2.6.7. Diagram Alir Flow chart Diagram alir menyajikan sebuah proses atau sistem dengan menggunkan
kotak dengan keterangan dan garis-garis yang sering berhubungan. Diagram alir cukup sederhana, tetapi merupakan perangkat yang sangat baik untuk mencoba
memahami sebuah proses atau menjelaskan sebuah proses.
Gambar 2.10 Diagram Alir Flow chart Sumber : Jay Heizer and Barry Render, 2011
2.7. Kegagalan Produk
Menurut Firdaus Ahmad 2009 : 69 produk cacat adalah barang – barang
yang tidak memenuhi standar produksi karena kesalahan dalam bahan, tenaga kerja atau mesin dan harus diproses lebih lanjut agar memenuhi standar mutu
yang ditentukan, sehingga barang – barang tersebut dapat dijual.
Menurut Firdaus Ahmad 2009 : 66 istilah produk rusak tidak sama dengan produk cacat. Produk rusak itu sendiri diartikan sebagai barang
–barang yang tidak memenuhi standar produksi dan tidak memerlukan proses lebih lanjut
untuk memperbaiki barang – barang tersebut.
Terdapat 3 jenis kegagalan produk yang terjadi pada kegiaatan produksi, ketiga jenis kegagalan tersebut adalah :
a. Dijual langsung Dijual langsung adalah jenis produk gagal atau produk cacat yang tidak
lulus tahap inspeksi, namun produk tersebut masih layak untuk dijual kepada konsumen yang siap menampung produk cacat seperti ini.
b. Dikerjakan kembali Kegagalan ini merupakan jenis produk cacat yang dapat dimasukan
kedalam proses produksi lagi untuk diproses lebih lanjut, untuk menghasilkan produk lain atau sama dalam kondisi yang tidak cacat lagi.
c. Dibuang langsung Kegagalan ini merupakan jenis produk cacat yang paling parah, artinya
jenis produk cacat ini, merupakan hasil dari proses produksi yang sudah tidak ada artinya lagi. Dalam artian, produk cacat tersebut sudah tidak
mungkin untuk dikerjakan kembali dan sudah tidak mungkin pula untuk dijual. Karena tingkat kegagalan untuk jenis produk ini, merupakan
kegagalan yang tidak bisa diusahakan apa – apa.
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk : 1. Pada material, terjadinya keterlambatan bahan baku dan terjadi kerusakan
bahan baku. 2. Pada karyawan, terjadinya kurangnya pengawasan pada bagian gudang
sehinggaterjadinya kekurangan pada bahan baku. 3. Pada mesin, terjadinya peralatan-peralatan yang tidak dapat beroperasi.
Timbulnya produk rusak atau produk cacat akan menambah biaya proses produksi, sehingga akan mengurangi efesiensi perusahaan. Namun kerugian yang
lebih utama yang dihadapi perusahaan adalah jika produk gagal tersebut tidak terdeteksi dan sampai kepada tangan konsumen. Hal ini dapat mengakiatkan
hilangnya kepercayaan dari konsumen yang memungkinkan mereka beralih pada perusahaan lain.
Untuk memperkecil kegagalan produk, maka perusahaan harus memperbaiki proses produksi, melatih para karyawan dan hal yang paling penting
adalah dengan pengendalian kualitas di setiap aktivitas produksi.
2.8. Kerangka Pemikiran