Diagram Alir Dokumen Flowmap Data Flow Diagram DFD Pengujian Login Analis kepegawaian admin Pengujian Pengolahan Data Master PNS

xvi DAFTAR SIMBOL

1. Diagram Alir Dokumen Flowmap

xvii

2. Data Flow Diagram DFD

3. Entity Relationship Diagram ERD

xviii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Tampilan Antar Muka .................................................................... 207 Lampiran B Listing Program .............................................................................. 215 Lampiran C Hasil Kuesioner ............................................................................... 224 Lampiran D Dokumen Manual dari Sistem Lama Lampiran E Surat Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Badan Kepegawaian Negara BKN adalah badan yang berfungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan. Data kepegawaian yg dikelola meliputi data pokok pegawai, data riwayat pegawai, data mutasi pegawai. Namun pada kenyataannya instansi tersebut belum mempunyai suatu sistem terintegrasi yang dapat menyajikan data Pegawai Negeri Sipil PNS secara akurat. Selama ini pengelolaan data kepegawaian yg di lakukan masih secara manual, yakni diimplementasikan dalam bentuk excel dan acces. Permasalahan yang sering terjadi adalah terkait dengan data yang tersimpan kurang terstruktur. Disamping itu ditemukan pula PNS yang punya NIP ganda, ataupun satu NIP dipakai lebih dari satu orang PNS, dan ada pula yang menggunakan NIP dari PNS yang sudah pensiun. permasalahan ini tentu menjadi fatal karena baru diketahui disaat salah satu dari yang bersangkutan akan pensiun, dan tentu ini hal ini akan sangat merugikan keuangan negara. Sehingga terjadi proses pengulangan pekerjaan pada pendataan pegawai, yang menyebabkan pekerjaan yang ditangani menjadi tidak efektif dan efisien. Permasalahan lain yaitu terkait dengan pemutakhiran data yang tidak berjalan dengan semestinya, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data yang ada saling berbeda. Masalah ini diketahui ketika pihak pimpinan Badan Kepegawaian Negara BKN akan menetapkan kebijakan dan keputusan tentang kenaikan pangkat dan gaji berkala, dimana kebijakan dan keputusan tersebut membutuhkan data-data kepegawaian. Data yang lambat diperbaharui menyebabkan tidak sahnya kebijakan dan keputusan tersebut. Permasalahan terakhir yaitu terkait dengan tidak terintegrasinya data. Satu hal yang sangat mendasar bahwa selama ini terjadi perbedaan data antara BKN dengan kantor regional lainnya, padahal objek dari operasionalnya adalah satu yaitu PNS, yang berakibat pemborosan anggaran, seperti duplikasi data karena masing-masing instansi memiliki data kepegawaian, yang semestinya dapat dihindari apabila setiap instansi ataupun Pemerintah daerah terintegrasi dalam satu sistem informasi kepegawain nasional Berdasarkan latar belakang diatas, maka Badan Kepegawaian Negara BKN memerlukan suatu aplikasi kepegawaian berbasis clientserver.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yg telah dijelaskan, maka pada penelitian ini dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu : Bagaimana membangun Aplikasi Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Negara berbasis clientserver melalui Studi Kasus Di Kantor Regional KANREG III Badan Kepegawaian Negara BKN Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Aplikasi kepegawaian Di Badan Kepegawaian Negara BKN Berbasis ClientServer melalui Studi Kasus Di Kantor Regional KANREG III Badan Kepegawaian Negara BKN Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem informasi kepegawaian ini adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan Aplikasi Kepegawaian yang dapat mengolah data kenaikan pangkat dan gaji berkala, yang dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil PNS. 2. Pemutakhiran data dapat berjalan dengan semestinya, sehingga data Pegawai Negeri Sipil PNS akurat setiap saat ketika digunakan dalam pengambilan kebijakan kenaikan pangkat dan gaji berkala. 3. Terciptanya sistem yang terintegrasi secara nasional, bersifat standard dan seragam dengan cara pengolahan data tersebar distributed data processing, sehingga data Pegawai Negeri Sipil PNS akurat disetiap instansi baik di pusat maupun daerah.

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan dibahas didalamnya, antara lain : 1. Sistem ini akan mengelola data kepegawaian yg meliputi data pokok pegawai, data riwayat pegawai, kenaikan pangkat dan gaji berkala. Serta laporan KGB, Laporan Kepangkatan. 2. Data yang digunakan untuk pengujian dalam membangun sistem ini adalah data pegawai negeri sipil KANREG III BKN Bandung. 3. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah berdasarkan aliran data tersrtuktur, dimana alat yang digunakan untuk menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram ERD, sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram Konteks, dan Data Flow Diagram DFD. 4. Tools yang digunakan adalah Borland Delphi 7 sebagai aplikasi dalam perancangan interface dan MySQL sebagai database. 5. Perangkat lunak yang akan dibangun akan diterapkan pada komputer yang terpasang melalui jaringan clientserver berupa LAN Local Area Network dengan topologi backbone, tanpa membahas lebih dalam.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut :

1.5.1. Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak internal instansi dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang yang akan bertindak sebagai admin yang akan mempergunakan sistem. 2. Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para pegawai di instansi tersebut dalam mengolah data pegawai secara langsung untuk pengumpulan data yang lebih efektif. 3. Studi Pustaka Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai kaitan dengan masalah pembangunan sistem pengelolaan data pegawai negeri sipil.

1.5.2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini adalah menggunakan metode waterfall, dimana tahap-tahapnya adalah sebagai berikut : Gambar 1. 1 Model Sekuensial Linear Waterfall 1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem informasi Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan pada tingkat strategi dan areanya, pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain yaitu perangkat lunak, manusia, dan database. 2. Analisis Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka interface yang diperlukan. 3. Desain Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada stuktur data, arsitektur perangakat lunak, representasi interface. 4. Generasi Kode Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis. 5. Pengujian Pada tahap ini, sekali kode dibuat maka pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum. 6. Pemeliharaan Pada tahap ini, pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru. Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pemakai. Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan, karena perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan- perubahan di dalam lingkungan eksternalnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan laporan ini, maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori-teori yg berkaitan dengan sistem informasi kepegawaian yg akan dibangun. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya yaitu : analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis non fungsional. Perancangan sistem dimulai dari perancangan prosedural, perancangan alir data, perancangan menu dan perancangan antar muka program interface. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut: 1 Menerapkan rencana implementasi; 2 Melakukan kegiatan implementasi; 3 Tindak lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat selama penulisan laporan tugas akhir dari pembahasan masalah, selain itu juga berisi saran untuk perbaikan dan menindak lanjuti hasil penelitian. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Instansi

Pada tinjauan Instansi ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya Instansi, tempat dan kedudukan Instansi, lingkup usaha Instansi, divisibidang pekerjaan Instansi, dan struktur organisasi serta uraian tugas dari masing-masing bagian yang terlibat.

