Analisis Laju Korosi Prosedur Penelitian .1 Pengumpulan dan Persiapan Sampel

2. Pengaturan Alat Potensiostat harus dipanaskan selama 10 menit. Stirrer bar dimasukkan ke dalam gelas kimia dan dituangkan 50 mL larutan media korosif, dengan penutup styrofoam yang dilengkapi dengan elektroda bantu, elektroda kerja dan elektroda acuan. Ketiga elektroda ini dalam keadaan tercelup. Sel korosi ditempatkan pada magnetic stirrer . Stirrer bar diatur pada laju sedang dan gas karbon dioksida dialirkan selama 10 menit. Kemudian elektroda kerja baja lunak dimasukkan setengah permukaan tercelup, dibiarkan dalam sel korosi selama 10 menit untuk menimbulkan reaksi oksidasi dan reduksi. Setelah 10 menit, diukur potensial di antara elektroda kerja baja lunak dan elektroda acuan dengan menggunakan multitester. Potensial ini sebesar 400 mV merupakan potensial korosi E corr . Software Echem dibuka dan dihubungkan untuk mengarahkan potensiostat ke elektroda, dengan perintah sebagai berikut. Merah : elektrode bantu Pt Kuning : elektroda acuan AgCl Hijau : elektroda kerja baja lunak 3. Scan Katodik Pembacaan tegangan linier dimulai dari E corr sampai E corr -400mV. Elektroda kerja dengan luas permukaan lebih dari 0,3 cm 2 membutuhkan arus yang lebih tinggi dari 2 mA, yaitu 5 mA. Linier voltage sweep diatur dengan menu pada Echem sebagai berikut: Batas : 1000 mV Kecepatan : 10 kHz Tegangan awal : E corr 400 mV Tegangan akhir : E corr -400 mV 0 mV Laju : 5 mVs Step height : -1 mV Step width : 500 ms Waktu sampling : 500 ms Rest Time : 0 s Aliran gas karbondioksida dihentikan namun tetap dialirkan di atas larutan dan larutan tetap diaduk. Klik start, proses ini membutuhkan waktu selama 3,3 menit. Selanjutnya, elektroda kerja baja lunak dipindahkan dari larutan. Gas karbondioksida dialirkan kembali. 4. Scan Anodik Pembacaan tegangan linier dimulai dari dari E corr sampai E corr + 400mV. Elektroda kerja dengan luas permukaan lebih dari 0,3 cm 2 membutuhkan arus yang lebih tinggi dari 2 mA. Linier voltage sweep diatur dengan menu pada Echem sebagai berikut: Batas : 1000 mV Kecepatan : 10 kHz Tegangan awal : E corr 400 mV Tegangan akhir : E corr - 400 mV 0 mV Laju : 5 mVs Step height : -1 mV Step width : 500 ms Waktu sampling : 500 ms Rest Time : 0 s Prosedur diulangi seperti pada scan katodik. 5. Inhibitor Sel korosi diisi dengan 50 mL media korosif dan ditambahkan 5 mL inhibitor ekstrak tanin ke dalamnya. Prosedur untuk pengaturan alat, scan katodik dan anodik diulangi kembali. 6. Analisis Data Laju Korosi Untuk proses pertama, grafik yang terbentuk pada hasil scan katodik dan anodik yang dengan dan tanpa menggunakan inhibitor, masing-masing diblok, copy special dipilih pada menu Edit Echem, simpan teks arus yang terhitung. Data E dan I akan diperoleh pada lembar kerja excel. Kolom pertama data dalam lembar kerja merupakan data E applied dan kolom kedua merupakan arus yang terukur I. Fungsi yang sesuai digunakan dan diisi pada lembar kerja, dihitung kolom overpotential η = E applied – E corr , mV kerapatan arus j = Iluas permukaan dari baja yang tercelup, Acm 2 dan Ln|j|. Diulangi langkah sebelumnya untuk melanjutkan dari data yang terkumpul. Grafik dibuat dengan cara memplotkan kerapatan arus Ln|j| terhadap overpotential η. Sehingga diperoleh slope Tafel dan dibuat garis pada bagian yang linier pada katodik dan anodik, garis diekstrapolasikan pada titik potong untuk memperoleh Ln|j corr |. Dengan menggunakan fungsi eksponensial Ln|j corr | diubah menjadi j corr , kemudian diperoleh nilai arus korosi i corr Ampere = j corr x A dan selanjutnya dihitung efisiensi inhibisinya persen proteksi.

