II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Ayam Jantan Tipe Medium
Berdasarkan bobot maksimum yang dapat dicapai oleh ayam terdapat tiga tipe
ayam yang umumnya dikenal dikalangan peternak, yaitu ayam tipe ringan Babcock, Hyline, dan Kimber; tipe medium Dekalb, Kimbrown, dan Hyline
B11; dan tipe berat Hubbard, Starbro, dan Jabro Wahju, 2004. Menurut Nataatmaja 1982, jenis bibit ayam yang beredar di pasaran adalah ayam petelur
layer, ayam pedaging broiler, dan ayam dwiguna yang memiliki fungsi ganda. Menurut Riyanti 1995, ayam jantan tipe medium mempunyai bentuk tubuh dan
kadar lemak yang menyerupai ayam kampung, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terbiasa menyukai ayam yang kadar
lemaknya cenderung seperti ayam kampung. Penelitian yang dilakukan oleh Daryanti 1982, pada ayam petelur jantan Harco dan Decalb menunjukkan
bahwa persentase lemak ayam petelur jantan Harco pada umur enam minggu adalah 2,36; sedangkan ayam petelur jantan Decalb 3,39. Persentase lemak
ini masih lebih rendah daripada persentase lemak broiler, yaitu 6,65. Wahju 2004 menyatakan bahwa ayam jantan mempunyai kandungan lemak
lebih rendah dibandingkan dengan betina. Sizemore dan Siegel 1993 menyatakan bahwa ayam hasil persilangan antara galur Ross dengan galur Arbor
8 acres menghasilkan ayam jantan dengan kandungan lemak sebesar 2,6 ,
sedangkan yang betina 2,8. Menurut Wahju 2004, pada ayam jantan, kelebihan energi digunakan untuk pertumbuhan, sedangkan pada ayam betina
digunakan untuk produksi telur.
B. Kepadatan Kandang
Tingkat kepadatan kandang dinyatakan dengan luas lantai kandang yang tersedia bagi setiap ekor ayam atau jumlah ayam yang dipelihara pada satu satuan luas
kandang. Luas lantai kandang untuk setiap ekor ayam antara lain tergantung dari tipe lantai, tipe ayam, jenis kelamin, dan periode produksi North and Bell,1990.
Menurut Meizwarni 1993, ukuran luas kandang yang disediakan tergantung dari beberapa faktor seperti macam kandang, ukuran ayam, suhu lingkungan serta
keadaan ventilasi. Fadillah 2005 menyatakan bahwa iklim tropis yang panas secara langsung akan memengaruhi suhu di dalam kandang.
Menurut Abidin 2003, kandang merupakan tempat untuk ayam hidup dan bereproduksi yang berfungsi melindungi ayam dari gangguan binatang buas,
melindungi dari cuaca yang buruk, membatasi ruang gerak ternak, menghindari resiko kehilangan ternak serta mempermudah pengawasan dan pemeliharaan.
Kandang yang umumnya digunakan adalah kandang panggung dan postal. Kandang panggung adalah kandang yang lantainya menggunakan bilah-bilah
kayu, logam, dan atau bambu yang disusun memanjang sehingga lantai kandang bercelah-celah Suprijatna, et al., 2008. Menurut Sudaryani dan Santosa 1999,
kandang panggung adalah kandang dengan lantai renggang dan ada jarak dengan tanah serta terbuat dari bilah-bilah bambu atau kayu. Fadillah 2005 menyatakan
9 bahwa kandang panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak
digunakan untuk mengatasi temperatur panas. Menurut Suprijatna, et al. 2008, suhu lingkungan ideal pada ayam adalah 21
⁰C. Di atas suhu tersebut, ternak menjadi panas dan nafsu makan turun, sehingga konsumsi ransum pun menurun.
Dampak selanjutnya adalah pertumbuhan dan produksi menurun. Oleh sebab itu, agar ternak tidak stres kandang harus nyaman.
Kelebihan kandang panggung adalah laju pertumbuhan ayam tinggi, efisien dalam penggunaan ransum, dan kotoran mudah dibersihkan, sedangkan kekurangan
kandang panggung adalah tingginya biaya peralatan dan perlengkapan, tenaga dan waktu pengolahan meningkat, dan ayam mudah terluka Suprijatna, et al., 2008.
Menurut Fadillah 2005, kandang panggung memiliki ventilasi yang berfungsi lebih baik karena udara bisa masuk dari bawah dan samping kandang.
Kepadatan optimal untuk ternak ayam dipengaruhi oleh suhu kandang. Semakin tinggi suhu udara dalam kandang, maka kepadatan kandang optimal semakin
rendah dan sebaliknya semakin rendah suhu udara dalam kandang, maka kepadatan kandang optimal semakin tinggi. Kepadatan kandang untuk DOC ayam
petelur ringan setiap 1 m² dapat diisi oleh 16 ekor ayam, sedangkan ayam petelur tipe medium setiap 1 m² cukup untuk 11 ekor ayam Rasyaf, 2005.
C. Performan Unggas