2.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara BKN

Situasi pada saat itu sebagian Pegawai Negeri berada di bawah pemerintah Republik Indonesia dan sebagian lagi berada di bawah pemerintah Hindia Belanda. Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaannya dilakukan oleh dua lembaga. Kantor Urusan Pegawai Negeri yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di ibukota pemerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama Pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar. Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan Pegawai KUP inilah yang menjadi cikal bakal BAKN, sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetapkan sebagai tanggal lahirnya BAKN. Dienst voor Algemene Personele DAPZ yang lebih dikenal dengan DUUP Djawatan Umum Urusan Pegawai yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur Jenderar Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948, dikepalai oleh Mr. J.W. Van Hoogstraken dan berkedudukan di Jakarta. Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai kedudukan dan gaji Pegawai Negeri serta mengawasi supaya peraturan-peraturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Perdana Menteri. Kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada masa itu adalah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1948 tentang Peraturan Gaji Pegawai yang dikenal dengan nama PGP-48. Dalam peraturan pemerintah ini, gaji permulaan golongan terendah adalah Rp. 45,- sebulan. Gaji pokok seorang pegawai dengan isteri dan seorang anak tidak akan kurang dari Rp. 65,- sebulan. Azas-azas peraturan penghargaan pengalaman bekerja mulai berlaku pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti penting tetapi hanya sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk menentukan kedudukan pegawai selanjutnya salah satu syarat adalah kecakapannya. Sistem penggajian yang dianut dalam PGP-48 adalah sistem horizontal dan masa kerja yang berhubungan dengan gaji lama dihitung serta untuk kenaikan gaji berikutnya dalam pangkat baru. Peraturan Gaji pegawai kemudian diatur kembali dengan PGPN-1955 yang berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955 dikenal sembilan golongan dan 31 ruang gaji. Selain gaji pokok, untuk kesejahteraan pegawai juga diberikan tunjangan-tunjangan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan anak, tunjangan kemahalan setempat, kemahalan umum, kemahalan daerah, tunjangan tanggung jawab keuangan, perwakilan, ujian dinas, tunjangan jabatan dan uang pengganti, serta tunjangan bahaya. Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya diselenggarakan oleh KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember 1950. Dengan Peraturan Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabungkan menjadi satu. Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu Bagian Tata Usaha Kepegawaian Biro TUK di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan Biro PT di Bandung.

2.1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Kewenangan Badan Kepegawaian

Negara BKN BKN Adalah Lembaga Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk melaksanankan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. BKN berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dalam pelaksanaan tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara . BKN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara sesuai denganketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku . BKN menyelengarakan fungsi sebagai berikut : 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kepegawaian . Penyelengaraaan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan ,pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil 2. Penyelengaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan pejabat negara 3. Penyelegaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan mutasi antar propinsi Penyelengaraan koordinasi penyusunan norma standar dan prosedur 4. Penyelengaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan perundang- undangan dibidang kepegawaian kepada instansi pemerintah Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN 5. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah dibidnag administrasi kepegawaian. 6. Penyelengaraan pembianaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana kepegawaian keuangan kearsipan persandian perlengkapan dan rumah tangga . 7. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya . Perumusan kebijakan dibidangnnya untuk mendukung pembangunan secara makro . 8. Penetapan sistem informasi dibidangnnya 9. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar propinsi Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kepegawaian. 10. Penyusunan norma standar dan prosedur kepegawaian negara dan pengendaliannya Penyusunan program kepegawaian secara nasional sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah . 11. Penyelengaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi serta perumusan standar dan prosedur mengeani perencaan pengangkatan pemindahan pemberhentian penetapan pensiun gaji tunjangan kejsejahteraan hak dan kewajiban serta kedudukan hukum PNS 12. Penyelengaraan administrasi kepegawaian secara nasional dan perencanaan kebijakan dan pemantaun pemanfaatan pendidikan dan pelatihan struktural 13. Pengawasan dan pengendalian norma standar dan prosedur kepegawaian

2.1.3 Struktur Organisasi KANREG III

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung.

2.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sub Kepegawaian KANREG III

Badan Kepegawain Negara Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara BKN adalah instansi BKN di daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung Kepala BKN yang berada di dalam Departemen Pendayagunaan aparatur negara, didalam setiap Kanreg BKN akan selalu dipimpin oleh seorang kepala. Kanreg III BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian Negara di wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya Kanreg III BKN menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian. b. Pemberian petimbangan dan atau penetapan mutasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat PNS Pusat dan daerah di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Penetapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya. d. Pemberian pertimbangan pensiun PNS Daerah dan penetapan status kepegawaian di wilayah kerjanya. e. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data kepegawaian PNS Pusat dan daerah di wilayah kerjanya. f. Penetapan pemindahan pegawai negeri sipil antar daerah propinsi atau antar daerah kabupatenkota dan daerrah kabupatenkota lain propinsi. g. Tugas-tugas lainnya yang diterapkan oleh Kepala BKN. Struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing jabatan, diatur didalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 59KEP2001, tanggal 27 agustus 2001. 1 Kepala Fungsinya : Kepala kantor Regional BKN mempunyai tugas membantu Kepala BKN dalam menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepegawaian pegawai negeri sipil pusat dan daerah di wilayah kerjanya, melaksanakan koordinasi dan kerja sama di bidanga kepegawaian dengan pemerintah daerah, instansi vertical, dan instansi pusat yang berada di daerah di dalam wilayah kerjanya,serta memberikan laporan secara berkala dan sewaktu-waktu kepada kepala BKN. 2 Bagian Umum Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg III BKN, dimana tugas- tugasnya antara lain melakukan : a. Penyusunan rencana dan program b. Pengelolaan administrasi keuangan c. Pengelolaan administrasi kepegawaian d. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan, serta perlengkapan dan rumah tangga. Bagian umum terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 3 Bagian Mutasi Bagian mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan teknis mutasi kepegawaian kepada pejabat Pembina kepegawaian daerah dan pejabat instansi pusat yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan pangkat anumerta, pengabdian, di wilayah kerjanya. Bidang mutasi terdiri dari : a. Seksi administrasi mutasi b. Seksi Mutasi I c. Seksi mutasi II d. Seksi mutasi III Seksi administrasi mutasi mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan administrasi mutasi sementara ketiga seksi mutasi lainnya bertugas melakukan penelitian persyaratan dan penyiapan bahan pertimbangan mutasi bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk menjadi juru muda tingkat I golongan ruang Ib sampai dengan Pembina utama golongan ruang IVe dan begitu juga dengan pegawai negeri sipil pusat. Serta penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat anumerta dan pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penyiapan pertimbangan teknis peninjauan masa kerja bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah. 4 Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun Bagian ini mempunayi tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil, kartu pegawai, kartu istrisuami, pemberhetian dan pemberian pension bagi PNS Pusat dan jandadudanya dan penyiapan pertimbangan teknis bagi PNS Daerah dan jandadudanya yang telah mencapai batas usia pensiun serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya : Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari : a. Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun b. Seksi Status Kepegawaian c. Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II 5 Bagian Informasi dan Kepegawaian Bidang Informasi kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem informasi kepegawaian PNS pusat dan daerah dan memfasilitasi pengembangan sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah kerjanya. Bidang informasi kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian f. Pengelolaan arsip kepegawaian. Bidang informasi kepegawaian terdiri dari : a. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian I b. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian II c. Seksi pengolahan data kepegawaian d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi 6 Bagian Bimbingan Teknis dan Kepegawaian Bagian bimbingan teknis kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis kepegawaian dan diklat kepegawaian, melakukan pengawasan kompetensi jabatan, dan penedalian pemanfaatan lulusan diklat PNS pusat maupun daerah. Bagian bimbingan teknis kepegawaian menyelenggarakan fungsi : a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian b. Perencanaan kebutuhan diklat c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian d. Penyiapan kerja sama, monitoring, dan pengemdalian pemanfaatan diklat e. Pengawasan standar kompetensi jabatan f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian g. Pengawasan dna pengendalian kinerja dan disiplin PNS di lingkungan Kanreg III BKN Bidang bimbingan teknis terdiri dari : a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II c. Seksi Pengembangan Kepegawaian 7 Kelompok Jabatan Fungsional Tugas dari jabatan fungsional antara lain : a. Di lingkungan Kanreg III BKN terdapat kelompok jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian atau ketrampilannya b. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari analis kepegawaian, pranata komputer dan jabatan fungsional lainnya c. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kanreg III BKN d. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.5 Tata Kerja Kanreg III Badan Kepegawaian Negara

