digunakan untuk dapat mengetahui pola hubungan antara Lembaga Eksekutif Desa dan Lembaga Legislatif Desa.
Survei mengenai hubungan ini difokuskan kepada Aparatur Pemerintah Desa Marga kaya dan BPD Marga Kaya dengan menggunakan angket sebagai
instrument penelitian. Populasi dan pengambilan sampel merupakan rangkaian dalam penyebaran angket kepada Aparatur Pemerintah Desa Marga Kaya dan
Anggota BPD Marga Kaya, sehingga untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan serangkaian pertanyaan yang tersusun dalam
daftar pertanyaan kuisioner.
B. Definisi Konseptual
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas serta menghindari kesalahpahaman, penulis memberikan definisi konsep dalam penelitian ini.
Menurut Sofyan Effendi 1992 : 18 yang dimaksud dengan konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Oleh karena itu, konsep merupakan definisi unsur terpenting, maka biasanya merupakan definisi yang
dipakai para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak sesuatu fenomena sosial maupun alam.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis kemukakan definisi konsep dari
penelitian ini sebagai berikut :
1. Hubungan adalah sesuatu yang terjadi apabila dua orang atau hal atau
keadaan saling mempengaruhi dan saling bergantung antara satu dengan yang lainnya. Selain itu arti kata hubungan dapat juga dikatakan sebagai
suatu proses, cara atau arahan yang menentukan atau menggambarkan suatu obyek tertentu yang membawa dampak atau pengaruh terhadap obyek
lainnya. 2. Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Th 2004 adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Badan Permusyawaratan Desa BPD berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 adalah lembaga yang merupakan perwujudan
demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD berfungsi menetapkan peraturan
desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
4. Penetapan Peraturan Desa tentang Pembangunan Fisik Desa adalah hasil dari suatu rancangan peraturan desa yang siap untuk dilaksanakan langsung
kepada masyarakat. Salah satu peraturan desa yang ditetapkan adalah peraturan desa mengenai pembangunan fisik desa. Pembangunan fisik desa
adalah kebutuhan pembangunan fasilitas yang bersifat fisik, seperti pembangunan jalan, kantor desa, tempat ibadah dan lainnya.
C. Definisi Operasional