11
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek penulis ditempatkan di lingkungan Direktorat Administrasi dan Keuangan bidang keuangan bagain Sub Departemen Pajak Subdep Pajak
pada Balai Pelatihan Ketransmigrasian BALATRANS . Pelaksanaan kerja praktek dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas atau kegiatan yang dilakukan di Bidang Perpajakan
yang khususnya mengenai Pemenuhan Kewajiban Perpajakan pada Balai Pelatihan Ketransmigrasian BALATRANS .
3.1.1 Pengertian Pajak
Istilah pajak berasal dari bahasa jawa yaitu “ajeg” yang berarti pungutan teratur pada waktu tertetu. Kemudian berasungsur-angsur mengalami perubahan, maka sebutan semula ajeg
menjadi sebutan Pa-ajeg memiliki arti sebagai pungutan yang dibebankan kepada rakyat secara teratur, terhadap hasil bumi Soemarsaid Moertono dalam M. Bakhrudin Effendi.
Beberapa pengertian atau definisi tentang pajak yang diberikan para ahli di bidang keuangan Negara, ekonomi maupun hukum manca negara untuk menjadi bahan perbandingan
antara lain adalah sebagai berikut:
Menurut Prof. DR. Rahmat Soemitro SH, mengatakan bahwa : “Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang yang dapat di paksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal, yang langsung dapat di tunjukan dana yang dapat di
gunakan untuk mendapat pengeluaran umum”.
12
Menurut S.I Djajadiningrat yang di tulis oleh Mardiasmo 2003 hal.1
“Perpajakan
Teori dan Kasus” bahwa : “Pajak adalah sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara di sebabkan oleh suatu keadaan, kejadian dan perbuatan
yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang di tetapkan pemerintah serta dapat di paksakan tetapi tidak ada jasa
timb al balik dari Negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum”.
3.1.2 CIRI-CIRI PAJAK
Setelah mengetahui unsur pokok pajak, maka perlu juga mengetahui tentang ciri-ciri pajak yang melekat pada unsur pokok pajak tersebut. Berikut ini penulis akan
memberikan pendapat dari beberapa ahli perpajakan tentang ciri-ciri pajak.
Ada bermacam-macam batasan atau definisi tentang pajak menurut para ahli diantaranya adalah :
1. Prof. Dr. P. J. A. Adriani = pajak adalah iuran masrayakat kepada negara yang dapat
dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayararnya menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat
ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas-tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
2. Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH . = pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum.
13
3. Sommerfeld Ray M. Anderson Herschel M. Brock Horace R. = Pajak adalah
suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang sudah
ditentukan dan tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
4. Smeets = Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terhutang melalui norma-
norma umum dan dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukan dalam hak individual untuk membiayai pengeluaran pemerintah
5. Suparman Sumawidjaya = pajak adalah iuran wajib berupa barang yang dipungut
oleh penguasa berdasarkan norma hukum, guna menutup biaya produksi barang dan jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Lima unsur pokok dalam definisi pajak pajak adalah :
1.Iuranpungutan dari rakyat kepada negara 2.Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
3.Pajak dapat dipaksakan 4.Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi
5. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pengeluaran umum pemerintah
Ciri-ciri Pajak yang terdapat dalam pengertian pajak antara lain sebagai berikut:
1.
Pajak dipungut oleh negara, baik oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah berdasarkan atas undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
14
2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana sumber daya dari sektor swasta
wajib pajak membayar pajak ke sektor negara pemungut pajakadministrator pajak.
3. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam
rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan kontraprestasi individual oleh pemerintah
terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para wajib pajak.
5. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas negaraanggaran negara yang diperlukan
untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan
sosial fungsi mengatur regulatif
3.1.3 Fungsi Pajak