Sebagai badan pemerintahan yang bertugas di dalam melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian, Badan Kepegawaian Negara terdapat tata kerja yang telah diputuskan pada Keputusan Kepala Badana Kepegawaian Negara No. 59KEP2001, tanggal 27 Agustus 2001, yang terdiri dari pasal 36 sampai dengan pasal 44. a. Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian, kepala bidang, kepala sub bagianseksi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Kanreg III BKN sesuai dengan tugas masing-masing. b. Setiap pimpinan sutu organisasi wajib mengawasi bawahannya masing- masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kanreg III BKN bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. d. Kepala bagian, kepala bidang, dan kepala sub bagianseksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasannya dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. e. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya, wajib diolah dan dilaporkan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk bagi bawahan. f. Kepala bidang menyampaikan lapaoran kepada kepala melalui kepala bagian uum. Laporan sebagaimana di himpun dan diisi oleh Kepala Bagian Umum sebagai bahan laporan Kepala. g. Setiap laporan kepada atasan tembusan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. h. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala. i. Pembagian tugas dan beban kerja bagi masing-masing seksi sebagaimana yang diinginkan diatur dan dilanjutkan dengan keputusan Kepala Kanreg III BKN yang bersangkutan. j. Apabila terjadi perubahan tehadap tata kerja BKN maka hanya sah apabila ditetapkan oleh Kepala BKN setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur Negara.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1. Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi atau information processing systems atau juga information- generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut: [4] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2.2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok masukan input block, blok model model block, blok keluaran output block, blok teknologi technologi block, blok basis data database block, dan blok kendali control block. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima output, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi humanware atau brainware, perangkat lunak software, dan perangkat keras hardware. Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analis sistem, dan lain sebagainya. 5. Blok Basis Data Basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS Database Management Systems. 6. Blok Kendali Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan- kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2.3. Data

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, danatau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi. Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman catatan tentang fakta. Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya.

2.2.4. Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Perkembangan perangkat lunak bisa dianggap sebagai lingkaran pemecahan masalah dimana terdapat empat keadaan berbeda, yaitu status quo, definisi masalah, perkembangan teknis memecahkan masalah di keseluruhan aplikasi dari banyak aplikasi, dan integrasi pemecahan menyampaikan hasil kepada siapa yang membutuhkan pertama kali. Bermacam-macam model proses yang berbeda pada perangkat lunak sebagai berikut : 1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. 2. Model Prototipe Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut,yang akan nampak bagi pelanggan pemakai contohnya pendekatan input dan format output. 3. Model RAD Rapid Application Development RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. 4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit. a. Model Pertambahan Model inkeremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier diaplikasikan secara berulang dengan filosofi prototipe iteratif. Model pertambahan memakai urutan-urutan linier di dalam model yang membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya. b. Model Spiral Model spiral spiral model adalah model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara komputer dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. c. Model Rakitan Komponen Model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iteratif untuk mencapai perangkat lunak. Tetapi model rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan kadang-kadang disebut “kelas”. d. Model Perkembangan Konkuren Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis sebagai sederetan aktivitas teknik mayor, tugas-tugas, dan keadaannya yang lain. Contohnya aktivitas rekayasa yang dibatasi untuk model spiral dipenuhi dengan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: prototyping dan atau pemodelan analisis, spesifikasi kebutuhan, dan rancangan. 5. Model Formal Model metode formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Metode formal memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan, mengembangkan, dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan menggunakan notasi matematis yang tepat.

2.2.5. Model Analisis Terstruktur

2.2.5.1. Pemodelan Data

Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. ERD Entity Realtionship Diagram memunginkan perekayasa perangkat lunak mengidentifikasi objek data dan hubungannya dengan menggunakan notasi grafis. Pada konteks analisis terstruktur, ERD menetapkan semua data yang dimasukan, disimpan, ditransformasi, dan diproduksi pada suatu aplikasi. 1. Objek Data, Atribut, dan Hubungan a. Objek data adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Objek data dapat berupa entitas eksternal, benda, peristiwa, peran, unit organisasional, tempat atau struktur. Objek data digambarkan dengan empat persegi panjang. b. Atribut menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Atribut dapat digunakan untuk: 1 menamai sebuah contoh dari objek data, 2 menggambarkan contoh, 3 membuat referensi ke contoh lain pada tabel yang lain. Atribut adalah komponen untuk mendeskripsikan entitas yang digambarkan dengan bentuk elips. c. Hubungan objek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara. Hubungan objek data dapat dibaca dari dua arah. Hubungan relasi adalah hubungan antara beberapa entitas yang digambarkan dengan belah ketupat. Relasi antar tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: 1 One to One Relationship, 2 One to Many Relationship, dan 3 Many to Many Relationship. Simbol yang menyatukan atribut-atribut pada entitas tertentu serta menyatukan entitas-entitas dalam suatu relasi tertentu adalah garis. 2. Kardinalitas dan Modalitas a. Kardinalitas model data harus merepresentasikan jumlah peristiwa dari objek di dalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu [objek] yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari [objek] yang lain. Kardinalitas biasanya diekspresikan secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’. b. Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai 1 jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah. 3. Entity Relationship Diagram ERD ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: objek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili objek data dan hubungan mereka. Pemodelan data dan ERD memberi notasi yang singkat untuk mengamati data di dalam konteks aplikasi pemrosesan data kepada analisis. Digunakan untuk menciptakan satu analisis, perancangan database dan untuk mendukung metode analisis persyaratan yang lain.

2.2.5.2. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dalam berbagai cara; mengaplikasikan perangkat keras dan elemen manusia untuk mentransformasikan input menjadi output; dan memproduksi output dalam berbagai bentuk. 1. Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara sistem dengan dunia luarnya kesatuan luar. 2. Data Flow Diagaram DFD Data Flow Diagram DFD–DADDiagram Alir Data memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DFD adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbang-kan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur structured analysis and design. DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur jelas . Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram DFD antara lain : 1 External Entity kesatuan luar atau boundary batas sistem, 2 Data Flow arus data, 3 Process proses, dan 4 Data Store simpanan luar. 3. Spesifikasi Proses Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif dari algoritma proses, persamaan matematika, tabel, diagram, atau bagian. Speseifikasi proses ini berfungsi sebagai sebuah langkah pertama di dalam kreasi spesidikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desain komponen program yang akan mengimplementasikan program.

2.2.5.3. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dana tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari arus data di DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan, periode, volume, dan struktur data.

2.3 Borland Delphi

Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis Windows. Delphi digolongkan ke dalam bahasa pemrograman visual yang menitik beratkan pada pemrograman berorientasi objek object oriented programming. Membuat program menggunakan Delphi tidaklah terlalu sulit, karena bahasa pemrograman ini dikembangkan menggunakan bahasa pascal. Bagi yang sudah terbiasa dengan bahasa pemrograman pascal, akan merasa lebih mudah dalam mempelajari Delphi. Karena bentuk penulisan listing programnya tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Dalam perkembangannya, Delphi memiliki beberapa objek-objek yang canggih, dalam bentuk kontrol program yang dikelompokkan ke dalam toolbox yang biasa disebut dengan component palette. Apabila dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang berbasis visual, Delphi memiliki kelebihan yang terletak pada ketersediaan berbagai macam kontrol program yang lebih banyak dan lebih canggih. Walaupun sedikit mirip dengan kontrol program yang dimiliki Visual Basic, Delphi memiliki keunggulan dalam penulisan listing program yang lenih canggih dan serba otomatis. Menggunakan bahasa pemrograman Delphi kita dapat menghasilkan program-program yang canggih, dimulai dari pemrograman multimedia, grafis sampai dengan pemrograman database yang menggunakan jaringan. Bahkan dengan Delphi kita juga bisa membuat program yang dapat mengakses data dari internet.

