepada petani tebu dalam pembudidayaan tanaman tebu. 4. Sebagai suplemen bahan ajar Geografi SMA pada Kelas XI IPS semester I, pokok bahasan Potensi Sumber Daya Alam dan Persebarannya serta pada Kelas XII semester I, pokok bahasan kawasan industri dan pertanian. G Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Subjek Penelitian: Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah masyarakat petani tebu yang mengikuti kemitraan tanaman tebu mandiri dengan PT Gunung Madu Plantation. 2. Ruang Ligkup Objek: Ruang lingkup objek penelitian ini yaitu petani dengan luas lahan kemitraannya, jumlah penghasilan, manfaat kemitraan, dan tanggapan petani terhadap kemitraan tebu mandiri dengan PT Gunung Madu Plantation. 3. Ruang Lingkup Lokasi Penelitian: Ruang lingkup lokasi penelitian ini di Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. 4. Ruang Lingkup Waktu: Ruang lingkup waktu penelitian ini yaitu tahun 2012 5. Ruang Lingkup Ilmu: Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini Geografi Ekonomi. Judul penelitian ini termasuk dalam Geografi ekonomi, merupakan cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktifitas ekonomi. Titik berat studinya dari aspek keruangan struktur ekonomi manusia, yang didalamnya termasuk bidang pertanian industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan lainnya Nursid Sumaatmadja, 1988:54 . Keterkaitan kajian dalam geografi ekonomi dalam penelitian ini, terletak pada keberadaan usaha pertanian tebu yang dilakukan oleh masyarakat, dan kemitraan yang dimaksud adalah sebagai bantuan dari pihak industri PT Gunung Madu Plantation dalam menambah kebutuhan bahan baku pabrik guna menambahkan produksinya, dengan mengajak masyarakat petani di sekitar pabrik disewa lahannya dan ditanami tanaman tebu, hasil panennya dijual di industri tersebut dan pembagian hasil sesuai dengan yang telah ditetapkan serta diberi bantuan dari industri dalam bentu modal dan teknis. Dalam program kemitraan dengan petani tebu, terdapat susunan keruangan tentang aktivitas ekonomi. Beberapa komponen fisis, sosial, dan budaya dalam ekonomi ruangan memberikan pengaruh terhadap adanya program kemitraan industri gula PT Gunung Madu Plantation dengan petani. Komponen tersebut diantaranya luas lahan, peran kemitraan, jumlah pendapatan, dan tanggapan petani tebu terhadap kemitraan industri gula PT. Gunung Madu Plantation. Bertolak dari uraian tersebut, secara jelas judul penelitian yang diangkat termasuk dalam lingkup Geografi Ekonomi. II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Ilmu Geografi

Geografi menurut ikatan Geografi Indonesia IGI :1988 dalam adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang ada dipermukaan bumi baik lingkungan alamnya maupun mahluk hidupnya termasuk manusia Nursid Sumaatmadja, 2001:11. Daldjoeni, 1997: 12 berpendapat bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara bumi dan manusia. Bumi dan manusia disini dapat ditafsirkan sebagai alam dan manusia, atau lingkungan alam dan penduduk. Manusia yang dimaksud bukanlah manusia sebagai individu malainkan sebagai kelompok karena adaptasinya terhadap lingkungan alamnya dilaksanakan secara kolektif. Cabang ilmu geografi dibagi menjadi dua, yaitu geografi fisik dan geografi manusia. Sehubungan dengan penelitian “Deskripsi Kemitraan Tebu PT Gunung Madu Plantation Dengan Mayarakat Terhadap Petani Di Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2012 ” maka penelitian ini akan menekankan pada ilmu geografi manusia khususnya geografi ekonomi. Geografi ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktifitas ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk kedalamnya bidang pertanian industry, perdagangan transportasi, komunikasi dan lain sebagainya Nursid Sumaatmadja 1988 : 54. Deskripsi geografi merupakan suatu cara atau prinsip pada ilmu geografi dan studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang akan diteliti, deskripsi geografi akan membantu memberikan penjelasan dan kejelasan tentang apa yang sedang kita pelajari, teliti, dan selidiki dalam kerangka kerja ilmu geografi Nursid Sumaatmadja, 1988:43. Berdasarkan hal tersebut,keberadaan kemitraan industri gula PT Gunung Madu dengan petani dapat memberikan keuntungan masing-masing pihak, terutama dalam mensejahterakan petani, khususnya di Kampung Gunung Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.

2. Luas Lahan

Menurut Soekartawi 1990:4 semakin luas lahan garapan yang diusahakan petani, maka akan semakin besar produksi yang akan dihasilkan dan pendapatan pendapatan yang akan diperoleh bila disertai pengolahan yang baik. Besar kecilnya pendapatan petani dari usaha taninya terutama ditentukan oleh luas lahan pertaniannya. Luas lahan akan mempengaruhi produksi tanaman yang dihasilkan. Semakin luas lahan yang ditanami maka akan menghasilkan produksi yang besar begitu juga sebaliknya, jika lahan yang ditanami sempit maka hasil produksi tanaman juga sedikit. Sesuai dengan pendapat Rahim dan Hastuti 2007:117 lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi komoditas pertanian. Semakin luas lahan yang digarapditanami, semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Dalam penelitian tesis yang dilakukan oleh Elis Suyono mengatakan bahwa usaha dibidang pertanian dan perkebunan, jumlah produksi sangat dipengaruhi oleh luas lahan . Maka jelaslah bahwa luas lahan memegang peranan penting terhadap besarnya pendapatan petani tebu, begitu pula dalam kemitraan, sebaliknya jika petani mempunyai tanah yang sempit atau tidak bertanah merupakan beban usaha pada sektor pertanian.