3.3.10 Analisis Permukaan dan Komposisi Kimia Baja Lunak

Morfologi permukaan sampel baja lunak yang terkorosi dalam media korosif tanpa dan dengan penambahan larutan inhibitor serta komposisi kimia baja lunak diamati menggunakan Scanning Electron Microscopy - Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy SEM-EDS yang dilakukan di Laboratorium Biomassa Universitas Lampung.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Dari data hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut: 1. Ekstraksi senyawa tanin dari daun ketapang Terminalia catappa L dengan pelarut etanol menghasilkan pemisahan yang cukup baik. 2. Hasil analisis laju korosi dengan metode kehilangan berat menunjukkan bahwa dari semua variasi waktu, konsentrasi inhibitor 50 vv merupakan konsentrasi optimum yang efektif dalam menghambat proses korosi baja lunak dalam larutan garam. 3. Hasil analisis laju korosi dengan metode potensiometri menunjukkan bahwa inhibitor optimum pada konsentrasi 50 vv efektif dalam menghambat proses korosi baja lunak dalam larutan garam dengan efisiensi inhibisi sebesar 1,83. 4. Spektrum IR dan Uv-Vis ekstrak etanol memiliki serapan bilangan gelombang dan panjang gelombang yang sama dengan spektrum tanin pada referensi, maka dapat disimpulkan senyawa yang dianalisis merupakan tanin. 5. Hasil analisis dengan menggunakan Scanning Electron Microscope SEM menunjukkan bahwa permukaan logam yang tanpa inhibitor terdapat pitting

Dokumen yang terkait

Penggunaan Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Sebagai Pewarna Rambut

25 175 62

UJI EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) TERHADAP Salmonella typhi SECARA IN VITRO

2 12 46

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa L.) UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS IKAN PATIN (Pangasioniodon hypophthalmus) TERHADAP INFEKSI BAKTERI Aeromonas salmonicida

9 97 81

EKSTRAKSI SENYAWA TANIN DARI DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L.) DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI

35 119 48

EFEKTIVITAS ESTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa L.) UNTUK PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI Aeromonas salmonicida PADA IKAN PATIN (Pangasioniodon hypophthalmus)

0 11 6

UJI INHIBISI KOROSI PADA BAJA LUNAK MENGGUNAKAN EKSTRAK SENYAWA TANIN DARI DAUN KETAPANG (Terminalia catappa L) DALAM LARUTAN GARAM THE INHIBITION COROSSION TEST OF SOFT STEEL USING A COMPOUND TANNIN EXTRACT FROM THE LEAVES OF KETAPANG (Terminalia catappa

26 141 60

KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID HASIL ISOLASI EKSTRAK METANOL DAUN GAMAL (Gliricidia maculata) (THE CHARACTERIZATION OF FLAVONOID COMPOUND ISOLATED FROM METHANOL EXTRACT OF Gliricidia maculata LEAVES)

20 106 32

INHIBISI KOROSI BAJA KARBON RENDAH C-Mn STEEL OLEH EKSTRAK DAUN TEH (Camellia sinensis) DALAM MEDIUM KOROSIF

0 26 67

UJI FITOKIMIA DAN UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI THE PHYTOCHEMICAL TEST AND TOXICITY TEST LEAVES GAMAL (Gliricidia sepium) EXTRACT AS A BOTANICAL INSECTICIDE

0 0 7

STABILITAS FISIK DAN KIMIA MINYAK BIJI KETAPANG (Terminalia catappa L.) SELAMA PENYIMPANAN

0 0 14