2.4 MySQL

Mysql merupakan sofware sistem manajemen database Database Management System - DBMS yang sangat populer di kalangan pemrograman. MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola data. Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk digunakan , cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. Keistimewaan MySQL yaitu : 1. Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Unix, Free BSD, Mac OS X Server dan lain-lain. 2. Open Source MySQL di distribusikan secara Open Source sehingga dapat digunakan secara bebas. 3. Multi User MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah. 4. Performance Tuning MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani Query, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu. 5. Column Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti SignedUnsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time, times stamp, year, set dan enum. 6. Command dan Function MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam Query 7. Security MySQL memiliki lapisan-lapisan sekuritas seperti level Subnetmask, nama host, dan ijin akses user dengan system, perijinan yang mendetail seperti password terenkripsi. 8. Scalability dan Limits MySQL mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 juta tabel serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap tabelnya. 9. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCPIP, Unix Socet Unix, atau Named Pipe NT. 10. Localitation Deteksi pesan kesalahan pada Client dengan menggunakan lebih dari 20 bahasa 11. Interface Interface terhadap berbagai palikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API Application Programming Interface . 12. Client dan Tools Dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan sebagai administrasi database, dan pada setiap tool yang ada di sertakan petunjuk online. 13. Struktur Table Struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, di banding database lainnya semacam postgre SQL ataupun oracle.

2.5 Konsep Dasar ClientServer

Sistem Client server mempunyai dua komponen utama, yaitu komputer client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintan-permintaan dari komputer client dan bertindak sebagai database server yang menyimpan data. Client yaitu komputerworkstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Sistem client server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server yang menyediakan layanan data tersebut, sehingga baik client maupun server sama-sama melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client dan server ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server. Dengan arsitektur seperti ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu layanan data dan modul yang dipanggil mencari server yang menyediakan layanan tersebut.

2.5.1. Pengertian LAN Local Area Network

Local Area Network merupakan salah satu arsitektur jaringan yang paling sederhana dan dapat dikembangkan menjadi arsitektur jaringan yang cakupannya lebih luas. Luas cakupan LAN itu sendiri tidak melebihi dari satu area yang terdiri dari beberapa terminal yang saling dihubungkan sehingga menambahkan fungsi dari terminal itu sendiri layanan-layanan yang dapat diberikan LAN adalah penggunaan file bersama file sharing atau penggunaan printer bersama printer sharing. Biasanya LAN menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan client- nya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lebih dari satu server, tergantung kebutuhan dari client itu sendiri. Biasanya yang menjadi pertimbangan adalah jenis layanan yang dibutuhkan dan performansi jaringan itu sendiri.

2.5.2. Topologi Jaringan

Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Topologi bus Topologi bus berupa komputer-komputer yang dihubungkan melalui satu jalur kabel. Kelemahan topologi bus adalah bila pada sutau titik jaringan mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan mati. Implementasi topologi ini menggunakan kabel koaksial dan membutuhkan sedikitnya duah buah alat yang disebut terminator pada ujung-ujung kabel. Terminator berfungsi untuk memberikan hambatan sebesar 50 ohm antara kabel inti dengan serabut kawat. 2. Topologi cincin ring topology Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah sederhana, juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. 3. Topologi bintang star topology Implementasi topologi star memerlukan hardware tambahan, yaitu konsentrator berupa switch atau hub yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas data. Topologi ini lebih tahan terhadap gangguan dibandingkan topologi bus karena kerusakan di salah satu titik tidak akan mematikan seluruh jaringan, tetapi membutuhkan biaya lebih karena membutuhkan konsentrator. Dalam topologi star digunakan kabel twisted pairs. 147

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk selanjutnya diadakan pengembangan sistem.

4.1. Implementasi

Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi masukankepada pembangun sistem.

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan Aplikasi kepegawaian di badan kepegawaian negara, antara lain: 1. Komputer Client a. Prosesor Pentium IV b. RAM sebesar 128 MB c. Hard disk 20 GB d. Monitor SVGA 148 2. Komputer Server a. Prosesor Pentium IV b. RAM sebesar 256 MB c. Hard disk 80 GB d. Monitor SVGA

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan Aplikasi kepegawaian di BKN adalah sebagai berikut: 1. Sistem operasi Microsoft Windows XP Professional. 2. Borland Delphi 7.0 untuk penulisan kode program. 3. MySql untuk penyimpanan database.

