30
4.3.2 Proses Penelusu
Setelah seismogram si selanjutnya adalah me
marker. Picking dilakuk bawah horizon 1556.40
membatasi zona inte akan mengontrol prose
menentukan kualitas didapatkan bahwa Pi
crossing di wigle seism
Gambar 11. P
4.3.3. Proses Atribut
Pemilihan beberapa a menentukan hasil ak
30
usuran Horizon Picking Horizon
sintetik dan data sumur diikat dengan data se melakukan picking horizon yang dipandu oleh
lakukan pada batas horizon 1190.03 m Top T 1556.40 m Bottom TAF. Penentuan batas ini di
nterpretasi pada formasi talangakar. Horizon proses interpretasi secara lateral. Dalam hal ini
tas hasil akhir interpretasi. Berdasarkan ha Picking Top dan Bottom layer TAF jatuh pa
ismik seperti yang terlihat pada Gambar 11.
11. Posisi picking top dan bottom TAF pada inline
ut Seismik
a atribut yang digunakan memegang peranan akhir interpretasi data. Dalam penelitian ini,
30
seismik, langkah eh data sumur well
TAF dan batas ni dilakukan untuk
on yang diperoleh l ini horizon akan
n hasil well-tie , pada peak dan z-
ne seismik
nan penting dalam ni, atribut seismik
31
yang structural smoothing, variance, isochron thickness, reflection intensity, envelope, RMS, instantaneous phase dan instantaneous frequency. Pemilihan
atribut structural smoothing dan variance digunakan agar dapat memperjelas bentuk sesar. Atribut isochron thickness digunakan untuk melihat ketebalan
lapisan dan analisis arah pengendapan. Atribut reflection intensity, envelope, RMS, instantaneous phase dan instantaneous frequency berguna untuk analisis
pengendapan dan zona prospek hidrokarbon berdasarkan parameter nilai amplitudo dan frekuensi.
4.3.4. Proses Pemetaan
Setelah proses ekstrak atribut dilakukan, langkah selanjutnya adalah analisis pemetaan pada kedalaman tertentu untuk melihat penyebaran lapisan secara
lateral. Sehingga dari hasil pemetaan tersebut dapat dilakukan interpretasi zona prospek berdasarkan peta atribut seismik pada Lapangan “SBS”.