Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari Undang - Undang Nomor 1...

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DALAM
KELUARGA POLIGAMI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM
(Penelitian Di Kota Binjai)

TESIS

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora
Pada Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Ilmu
Hukum Konsentrasi Hukum Islam

Oleh

IMAN JAUHARI
NIM : 982105014

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2001
Iman Jauhari : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari…, 2001

USU Repository © 2007

P E R L I N D U N G A N H U K U M T E R H A D A P A N A K D A L A M KELUARGA
POLIGAMI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG N O M O R 1 T A H U N 1 9 7 4
DAN HUKUM ISLAM
(Penelitian di Kota Binjai)
Iman Jauhari l
H. Abdullah Syah2
H.M. Hasballah Thaib 3
H. Sanwani Nasution4
INTISARI
Untuk mewujudkan tujuan perkawinan dengan pernikahan, maka A l l a h
b e r f i r m a n y a n g a r t i n y a : “ H a i m a n u s i a , s e s u n g g u h n y a k a m i menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu sating kenal mengenal” (Q.S. Al-Hujarat (49): 13). Kemudian
dalam Hadits, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “wahai golongan kaum muda,
barang siapa di antara kamu telah mampu akan beban nikah, maka hendaklah ia
menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat memejamkan pandangan mata,
lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu (menikah), maka
hendaklah ia (rajin) berpuasa, karena puasa itu menjadi penahan nafsu baginya”. (H.R.

Jama'ah). Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 disebutkan “perkawinan ialah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Namun dalam keadaan tertentu lembaga perkawinan yang berasaskan
monogami, dalam Pasal 3 UU No. 1 Tahun 1974 sulit dipertahankan oleh suami/isteri, dan
poligami pun terjadi, sebab, adanya kekurangan pada pihak isteri, sementara pihak
suami enggan menceraikan isterinya karena berbagai alasan. Di sisi lain poligami sering
membawa pengaruh negatif terhadap perlindungan anak dalam keluarga poligami
banyak yang tidak terurus. Oleh karena itu perlu dikaji tentang pelaksanaan
perlindungan hukum terhadap anak, faktor-faktor penghambat, dan upaya
penanggulangan terhadap hambatan yang terjadi dalam keluarga poligami.
Untuk mengkaji hal-hal tersebut di atas dilakukan penelitian yang bersifat dan
bentuk penelitian yang sesuai adalah deskriptif analitis preskriptif. Lokasi penelitian
adalah Kota Binjai, sebagai sampel Kantor

1.
2.
3.
4.


Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh
Fakultas Syariah Institut Agama Islam Sumatera Utara Medan
Fakultas Agama Islam Universitas Dharmawangsa Medan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan

Iman Jauhari : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari…, 2001
USU Repository © 2007

Departemen Agama Binjai dan kelima KUA kecamatan, Pengadilan Agama dan MUI Binjai, serta
lurah dan Imam Masjid. Responden ditetapkan secara random sebanyak 60 orang yang terdiri dari
suami berpoligami 20 orang, isteri yang dipoligami 20 orang, dan anak poligami 20 orang.
Sedangkan sampel informan sebanyak 35 orang dari berbagai instansi terkait
ditentukan secara purposive. Alat pengumpulan data primer adalah kuesioner, pedoman
wawancara, dan check list. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan.
Analisis data dilakukan dengan pendekatan kualitatif baik deduktif maupun induktif dan tetap
mengacu pada yuridis sosiologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap anak dalam
keluarga poligami yang ditinjau dari undang-undang perkawinan dan hukum Islam, yaitu:
1. Perlindungan hukum terhadap anak belum terlaksana sebagaimana mestinya, sebab,
pemenuhan hak-hak isteri dan anak-anaknya pada kenyataannya sulit memenuhi kebutuhan

hidup masing-masing isteri dan anak-anaknya. Hal ini dikarenakan penghasilan yang pas-pasan,
dan tujuan poligami yang terjadi ini pun hanya biologis semata, maka nyata-nyata tidak dapat
bertindak adil.
2. Faktor penghambat yang terjadi adalah kesulitan memenuhi biaya hidup dan biaya pendidikan
anak, karena tidak didukung dengan penghasilan yang cukup. Sehingga berakibat buruk kepada
pertumbuhan tubuh dan jiwa anak yang teraniaya dan terlantar yang menyebabkan anak-anak
agak terhambat dalam perkembangannya dan minder.
3. Alternatif penanggulangannya adalah terpaksa mencari pekerjaan tambahan baik oleh
si suami, para isteri dan anak-anaknya yang sudah mampu bekerja untuk membantu orang
tuanya sesudah pulang dari sekolah, untuk menutupi biaya hidup yang tidak cukup sama sekali,
termasuk juga si ayah berusaha bertindak bijaksana dan memberi kasih sayang kepada isteriisteri dan anak-anaknya.
Disarankan kepada pemerintah melalui KUA kecamatan supaya benar-benar meneliti latar
belakang dan identitas calon mempelai yang menikah, dan diusahakan tidak terjadi manipulasi
administrasi dan kolusi yang dapat menimbulkan mudharat terhadap kondisi keluarga tersebut, juga
disarankan kepada orang tua yang berpoligami supaya menyadari benar risiko yang akan terjadi
terhadap anak-anak yang akan teraniaya hidupnya bila tidak berkumpul dengan orang tuanya.
Keluarga yang berpoligami hendaknya berpegang pada hukum Al-Qur'an dan Hadits Rasul,
supaya dapat bertindak adil, jujur, mampu dan amanah.