4.1.3. Implementasi Basis Data

Langkah pertama dalam pembuatan perangkat lunak ini yaitu membuat basis datanya, adapun hasil generate database dengan mysql adalah sebagai berikut: 149 Tabel 4.1 Generate tuser Nama table : tuser Hasil generate : CREATE TABLE `tuser` `idUser` varchar15 NOT NULL default , `namaUser` varchar25 default NULL, `pass` varchar20 default NULL, `idPegawai` varchar20 default NULL, `akses_datapns` enumY,N NOT NULL default N, `akses_detailpns` enumY,N NOT NULL default N, `akses_riwayatpegawai` enumY,N NOT NULL default N, `akses_riwayatpendidikan` enumY,N NOT NULL default N, `akses_riwayatkeluarga` enumY,N NOT NULL default N, `akses_user` enumY,N NOT NULL default N, `akses_golongan` enumY,N NOT NULL default N, `akses_kenaikanpangkat` enumY,N NOT NULL default N, `akses_kenaikangajiberkala` enumY,N NOT NULL default N, `akses_lapkenaikanpangkat` enumY,N NOT NULL default N, `akses_lapkenaikangaji` enumY,N NOT NULL default N, `karakter` mediumblob, PRIMARY KEY `idUser` TYPE=MyISAM; 150 Tabel 4.2 Generate tpns Nama table : tpns Hasil generate : CREATE TABLE `tpns` `NIP` varchar9 NOT NULL default , `Nama` varchar30 default NULL, `Tempat_lahir` varchar15 default NULL, `Tgl_lahir` date default NULL, `Jenis_kelamin` varchar9 default NULL, `Status_kepegawaian` varchar30 default NULL, `Jenis_kepegawaian` varchar25 default NULL, `Kedudukan_pegawai` varchar30 default NULL, `Status_perkawinan` varchar15 default NULL, `Agama` varchar15 default NULL, `Alamat` varchar50 default NULL, `RT` char3 default NULL, `RW` char3 default NULL, `Telp` varchar15 default NULL, `Kode_pos` varchar8 default NULL, `Desa_kel` varchar20 default NULL, `Kec` varchar20 default NULL, `Kab_kota` varchar15 default NULL, `Provinsi` varchar20 default NULL, `Gol_darah` char2 default NULL, `No_KARPEG` varchar15 default NULL, `No_ASKES` varchar15 default NULL, `No_Taspen` varchar15 default NULL, `No_KARIS` varchar25 default NULL, `NPWP` varchar25 default NULL, `No_Penduduk` varchar25 default NULL, PRIMARY KEY `NIP` TYPE=MyISAM; 151 Tabel 4.3 Generate tpengangkatancpns Nama table : pengangkatan cpns Hasil generate : CREATE TABLE `tpengangkatancpns` `NIP` varchar9 default NULL, `No_Nota_CPNS` varchar15 default NULL, `Tgl_Nota_CPNS` date default NULL, `Pejabat_CPNS` varchar30 default NULL, `No_SK_CPNS` varchar25 default NULL, `Tgl_SK_CPNS` date default NULL, `Pangkat_CPNS` varchar20 default NULL, `Gol_ruang_CPNS` varchar5 default NULL, `TMT_CPNS` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.4 Generate tpengangkatanpns Nama table : pengangkatan pns Hasil generate : CREATE TABLE `tpengangkatanpns` `NIP` varchar9 default NULL, `Pejabat_PNS` varchar30 default NULL, `No_SK_PNS` varchar25 default NULL, `Tgl_SK_PNS` date default NULL, `Pangkat_PNS` varchar25 default NULL, `Gol_Ruang_PNS` varchar5 default NULL, `TMT_PNS` date default NULL, `Sumpah_PNS` varchar30 default NULL TYPE=MyISAM; 152 Tabel 4.5 Generate tpangkatterakhir Nama table : pangkatterakhir Hasil generate : CREATE TABLE `tpangkatterakhir` `NIP` varchar9 default NULL, `Pejabat_Pkt` varchar30 default NULL, `No_SK_Pkt` varchar25 default NULL, `Tgl_SK_Pkt` date default NULL, `Pangkat_Pkt` varchar25 default NULL, `Gol_Ruang_Pkt` varchar5 default NULL, `TMT_Pkt` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.6 Generate tkenaikangajiberkala Nama table : tkenaikangajiberkala Hasil generate : CREATE TABLE `tkenaikangajiberkala` `NIP` varchar9 default NULL, `No_Surat` varchar20 default NULL, `Tgl_KGB` date default NULL, `TMT_KGB` varchar20 default NULL, `AKHIR_KGB` varchar30 default NULL, `Masa_Bulan_KGB` varchar4 default NULL, `Masa_Tahun_KGB` varchar4 default NULL, `Kantor_KGB` varchar20 default NULL, `Status_KGB` varchar20 default NULL TYPE=MyISAM; 153 Tabel 4.7 Generate tgolongan Nama table : tgolongan Hasil generate : CREATE TABLE `tgolongan` `kode_golongan` varchar8 NOT NULL default 0, `nama_golongan` varchar25 default NULL, `gajipokok` float default 0, PRIMARY KEY `kode_golongan` TYPE=MyISAM; Tabel 4.8 Generate tsetting Nama table : tseting Hasil generate : CREATE TABLE `tsetting` `no` int11 NOT NULL auto_increment, `nama` varchar30 default NULL, `alamat` varchar50 default NULL, `kota` varchar20 default NULL, `telp` varchar20 default NULL, `logo` mediumblob, `pesan1` varchar150 default NULL, `pesan2` varchar150 default NULL, PRIMARY KEY `no` TYPE=MyISAM AUTO_INCREMENT=2 ; 154 Tabel 4.9 Generate ttempatbekerja Nama table : ttempatbekerja Hasil generate : CREATE TABLE `ttempatbekerja` `NIP` varchar9 default NULL, `Instansi_Induk` varchar30 default NULL, `Provinsi_1Kerja` varchar25 default NULL, `Kab_Kota_1Kerja` varchar25 default NULL, `Desa_KelKerja` varchar25 default NULL, `Unit_Kerja` varchar25 default NULL, `Provinsi_2Kerja` varchar25 default NULL, `Kab_Kota_2Kerja` varchar25 default NULL, `Kec_1Kerja` varchar20 default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.10 Generate tjabatan Nama table : tjabatan Hasil generate : CREATE TABLE `tjabatan` `NIP` varchar9 default NULL, `Kode_Jab` varchar10 default NULL, `Pejabat_Jab` varchar50 default NULL, `No_SKJab` varchar30 default NULL, `Tgl_SKJab` date default NULL, `Jenis_Jab` varchar20 default NULL, `Eselon_Jab` varchar20 default NULL, `Nama_Jab` varchar20 default NULL, `TMT_Jab` varchar20 default NULL, `No_SKPelantikan_Jab` varchar25 default NULL, `Tgl_SKPelantikan_Jab` date default NULL, `Sumpah_Jab` varchar30 default NULL TYPE=MyISAM; 155 Tabel 4.11 Generate tkeanggotaanorganisasi Nama table : tkeanggotaanorganisasi Hasil generate : CREATE TABLE `tkeanggotaanorganisasi` `No_ID` varchar10 NOT NULL default , `NIP` varchar9 default NULL, `Jenis_Org` varchar15 default NULL, `Nama_Org` varchar30 default NULL, `Kedudukan_Org` varchar15 default NULL, `Tgl_Mulai_Org` date default NULL, `Tgl_Selesai_Org` date default NULL, `Nama_Pimpinan_Org` varchar25 default NULL, `Tempat_Org` varchar25 default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.12 Generate ttandajasa Nama table : ttandajasa Hasil generate : CREATE TABLE `ttandajasa` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_TandaJasa` varchar30 default NULL, `No_SK_TandaJasa` varchar30 default NULL, `Tgl_SK_TandaJasa` date default NULL, `Tahun_TandaJasa` varchar4 default NULL, `Asal_Perolehan_Tanda_Jasa` varchar20 default NULL TYPE=MyISAM; 156 Tabel 4.13 Generate tpenugasanluarnegeri Nama table : tpenugasanluarnegeri Hasil generate : CREATE TABLE `tpenugasanluarnegeri` `NIP` varchar9 default NULL, `Negara_Tuj_LN` varchar25 default NULL, `Jenis_Tgs_LN` varchar10 default NULL, `Pejabat_LN` varchar30 default NULL, `No_SK_LN` varchar30 default NULL, `Tgl_SK_LN` date default NULL, `Tgl_Mulai_LN` date default NULL, `Tgl_Selesai_LN` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.14 Generate tpenguasaanbahasa Nama table : tpenguasaanbahasa Hasil generate : CREATE TABLE `tpenguasaanbahasa` `No_ID` varchar10 NOT NULL default , `NIP` varchar9 default NULL, `PBNama_BhsDaerah` varchar30 default NULL, `PBKemampuan_BicaraBhsDaera` varchar10 default NULL, `PBNama_BahasaAsing` varchar30 default NULL, `PBKemampuan_BicaraBhsAsing` varchar10 default NULL TYPE=MyISAM; 157 Tabel 4.15 Generate triwayatpendidikanumum Nama table : triwayatpendidikanumum Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatpendidikanumum` `NIP` varchar9 default NULL, `Tingkat_Pend` varchar10 default NULL, `Jurusan` varchar30 default NULL, `Nama_Sekolah` varchar30 default NULL, `Tempat` varchar50 default NULL, `Nama_Kepsek_Rektor` varchar30 default NULL, `No_STTB` varchar20 default NULL, `Tgl_STTB` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.16 Generate triwayatdiklatstruktural Nama table : triwayatdiklatstruktural Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatdiklatstruktural` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Diklat` varchar30 default NULL, `Tempat_Diklat` varchar30 default NULL, `Penyelenggara` varchar30 default NULL, `Angkatan` varchar5 default NULL, `Tgl_Mulai` date default NULL, `Tgl_Selesai` date default NULL, `Jam` varchar10 default NULL, `No_STTPP` varchar20 default NULL, `Tgl_STTPP` date default NULL TYPE=MyISAM; 158 Tabel 4.17 Generate triwayatdiklatfungsional Nama table : triwayatdiklatfungsional Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatdiklatfungsional` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Diklat` varchar30 default NULL, `Tempat_Diklat` varchar30 default NULL, `Penyelenggara` varchar30 default NULL, `Angkatan` varchar15 default NULL, `Tgl_Mulai` date default NULL, `Tgl_Selesai` date default NULL, `Jam` varchar10 default NULL, `No_STTPP` varchar20 default NULL, `Tgl_STTPP` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.18 Generate triwayatdiklatteknis Nama table : triwayatdiklatteknis Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatdiklatteknis` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Diklat` varchar30 default NULL, `Tempat_Diklat` varchar30 default NULL, `Penyelenggara` varchar30 default NULL, `Angkatan` varchar5 default NULL, `Tgl_Mulai` date default NULL, `Tgl_Selesai` date default NULL, `Jam` varchar10 default NULL, `No_STTPP` varchar20 default NULL, `Tgl_STTPP` date default NULL TYPE=MyISAM; 159 Tabel 4.19 Generate triwayatseminar Nama table : triwayatseminar Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatseminar` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Seminar` varchar30 default NULL, `Tempat_Seminar` varchar30 default NULL, `Penyelenggara` varchar30 default NULL, `Angkatan` varchar5 default NULL, `Tgl_Mulai` date default NULL, `Tgl_Selesai` date default NULL, `Jam` varchar10 default NULL, `No_Piagam` varchar20 default NULL, `Tgl_Piagam` date default NULL TYPE=MyISAM; Tabel 4.20 Generate triwayatkursus Nama table : triwayatkursus Hasil generate : CREATE TABLE `triwayatkursus` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Kursus` varchar30 default NULL, `Tempat_Kursus` varchar30 default NULL, `Penyelenggara` varchar30 default NULL, `Angkatan` varchar5 default NULL, `Tgl_Mulai` date default NULL, `Tgl_Selesai` date default NULL, `Jam` varchar10 default NULL, `No_Piagam` varchar20 default NULL, `Tgl_Piagam` date default NULL TYPE=MyISAM; 160 Tabel 4.21 Generate torangtua Nama table : torangtua Hasil generate : CREATE TABLE `torangtua` `No_ID` varchar10 NOT NULL default , `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Ayah` varchar30 default NULL, `Tempat_Lahir_Ayah` varchar30 default NULL, `Tgl_Lahir_Ayah` date default NULL, `Pekerjaan_Ayah` varchar30 default NULL, `Alamat_Ayah` varchar30 default NULL, `RT_Ayah` varchar5 default NULL, `RW_Ayah` varchar5 default NULL, `Telp_Ayah` varchar20 default NULL, `Kode_Pos_Ayah` varchar10 default NULL, `Desa_Ayah` varchar25 default NULL, `Kec_Ayah` varchar25 default NULL, `Kab_Ayah` varchar25 default NULL, `Prov_Ayah` varchar25 default NULL, `Nama_Ibu` varchar30 default NULL, `Tempat_Lahir_Ibu` varchar30 default NULL, `Tgl_Lahir_Ibu` date default NULL, `Pekerjaan_Ibu` varchar30 default NULL, `Alamat_Ibu` varchar30 default NULL, `RT_Ibu` varchar5 default NULL, `RW_Ibu` varchar5 default NULL, `Telp_Ibu` varchar20 default NULL, `Kode_Pos_Ibu` varchar10 default NULL, `Desa_Ibu` varchar25 default NULL, `Kec_Ibu` varchar25 default NULL, `Kab_Ibu` varchar25 default NULL, `Prov_Ibu` varchar25 default NULL, PRIMARY KEY `No_ID` TYPE=MyISAM; 161 Tabel 4.22 Generate tpasangan Nama table : tpasangan Hasil generate : CREATE TABLE `tpasangan` `No_ID` varchar10 NOT NULL default , `NIP` varchar9 default NULL, `Nama_Pasangan` varchar30 default NULL, `Tempat_Lahir` varchar30 default NULL, `Tgl_Lahir` date default NULL, `Tgl_Kawin` date default NULL, `Pendidikan_Umum` varchar20 default NULL, `Pekerjaan` varchar30 default NULL, PRIMARY KEY `No_ID` TYPE=MyISAM; Tabel 4.23. Generate tanak Nama table :tanak Hasil generate : CREATE TABLE `tanak` `NIP` varchar9 default NULL, `Nama` varchar30 default NULL, `Tempat_Lahir` varchar30 default NULL, `Tgl_Lahir` date default NULL, `Jenis_kelamin` varchar15 default NULL, `Status_Keluarga` varchar30 default NULL, `Status_Tunjangan` varchar30 default NULL, `Pendidikan_Umum` varchar20 default NULL, `Pekerjaan` varchar30 default NULL TYPE=MyISAM; 162

