Operasionalisasi Variabel Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak dan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survey Pada Wajib Pajak Badan di KPP Madya Bandung)
Adapun penjelasan dari variabelt tersbut sebagai berikut : 1.
“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat
”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas X yaitu:
a. Pemahaman akuntansi pajak X1 diukur dengan indikator-indikator yaitu datam pembukuan sesuai dengan KUP, memahami koreksi fiskal dan
memahami metodepengukuran yang diperkenakan oleh pajak. b. Penerapan sistem administrasi perpajakan moderen X2 diukur dengan
indikator-indikator yaitu kepuasan wajib pajak, sistem informasi yang memadai, kinerja SDM dalam melayani dan pengawasan interen
internal control. 2.
“Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keberhasilan kepatuhan perpajakan Y diukur dengan
indikator-indikator yaitu aspek ketepatan waktu, aspek income atau penghasilan dan aspel law enforcement pengenaan sanksi.
Dengan ini operasionalisasi variabel dilakukan dengan cara menjelaskan pengertian- pengertian konkret dari setiap variabel tersebut sehingga indikator
pengukuran dapat dilakukan. Kemudian masing-masing indikator tersebut menjadi dasar untuk penyusunan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Untuk
lebih jelasnya operasioanlisasi variabel dapat di
lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Dimensi
Indikator Skala
No. Kuisioner
Pemahaman akuntansi pajak X1
Pemahaman wajib pajak tentang akuntansi pajak akan
memberikan pengetahuan
bagaimana wajib
pajak menyelenggrakan
pembukuan atau membuat laporan keuangan
Laporan keuangan
menggambarkan dampak
keuangan dari transaksi dan peristiwa
lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok
besar munurut
karakteristik ekomoninya. Johar Arifin 2007:12.
a. Pembukuan 1. Dalam pembukuan
sesuai dengan KUP
Ordinal 1
b. SPT 2. Memahami koreksi
fiskal 2
3. Memahami metodepengukuran
yang diperkenankan oleh
perpajakan
Sukrisno Agoes dan Estralita Trisnawati
2010:218 3
Penerapan sistem administrasi pajak
moderen X2
modernisasi administrasi
perpajakan adalah suatu proses pemabaharuan dalam bidang
administrasi perpajakan yang dilakukan warga komprehensif,
meliputi
aspek teknologi
informasi yaitu perangkat lunak, perangkat keras dan sumber
daya manusia
Ismawan 2001:81 dalam Rahmah 2013:21
a. Restrukturisasi organisasi
1. Kepuasan wajib pajak
Ordinal 4
b.Penyempurnaan proses bisnis
melalui pemanfaatan
teknologi komunikasi dan
informasi 2. Sistem informasi
yang memadai 5
c.Penyempurnaan manajemen
sumber daya manusia
3. Kinerja SDM dalam melayani
6
d.Pelaksanaan Good
Governance 4. Pengawasan
Internal Djoned Gunandi M
2005:26-27 7
Kepatuhan wajib pajak Y
“Kepatuhan perpajakan adalah suatu keadaan dimana wajib
pajak memenuhi
semua kewajiban
perpajakan dan
melaksanakan hal
perpajakannya”. Siti Kurnia Rahayu, 2010:138.
a. Kepatuhan Formal
1. Aspek ketepatan waktu
Ordinal 8-9
b. Kepatuhan Material
2. Aspek income atau penghasilan
10-11 3. Aspek law
enforment atau Pengenaan sanksi
Simanjuntak dan Mukhlis 2012:103
12-13
Definisi skala ordinal menurut Nur Indrianto 2002:98 adalah sebagai berikut:
“Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct
yang di luar ukur”. Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam
bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert.
Definisi skala likert menurut Djaali 2008:28 adalah sebagai berikut: “Skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang
umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari
nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap
masyarakat di tahun 1932
”.