Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

101 ........ 100    Maksimum Skor Total Nilai N Setelah mendapatkan nilai akhir afektif siswa, afektif siswa diklasifikasikan sebagai berikut: a nilai 8 1 − 100 = Sangat baik; b nilai 61 − 80 = Baik; c nil ai 41 − 60 = Sedang; d nilai 21 − 40 = Kurang; dan e nila i 0 − 20 = Sangat kurang Penilaian psikomotor siswa, dilakukan dengan lembar penilaian psikomotor siswa dan diamati dengan memberikan tanda √ pada kolom penilaian dengan rentang nilai 0 sampai 3. Setelah poin untuk semua indikator ditentukan, penentuan nilai total untuk semua indikator afektif siswa dirumuskan sebagai berikut: ........ 100    Maksimum Skor Total Nilai N Setelah data psikomotor terkumpul selanjutnya adalah menglkasifikasian ketuntasan belajar siswa. Jika skor akhir dari hasil belajar kognitif siswa kurang dari kriteria ketuntasan minimum KKM atau ≤ 65 maka siswa dianggap tidak tuntas, dan jika skor akhir hasil belajar siswa lebih besar dari KKM atau 65 maka siswa dianggap tuntas. Nilai rata-rata psikomotor siswa diperoleh dengan rumus: siswa Jumlah siswa setiap psikomotor belajar hasil nilai   N Persentase ketuntasan siswa di kelas, diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: 102 100 siswa seluruh Jumlah tuntas yang siswa Jumlah    ketuntasan Persentase

4. Data Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Data kemampuan berpikir kritis diperoleh dari lembar observasi kemampuan berpikir kritis. Pengukuran keterampilan berpikir kritis ini diimplementasikan dalam soal kognitif produk yang diujikan ke siswa. Setiap siswa diamati dengan memberikan tanda √ pada lembar observasi jika kemampuan berpikir kritis dilakukan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. KBK = 20 Total Skor x 100 Keterangan : KBK : Keterampilan berpikir kritis siswa Interpretasi KBK siswa dalam pembelajaran sebagai berikut: a nilai 8 1 − 100 = Sangat kritis; b nilai 61 − 80 = Kritis; c nil ai 41 − 60 = Cukup kritis; d nilai 21 − 40 = Kurang kritis; dan e nila i 0 − 20 = Sangat kurang kritis

5. Data Sistem Evaluasi

Analisis data sistem evaluasi akan dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda tes yang akan digunakan untuk mengukur soal kognitif produk. Untuk mengetahui keempat aspek tersebut di atas, peneliti akan menggunakan Anatest sebagai alat analisis data sistem evaluasi. `

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Siklus 1

4.1.1. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan tindakan penelitian siklus pertama dilakukan oleh peneliti dengan merancang RPP. RPP yang dibuat mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode dan sumber serta pendekatan pembelajaran yang digunakan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut: a. Membuat Jadwal Penelitian Jadwal penelitian dibuat dengan menyesuaikan jadwal mata pelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 mata pelajaran Fisika diajarkan 3×45 menit dalam setiap minggunya. Untuk kelas X.1 pelajaran Fisika diajarkan 2×45 menit pada hari Senin yaitu pada pukul 08.15 – 09.45 WIB dan 1×45 menit pada hari Kamis yaitu pada pukul 10.00 − 10.45 WIB. Untuk kelas X.3, pelajaran Fisika diajarkan 2×45 menit pada hari Rabu yaitu pada pukul 07.30 – 09.00 WIB dan 1×45 menit pada hari Kamis yaitu pada pukul 10.45 – 11.30 WIB. 104 b. Menyusun Silabus dan RPP Silabus dan RPP mata pelajaran Fisika sebelumnya sudah disusun saat awal pembelajaran semester genap. Silabus dan RPP ini, kemudian dimodifikasi dengan menyesuaikan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian. Pada penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kegiatan pembelajaran yang direncanakan dibagi dalam 3 kegiatan yaitu: 1 Pendahuluan kegiatan awal, 2 Penyajian kegitan inti yang merupakan skenario pembelajaran inkuiri terbimbing, dan 3 Penutup kegiatan akhir. Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa pada siklus pertama adalah menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat. Materi yang terkait dengan kompetensi dasar ini adalah suhu dan perubahan wujud. Adapun indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran di golongkan dalam 3 ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk ranah kognitif, hasil belajar siswa digolongkan dalam kognitif proses dan kognitif produk. RPP pada siklus I ini dirancang untuk tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk penyampaian materi dan juga implementasi pembelajaran inkuiri terbimbing sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dari pertemuan sebelumnya yakni dengan diberikannya tes untuk mengukur hasil belajar kognitif produk dan keterampilan berpikir kritis siswa. 105 c. Membuat LKS LKS dibuat sebagai bahan diskusi siswa yang dikerjakan secara berkelompok. LKS ini dibuat sesuai dengan sintak model pembelajaran inkuiri terbimbing. LKS ini digolongkan menjadi tiga bagian utama yaitu: 1 Aku Pasti Bisa, pada bagaian ini berisi gambar-gambar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan merupakan implementasi dari materi yang akan dipelajari siswa. Pada bagian ini siswa diminta untuk berhipotesis dan mengemukakan pendapat tentang gambar dan pertanyaan yang terdapat di LKS tersebut. 2 Mari Memahami Materi, bagaian LKS ini berisi tentang ringkasan materi yang akan dipelajari oleh siswa dan sebagai bahan koreksian dari jawaban atas pertanyaan yang telah mereka jawab pada bagian sebelumnya. 3 Mari Bereksperimen, bagian ini merupakan bagian yang menggambarkan proses pelaksanaan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada bagian ini siswa dituntut untuk berhipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan atau menuliskan data percobaan, serta membuat kesimpulan dari percobaan yang telah mereka lakukan. Siklus 1 yang terdiri dari dua kali pertemuan menggunakan satu LKS pada tiap pertemuannya. Untuk pertemuan pertama, materi yang dibahas dalam LKS adalah Suhu dan Pemuaian, sedangkan untuk pertemuan kedua materi yang dibahas adalah Perubahan Wujud Zat. 106 d. Membuat Instrumen Evaluasi Instrumen evaluasi dalam penelitian ini adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif produk dan keterampilan berpikir kritis siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif produk terdiri dari 5 lima soal esay. Sebelum pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi dari indikator yang harus dicapai siswa dan kunci jawaban beserta rubrikasi penilaiannya. Instrumen yang digunaknan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa terdiri dari tiga indikator yang terimplementasi dalam soal kognitif produk. e. Menyiapkan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dipersiapkan adalah: 1 Lembar penilaian RPP untuk menilai kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran. 2 Lembar observasi kegiatan guru yang digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam membelajarkan siswa di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 3 Lembar penilaian psikomotor siswa yang digunakan untuk menilai hasil belajar belajar ranah psikomotor siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 4 Lembar penilaian afektif siswa yang digunakan untuk menilai hasil belajar belajar ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 107 f. Menyiapkan Bahan Ajar Materi yang disampaiakan pada siklus pertama ini adalah tentang Suhu dan Perubahan Wujud Zat. Materi disajikan dalam bentuk LKS yang kemudian dibagikan pada tiap kelompok. Selain menggunaan LKS siswa diperkenankan mengunakan bahan ajar lain yang dapat menunjang proses pembelajaran. g. Menyiapkan Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran adalah white board yaitu untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan praktikum dan proses pembelajaran. Selain itu untuk kegiatan praktikum digunakan peralatan praktikum yang telah tersedia di laboratorium dan sebagian di siapkan oleh siswa.