Kata-kata kunci:


Hukum Perkawinan
Keluarga Poligami
Perlindungan Anak

Iman Jauhari : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari…, 2001
USU Repository © 2007

THE CHILD LEGAL PROCTECTION IN POLYGAMY FAMILY IS PERCEIVED
FROM THE LAW NUMBER 1 OF 1974 AND ISLAMIC LAW
(The Research in Binjai Municipality)
Iman Jauhari l
H. Abdullah Syah2
H.M. Hasballah Thaib 3
H. Sanwani Nasution4
ABSTRACT
To realize the legal of marriage (nikah), so Allah says, the meaning is “Ho ! Human being,
we really created you from a man and a woman and make you to be nations and tribes in order to
know each others” (Q.S. AlHujarat (49): 13). Then in Hadits, Rasulullah SAW says, the
meaning is “Ho! the young, who has been able in burden of marriage among of you, so he must

marry soon, because actually, marriage can keep more sight and penis. And who unable yet
(marry), so he must (active) to fast, because the fast to be proof of lust for him". (H.R. Jama'ah).
Article 1 of Law Number 1 of 1974, stated “Marriage is internal and external union between a man
and a woman as husband and wife with the goal to build a happy and external family (household)
based on the One Supreme God”. But in the special situation the marriage institution with
monogamy principles, in article 3 of Law Number 1 of 1974, it is difficult to uphold by
husband/wife, and polygamy accord, caused there is something minus in the wife side, while the
husband does not like to divorce his wife because many reasons. In another side, polygamy
family, so usually many neglected children. Therefore, it is necessary analyzed about
the child legal protection fulfillment, the hindrance factors, and the effort to settle the
hindrances that occur in polygamy family.
The research is done to analyze the things mentioned above, the suitable research
form is descriptive analytical prescriptive. The research location is Binjai Municipality, as
sample is The Religious Department Office of Binjai and The Religious Affairs Office in
five districts, Religious Court and Indonesian Islamic Scientist Assembly, Head of Rural and
Islamic Leader in Mosque (Imam Masjid). Sixty (60) respondents were selected at random, that
consist of 20 polygamist, 20 wives of polygamist and 20 children of polygamist. While the
informer sample are 35 people from some interlocked instances which were selected at purposive.
The primary data


1.
2.
3.
4.

Law Faculty of Syiah Kuala Darussalam University - Banda Aceh
Syariah Faculty of Goverment Islamic Institute of North Sumatera - Medan
Islamic Religious Faculty of Dharmawangsa University - Medan
Law Faculty of North Sumatera University - Medan

Iman Jauhari : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari…, 2001
USU Repository © 2007

collector are questionnaire, interview direction, and check list. While the secondary data were
collected by library study. The data analysis were done by qualitative approach either deductive
of inductive and always lead by juridical sociological.
The research result show that the child legal protection in polygamy family is perceived from
Act of Marriage and Islamic Law, that is:
1. The child legal protection has not done yet as well, because the wife and children rights
fulfillment, in factual is difficult to fulfill life needs of wives and children. That is caused of a

few income, and goal of polygamy that happen is biological oriented only, so in fact he can not
to do just.
2. The hindrance factor that happen is the difficulty to fulfill life and hindrance
educational cost, because it is support with enough income, so it has be effect to the
child's body and soul growing, who has oppressed and neglected that caused rather chase
in the child growing and has low spirit.
3. the surpassing alternative is to find more income either the husband, wife and children who
have ability to work must help their parents after school to fulfill cost of life that is nor enough
at all, including the father must wise and give much love to his wives and children.
It is suggested to the government by the District Office of Religious Affairs must observe
seriously the bank ground and identity of the man and the woman who want to marry, and it is
afforded, there is not manipulation of administration and collusion that can made disadvantage
to the family condition, and also it is suggested to the polygamist must conscious
seriously the risk that can occur on the children who will oppressed their life if they do not together
with their father. The polygamy family must follow the law of Al-Qur'an, Hadits Rasul, that is, can
do the just, honest, capable and trustable.

Key words:

Marriage Law

Polygamy Family
Child Protection

Iman Jauhari : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari…, 2001
USU Repository © 2007

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Anak Angkat Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Ditinjau Dari Hukum Islam

1 39 137

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

Perlindungan Hukum Terhadap Pelaksanaan Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

5 114 133

Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Wanprestasi Dalam Kredit Tanpa Agunan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 9 74

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI AKIBAT PERCERAIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA MEDAN).

0 2 17

PERLINDUNGAN HUKUM HAK ISTRI KEDUA DARI PERKAWINAN POLIGAMI ATAS HARTA BERSAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

0 4 2

PERLIDUNGAN HUKUM BAGI ANAK TERHADAP AKIBAT PEMBERIAN VAKSINASI DALAM PROGRAM IMUNISASI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK.

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Keluarga Poligami Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Di Kabupaten Wonosobo - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) ENDANG SETYA RINI

0 0 163

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI

0 0 13

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KUTOARJO DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI

0 0 13