4.1.4. Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan dengan setiap halaman program yang dibuat dan pengkodeannya dalam bentuk file program. Berikut ini adalah implementasi antarmuka. 1 Implementasi Form Untuk analis kepegawaian Implementasi form pada perangkat lunak yang ditujukan untuk admin aplikasi kepegawaian yang dibuat dalam bentuk file program dengan berekstensi PAS dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.24. Antarmuka analis kepegawaianadmin Menu Deskripsi Pengolahan Data Master PNS Untuk mengolah data master PNS. Seperti tambah, ubah, dan simpan data master PNS. Pengolahan Data Detail PNS Untuk mengolah cari, tambah dan simpan data pengangkatan CPNS, pengangkatan PNS, pangkat terakhir, tempat bekerja, jabatan saat ini, kenaikan gaji berkala. Pengolahan Data Riwayat Pegawai Untuk mengolah cari, tambah, hapus, buat laporan data riwayat kepangkatan, penguasaan bahasa, penugasan luar negeri, riwayat jabatan, tanda jasa, keanggotaan organisasi. Pengolahan Data Riwayat Pendidikan Untuk mengolah cari, tambah, ubah, hapus, buat laporan data riwayat pendidikan umum, riwayat diklat struktural, riwayat diklat fungsional, riwayat diklat teknis, riwayat seminar, riwayat kursus di dalamluar negeri. Pengolahan Data Riwayat Keluarga Untuk mengolah cari, tambah, ubah, hapus data orang tua kandung, data pasangan, dan data anak. Pengolahan Data User Untuk mengolah cari,tambah,ubah,hapus dan menentukan hak akses bagi user yang di buat. Pengolahan data golongan Untuk mengolah cari,tambah,ubah,hapus dan membuat laporan data master golongan. Pengolahan Data PNS Untuk mengolah cari, tambah, ubah, buat laporan data kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala. Laporan Untuk mengolah laporan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji berkala.Mencetak laporan perpegawai dan semua pegawai Konfigurasi sistem Untuk membackup database yang ada dan untuk merubah background aplikasi 163

