Uji Syarat lnstrumen Tes 1. Uji Validitas

46 tersebut tidak dapat dijawab benar oleh seluruh siswa pandai maupun siswa baik, maka soal tersebut tidak mempunyai daya beda sehingga soal tersebut tidak baik digunakan untuk tes. Suatu soal yang baik adalah yang dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai saja. Seluruh kelompok tes akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: Kelompok atas dan kelompok bawah dengan jumlah yang sama, jika seluruh kelompok atas bisa menjawab soal dengan benar dan kelompok bawah menjawab dengan salah, maka nilai tersebut memiliki D paling besar yaitu 1,00 sebaliknya jika kelompok semua atas menjawab salah dan kelompok bawah menjawab benar, maka nilai D = 1,00 tetapi jika kelompok atas maupun kelompok bawah sama – sama menjawab benar atau salah maka soa; tersebut mempunyai nilai D = 0,00 karena tidak mempunyai daya beda sama sekali. Untuk menentukan indeks diskriminasi digunakan rumus sebagai berikut. D = BA JA – BB JB = PA – PB Dimana : D = Daya pembeda JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab salah Klasifikasi daya pembeda D = 0,00 – 0,20 = Jelek D = 0,21 – 0,40 = Cukup D = 0,41 – 0,70 = Baik D = 0,71 – 1,00 = Baik Sekali 47 Negatif, Semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2006 : 213 . Tabel 7. Hasil Analisis Daya Beda SIKLUS I No. Soal Daya Pembeda Kategori 3,4,7,14,16,18,19 0,00 – 0,20 Jelek 2,5,6,8,9,12,13,20 0,21 – 0,40 Cukup 1,10,15 0,41 – 0,70 Baik 11,17 0,71 – 1,00 Baik Sekali SIKLUS II 6,12,16,19 0,00 – 0,20 Jelek 3,8,9,11,13,18,20 0,21 – 0,40 Cukup 1,2,4,7,10,15,17 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali SIKLUS III 3,8,14 0,00 – 0,20 Jelek 2,5,7,10,11,12,13,15,17, 18 0,21 – 0,40 Cukup 1,4,9,20 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan cara belajar Cooperative atau beberapa kelompok dimana anak dikelompokan menjadi beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor, guru memberi tugas kepada setiap siswa berdasarkan nomor, jadi setiap siswa memiliki tugas berbeda . Dengan adanya tugas yang berbeda untuk setiap individu, sehingga hal tersebut dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk bertanggung jawab dan lebig meningkatkan aktivitasnya dalam belajar. Maka berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Batanghari Kabupaten Lampung Timur dapat meningkatkan aktivitas belajar Siswa pada setiap siklusnya. pada siklus I sebesar 40,79 , siklus II sebesar 56,58 dan siklus III sebesar 80,26. 2. Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan melakukan percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu permasalahan yang dipelajari. Dengan 80 model Student Facilitator and Explaining siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek dan keadaan. Dengan penerapan Student Facilitator and Explaining, siswa bisa lebih cepat memahami materi yang diberikan oleh guru. Sehingga penerapan Student Facilitator and Explaining pada Siswa kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Batanghari Kabupaten Lampung Timur dapat meningkatkan hasil belajar Siswa. Persentase ketuntasan kelas dan nilai rata-rata kelas pada siklus I menunjukan persentase ketuntasan sebesar 68,42 pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan sebesar 78,95 dan pada siklus III mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan sebesar 89,47. B. Saran Berdasarkan hasil analsis dan penelitian yang telah dilaksanakan terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam meningkatkan hasil belajar Siswa maka penulis menyarankan: 1. Upaya peningkatan aktivitas belajar Siswa, guru menerapkan metode belajar dan model pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran IPS diantaranya motivasi belajar Siswa akan meningkat, dengan meningkatnya motivasi maka aktivitas belajar Siswa juga meningkat. 2. Upaya peningkatan hasil belajar Siswa guru harus menyiapkan perencanaan pembelajaran, absen, dan model pembelajaran yang cocok

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 5 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.1 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN

0 12 65

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IX.2 SEMESTER GENAP SMP PGRI BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 62

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IX.2 SEMESTER GENAP SMP PGRI BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 63

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.2 SEMESTER GENAP PADA SMP NEGERI 2 BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII SEMESTER GANJIL PADA SMP ISLAM JENDERAL SUDIRMAN TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

1 6 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 2 KESUMADADI LAMPUNG TENGAH

2 12 78

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SDN 101775 SAMPALI.

0 3 24

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN TALKING CHIP PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS IX-2 SMP NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 29