b
2
= 0,215 artinya: jika motivasi belanja hedonis meningkat sebesar satu persen
sementara display toko konstan maka maka pembelian tidak terencana Impulsive akan meningkat sebesar 0,215 persen.
3. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier di antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut akan diuraikan analisis
korelasi baik korelasi parsial maupun korelasi berganda.
a. Pengaruh Display toko dengan Pembelian Tidak Terencana
Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi parsial antara display toko X
1
dengan pembelian tidak terencana impulsive Y sebagai berikut:
Tabel 4.85 Pengaruh
Display Toko dengan Pembelian Tidak Terencana Impulsive
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi parsial antara display toko dengan pembelian impulsif sebesar -0,285. Koefisien korelasi
bertanda negatif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi antara display toko dengan pembelian impulsif adalah tidak searah, dimana semakin bagus display
toko tidak akan diikuti oleh semakin besarnya pembelian impulsif. Nilai 0,285 menunjukkan bahwa dengan asumsi variabel X
2
motivasi belanja berdasarkan
Coefficients
a
-.285 Display T oko
Model 1
Partial Correlations
Dependent Variable: Pembelian Impulsif a.
kesenangan hedonic konstan, maka hubungan yang terjadi antara display toko dengan pembelian terencana Impulsive berada dalam kategori hubungan yang
lemah interval 0,210 – 0,400.
b. Pengaruh Motivasi Belanja Berdasarkan Kesenangan Hedonic Dengan
Pembelian Tidak Terencana Impulsive
Dengan menggunakan software SPSS, diperoleh hasil analisis korelasi parsial antara motivasi belanja berdasarkan kesenangan hedonic X
2
dengan
pembelian tidak terencana impulsive Y sebagai berikut:
Tabel 4.86 Pengaruh Motivasi Belanja Berdasarkan Kesenangan
Hedonic dengan Pembelian Tidak Terencana
Impulsive
Berdasarkan output di atas, diketahui koefisien korelasi parsial antara motivasi belanja berdasarkan kesenangan hedonis dengan pembelian tidak
terencana sebesar 0,737. Koefisien korelasi bertanda positif menunjukkan hubungan parsial yang terjadi antara motivasi belanja hedonis dengan pembelian
impulsif adalah searah, dimana semakin besar motivasi belanja hedonis akan diikuti oleh semakin besarnya pembelian impulsif. Nilai 0,737 menunjukkan
bahwa dengan asumsi variabel X
1
display toko konstan, maka hubungan yang terjadi antara motivasi belanja hedonis dengan pembelian tidak terencana berada
dalam kategori hubungan yang cukup tinggi interval 0,610 – 0,800.
Coefficients
a
,737 X2
M odel 1
Parti al Correlati ons
Dependent Variabl e: Y a.
c. Pengaruh Display Toko Dan Motivasi Belanja Berdasarkan Kesenangan