4.1.5. Tampilan Aplikasi

Untuk memperjelas bentuk implementasi antarmuka diatas, berikut tampilan-tampilan perangkat lunak yang telah dibuat. Tampilan Form Login Keterangan Gambar disamping adalah form Login,form yang pertama muncul ketika aplikasi dibuka. Jika id user dan password benar maka akan masuk ke menu utama. Gambar 4.1. Tampilan Login Tampilan Form Menu Utama Keterangan Gambar disamping adalah form menu utama jika user berhasil melakukan Login Gambar 4.2. Tampilan Menu Utama 164 Tampilan Master Pegawai Negeri Sipil Keterangan Gambar disamping adalah form data master pegawai negeri sipil. Untuk menambah data PNS klik pada tombol tambah,form pengisian akan muncul. Gambar 4.3. Master Pegawai Negeri Sipil Tampilan Tambah Data Pns Keterangan Gambar disamping adalah form tambah data PNS.jika telah selesai klik simpan Gambar 4.4. Tambah Data Pns 165 Tampilan Laporan Master Pegawai Negeri Sipil Keterangan Gambar disamping adalah form laporan data master PNS. Jika ingin mencetak klik tombol print. Gambar 4.5. Laporan Master Pegawai Negeri Sipil Tampilan Data Detail PNS Keterangan Gambar disamping adalah form detail PNS. Pertama cari dulu data PNS yang akan diisi data detailnya.kemudian isi pada masing- masing tab. Gambar 4.6. Data Detail PNS 166 Tampilan Data Riwayat Pegawai Keterangan Gambar disamping adalah form data riwayat pegawai. Pertama cari dahulu data PNS,kemudian klik pada tombol tambah untuk menambah riwayat.begitu juga untuk masing- masing tab. Gambar 4.7. Data Riwayat Pegawai Tampilan Riwayat Pendidikan Keterangan Gambar disamping adalah form riwayat pendidikan. Cari dahulu data PNS,kemudian klik pada tombol tambah untuk mengisi penambahan.begitu juga untuk masing- masing tab. Gambar 4.8. Riwayat Pendidikan 167 Tampilan Laporan Riwayat Pendidikan Keterangan Gambar disamping adalah form laporan riwayat pendidikan. Klik tombol print jika ingin dicetak.dan close jika telah selesai. Gambar 4.9. Laporan Riwayat Pendidikan Tampilan Data riwayat Keluarga Keterangan Gambar disamping adlah form Data riwayat Keluarga. Cari dahulu data PNS,kemudian klik tombol tambah untuk mengisi penambahan.begitu juga untuk pengisian masing- masing tab. Gambar 4.10. Data riwayat Keluarga 168 Tampilan Pengolahan Kenaikan Pangkat Keterangan Gambar disamping adalah form pengolahan kenaikan pangkat. Pilih data PNS pada dbgrid atas,kemudian klik tombol tambah untuk menambahkan data pns yang akan naik pangkat. Gambar 4.11. Pengolahan Kenaikan Pangkat Tampilan Pengolahan Kenaikan Gaji Berkala Keterangan Gambar disamping adalah form pengolahan kenaikan gaji berkala. Pilih data PNS pada dbgrid atas,kemudian klik tombol tambah untuk menambahkan data pns yang akan naik gaji. Gambar 4.12. Pengolahan Kenaikan Gaji Berkala 169 Tampilan Laporan Kenakan Gaji Berkala Keterangan Gambar disamping adalah form laporan data kenaikan gaji berkala. Klik pada tombol print jika ingin dicetak.dan close jika telah selesai. Gambar 4.13. Laporan Kenakan Gaji Berkala Tampilan Laporan Kenaikan pangkat Keterangan Gambar disamping adalah form laporan data kenaikan pangkat. Klik pada tombol print jika ingin dicetak.dan close jika telah selesai. Gambar 4.14. Laporan Kenaikan pangkat 170 Tampilan Backup Database Keterangan Gambar disamping adalah form backup database. Klik browse untuk lokasi penyimpanan.dan kemudian simpan. Gambar 4.15. Backup Database

4.2. Pengujian Alpha

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, perancangan, dan pengkodean. Pengujian yang digunakan untuk menguji sistem ini adalah metode pengujian black-box. Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

4.2.1. Rencana Pengujian

Rencana pengujian akan dilakukan dengan menguji sistem secara alpha dan beta. Pengujian perangkat lunak Sistem Informasi Kepegawaian berikut menggunakan data uji berdasarkan data yang terdapat pada Bandung. Rencana pengujian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 171 Tabel 4.25. Rencana Pengujian Aplikasi kepegawaian Item Uji Detail Pengujian Jenis Pengujian Login Verifikasi User ID Black-Box Verifikasi Password Pengolahan Data Master PNS Cari Data Master PNS Black-Box Tambah Data Master PNS Ubah Data Master PNS Buat Laporan Master PNS Pengolahan Data Pengangkatan CPNS Cari Data Pengangkatan CPNS Black-Box Tambah Data Pengangkatan CPNS Pengolahan Data Pengangkatan PNS Cari Data Pengangkatan PNS Black-Box Tambah Data Pengangkatan PNS Pengolahan Data Pangkat Terakhir Cari Data Pangkat Terakhir Black-Box Tambah Data Pangkat Terakhir Pengolahan Data Jabatan saat ini Cari Data Jabatan Black-Box Tambah Data Jabatan Pengolahan Data KGB Cari Data KGB Black-Box Tambah Data KGB Pengolahan Data Tempat Bekerja Cari Data Tempat Bekerja Black-Box Tambah Data Tempat Bekerja Ubah Data Tempat Bekerja Hapus data Tempat Bekerja Buat laporan Tempat Bekerja Pengolahan Data Penguasaan Bahasa Cari Data Penguasaan Bahasa Black-Box Tambah Data Penguasaan Bahasa Ubah Data Penguasaan Bahasa Hapus data penguasaan bahasa Buat laporan penguasaan bahasa Pengolahan Data Penugasan Luar Negeri Cari Data Penugasan Luar Negeri Black-Box Tambah Data Penugasan Luar Negeri Data Penugasan Luar Negeri Ubah Hapus data Penugasan Luar Negeri Buat laporan Penugasan Luar Negeri Pengolahan Data Tanda Jasa Cari Data Tanda Jasa Black-Box Tambah Data Tanda Jasa Ubah Data Tanda Jasa Hapus Data Tanda Jasa Buat Laporan Data Tanda Jasa Pengolahan Data Keanggotaan Organisasi Cari Data Keanggotaan Organisasi Black-Box Tambah Data Keanggotaan 172 Organisasi Ubah Data Keanggotaan Organisasi Hapus Data Keanggotaan Organisasi Buat laporan Data Keanggotaan Organisasi Pengolahan Data Riwayat Pendidikan Umum Cari Data Riwayat Pendidikan Umum Black-Box Tambah Data Riwayat Pendidikan Umum ubah Data Riwayat Pendidikan Hapus Data Riwayat Pendidikan Buat laporan Data Riwayat Pendidikan Pengolahan Data Riwayat Diklat Struktural Cari Data Riwayat Diklat Struktural Black-Box Tambah Data Riwayat Diklat Struktural Ubah Data Riwayat Diklat Hapus Data Riwayat Diklat Buat laporan Data Riwayat Diklat Pengolahan Data Riwayat Diklat Fungsional CariData Riwayat Diklat Fungsional Black-Box Tambah Data Riwayat Diklat Fungsional Ubah Data Riwayat Diklat Fungsional Hapus Data Riwayat Diklat Fungsional Buat laporan Data Riwayat Diklat Fungsional Pengolahan Data Riwayat Diklat Teknis Cari Data Riwayat Diklat Teknis Black-Box Tambah Data Riwayat Diklat Teknis Ubah Riwayat Diklat Teknis Hapus Riwayat Diklat Teknis Buat laporan Riwayat Diklat Teknis Pengolahan Data Riwayat Seminar Cari Data Riwayat Seminar Black-Box Tambah Data Riwayat Seminar Ubah Data Riwayat Seminar Hapus Data Riwayat Seminar Buat Lapoaran Data Riwayat Seminar Pengolahan Data Riwayat Kursus Cari Data Riwayat Kursus Black-Box Tambah Data Riwayat Kursus Ubah Data Riwayat Kursus Hapus Data Riwayat Kursus Buat Laporan Data Riwayat Kursus Pengolahan Data Ortu Kandung Cari Data Ortu Kandung Black-Box Tambah Data Ortu Kandung Ubah Data Ortu Kandung Hapus Data Ortu Kandung Buat Laporan Data Ortu Kandung 173 Pengolahan Data Pasangan Cari Data Pasangan Black-Box Tambah Data Pasangan Ubah Data Pasangan Hapus Data Pasangan Buat Laporan Data Pasangan Pengolahan Data Anak Cari Data Anak Black-Box Tambah Data Anak Ubah Data Anak Hapus Data Anak Buat Laporan Data Anak

