Kondisi Fisik PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH

umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Lebih penting lagi peserta didik dapat mengkoreksi kesalahan. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara berulang- ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan akan semakin meningkat. 3. Tahap Otomatis Setelah peserta didik melakukan latihan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologis hal ini dapat diartikan bahwa pada diri siswa telah terjadi suatu kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap gerakan semakin tepat dan penampilan semakin konsisten dan cermat. Penampilan gerak yang konsisten dan cermat pada tahap otomatis dapat dilihat dari ciri-ciri khusus sebagai berikut: 1 Antisipasi gerakan mengarah pada kemampuan otomatis dan irama gerakan terlihat nyata. 2 Penampilan gerakan dapat dilakukan diberbagai situasi dan kondisi yang berubah-ubah tanpa menghilangkan kelancaran dan kemulusan gerakan. 3 Proses dan hasil gerakan diperlihatkan dalam penampilan yang konstan.

E. Kondisi Fisik

Keadaan kondisi fisik yang baik akan mempengaruhi aspek-aspek kejiwaan seseorang yang berupa peningkatan motivasi kerja, semangat kerja, rasa pecaya diri, ketelitian dan sebagaianya. Secara psikologis kelelahan fisik pun nampaknya sangat besar pengaruhnya dalam lingkungan kegiatan kita, terutama dalam berinteraksi. Dalam olahraga dibutuhkan kondisi fisik seseorang yang prima yang mampu beraktifitas dalam tempo yang lama. Sajoto 1995 : 8 mengemukakan bahwa kondisi fisik adalah satu kesatuan tubuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Selanjutnya Harsono 1988 : 153 menjelaskan bahwa kondisi fisik yang baik akan berpengaruh terhadap fungsi dan sistem organisme tubuh antara lain berupa : 1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung 2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, ketekunan, stamina dan kemampuan kondisi fisik lainya 3. Akan ada elenami gerak yang lebih baik pada waktu latihan 4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan. Dalam olahraga dibutuhkan beberapa unsur kondisi fisik ataupun kemampuan biomotorik dasar yang terdiri dari : 1 kekuatan, 2 daya tahan, 3 kecepatan, 4 kelenturan, dan 5 koordinasi. James Tangkudung, 26 : 63. Para ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang melakukan program latihan kondisi fisik secara intensif selama 6-10 seminggu akan memiliki kekuatan daya tahan dan stamina yang sudah baik di banding atlet yang memiliki kekuatan daya tahan dan stamina yang lebih baik di banding atlit yang hanya melakukan 1-2 minggu saja. Dalam melakukan kondisi fisik serta perkembangan fitnes yang optimal, banyak tekanan harus diberikan pada perkembangan tubuh secara keseluruhan yang secara teratur harus ditambah dalam intensitasnya. Proses conditioning menurut Harsono 1988 : 154 adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati, sabar dan penuh kewaspadaan terhadap atlit. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam permainan sepakbola sangat membutuhkan kemampuan fisik, salah satunya dengan meningkatkan daya tahan untuk melakukan pertandingan. Sebab daya tahan adalah suatu keadaan yang mampu bekerja dalam waktu yang lama James Tangkudung, 2006:65. Dalam olahraga permainan khususnya sepakbola yang merupakan salah satu cabang olahraga yang berlangsung dalam waktu yang lama. Oleh karena itu setiap pemain harus mempunyai fisik yang sempurna agar nanti dalam pertandingan tidak cepat kehabisan tenaga dan keterampilan tekniknya tidak menurun yang disebabkan kurangnya daya tahan. Adapun penerapan kondisi fisik dalam penelitian ini disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan pada saat latihan. Kemampuan tersebut antara lain: 1 Kekuatan Kekuatan adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Menurut James Tangkudung 2006:63 kekuatan dapat dirinci menjadi tiga bentuk yaitu: 1 kekuatan Maximum, 2 kekuatan Elastis dan 3 Daya Tahan Kekuatan. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja Sajoto, 1995:8. 2 Ketepatan Ketepatan accuracy adalah seseorang untuk mengendalikan gerak- gerak bebas terhadap suatu sasaran-sasaran Sajoto, 1995:9 ini dapat menerapkan suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh. 3 Kelenturan Kelenturan Flexibility merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi Harsono, 1988:163 kecuali oleh ruang gerak sendi, kelenturan juga dilakukan oleh elastis tidaknya otot- otot, tendon dan logamen. Dengan demikian orang yang flexibel adalah orang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai otot-otot yang elastis. 4 Keseimbangan Kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot seperti dalam hand standatau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan kemudian terganggu tergelincir. Di bidang olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlit dalam masalah kaseimbangan ini baik dalam menghilangkan ataupun mempertahankan keseimbangan. 5 Kecepatan Kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya Sajoto, 1995:9. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan dan lain-lain.Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan eksplosif.

F. Latihan

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

0 11 15

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2 MAX PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 BATANGHARI

11 95 65

PENGARUH CIRCUIT TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP HASIL VO2MAX PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG

5 27 92

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN (SPEED) MELALUI METODE LATIHAN CIRCUIT TRAINING PADA SISWA PUTERA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 PAGARAN TAPANULI UTARA TAHUN 2012/2013.

0 1 19

Modifikasi Tes Keterampilan Shooting Pada Cabang Olahraga Sepakbola : uji validitas dan reliabilitas tes keterampilan shooting di ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 3 Cimahi.

5 18 28

Survei Tingkat Keterampilan Gerak Dasar Sepakbola Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMA Negeri 1 Subah Tahun Ajaran 2006/2007”.

0 0 77

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING-STOPPING HEADING DRIBBLING DAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMA NEGERI 1 LENDAH YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 94

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PLAYEN.

0 11 85

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 BANGUNTAPAN.

3 8 140

PENGARUH LATIHAN PENDEKATAN TAKTIK TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING BOLA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 4 PURWOREJO.

0 2 113