4.1.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I terbagi menjadi 2 kali pertemuan untuk mengaplikasikan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan 1 kali pertemuan untuk mengevaluasi kognitif siswa. Pada pertemuan tersebut, dilakukan terbagi dalam 3 kegiatan; 1 Pendahuluankegiatan awal, 2 Penyajiankegitan inti yang merupakan skenario model pembelajaran inkuiri terbimbing, dan 3 Penutupkegiatan akhir. Berikut ini dijelaskan masing –masing kegiatan tersebut, sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama

1 Pendahuluan Kegiatan Awal Pada kegiatan ini guru mengkondisikan ruang kelas dan ketenangan kelas sebelum memulai pelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan tertib.

Dokumen yang terkait

The Reading Comprehension Ability Of SMA Student (The Case of the second year students SMA Negeri 1 Gebang Langkat Academic Year 2013/2014)

0 41 15

IMPROVING THE STUDENTS’ VOCABULARY ACHIEVEMENT THROUGH INTENSIVE READING AT THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA NEGERI 1 PAGELARAN

0 5 67

THE DIFFERENCES OF STUDENT’S ACHIEVEMENT AND CRITICAL THINKING BY IMPLEMENTING PROBLEM BASEDLEARNING (PBL) AND GUIDED INQUIRY LEARNING ON STOICHIOMETRY TOPIC.

0 3 24

THE EFFECT OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL ON STUDENTS LEARNING OUTCOMES IN TOPIC TEMPERATURE AND HEAT IN CLASS X SEMESTER II SMA N 1 BERASTAGIACADEMIC YEAR2013/2014.

0 2 13

THE IMPLEMENTATION OF GUIDED DISCOVERY-INQUIRY LABORATORY LESSON LEARNING MODEL IN IMPROVING SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS ACHIEVEMENT AND CHARACTERS DEVELOPMENT ON THE TOPIC OF SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT.

0 3 28

THE EFFECT OF TEACHING STRATEGIES AND CRITICAL THINKING ON STUDENTS ACHIEVEMENT IN READING COMPREHENSION.

0 2 31

THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY-BASED LEARNING IN TEACHING WRITING AT THE FIRST YEAR OF The Implementation Of Inquiry-Based Learning In Teaching Writing At The First Year Of SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen.

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (CRITICAL THINKING) KELAS VIIIC SMP NEGERI 2 TEMPEL.

0 0 2

Improving Critical Thinking Skill through Guided Inquiry Learning Model using Multimedia in the Learning of IPA about Force for the Third Grade Students of SD Negeri 1 Mangunweni in the Academic Year of 2016 2017. | aminah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10

0 0 5

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR THE IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY MODEL IN PHYSICS LEARNING IN THE SUBJECT MATTER OF TEMPERATURE AND HEAT

0 0 9