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian

1. Pengujian Login Analis kepegawaian admin

Tabel 4.26. Pengujian analis kepegawaian admin Kasus dan Hasil Uji Data Normal Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Id User : admin Tercantum pada editbox Dapat mengisi login status. Sesuai yang diharapkan. Diterima Password: admin Tercantum pada editbox NIP Dapat mengisi login NIP. Sesuai yang diharapkan. Diterima Klik tombol login Data id user dan NIP dicari di tabel user Tombol login dapat berfungsi. Sesuai yang diharapkan. Diterima Klik tombol keluar Data status dan NIP terhapus, dan keluar program Tombol keluar dapat berfungsi. Sesuai yang diharapkan. Diterima Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data id user salah Tidak dapat login dan menampilkan pesan “maaf,nama tidak sesuai” Admin tidak dapat login dan memberikan pesan “maaf,nama tidak sesuai”. Sesuai yang diharapkan. Diterima Data Password salah Tidak dapat login dan menampilkan pesan “maaf,password tidak sesuai” Admin tidak dapat login dan memberikan pesan “maaf,password tdak sesuai”. Sesuai yang diharapkan. Diterima 174

2. Pengujian Pengolahan Data Master PNS

Pengujian pengolahan data master PNS terbagi atas 5 bagian, yaitu: Tabel 4.27. Pengujian Tambah Data Master PNS Kasus dan Hasil Uji Data Normal Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tambah data master PNS NIP Nama TempatTgl. Lahir Jenis Kelamin Agama Status Kepegawaian Jenis Kepegawaian Kedudukan Pegawai Status Perkawinan Alamat RT RW Telp Kode Pos DesaKel. Kec. Kab.Kota Provinsi Golongan Darah No. KARPEG No. ASKES No. Kartu Taspen No. KARIS NPWP No.Penduduk NIP tercantum pada dbedit box NIP, Nama tercantum pada dbedit box Nama, TempatTgl. Lahir tercantum pada dbedit box TempatTgl. Lahir, Jenis Kelamin tercantum pada dbedit combobox Jenis Kelamin, Agama tercantum pada dbedit combobox Agama, Status Kepegawaian tercantum pada dbedit combobox Status Kepegawaian, Jenis Kepegawaian tercantum Pegawai Negeri Sipil, Kedudukan Pegawai tercantum pada dbedit combobox Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan tercantum pada dbedit combobox Status Perkawinan, Alamat tercantum pada dbedit box Alamat, RT tercantum pada dbedit box RT, RW tercantum pada dbedit box RW, Telp tercantum pada dbedit box Telp, Kode Pos tercantum pada dbedit box Kode Pos, DesaKel. tercantum pada dbedit box DesaKel., Kec. tercantum pada dbedit box Kec., Kab.Kota tercantum pada dbedit box Kab.Kota, Provinsi tercantum pada dbedit box Provinsi, Golongan Darah tercantum pada dbedit combobox Golongan Darah, No. KARPEG tercantum pada dbedit box No. KARPEG, No. ASKES tercantum pada dbedit box No. ASKES, No. Kartu Taspen tercantum pada dbedit box No. Kartu Taspen, No. KARIS tercantum pada dbedit box No. KARIS, NPWP tercantum pada dbedit box NPWP, No.Penduduk tercantum pada dbedit box No.Penduduk. Dapat mengisi NIP, Nama, TempatTgl. Lahir, Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Jenis Kepegawaian, Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan, Alamat, RT, RW, Telp, Kode Pos, DesaKel., Kec., Kab.Kota, Provinsi, Golongan Darah, No. KARPEG, No. ASKES, No. Kartu Taspen, No. KARIS, NPWP, No.Penduduk. Sesuai yang diharapkan. Diterima Klik tombol keluar Form pengolahan data master PNS ditutup dan akan muncul form utama. Form pengolahan data master PNS ditutup dan akan muncul form utama. Sesuai yang diharapkan. Diterima 175 Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan NIP: kosong Menampilkan pesan “NIP masih kosong”. Dbedit box NIP terfokus. Memberikan pesan “NIP masih kosong”. Dbedit box NIP terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima NIP: bukan angka Menampilkan pesan “NIP harus angka”. Dbedit box NIP terfokus. Memberikan pesan “NIP harus angka”. Dbedit box NIP terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima NIP: belum 9 karakter Menampilkan pesan “NIP harus 9 karakter”. Dbedit box NIP terfokus. Memberikan pesan “NIP harus 9 karakter”. Dbedit box NIP terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima Nama: kosong Menampilkan pesan “Nama masih kosong”. Dbedit box Nama terfokus. Memberikan pesan “Nama masih kosong”. Dbedit box Nama terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima TempatTgl. Lahir: kosong Menampilkan pesan “TempatTgl. Lahir masih kosong”. Dbedit box TempatTgl. Lahir terfokus. Memberikan pesan “TempatTgl. Lahir masih kosong”. Dbedit box TempatTgl. Lahir terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima telepon: kosong Menampilkan pesan “telepon masih kosong”. Dbedit box telepon terfokus. Memberikan pesan “telepon masih kosong”. Dbedit box telepon terfokus Sesuai yang diharapkan Diterima 176 Alamat: kosong Menampilkan pesan “alamat masih kosong”. Dbedit box alamat terfokus. Memberikan pesan “alamat masih kosong”. Dbedit box alamat terfokus. Sesuai yang diharapkan. Diterima Ubah data master PNS Klik tombol ubah dbeditbox NIP tidak bias diubah, Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat, RT, RW, Telp, Kode Pos, DesaKel., Kec., Kab.Kota, Provinsi, No. KARPEG, No. ASKES, No. Kartu Taspen, No. KARIS, NPWP, No.Penduduk dan dbedit combobox Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan, Golongan Darah memunculkan data pegawai yang akan di ubah. Dbedit NIP tidak bisa diubah. Dbeditbox Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat, RT, RW, Telp, Kode Pos, DesaKel., Kec., Kab.Kota, Provinsi, No. KARPEG, No. ASKES, No. Kartu Taspen, No. KARIS, NPWP, No.Penduduk dan dbedit combobox Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan, Golongan Darah telah berubah Klik tombol ubah Hapus Data Master PNS Klik tombol hapus Muncul pesan “apakah akan menghapus data”, dbedit box NIP, Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat, RT, RW, Telp, Kode Pos, DesaKel., Kec., Kab.Kota, Provinsi, No. KARPEG, No. ASKES, No. Kartu Taspen, No. KARIS, NPWP, No.Penduduk dan dbedit combobox Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan, Golongan Darah, terhapus sesuai data yang dipilih. dbedit box NIP, Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat, RT, RW, Telp, Kode Pos, DesaKel., Kec., Kab.Kota, Provinsi, No. KARPEG, No. ASKES, No. Kartu Taspen, No. KARIS, NPWP, No.Penduduk dan dbedit combobox Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Kedudukan Pegawai, Status Perkawinan, Golongan Darah terhapus sesuai data yang dipilih Diterima Cari data master PNS Pencarian berdasarkan: NIP Kriteria pencarian dapat dipilih pada combobox kriteria pencarian. Dapat memilih kriteria pencarian pada combobox. Sesuai yang diharapkan. Diterima Data yang dicari: NIP Data yang dicari tercantum pada editbox data yang dicari. Dapat mengisi data yang dicari pada editbox. Sesuai yang diharapkan. Diterima Jika data yang dicari ditemukan, dbgrid akan diisi oleh data yang dicari. Jika data tidak ditemukan Jika data yang dicari ditemukan, dbgrid akan diisi oleh data yang dicari. Diterima 177 maka dbgrid akan kosong Jika data tidak ditemukan maka dbgrid akan kosong. Sesuai yang diharapkan. Laporan data master PNS Klik tombol laporan dbedit box NIP, Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat,Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Status Perkawinan, telepon, muncul pada halaman laporan.. dbedit box NIP, Nama, TempatTgl. Lahir, Alamat,Jenis Kelamin, Agama, Status Kepegawaian, Status Perkawinan, telepon, muncul pada halaman laporan. Diterima

3. Pengujian Pengolahan Data Pengangkatan CPNS